Kisah Para Rasul
Bab 34—Pelayanan Pengabdian Diri
Dalam kehidupan dan pelajaran-pelajaran-Nya Kristus telah mem-berikan contoh yang sempuma tentang pelayanan tidak memen-tingkan diri yang bersumber dari Allah. Dengan menciptakan dunia, dan oleh menjunjung tinggi segala perkara, Ia tetap melayani orang lain. “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” Matius 5:45. Pelayanan yang ideal kepada Bapa diamanatkan kepada Anak-Nya. Yesus dikaruniakan untuk berdiri di atas seluruh umat manusia, oleh teladan-Nya mengajarkan apa arti menjadi seorang pe-layan. Seluruh hidup-Nya berada di bawah hukum pelayanan. Ia mela-yani semua, pelayanan untuk semua. KR 302.1
Berkali-kali Yesus berusaha mendirikan prinsip ini di antara muridmurid-Nya. Bila Yakobus dan Yohanes memohon untuk keunggulan me-reka, Ia berkata: “Barangsiapa yang ingin besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa yang ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Matius 20:26-28 . KR 302.2
Sejak kenaikan-Nya Kristus telah menyerahkan pekerjaan-Nya di atas dunia kepada duta besar, duta besar yang terpilih, melalui siapa Ia berbicara kepada anak-anak manusia dan melayani keperluan mereka. Kepala dari sidang-Nya yang besar itu mengawasi pekerjaan-Nya yang dikerjakan oleh orang-orang yang diurapi Allah untuk bertindak sebagai wakil-wakil-Nya. KR 302.3
Kedudukan mereka yang telah dipanggil Allah untuk bekerja dalam perkataan dan doktrin dalam membangun sidang-Nya, adalah salah satu tanggung jawab yang penting. Sebagai ganti Kristus mereka harus memohon pria dan wanita untuk diperdamaikan dengan Allah; dan mereka dapat menggenapi misi mereka sementara mereka menerima hikmat dan kuasa dari atas. KR 303.1
Pelayan-pelayan Kristus adalah pengawal-pengawal rohani dari orang-orang yang dipercayakan penjagaannya. Pekerjaan mereka disamakan dengan penjaga. Di zaman dulu para penjaga sering ditempatkan di atas dinding kota, dari tempat yang strategis mereka dapat mengamati tempat-tempat penting yang harus dijaga, dan memberi amaran tentang dekatnya musuh. Atas kesetiaan mereka bergantung seluruh keamanan orang-orang di dalamnya. Setiap saat mereka dituntut untuk memanggil satu sama lain, guna memastikan apakah mereka siaga dan tak ada bahaya yang menimpa mereka. Seruan kegembiraan atau pun amaran dibawa dari seorang kepada lainnya, masing-masing mengulangi panggilan itu sampai menggema ke seluruh kota. KR 303.2
Kepada setiap pelayan Tuhan berkata: “Dan engkau anak manusia, Aku akan menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bila engkau mendengar suatu firman daripada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati, dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku menuntut pertanggunganjawab atas nyawanya daripadamu. Tetapi jika engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, . . . engkau telah menyelamatkan nyawamu.” Yehezkiel 33:7-9. KR 303.3
Perkataan nabi itu menyatakan tanggung jawab yang sungguh-sungguh dari mereka yang telah ditentukan sebagai penjaga-penjaga sidang Allah, juru kunci rahasia Allah. Mereka harus berdiri sebagai penjagapenjaga pada dinding Sion, membunyikan tanda bahaya pada waktu musuh sedang menghampiri. Jiwa-jiwa ada dalam bahaya untuk jatuh ke dalam penggodaan, dan mereka akan binasa kecuali pelayan-pelayan Allah setia kepada tugas mereka. Jika oleh suatu sebab perasaan rohani mereka menjadi begitu beku sehingga mereka tidak dapat membedakan bahaya dan mereka lalai untuk memberi amaran kepada orang-orang yang akan binasa, Allah akan menuntut dari tangan mereka darah orang-orang yang hilang itu. KR 303.4
