Kebahagiaan Sejati
Bab 7—Ujian Penurutan
SEBAB itulah jikalau barang seorang hidup di dalam Kristus, maka ialah kejadian yang baharu; maka perkara-perkara yang lama itu sudah lenyap, bahkan, yang baharu sudah terbit.” 2 Kor. 5:17. KS 52.1
2 Seseorang mungkin tidak dapat mengatakan waktu atau tempat yang tepat, atau menceriterakan mata-rantai keadaan di dalam proses pertobatannya; tetapi inilah bukan membuktikan bahwa dia belum bertobat. Kristus berkata kepada Nikodemus: “Angin bertiup barang ke mana dikehendakinya, dan engkau mendengar bunyi derunya, tetapi tiada engkau tahu dari mana datangnya dan ke mana perginya. Demikianlah hal tiap-tiap orang, yang jadi daripada Roh itu.’’Yahya 3:8.Seperti angin yang tiada kelihatan, namun efek kerjanya dapat dilihat dan dirasakan dengan jelas, demikianlah Roh Allah bekerja di dalam hati manusia. Kuasa yang membaharui itu, yang tidak dapat dilihat mata manusia, melahirkan satu hati baru di dalam jiwa; yaitu mencip- takan satu mahluk baru di dalam gambaran peta Allah. Ketika pekerjaan Roh Kudus itu berjalan dengan diam-diam dan tidak kelihatan, hasil kerjanya jelas benar tampak. Jika had sudah dibaharui oleh Roh Allah, maka kehidupan pun akan menjadi kesaksian dalam kenyataannya. Sementara kita tidak dapat me- lakukan sesuatu apapun untuk mengubah hati kita atau membawa diri kita sendiri rukun dengan Allah; sementara kita tidak dapat berharap pada diri kita sendiri atau kepada amal perbuatan kita yang baik, hidup kita akan menunjukkan apakah anugerah Allah tinggal di dalam kita. Perubahan akan tampak di dalam sifat, kebiasaan, dan usaha kita. Perbedaan itu akan jelas nyata dan pasti diantara keadaan mereka waktu dahulu dengan yang sekarang. Tabiat itu akan nyata bukan dengan perbuatan-perbuatan baik yang kadang-kadang dan perbuatan-perbuatan buruk yang kadang-kadang pula, melainkan dengan adanya kecenderungan perkataan dan perbuatan sehari-hari. KS 52.2
3 Memang benar bahwa mungkin juga ada tingkah-laku yang kelihatan secara luar tiada cacat-cela tanpa adanya kuasa pembaharuan Kristus. Cinta akan pengaruh dan keinginan akan penghormatan dari orang lain dapat juga menghasilkan kehidupan yang baik. Hormat kepada diri sendiri dapat juga menuntun kita menjauhkan dari yang kelihatannya jahat. Satu hati yang mementingkan diri sendiri dapat mengadakan perbuatan-perbuatan yang dermawan. Kalau demikian, dengan apakah kita dapat memastikan dipihak mana kita berada? KS 53.1
4 Siapakah yang telah memiliki hati kita? Darihal siapakah yang kita pikir-pikirkan? Tentang siapakah yang kita senang bicarakan? Siapakah yang menerima kasih-sayang dan tenaga kita yang terbaik? Jika kita adalah milik Kristus maka pikiran-pikiran kita pun padaNya, dan pikiran-pikiran kita yang paling indah juga padaNya. Semua yang ada pada kita diserahkan padaNya. Kita ingin memperoleh gambaran petaNya, menafaskan rohNya, melakukan kehendakNya, dan memperkenankan Dia di dalam segala sesuatu. KS 53.2
5 Orang-orang yang telah menjadi ciptaan baru di dalam Kristus Yesus akan membuahkan buah-buah Roh, “kasih, sukacita, perdamaian, panjang hati, kemurahan, kebaikan, setiawan, lemah-lembut, tahan nafsu.” Galati 5:22, 23. Mereka tidak lagi hidup sesuai dengan hawa-nafsu mereka yang lama, me-lainkan dengan iman akan Anak Allah mereka akan mengikuti langkah-lang- kahNya, memantulkan tabiatNya, dan menyucikan diri sebagaimana Tuhan suci adanya. Hal-hal yang tadinya mereka benci sekarang mereka cintai, dan yang tadinya mereka cintai sekarang mereka benci. Yang