Kisah Para Rasul
Bab 56—Patmos
Lebih dari setengah abad telah berlalu sejak terorganisasinya gereja Kristen. Selama waktu itu pekabaran Injil terus-menerus ditentang. Musuh-musuhnya tidak pernah mengendorkan usaha mereka, dan pada akhirnya telah berhasil mendaftarkan kuasa dari kaisar Roma terhadap orang-orang Kristen. KR 479.1
Dalam penganiayaan hebat yang mengikuti, Rasul Yohanes melakukan banyak hal untuk meneguhkan dan menguatkan iman orang-orang percaya. Ia memberikan suatu kesaksian yang tak dapat diputarbalikkan oleh musuh-musuhnya dan yang menolong saudara-saudaranya untuk menemui dengan keberanian dan kesetiaan ujian-ujian yang datang ke-pada mereka. Bila iman orang-orang Kristen rupanya pudar di bawah pertentangan yang keras yang mereka harus temui, hamba Yesus yang tua dan diuji itu akan mengulangi dengan kuasa dan kefasihan cerita tentang Juruselamat yang sudah disalibkan dan sudah bangkit itu. Ia mempertahankan imannya dengan teguh, doa dari bibirnya datanglah pekabaran yang gembira: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup; . . . Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga.” 1 Yohanes 1:1-3. KR 479.2
Yohanes hidup sampai tua. Ia menyaksikan kebinasaan Yerusalem dan runtuhnya bait suci yang megah. Orang yang masih hidup dari murid-murid yang telah berhubungan rapat dengan Juruselamat, pekabarannya mempunyai pengaruh yang besar dalam memberikan fakta bahwa Yesus adalah Mesias, Penebus dunia. Tidak seorang pun dapat menyangsikan kesungguh-sungguhannya, dan melalui pengajaran-pengajarannya banyak orang dipimpin untuk berpaling dari kurang percaya. KR 479.3
Penghulu-penghulu Yahudi diisi dengan kebencian yang pahit terhadap Yohanes karena kesetiaannya yang tidak ragu-ragu kepada pekerjaan Kristus. Mereka menyatakan bahwa usaha mereka terhadap orang-orang Kristen tidak ada manfaatnya selama kesaksian Yohanes mendengung di telinga orang banyak. Supaya mukjizat-mukjizat dan ajaran-ajaran Yesus boleh dilupakan, suara Saksi yang berani harus didiamkan. KR 480.1
Oleh sebab itu Yohanes dipanggil ke Roma untuk diadili karena imannya. Di sini di hadapan penguasa-penguasa, ajaran-ajaran rasul itu telah disalahtafsirkan. Saksi-saksi palsu menuduh dia mengajarkan ajaran-ajaran yang menghasut. Dengan tuduhan-tuduhan ini musuhmusuhnya mengharap untuk menyebabkan kematian rasul itu. KR 480.2
Yohanes menjawab bagi dirinya sendiri dalam cara yang terang dan meyakinkan, dan dengan kesederhanaan dan terus-terang seperti itu per-kataannya mempunyai pengaruh yang berkuasa. Para pendengarnya keheran-heranan oleh karena akal-budi dan kefasihannya. Tetapi lebih meyakinkan kesaksiannya, lebih dalam kebencian penentang-penentangnya. Kaisar Domitian dipenuhi dengan kemarahan. Ia tidak dapat membantah alasan penganjur Kristus yang setia, atau menandingi kuasa yang menyertai ucapannya akan kebenaran, tetapi ia mengambil keputusan bahwa ia akan mendiamkan suaranya. KR 480.3
