Goeroe Indjil

72/137

MEMETJAHKAN ROTI KEHIDOEPAN

Banjak dari pada orang-orang jang hendak ditolong oleh pendeta-pendeta kita itoe tiada mengetahoei kebenaran al-Kitab dan permintaannja Allah, sehingga peladjaran-peladjaran tentang perbaktian jang ringkas itoe adalah bagainja sebagai satoe kenjataan jang baharoe. Orang-orang ini perloe tahoe apa kebenaran itoe adanja; dan akan menolong dia orang, maka pendeta itoe tidak patoet mengambil pengadjaran-pengadjaran jang hanja maoe senangkan angan-angan atau memoeaskan pertanjaan. Tetapi baiklah dia memetjahkan roti kehidoepan itoe kepada djiwa-djiwa jang berlapar ini. Sekali-kali djanganlah diberikannja satoe chotbah jang tidak bisa menolong pendengarnja akan melihat lebih terang dari hal apa jang haroes diboeatnja soepaja selamat. GI 216.1

Keperloean mereka jang menghadapi itoelah haroes ditolong, jaitoe, keperloean dan pentjobaan sekarang. Pendeta itoe memang boleh melajangkan kemana-mana pikirannja, serta memakai bahasa jang dalam dan tinggi dalam chotbahnja, tetapi semoeanja itoe tiadalah mentjapai penga' laman hidoepnja, dan keperloeannja hari-hari. Dia boleh pikir bahwa petah lidahnja itoe soedah beri makan sama oemat Allah; dan pendengarnja poen boleh kira bahwa kebenaran itoe baharoelah ini kali kelihatan kepadanja dihiasi dalam bahasa jang begitoe bagoes. Tetapi periksalah dari asal sampai djadinja, bahwa kegembiraan perasaan jang didjadikannja itoe, akan njata, bahwa, mes- kipoen beberapa kebenaran telah dihadapkan, chotbah-chotbah jang sematjam itoe tiada mengoeatkan orang banjak dalam pergoemoelan hidoepnja hari-hari. GI 216.2

Bahwa berboeat kepetahan lidah itoe mendjadi toedjoean jang teroetama, adalah berboeat orang banjak itoe loepa sama kebenaran jang tertjampoer dalam bahasanja jang petah itoe. Apabila perasaan gembira itoe laloe, baroelah kelihatan bahwa perkataan Allah itoe tiada tertanam dalam pikiran, atau pendengarnja beroleh pengertian. Dia orang boleh djadi memoedji kepandaian pendeta itoe berbitjara, tetapi dia orang tiada terbawa lebih dekat kepada kepoetoesan. Hanja dia orang perlakoekan chotbah itoe sebagai satoe wajang, dan kirakan pendeta itoe sebagai toekang lawak. Walau poen dia orang datang kembali kan mendengar, akan tetapi nanti poelang dengan tiada berisi apa-apa. GI 217.1

Boekanlah bahasa jang petah itoe diperloekan, dan boekan satoe aroesan perkataan jang tiada bererti. Tetapi pendeta-pendeta kita patoet berchotbah dalam satoe djalan jang baik dan boleh menolong orang banjak menangkap kebenaran jang perloe itoe. Saudara-saudarakoe, djanganlah engkau melajang terlaloe tinggi kemana orang banjak itoe tidak bisa ikoeti engkau, karena meskipoen boleh, dia orang boekan mendapat oentoeng jang diberikan oleh al-Maseh. Tjeriterakanlah hal hidoep penjangkalan dan pengoerbanannja, kehinaan dan kematiannja, kebangoenan dan kebangkitannja, dan pemohonannja di- soerga bagai orang berdosa. Dalam tiap-tiap koempoelan adalah djiwa-djiwa jang digerakkan oleh Roh Soetji. Sebab itoe tolonglah dia orang mengerti apa kebenaran itoe; petjahkanlah roti kehidoepan itoe kepadannja; dan ingatkanlah dia orang kepada pertanjaan-pertanjaan jang penting. GI 217.2

Banjak soeara sedang mengadjarkan kesalahan; tetapi biarlah soearamoe itoe mangadjarkan kebenaran. Hidoepkanlah pengadjaran itoe sebagai hidjaunja padang roempoet kepada kawan kambingnja Allah. Djanganlah pimpin pendengarmoe itoe kepada tanah-tanah jang tidak beroempoet, dari mana dia orang tidak bisa datang lebih dekat kepada mata air hidoep sebeloem dia orang mendengar padamoe. Tetapi toendjoekkanlah kebenaran itoe sebagai dalam Toehan Isa, serta menerangkan dengan njata segala permintaannja taurat dan indjil itoe. Njatakanlah alMaseh, jang mendjadi djalan, kebenaran, dan hidoep itoe, dan kasi tahoelah koeasanja jang boleh menjelamatkan semoea orang jang datang kepadanja. Penghoeloe keselamatan kita sedang mengentara bagai oematnja, boekannja sebagai satoe advocaat jang mohon sama Bapa akan berkemoerahan, melainkan sebagai satoe jang menang, jang menoentoet segala barang tawanannja. Dia boleh selamatkan dengan sempoernanja akan segala orang jang menghampiri Allah olehnja. Adjarkanlah hal ini dengan terang sekali. GI 218.1

Kalau pendeta-pendeta itoe tiada berhati-hati, maka dia orang nanti boengkoeskan kebenaran itoe dengan perhiasan manoesia. Sebab itoe djangan seorang pendeta pikir jang dia bisa tobatkan djiwa-djiwa itoe oleh chotbah jang petah. Orang-orang jang mengadjar jang lain haroes minta Allah akan penoehkan dia orang dengan Roh Soetji, dan menolong dia orang akan mengangkat al-Maseh sebagai pengharapannja orang berdosa. Bahasa jang petah, tjeritera dongeng, atau tjeritera kosong jang pendek-pendek tiada nanti menempelak orang berdosa. Orangorang berlakoe kepada perkataan jang begitoe sebagai kepada soeatoe njanjian jang merdoe. Akan tetapi pekabaran jang haroes didengar oleh orang berdosa itoe, ialah, “Karena demikianlah kasih Allah akan doenia ini, sehingga dikaroeniakannja Anaknja jang toenggal, soepaja barang siapa jang pertjaja akan Dia itoe djangan binasa, melainkan mendapat hidoep jang kekal.”1 Bahwa akan permintaan atas indjil itoe boekanlah bergantoeng atas kesaksian jang pintar, bahasa jang petah, atau persoealan jang dalam, melainkan bergantoeng atas keringkasannja, dan keperloeannja kepada orang-orang jang berlapar sama roti hidoep. GI 218.2

Pertolongannja Roh Soetjilah jang berboeat pekerdjaan indjil itoe berkoeasa. Kapan al-Maseh bitjara oleh hambanja, lantas Roh Soetji menjediakan hatinja jang mendengar akan menerima perkataan itoe. Boekanlah Roh Soetji itoe soeatoe hamba, melainkan satoe koeasa jang mengatoerkan. Didjadikannja kebenaran itoe bertjahaja didalam hati, dan bitjara dengan peran- taraannja satoe-satoe chotbah dimana pendeta itoe menjerahakan dirinja dibawah pimpinan jang soetji. Roh itoelah jang mengelilingi djiwa itoe dengan satoe awan jang sooetji, dan jang bitjara kepada orang berdosa dengan perkataan nasihat, serta menoendjoekkan kepada Dia jang hapoeskan dosanja doenia. GI 219.1