sombong dan tinggi- hati sekarang menjadi rendah-hati dan lemah-lembut. Yang tadinya suka menonjolkan diri dan sombong menjadi orang yang sungguh-sungguh dan tidak menonjolkan diri. Orang pemabuk menjadi ramah, dan orang yang tadinya su- suka percabulan menjadi suci. Kebiasaan-kebiasaan menonjolkan diri dan kebiasaan dunia ditinggalkan. Orang-orang Kristen janganlah mencari “per- hiasaan lahir” melainkan “sifat yang baik pada batinnya, itulah perhiasan yang tiada akan binasa, yaitu perangai yang lemah-lembut dan pendiam.1 Petrus 3:3, 4. KS 53.3
6 Tiada bukti pertibatan yang sejati kecuali dikerjakannya pembaharuan. Jikalau dipenuhinya janjinya, memulangkan yang dirampasnya, mengakui dosa-dosanya, serta mengasihi Allah dan sesama manusia, maka orang yang berdosa itu dapatlah memastikan bahwa dia telah melampaui maut menuju kehidupan. KS 54.1
7 Apabila kita sebagai mahluk yang berdosa datang kepada Kristus dan menjadi orang yang turut ambil bagian dalam karuniaNya yang mengampuni, maka kasih akan terbit di dalam hati. Segala beban menjadi ringan karena kuk Kristus itu ringan. Kewajiban menjadi kesukaan, dan pengorbanan menjadi satu kesukaan. Jalan yang tadinya kelihatan ditudungi dalam kegelapan, menjadi terang dengan sinar-sinar yang memancar dari Matahari Kebenaran itu. KS 55.1
8 Keindahan tabiat Kristus akan kelihatan di dalam diri pengikut- pengikutNya. Kristus senantiasa senang mengerjakan kehendak Allah. Kasih kepada Allah, kegiatan demi kemuliaanNya, adalah kuasa yang mengendalikan di dalam hidup Juruselamat. Kasih memperindah dan memuliakan segala perbuatanNya. Kasih datangnya dari Allah. Hati yang belum menyerah tidak akan dapat menerbitkan atau menghasilkannya. Ia terdapat hanyalah di dalam hati dimana Kristus telah bertahta. “Maka kita menaruh kasih, oleh sebab Ia mula-mula mengasihi kita.” 1 Yahya 4:19. Di dalam hati yang telah dibaharui oleh anugerah ilahi, kasih adalah merupakan prinsip perbuatan. Ia mengubah tabiat, menguasai hati, mengendalikan hawa-nafsu, menaklukkan perseteruan serta memuliakan kasih-sayang. Kasih ini, yang dikandung dalam jiwa, me- maniskan kehidupan dan mengalirkan pengaruh yang menghaluskan ke- sekitarnya. KS 56.1
9 Ada dua kesalahan terhadap mana anak-anak Allah — khususnya orang-orang yang datang berharap di dalam karuniaNya — perlu sekali was- pada. Pertama, seperti sudah dikatakan di atas, memandang perbuatan mereka sendiri, berharap pada hal-hal yang dilakukannya, untuk membawa diri mereka sendiri rukun kepada Allah. Orang yang mencoba menjadi suci melalui perbuatannya sendiri mengerjakan hukum itu, mencoba sesuatu yang mustahil. Segala yang dapat dilakukan manusia tanpa Kristus adalah dicemarkan dosa dan rasa mementingkan diri sendiri. Hanyalah dengan anugerah Kristus, melalui iman, dapat membuat kita suci. KS 56.2
10 Kesalahan yang sebaliknya juga tidak kurang bahayanya ialah bahwa percaya di dalam Kristus membebaskan manusia itu daripada pemeliharaan hukum Allah; jadi karena dengan iman saja kita menjadi turut ambil bagian daripada anugerah Kristus, pekerjaan kita tiada hubungannya dengan pe-nebusan kita. KS 56.3