Yohanes sudah dimasukkan ke dalam kuali minyak yang mendidih; tetapi Tuhan memelihara kehidupan dari hamba-Nya yang setia, sebagai-mana Ia memelihara ketiga orang Ibrani dalam dapur api yang menyalanyala. Sementara perkataan diucapkan, Demikianlah binasa semua orang yang percaya akan penipu itu, Yesus Kristus dari Nazaret, Yohanes me-nyatakan, Tuhanku dengan sabarnya menyerahkan kepada semua orang yang Setan dan malaikat-malaikatnya rencanakan untuk merendahkan dan menyiksa-Nya. Ia memberikan hidup-Nya untuk menyelamatkan dunia ini. Saya dihormati untuk diizinkan menderita untuk Dia. Saya seorang yang lemah dan berdosa. Kristus adalah suci, tidak bernoda, tanpa cela, la tidak berbuat dosa, dan tipu muslihat pun tidak keluar daripada mulut-Nya. KR 480.4
Perkataan ini mempunyai pengaruh dan Yohanes dipindahkan dari kuali itu oleh orang-orang sama yang telah melemparkan dia ke dalamnya. KR 481.1
Sekali lagi tangan penganiayaan terasa sangat berat ke atas rasul itu. Oleh perintah rasul itu Yohanes dibuang ke Pulau Patmos, dihukum “karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.” Wahyu 1:9. Di sinilah, musuh-musuhnya berpendapat, pengaruhnya tidak akan terasa lagi, dan akhirnya ia harus mati karena kesukaran dan dukacita. KR 481.2
Patmos, suatu pulau yang tandus dan berbatu karang di Laut Tengah, telah dipilih oleh pemerintah Roma sebagai tempat pembuangan penjahat-penjahat; tetapi kepada hamba Allah tempat tinggal yang suram ini menjadi pintu gerbang surga. Di sinilah, terpisah dari suasana yang sibuk dari kehidupan, dan dari pekerjaan yang giat pada tahun-tahun sebelum-nya, ia ditemani oleh Allah dan Kristus dan malaikat-malaikat surga, dan dari mereka ia menerima petunjuk untuk sidang pada segala waktu. Peristiwa-perisitwa yang akan terjadi pada adegan terakhir dari sejarah dunia ini diperlihatkan kepadanya; dan di sinilah ia menuliskan khayal yang diterimanya dari Allah. Bila suaranya tidak dapat lagi memberikan kesaksian kepada Seorang yang dikasihi dan dilayaninya, pekabaran yang diberikan kepadanya pada pantai yang tandus harus ke luar seperti suatu lampu yang menyala, menyatakan maksud Tuhan yang pasti mengenai setiap bangsa di dunia ini. KR 481.3
Di tengah batu karang Patmos, Yohanes berhubungan dengan Kha-liknya. Ia merenungkan kehidupannya yang lampau, dan memikirkan berkat-berkat yang telah diterimanya, damai memenuhi hatinya. Ia telah menghidupkan kehidupan seorang Kristen, dan ia dapat mengatakan dengan percaya, “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup.” 1 Yohanes 3:14. Tidaklah demikian dengan kaisar yang telah membuangkan dia. Ia dapat menoleh ke belakang hanya pada me-dan pertempuran dan pembunuhan, pada rumah tangga yang ditinggalkan, pada janda-janda dan anak-anak piatu yang menangis, buah-buah dari hasratnya yang bercita-cita untuk keunggulan. KR 481.4
Dalam tempatnya yang terpencil Yohanes sanggup mempelajari lebih teliti daripada sebelumnya akan pernyataan kuasa Ilahi sebagai tercatat dalam buku alam dan dalam halaman-halaman yang diilhamkan. Kepa-danya adalah kesukaan merenung-renungkan pekerjaan penciptaan dan memuja Arsitek Ilahi. Pada tahun-tahun sebelumnya matanya disambut dengan pemandangan berupa bukit-bukit yang ditutupi hutan, lembahlembah yang hijau, dan daratan yang berbuah; dan dalam keindahan alam telah menjadi kesukaannya mengikuti jejak akal budi dan kesanggupan Khalik itu. Sekarang ia dikelilingi oleh pemandangan yang kepada banyak orang akan kelihatan suram dan tak menarik; tetapi kepada Y ohanes adalah sebaliknya. Meskipun keadaan sekitarnya sunyi dan tandus, langit yang biru yang terbentang di hadapannya adalah sama cerah dan indah sebagaimana langit di atas Yerusalem yang kekasih; dalam batu karang yang liar dan kasar, dalam rahasia-rahasia kedalaman laut, dalam ke-muliaan cakrawala, ia membaca pelajaran-pelajaran yang penting. Se-muanya membawa pekabaran tentang kuasa dan kemuliaan Allah. KR 482.1