Adalah hak penjaga-penjaga di tembok Sion untuk hidup dekat kepada Allah, dan mudah terbujuk oleh pengaruh Roh-Nya, supaya la dapat bekerja melalui mereka untuk memberitahukan kepada pria dan wanita tentang bahaya mereka dan menunjukkan tempat yang aman kepada mereka. Dengan setia mereka harus mengamarkan orang banyak tentang akibat pelanggaran, dan dengan setia mereka harus memelihara kepentingan-kepentingan sidang. Tidak ada waktu untuk lega tanpa waspada sedikit pun Pekerjaan mereka adalah suatu pekerjaan yang menuntut kemampuan yang ada. Dalam bunyi sangkakala suara mereka harus lebih nyaring, dan tidak pernah menyuarakan keragu-raguan. Mereka bekerja bukan untuk upah, karena mereka menyadari bahwa merupakan bencana jika mereka gagal untuk menyampaikan Injil, dan bukan karena pekerjaan yang lain. Dipilih Allah, dan dimeteraikan oleh darah penyerahan, mereka harus membebaskan pria dan wanita dari kebinasaan. KR 304.1
Pendeta yang menjadi kawan sekerja Kristus akan mempunyai perasaan yang mendalam tentang kerja keras dan pengorbanan yang dituntut untuk melaksanakan dengan berhasil, la tidak belajar untuk kesenangan diri sendiri. la melupakan dirinya sendiri. Dalam usaha mencari domba yang hilang ia tidak menyadari bahwa ia sendiri lelah, dingin, dan lapar. Ia mempunyai hanya satu tujuan menyelamatkan yang hilang. KR 304.2
la yang melayani di bawah panji-panji Imanuel yang berlumuran darah, harus melakukan apa yang menuntut usaha ke pahlawanan dan tahan sabar. Tetapi serdadu-serdadu salib tanpa segan berdiri di gans pertempuran terdepan. Sementara serangan musuh menekan dia, ia berbalik ke benteng untuk pertolongan, dan sementara ia membawa kepada Tuhan janji-janji Firman itu, ia dikuatkan bagi tugas-tugas saat itu. Ia menyadari pentingnya kekuatan dari atas. Kemenangan-kemenangan yang diperolehnya tidak menuntun kepada hal meninggikan diri sendiri tetapi membuat ia lebih bergantung pada Yang Mahakuasa. Bergantung kepada Kuasa itu, ia disanggupkan untuk menyampaikan kabar selamat dengan teguh sehingga kabar selamat itu dapat menggetarkan pikiran orang lain. KR 304.3
Ia yang mengajar sabda itu harus hidup berhubungan sendiri setiap saat dengan Allah melalui doa dan mempelajari perkataan-Nya, karena di sinilah sumber kekuatan. Hubungan dengan Allah akan memberikan kepada usaha pendeta itu suatu kekuatan yang lebih besar daripada pengaruh khotbahnya. Ia sendiri tidak akan membiarkan dirinya kehilangan kuasa ini. Dengan kesungguhan yang tak dapat disangkal, ia harus memohon kepada Allah untuk kekuatan dan melayakkan dia menghadapi tugas dan ujian, dan untuk menjamah bibirnya dengan api suci. Begitu longgar pegangan oleh duta-duta Kristus terhadap kenyataan-kenyataan abadi. Jika manusia mau berjalan dengan Allah, Ia akan menyembunyikan mereka di celah-celah Batu Karang. Disembunyikan demikian rupa, sehingga mereka dapat memandang Allah, sama seperti Musa memandang Dia. Oleh kuasa dan terang yang diberikan-Nya mereka dapat lebih mengerti dan menyelesaikan lebih daripada dari pertimbangan yang terbatas yang mungkin akan terjadi. KR 305.1