11 Tetapi perhatikanlah bahwa penurutan bukanlah secara lahiriah saja, melainkan juga dengan pelayanan kasih, Hukum Allah ialah satu pernyataan sifatNya sendiri; ia meliputi prinsip kasih Allah yang besar, dan oleh karena itulah juga merupakan fundasi pemerintahanNya di surga maupun di atas dunia ini. Jika hati kita dibaharui di dalam gambaran peta Allah, jika kasih ilahi ditanamkan di dalam jiwa, bukankah hukum Allah itu akan dijalankan di dalam hidup? Apabila prinsip kasih ditanamkan di dalam hati, apabila manusia dibaharui menurut gambaran (image) Khalik yang menciptakannya, maka perjanjian baru itupun dipenuhilah. ,,Maka Aku memasukkan hukum- hukumku ke dalam hati mereka itu, dan menyuratkan dia ke dalam ingatan mereka itu. ” Iberani 10:16. Jika hukum itu sudah disuratkan di dalam hati, bukankah itu menjadi kehidupan kita? Penurutan — pelayanan dan bakti — kasih — adalah tanda yang benar daripada penurutan itu. Itulah makanya Kitab Suci berkata: “Karena inilah kasih akan Allah, yaitu menurut hukum- hukumnya; maka hukum-hukumnya itu bukannya berat.”“Maka orang yang berkata: , Aku kenal Dia,’tetapi tiada menurut hukum-hukumnya, menjadi seorang pendusta, dan kebenaran itu tiada di dalam dia.” 1 Yahya 5:3; 2:4. Ganti membebaskan manusia dari penurutan, iman itulah, dan hanya imanlah yang membuat kita mendapat bagian anugerah Kristus, yang menyanggupkan kita untuk menurut. KS 56.4
12 Kita tidak mendapat keselamatan dengan penurutan; karena keselamatan itu sendiri adalah pemberian Allah dengan cuma-cuma, yang diterima oleh karena percaya. Tetapi penurutan itulah buah iman. “Maka kamu mengetahui bahwa Kristus itu diberi nyata supaya Ia melenyapkan segala dosa; maka di dalamnya itu tiada ada dosa. Barangsiapa yang tinggal di dalam Dia, tiadalah berbuat dosa; maka barangsiapa yang berbuat dosa, belum nampak Dia dan belum kenal Dia.” 1 Yahya 3:5,-6. Inilah ujian yang benar. Jika kita tinggal di dalam Kristus, jika kasih Allah tinggal di dalam diri kita, perasaan kita, pikiran-pikiran kita, maksud-maksud dan perbuatan-perbuatan kita, haruslah sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam peraturan-peraturan hukumNya yang suci itu. “Hai anak-anakku, janganlah ada barang seorang membawa kamu kepada jalan yang sesat. Maka orang yang berbuat barang yang benar itu, ialah benar, seperti Kristus benar adanya.” 1 Yahya 3:7. Kebenaran dijelaskan oleh ukuran hukum Allah yang suci, sebagaimana dinyatakan di dalam sepuluh hukum yang diberikan di Gunung Sinai. KS 57.1
13 Apa yang disebut iman di dalam Kristus dengan pengakuan membebaskan manusia itu dari tanggungjawab penurutan kepada Allah, bukanlah iman melainkan keangkuhan belaka. “Karena dengan anugerah itu kamu diselamatkan oleh sebab iman, maka hal itu bukannya pekerjaan kamu, melainkan karunia Allah.” Epesus 2:8. Tetapi “iman, jikalau tiada disertai perbuatan, matilah ia sendiri.” Yakub 2:17. Sebelum Yesus turun ke dunia ini Dia berbicara tentang Dirinya sendiri sebagai berikut: “Aku suka berbuat kehendakMu, ya Aliahku! dan hukumMu adalah di dalam dadaku.” Mazmur 40:9; Dan sebelum Dia naik ke surga kembali Dia berkata: “Sama seperti Aku sudah menurut segala hukum Bapaku dan tetaplah di dalam kasihNya.” Yahya 15:10. Alkitab berkata: “Dengan yang demikianlah kita mengetahui bahwa kita sudah mengenal Dia, jikalau kita menurut hukum-hukumNya. . . Maka orang yang mengatakan dirinya tinggal di dalam Dia, sepatutnyalah ia melakukan dirinya sama seperti Kristus sudah melakukan Dirinya. ” 1 Yahya 2:3—6. “Sebab Kristus sudah menanggung sengsara juga karena kamu, di - tinggalkannya suatu teladan bagimu, supaya kamu mengikut kesanNya.” 1 Pet. 2:21. KS 57.2
14 Syarat kehidupan kekal itu adalah sama juga sekarang dengan yang dahulu— sama dengan yang dahulu sebelum leluhur kita jatuh ke dalam dosa di Taman Eden — penurutan yang sempurna kepada hukum Tuhan, kebenaran yang sempurna. Jikalau kehidupan kekal itu diberikan dengan syarat yang kurang daripada syarat ini maka kebahagiaan alam semesta inipun berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan segala derita dan sengsara- nya, menjadi kekal selamanya. KS 58.1
