Goeroe Indjil
PERMINTAAN DO'A DALAM KOEMPOELAN
Adapoen permintaan do'a dalam koempoelan itoe haroeslah ringkas dan kepada toedjoeannja. Allah tidak minta kita berboeat waktoe sembahjang itoe mendjemoekan oleh permintaan do'a jang pandjang. Al-Maseh tidak paksakan moerid-moeridnja atoeran jang memenatkan dalam permitaan do'a jang pandjang. “Maka apabila kamoe sembahjang, djangan kamoe toeroet kelakoean orang poera-poera, karena mereka itoe soeka sembahjang dengan berdiri dalam mesdjid dan pada sikoe lorong, soepaja jaitoe dilihat orang.”1 GI 248.1
Orang Parisi ada mempoenjai waktoe sembahjang jang tentoe; dan dalam perdjalanan sebagai sering terdjadi, maka pada waktoe jang tentoe itoe dia orang berhenti dimana sadja djadinja, barangkali ditengah djalan, dalam pasar, diantara orang banjak jang berdjalan kesana-kemari, dan disana dalam soeatoe soeara jang koeat dioelanginja atoeran sembahjangnja. Sembahjang jang begitoe, diberikan memoedjikan diri sendiri, telah mendapat tegoeran jang pedas dari Toehan Isa. Akan tetapi Dia boekan ta'berkenan sama sembahjang dihadapan orang banjak; karena Dia sendiri soedah minta do'a dengan moerid-moeridnja beserta orang banjak. Tetapi ditekankannja dalam hati moerid-moeridnja soepaja permintaan do'a dalam koempoelan jang begitoe haroes pendek. GI 248.2
Beberapa menit tjoekoeplah pandjangnja sesoeatoe permintaan do'a jang biasa. Dalam halhal jang loear biasa boleh djadi permintaan do'a itoe direntjanakan oleh Roh Soetji. Djiwa itoe sedang dalam pergoemoelan, dan rindoe sama Allah. Maka rohnja bergoemoel sebagai Jakoeb, dan tiada maoe berhenti sebeloem mendapat kenjataan jang tentoe dari hal koeasa Allah. Dalam hal jang begitoe perloelah waktoe minta do'a itoe lebih pandjang. GI 249.1
Banjak permintaan do'a jang pandjang ada dilajangkan, tetapi semoeanja hanja sebagai chotbah-chotbah sadja dan boekan sebagai satoe pemohonan. Lebih baiklah kalau orang-orang jang melajangkan permintaan do'a jang begitoe perlakoekan dirinja sama jang diadjarkan al-Maseh itoe kepada moerid-moeridnja. Permintaan do'a jang pandjang ada memenatkan jang mendengar, dan tidak menjediakan orang banjak akan mendengar sama pengadjaran jang akan berikoet. GI 249.2
Karena lalai dalam permintaan do'a sendirian, maka permintaan do'a jang pandjang adalah diberikan dalam koempoelan. Djanganlah pendeta-pendeta itoe mengoelangi pekerdjaan jang dilalaikannja dalam seminggoe jang lewat dalam permintaan do'anja, serta berharap akan berboeat baik kelakoeannja dan akan memadamkan sjak perasaannja. Permintaan do'a jang begitoe seringkali ada mengoerangkan rohani dalam orang jang lain. GI 249.3
Sebeloem datang ke-mimbar, haroeslah pendeta itoe mentjari Allah dalam kamarnja, dan berhoeboeng rapat sama Dia. Disana bolehlah dia angkat djiwanja jang berhaoes itoe kepada Allah, soepaja disegarkan oleh emboen kasihannja. Lantas dengan satoe oerapan dari Roh Soetji, jang menaroehkan satoe tanggoengan atas djiwa-djiwa itoe, maka dia nanti tidak mengirimkan orang banjak poelang sebeloem menghadapkan al-Maseh sebagai pertedoehannja orang berdosa. Merasa sebagai ta'akan bertemoe lagi sama beberapa orang jang hadlir itoe, maka dia nanti berboeat pemohonan jang sangat dan jang mentjapai hati mereka itoe. Maka Goeroe jang mengetahoei hatinja orang nanti memberikan dia oetjapan, serta menolong dia akan bitjarakan perkataan jang dia haroes bitjarakan pada waktoe jang betoel dengan koeasa. GI 249.4