Tipu muslihat Setan berhasil digunakan terhadap mereka yang sedih. Bila kekecewaan mengancam pekerja Tuhan, biarlah ia membentangkan di hadapan Allah keperluan-keperluannya. Adalah perlindungan surga atas Paulus sehingga ia mempercayai sepenuhnya terhadap Allah. Lebih dari semua orang ia mengerti maksud kesusahan; tetapi mendengar tangisan sebagai kemenangan, diserang dengan pencobaan dan pertentangan, kakinya terus melangkah ke surga: “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 2 Korintus 4:17,18. Mata Paulus tertuju kepada yang tidak kelihatan dan yang kekal. Menyadari bahwa ia sedang berperang melawan kuasa gaib, ia bergantung kepada Allah, dan dalamnya ia memperoleh kekuatan. Adalah oleh melihat Dia yang tiada tampak, kekuatan jiwa diperoleh dan kuasa dunia atas pikiran dan tabiat dipecahkan. KR 305.2
Seorang pendeta hendaknya bergaul bebas dengan orang banyak untuk siapa ia bekerja, supaya dengan bersekutu dengan mereka ia boleh mengetahui bagaimana menyesuaikan pengajarannya dengan kebutuhan mereka. Bila seorang pendeta telah menyampaikan suatu khotbah, peker-jaannya baru saja dimulai. Adalah pekerjaan perorangan untuk dikerjakan. la harus mendatangi rumah-rumah mereka, berbincang dan berdoa dengan mereka dalam kesungguh-sungguhan dan dengan kerendahan hati. Ada keluarga-keluarga yang tak bisa dijangkau dengan kebenaran Sabda Allah kecuali penatalayan-penatalayan rahmat-Nya memasuki rumah-rumah mereka dan menunjukkan kepada mereka jalan yang lebih tinggi. Tetapi hati mereka yang melakukan pekerjaan ini harus seirama dengan hati Kristus. KR 305.3
Banyak yang dimaksudkan dalam perintah itu; “Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.” Lukas 14:23. Biarlah pendeta-pendeta mengajarkan kebenaran kepada keluarga-keluarga, menyatu dengan mereka di mana ia bekerja, dan sementara mereka bekerja sama dengan Allah, la akan membungkus mereka dengan kuasa rohani. Kristus akan menuntun di dalam pekerjaan mereka, memberikan kata-kata yang patut diucapkan sehingga merasuk dalam di hati para pendengarnya. Adalah hak bagi setiap pekerja untuk dapat berkata bersama Paulus, “Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.” “Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu, .. . mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.” Kisah 20:27,20,21. KR 306.1
Juruselamat pergi dari rumah ke rumah, menyembuhkan orang sakit, memberikan penghiburan kepada yang berduka, menenangkan orang yang dirundung malang, membicarakan damai kepada orang yang putus asa. Ia meletakkan anak-anak kecil ke lengan-Nya dan memberkati mereka, dan menyampaikan kata-kata damai kepada ibu-ibu yang lelah. Dengan kelembutan yang tidak pemah gagal Ia menemui setiap bentuk kesusahan dan penderitaan manusia. Ia melakukan bukan untuk diri-Nya sendiri melainkan untuk orang lain, la adalah hamba semua orang. Adalah makanan dan minuman-Nya untuk memberi pengharapan dan kekuatan kepada semua orang kepada siapa Ia berhubungan. Dan sementara pria dan wanita mendengar kebenaran yang keluar dari bibir-Nya, sangat berbeda dengan dogma dan tradisi yang diajarkan oleh para rabi, pengharapan terpancar dari hati mereka. Dalam ajaran-Nya ada suatu kesungguh-sungguhan yang membawa pulang sabda-Nya dengan kuasa yang meyakinkan. KR 306.2