Di sekitarnya rasul itu melihat saksi-saksi kepada Air Bah yang telah membanjiri dunia ini sebab penduduknya mencoba melanggar hukum Allah. Batu karang yang dimuntahkan dari kedalaman yang besar dan dari bumi oleh dorongan air, membawa dengan terangnya kepada pikirannya ketakutan dari kemarahan Allah yang menakutkan. Dalam bunyi banyak air—yang dalam memanggil kepada yang dalam—nabi itu mendengar suara Khalik. Laut, yang dilemparkan dengan kemarahan oleh angin yang tak berkemurahan, menggambarkan kepadanya murka Allah yang dilukai hati-Nya. Ombak yang besar, dalam keributannya yang mengerikan, ditahan di dalam batas-batas yang ditentukan oleh tangan yang tidak kelihatan, berbicara mengenai pengendalian suatu Kuasa yang tak terbatas. Dan dalam perbandingan ia menyadari kelemahan dan kebodohan dari makhluk yang fana, yang meskipun cacing-cacing dari debu, merasa bangga karena akal budi dan kekuatan mereka yang disangka benar, dan menaruh hati mereka melawan Pemerintah segenap alam, seakan-akan Allah sama sekali seperti seorang yang seperti mereka sendiri. Oleh batu karang itu ia teringat akan Kristus, Batu Karang kekuatannya, yang dalam perlindungannya ia dapat menyembunyikan ketakutannya. Dari rasul yang dibuang di pulau Patmos yang berbatubatu batu itu naiklah kerinduan jiwa yang berapi-api terhadap Allah, doa yang paling tekun. KR 482.2
Sejarah Yohanes memberikan suatu ilustrasi yang menarik tentang cara dalam mana Allah dapat menggunakan pekerja-pekerja yang tua. Pada waktu Yohanes dibuang ke Pulau Patmos, banyak orang yang berpendapat bahwa hidupnya sudah berlalu, suatu buluh yang tua dan patah, sedia untuk jatuh pada sembarang waktu. Tetapi Tuhan melihat baik untuk menggunakan dia lagi. Meskipun dibuang dari pekerjaannya yang dulu itu, ia tidak berhenti membawa kesaksian tentang kebenaran. Sedangkan di Patmos sekalipun ia bersahabat dan mencari jiwa-jiwa. Pekabarannya adalah pekabaran kesukaan, mengabarkan tentang Juruselamat yang sudah bangkit yang di dalam surga sedang mengantarai umat-Nya sampai Ia akan kembali untuk mengambil mereka kepadaNya. Dan setelah Yohanes telah bertambah tua dalam pekerjaan Tuhan ia menerima lebih banyak komunikasi dari surga daripada yang diterimanya selama tahun-tahun yang terdahulu dari kehidupannya: KR 483.1
Kehormatan yang paling utama harus diberikan kepada mereka yang minat kehidupannya telah terjalin dengan pekerjaan Allah. Pekerja-pekerja yang tua telah tinggal setia di tengah-tengah angin ribut dan ujian. Mereka boleh jadi mempunyai kelemahan-kelemahan, tetapi mereka masih mempunyai talenta yang menyanggupkan mereka untuk berdiri pada tempat mereka dalam pekerjaan Allah. Meskipun lemah, dan tidak sanggup memikul beban yang lebih berat daripada orang-orang yang lebih muda dapat dan harus tanggung, nasihat yang dapat mereka berikan adalah yang paling tinggi nilainya. KR 483.2