15 Bagi Adam adalah mungkin, sebelum berdosa, membentuk satu tabiat yang benar dengan penurutan kepada hukum Allah. Namun dia tidak berhasil melakukan ini, dan karena dosanya keadaan kitapun lemah sehingga kita tidak dapat membuat diri kita sendiri benar. Oleh karena kita penuh dosa dan najis, maka kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan sempurnanya. Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi. Dia menghidupkan satu kehidupan tanpa dosa. Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaranNya pada kita. Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri padaNya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu, kemudian, betapa besarpun dosamu dalam hidupmu di masa lampau, dengan tabiatNya itu engkau dianggap benar. Sifat-sifat Kristus akan menggantikan tempat tabiatmu, dan engkau diterima di hadapan Allah seolah- olah seorang yang belum pernah berdosa. KS 58.2
16 Lebih lagi daripada ini, Kristus mengubah hati itu. Dia tinggal di dalam hatimu karena iman. Sepatutnya engkau memelihara perhubungan dengan Kristus ini dengan iman serta penyerahan kehendakmu yang terus- menerus kepadaNya; selama engkau melakukan hal seperti ini, maka Dia akan bekerja di dalam dirimu baik dalam kehendak dan berbuat sesuai dengan kehendakNya. Maka engkaupun dapat berkata: “Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku; tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya karena aku. ” Galatia 2:20. Demikianpun Kristus berkata kepada murid-muridNya: “Karena bukannya kamu sendiri yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu yang berkata di dalam dirimu.” Matius 10:20. Kemudian dengan Kristus yang bekerja di dalam dirimu, engkau akan menunjukkan roh yang sama serta melakukan pekerjaan yang baik— pekerjaan kebenaran, penurutan. KS 58.3
17 Itulah makanya tiada sesuatu pun di dalam diri kita sendiri yang patut disombongkan. Kita tidak mempunyai alasan untuk mengagung-agung- kan diri kita sendiri. Satu-satunya alas pengharapan kita ialah di dalam kebenaran Kristus yang dihisabkan kepada kita, dan yang ditempa oleh Roh KudusNya yang bekerja di dalam kita dan melalui kita. KS 59.1
18 Apabila kita berbicara mengenai iman, ada satu perbedaan yang harus diingat. Satu jenis kepercayaan yang sama sekali berbeda daripada iman. Adanya Tuhan dan kuasaNya, kebenaran firmanNya, adalah kenyataan yang Setan sekalipun dengan pengikut-pengikutnya tidak dapat menganykal di dalam hatinya. Alkitab mengatakan bahwa “segala Setan pun percaya juga, dan menggeletar,” tetapi ini bukanlah iman. Yakub 2:19. Tidak saja hanya percaya dalam firman Allah, melainkan penyerahan kemauan yang sepenuhnya kepadaNya; di mana hati itu dipasrahkan padaNya, kasih-sayang diletak-kan padaNya, maka inilah iman — iman yang bekerja dengan kasih serta menyucikan jiwa. Melalui iman yang semacam inilah hati dibaharui di dalam gambaran peta Allah. Maka hati yang tadinya belum dibaharui dan tidak takluk kepada hukum Allah, dan sama sekali tidak takluk, sekarang menggemari peraturan-peraturannya yang suci itu, bersama-sama penulis mazmur berseru: “Bagaimana besar kasihku akan toratMu; pada segala hari aku me- mikir-mikirkan dia.” Mazmur 119:97. Dan kebenaran hukum itu dipenuhi di dalam kita, “yaitu orang yang tidak menurut daging, melainkan yang menurut kehendak Roh. ” Rum8:l. KS 59.2