Pekerja-pekerja Allah harus belajar cara kerja Kristus, supaya mereka boleh membawa dari perbendaharaan sabda-Nya yang akan mencukupkan keperluan rohani mereka untuk siapa ia bekerja. Hanya dengan demikian mereka dapat memenuhi kepercayaan mereka. Roh yang sama yang tinggal dalam Kristus sementara Ia memberikan petunjuk yang secara terus-menerus Ia terima, akan menjadi sumber dari pengetahuan mereka dan rahasia dari kuasa di dalam membawa pekerjaan Juruselamat di atas dunia. KR 307.1
Beberapa orang yang bekerja di dalam bidang kependetaan telah gagal untuk mencapai kemajuan karena mereka tidak me nyerahkan perhatian mereka yang tidak terbagi kepada pekerjaan Tuhan. Pendeta-pendeta seharusnya tidak memperbesar keinginan selain daripada pekerjaan besar untuk menuntun jiwa-jiwa kepada Kristus. Nelayan-nelayan yang dipanggil oleh Kristus, saat itu juga meninggalkan pukat mereka lalu mengikut Dia. Pendeta-pendeta tidak dapat melakukan pekerjaan yang berkenan kepada Allah dan pada saat yang sama melakukan perusahaan dagang yang besar. Perhatian yang terbagi seperti itu akan mengaburkan arti rohani mereka. Pikiran-pikiran dan hati dipenuhi dengan perkaraperkara duniawi, dan pekerjaan Kristus menduduki tempat yang kedua. Oleh pengaruh-pengaruh lingkungan sekitarnya mereka berusaha menyesuaikan pekerjaan mereka kepada pekerjaan Allah gantinya menyesuaikan pengaruh-pengaruh lingkungan untuk dipersatukan dalam tuntutan-tuntutan Allah. KR 307.2
Tenaga para pendeta seluruhnya dibutuhkan untuk panggilan yang mulia dan agung. Kuasa-kuasanya yang terbaik adalah milik Allah. Ia tidak boleh terlibat dalam spekulasi, atau usaha-usaha yang lain yang bisa memalingkan dia, dari tugasnya yang besar. “Seorang prajurit yang sedang berjuang” kata Paulus, “tidak memusingkan dirinya dengan soalsoal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” 2 Timotius 2:4. Dengan demikian rasul itu menekankan penyerahan tanpa syarat sebagai kebutuhan pendeta di dalam pelayanan Allah. Pendeta yang sepenuhnya berserah kepada Allah enggan ikut ambil bagian dalam usaha yang menghindarkan dia dari penyerahan sepenuhnya kepada panggilan yang suci. Ia bukan bekerja keras untuk kehormatan duniawi atau kekayaan; tujuan satu-satunya ialah untuk menyampaikan kepada orang lain tentang Juruselamat, yang menyerahkan diri-Nya sendiri untuk menyadarkan umat manusia kekayaan dari hidup yang kekal. Kerinduannya yang tertinggi bukanlah menimbun harta di dunia ini, tetapi menarik perhatian dari orang-orang yang bersikap acuh tak acuh dan tidak setia kepada kenyataan-kenyataan abadi. Ia boleh diminta untuk mengambil bagian dalam perusahaan yang menjanjikan keuntungan dunia yang besar tetapi kepada ujian seperti itu ia menjawab, “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?” Markus 8:36. KR 307.3
Setan menghadapkan bujukan ini kepada Kristus, mengetahui bahwa jika Ia menerimanya, dunia tidak pernah dapat ditebus. Dan di bawah samaran yang berbeda-beda ia menghadapkan ujian-ujian yang sama kepada para pekerja Allah dewasa ini, mengetahui bahwa mereka akan tertipu olehnya dan tidak setia kepada kepercayaan mereka. KR 308.1
Bukan kehendak Allah agar para pekerja-Nya harus menjadi kaya. Mengenai hal itu, Paulus menuliskan kepada Timotius: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri sendiri dan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan.” Oleh teladan sebagaimana yang diajarkan, duta-duta Kristus haruslah memperingatkan “orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Perhatikanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” 1 Timotius 6:10, 11, 17-19. KR 308.2