Mereka boleh jadi telah berbuat kesalahan, tetapi dari kegagalan mereka, mereka telah belajar untuk menghindarkan kesalahan dan ba-haya, dan oleh sebab itu bukankah mereka sanggup memberikan nasihat ini? Mereka telah memikul ujian dan percobaan, dan meskipun mereka telah kehilangan kekuatan mereka, Tuhan tidak mengesampingkan mereka. Ia memberikan kepada mereka anugerah dan akal budi yang khusus. KR 483.3
Mereka yang telah melayani Tuhannya bila pekerjaan tampaknya sukar, yang menderita kemiskinan dan tinggal setia bila hanya sedikit orang yang berdiri untuk kebenaran, akan dihormati dan disegani. Tuhan mengingini pekerja-pekerja yang lebih muda untuk mencari akal budi, kekuatan, dan kematangan oleh bergaul dengan orang-orang yang setia ini. Biarlah orang-orang muda menyadari bahwa dengan mempunyai pekerja-pekerja seperti ini di antara mereka, mereka akan sangat dikasihi. Biarlah mereka memberikan kepada mereka suatu tempat yang terhormat dalam persidangan-persidangan mereka. KR 483.4
Sementara mereka yang telah menggunakan kehidupan mereka dalam pekerjaan Kristus mendekati akhir pekerjaan mereka di dunia ini, mereka akan diingatkan oleh Roh Kudus untuk menghitung kembali pengalaman-pengalaman yang mereka punyai sehubungan dengan pekerjaan Allah. Catatan tentang hubungan-Nya yang ajaib dengan umat-Nya, tentang kebaikan-Nya yang besar dalam melepaskan mereka dari pencobaan, harus diulangi kepada mereka yang baru datang kepada percaya. Allah menghendaki pekerja-pekerja yang tua dan dicobai untuk berdiri pada tempat mereka, melakukan bagian mereka untuk menyelamatkan pria dan wanita yang disapu oleh arus kejahatan, Ia mengingini mereka untuk memakaikan kelengkapan senjata sampai Ia menyuruh mereka melepaskannya. KR 484.1
Dalam pengalaman rasul Yohanes di bawah penganiayaan, ada suatu pelajaran yang mempunyai kekuatan dan penghiburan yang ajaib untuk orang Kristen. Allah tidak menghalangi rencana secara diam-diam dari orang-orang jahat, tetapi Ia menyebabkan rencana mereka bekerja bagi kebaikan kepada mereka yang dalam ujian dan pertentangan memperta-hankan kepercayaan dan kesetiaan mereka. Sering pekerja Injil meneruskan pekerjaannya di tengah topan penganiayaan, pertentangan yang pahit, dan celaan yang tidak adil. Pada masa-masa seperti itu biarlah ia ingat bahwa pengalaman yang harus didapat dalam ujian dapur api dan kesusahannya lebih berharga dari segala derita yang disebabkannya. Dengan demikian Allah membawa anak-anak-Nya dekat kepada-Nya, supaya Ia boleh menunjukkan kepada mereka kelemahan mereka dan kekuatan-Nya. Ia mengajarkan kepada mereka untuk bergantung kepada-Nya. Dengan demikian Ia menyediakan mereka untuk menemui keadaan darurat, untuk mengisi kedudukan bertanggung jawab, untuk melaksanakan maksud yang besar untuk mana kuasa telah dikaruniakan kepada mereka. KR 484.2
Dalam segala zaman saksi-saksi yang ditentukan oleh Allah telah menampakkan diri sendiri kepada hinaan dan aniaya karena kebenaran. Yusuf difitnah dan dianiaya sebab ia memelihara kebajikan dan ketu-lusannya. Daud, pesuruh Allah yang dipilih, dikejar-kejar seperti binatang perburuan oleh musuh-musuhnya. Daniel dibuang ke dalam lubang singa sebab ia setia kepada penurutannya. Ayub kehilangan harta dunia, dan sangat menderita dalam tubuh sehingga ia dibenci oleh sanak-saudara dan sahabat-sahabatnya; meskipun demikian ia mempertahankan ketulusannya. Yeremia tidak dapat ditahan untuk me-ngatakan