19 Banyak orang yang telah mengenal kasih Kristus yang mengampuni dan orang-orang yang betul-betul ingin menjadi anak-anak Allah, namun demikian mereka menyadari bahwa tabiat mereka tidak sempurna, hidup mereka penuh kesalahan, serta mereka bimbang apakah hati mereka itu sudah dibaharui Roh Kudus. Terhadap hal seperti itu saya berkata: Jangan undur dalam putus-asa. Kita harus sering bertelut dan menangis di kaki Yesus karena kekurangan dan kesalahan-kesalahan kita, namun demikian janganlah kita putus-asa. Meskipun sekiranya kita dikalahkan oleh musuh, kita tidak di-tinggalkan dan ditolak Allah. Tidak; Kristus ada di sebelah kanan Allah yang juga mengadakan permohonan bagi kita. Yahya yang kekasih berkata seperti berikut: “Inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu.” 1 Yahya 2:1. Dan jangan lupakan Sabda Kristus yang berbunyi: “Karena Bapa sendiri mengasihi kamu. Yahya 16:27. Dia ingin memulihkan engkau kepadaNya Sendiri, untuk melihat kesucian dan kebenaranNya terpantul di dalam engkau. Dan jika saja engkau mau menyerahkan dirimu sendiri kepadaNya, Dia yang telah memulai pekerjaan yang baik di dalam engkau akan terus maju sampai kepada hari kedatangan Tuhan Yesus. Berdoalah lebih tekun, percayamu hendaklah lebih sempurna. Karena kita tidak dapat mengharapkan kuasa diri kita sendiri, marilah kita mengharapkan kuasa Penebus kita, dan kita harus memuji Dia yang menjadi kesehatan bagi wajah kita. KS 59.3
20 Semakin dekat engkau datang kepada Yesus, makin jelas salahmu engkau lihat sendiri; karena pandanganmu semakin jelas, dan kekurang ke- sempurnaanmu akan jelas sekali berbeda dengan keadaanNya yang sempurna itu. Inilah bukti bahwa tipu-daya setan telah kehilangan kuasanya, karena kuasa Roh Allah sudah menggerakkan engkau. KS 60.1
21 Tiada kasih Allah yang dalam itu dapat tinggal di hati orang yang tidak menyadari dosa-dosanya sendiri. Jiwa yang telah diubahkan melalui karunia Kristus akan mengagumi tabiat ilahiNya; tetapi apabila kita tidak dapat melihat cacad moral kita sendiri, ini merupakan satu bukti yang nyata bahwa kita belum melihat keindahan dan kemuliaan Kristus. KS 60.2
22 Semakin kurang kita lihat yang patut disombongkan dalam diri kita sendiri, semakin banyaklah kita lihat kasih dan kesucian Juruselamat kita yang tiada taranya. Satu pandangan terhadap dosa kitayang begitu besar akan mendorong kita pada Dia yang dapat mengampuni; dan bila jiwa menyadari keadaan kita yang tak berdaya, mencari Kristus, maka Dia di dalam kuasa akan menyatakan Dirinya Sendiri. Semakin banyak perasaan akan kekurangan kita mendesak kita kepadaNya dan kepada Firman Tuhan, semakinting- gi dan mulia kita lihat tabiatNya, lalu semakin sempurna pula kita membayangkan gambarNya. KS 60.3
(Bandingkanlah nomor yang terdapat dalam kurung dengan nomor yang terdapat dalam bab ini.) KS 60.4
1 Bagaimanakah Allah mengukur tabiat saya? (2) KS 60.5
2 Sebagai seorang Kristen Sejati, bagaimanakah seharusnya saya? (1 Petrus 3:3. 4) KS 60.6
3 Bagaimanakah seharusnya saya berhubungan dengan tugas dan pengorbanan?(7) KS 61.1
4 Apakah, dalam satu kata, yang harus menjadi “dasar tindakan” saya? (8) KS 61.2
5 Apakah dua kesalahan yang harus saya tentang sebagai orang Kristen yang baru? (9,10) KS 61.3
6 Perbedaan percaya dan iman. (18) KS 61.4
7 Bagaimanakah mungkin bahwa semakin erat kepada Kristus semakin nyata ketidaksempurnaan dan kesalahan-kesalahan dalam hidupku? KS 61.5
Apakah yang dapat saya perbuat mengenai hal itu? KS 61.6