Pengalaman-pengalaman dan petunjuk rasul Paulus mengenai kesucian pekerjaan pendeta adalah suatu sumber pertolongan dan inspirasi bagi mereka yang giat dalam pekerjaan Injil. Hati Paulus terbakar oleh kasih terhadap orang berdosa, dan memberikan segala tenaga bagi pekerjaan penarikan jiwa. Belum pernah ada seorang pekerja yang hidup menyangkal diri dan sabar. Berkat-berkat yang diterimanya dibagikan dalam berbagai kesempatan untuk menjadi berkat kepada orang lain. Ia tidak pernah kehilangan kesempatan untuk berbicara mengenai Juruselamat atau menolong mereka yang di dalam kesusahan. Ia pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, mengkhotbahkan Injil Kristus dan mendirikan sidang-sidang. Bila ia mendapati kesalahan dari pendengarnya ia menentang yang salah dan berusaha membalikkan jejak pria dan wanita kepada jalan yang benar. KR 308.3
Paulus tidak pernah melupakan sidang-sidang yang telah didirikannya. Setelah mengadakan perjalanan misionaris, ia dan Barnabas mengunjungi kembali sidang-sidang yang telah didirikannya, memilih di antara pria dan wanita yang dapat mereka latih untuk menggabungkan diri dalam pekerjaan penginjilan. KR 309.1
Gambaran pekerjaan Paulus memberi suatu pelajaran penting bagi para pendeta dewasa ini. Rasul itu menjadikan sebagian pekerjaannya mendidik orang-orang muda untuk pekerjaan kependetaan. Ia membawa serta mereka dalam perjalanan misionarisnya, dengan demikian mereka memperoleh suatu pengalaman yang kemudian menyanggupkan mereka untuk menduduki jabatan yang dipercayakan. Jika berpisah dengan mereka ia selalu berhubungan baik dengan pekerjaan mereka, dan dalam suratnya kepada Timotius dan kepada Titus hal itu menjadi bukti betapa dalamnya kerinduan untuk kemajuan mereka. KR 309.2
Pekerja-pekerja yang berpengalaman dewasa ini melakukan suatu pekerjaan yang mulia bila melatih pekerja-pekerja yang lebih muda dan meletakkan beban itu ke pundak mereka, gantinya berusaha menjalankan segala beban itu dengan kekuatan sendiri. KR 309.3
Paulus tidak pernah melupakan tanggung jawab yang diletakkan ke-padanya sebagai pekerja Kristus, atau jika jiwa-jiwa itu hilang karena kurang setia pada pihaknya, Allah akan menganggap sebagai tanggung jawabnya. “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu,” ia menyatakan tentang Injil, “sesuai tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa yang lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.” Kolose 1:25-29. KR 309.4
Perkataan-perkataan ini muncul di hadapan pekerja Kristus suatu pen-capaian yang tinggi, pencapaian yang dapat dijangkau oleh semua orang, menempatkan diri sendiri di bawah pengendalian Guru Besar yang belajar setiap saat dari sekolah Kristus. Kuasa perintah Allah adalah tak terbatas, dan pelayan yang dalam kebutuhannya yang besar tidak menutup diri sendiri dengan Tuhan dapat dipastikan bahwa ia akan menerima sesuatu yang akan menjadi bagi para pendengarnya suatu kesedapan hidup kepada hidup. KR 310.1
Tulisan-tulisan Paulus menunjukkan bahwa pelayan Injil harus menjadi suatu teladan kebenaran yang diajarkannya, “tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan dicela.” Tetapi perkataannya sendiri ia telah tinggalkan kepada kita suatu gambaran dalam suratnya kepada orang-orang percaya di Korintus: “Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang atau pun untuk membela ketika dihormati dan ketika dihina ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang yang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tidak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.” 2 Korintus 6:3, 4-10. KR 310.2