sabda yang telah dikaruniakan Allah kepadanya untuk dikatakan; dan kesaksiannya sangat menggusarkan raja dan pangeran-pangeran sehingga ia dibuang ke dalam kubang yang menjijikkan. Stefanus dilontari dengan batu sebab ia mengkhotbahkan Kristus dan Ia yang disalibkan. Paulus dipenjarakan, dipukul dengan rotan, dilontari dengan batu, dan akhirnya dibunuh sebab ia seorang pesuruh yang setia kepada Allah untuk orang-orang kafir. Dan Yohanes dibuang ke Pulau Patmos “karena sabda Allah, dan karena kesaksian Yesus Kristus.” KR 485.1
Contoh-contoh tentang ketabahan manusia ini menyaksikan kesetiaan janji-janji Allah hadiratnya yang tetap dan anugerah-Nya yang menabahkan. Mereka memberikan kesaksian kepada kuasa iman untuk menahan kuasa-kuasa dunia. Adalah pekerjaan iman untuk berharap pada Allah pada saat yang paling gelap, untuk merasa, walaupun diuji dengan berat dan terombang-ambing oleh angin ribut, karena Bapa kita memegang kemudi. Hanya mata iman saja yang dapat melihat perkara-perkara di seberang waktu untuk menaksir dengan benar harga kekayaan yang kekal. KR 485.2
Yesus tidak mengemukakan kepada pengikut-pengikut-Nya peng-harapan untuk mendapat kemuliaan dari kekayaan duniawi, untuk menghidupkan suatu kehidupan yang bebas dari ujian. Gantinya Ia memanggil mereka untuk mengikuti Dia pada jalan penyangkalan diri dan hinaan. Ia yang datang untuk menebus dunia ditentang oleh kuasa kejahatan yang bersatu padu. Dalam suatu persekutuan yang tidak menaruh belas kasihan, orang-orang jahat dan malaikat-malaikat yang jahat mempersiapkan diri terhadap Putra Damai. Setiap perkataan dan perbuatannya menyatakan belas kasihan Ilahi, dan ketidaksamaan-Nya dengan dunia menimbulkan permusuhan yang paling pahit. KR 485.3
Demikianlah akan jadi kepada semua orang yang akan hidup saleh dalam Kristus Yesus, Aniaya dan hinaan menunggu semua orang yang diilhami dengan Roh Kristus. Sifat dari aniaya itu berubah berulang kali, tetapi prinsip itu—roh yang mendasarinya—adalah sama yang telah mem-bunuh umat pilihan Tuhan sejak zaman Habel. KR 486.1
Pada segala zaman Setan telah menganiaya umat Allah. Ia menganiaya mereka dan membunuh mereka, tetapi sementara mereka mati mereka menjadi pemenang. Mereka menjadi kesaksian dari kuasa Seorang yang lebih berkuasa daripada Setan. Orang-orang jahat boleh menganiaya dan membunuh tubuh, tetapi mereka tidak dapat menjamah kehidupan yang tersembunyi bersama Kristus dalam Allah. Mereka dapat memenjarakan pria dan wanita dalam dinding penjara, tetapi mereka tidak dapat mengikat Roh. KR 486.2
Melalui ujian dan aniaya kemuliaan—tabiat—Allah dinyatakan pada umat pilihan-Nya. Orang-orang percaya pada Kristus, dibenci dan dianiaya oleh dunia, telah dididik dan didisiplin dalam sekolah Kristus. Di dunia ini mereka berjalan pada jalan yang sempit; mereka disucikan dalam dapur api kesusahan. Mereka mengikuti Kristus melalui pertentangan yang sangat berat; mereka menderita penyangkalan diri dan mengalami kekecewaan yang pahit; tetapi dengan demikian mereka mempelajari kesalahan dan sengsara dosa, dan mereka memandangnya dengan kejijikan. Ikut serta dalam penderitaan Kristus, mereka dapat memandang di seberang kegelapan kepada kemuliaan, seraya mengatakan,, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Roma 8:: 18. KR 486.3