Kepada Titus ia menulis: “Demikian juga dengan orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat tidak bercela dalam pemberitaanmu, sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” Titus 2:6-8. KR 311.1
Tidak ada sesuatu yang lebih mulia pada pemandangan Allah daripada pelayan-pelayan-Nya, yang keluar ke tempat-tempat gersang di dunia ini untuk menaburkan benih kebenaran, sambil menantikan penuaian. Tidak ada lain hanyalah Kristus yang dapat mengukur kekuatiran hamba-hamba-Nya sementara mereka mencari yang hilang. la memberikan Roh-Nya kepada mereka, dan oleh usaha mereka jiwa-jiwa dituntun untuk berbalik dari dosa kepada kebenaran. KR 311.2
Allah sedang memanggil orang-orang yang rela meninggalkan ladang mereka, perusahaan mereka, kalau perlu keluarga mereka, untuk menjadi misionaris bagi-Nya. Dan panggilan itu akan disambut. Pada waktu dulu ada orang yang digerakkan oleh kasih Kristus telah meninggalkan kesenangan rumah dan sanak saudara, bahkan istri dan anak-anak, untuk pergi ke negeri-negeri asing bagi orang-orang yang hilang, di antara penyembah-penyembah berhala dan orang-orang biadab, guna memasyhurkan kabar kemurahan. Banyak orang dalam usaha ini telah kehilangan hidup mereka, tetapi orang-orang telah didorong untuk menjalankan pekerjaan itu. Dengan demikian langkah demi langkah pekerjaan Kristus terus maju, dan benih yang ditaburkan dalam kesusahan telah menghasilkan tuaian yang berlimpah. Pengetahuan tentang Allah telah meluas ke mana-mana dan panji salib itu telah ditegakkan di negerinegeri kafir. KR 311.3
Untuk pertobatan seorang berdosa seorang pelayan harus mengerahkan segala sumber dan tenaganya. Jiwa yang telah dijadikan Allah dan telah ditebus oleh Kristus, besar nilainya karena kemungkinan-kemungkinan di depannya, keuntungan rohani yang telah diberikan kepadanya, kesanggupan-kesanggupan yang dapat dimiliki jika dikuatkan oleh sabda Allah dan sifat tidak binasa yang boleh dimiliki melalui pengharapan yang ada di dalam Injil. Dan jika Kristus meninggalkan sembilan puluh sembilan supaya Ia dapat mencari dan menyelamatkan satu domba yang hilang, dapatkah kita dibenarkan oleh berbuat yang sedikit itu? Bukankah suatu penolakan untuk bekerja sebagaimana Kristus bekerja, berkorban sebagaimana Ia berkorban, suatu pengkhianatan kepada kepercayaan yang mumi, bahkan suatu penghinaan kepada Allah? KR 311.4
Hati pelayan yang besar dipenuhi oleh suatu kerinduan yang sungguhsungguh untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Waktu dan kekuatan digunakan, usaha yang tidak mengenal lelah tak dielakkan; karena orangorang lain harus mendengar kebenaran yang dibawa kepada jiwanya sendiri seperti kegembiraan, damai dan kesukaan. Roh Kristus ada padanya. Ia memperhatikan jiwa-jiwa sebagai sesuatu yang patut diperhitungkan. Dengan mata yang tertuju kepada salib Kalvari, memandang Juruselamat yang ditinggikan, bergantung kepada rahmat-Nya, percaya bahwa Ia akan menyertai dia sampai kesudahan alam, sebagai perisai, kekuatan, dan berdaya guna, ia bekerja bagi Allah. Dengan undangan dan permohonan kepada Yesus, dan di surga ia terhitung di antara mereka yang “ terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” Wahyu 17:14. KR 312.1