Hamba Toehan Pendjoeal Boekoe
Pendjoeal-pendjoeal Boekoe Patoet Ingat
Djangan, sebab kamoe ada diantara orangorang jang tidak pertjaja, koerang berhatihati dengan perkataanmoe; sebab dia orang memperhatikan betoel akan segala kelakoeanmoe. Beladjarlah peladjaran jang soedah dikasi kepada Nadab dan Abihoe, anak-anak Haroen. Dia orang bawa “kehadapan hadirat Toehan akan api jang ta'patoet, jaitoe jang tidak diperintahkan demikian.” Dia orang mengambil api jang biasa dan menaroehnja diatas pedoepaannja. “Maka keloearlah soeatoe api dari hadirat Toehan, jang menghangoeskan kedoeanja, sehingga matilah kedoeanja dihadapan hadirat Toehan. Maka kata Moesa kepada Haroen: Inilah Dia jang dikatakan Toehan, sabdanja: Bahwa Akoe hendak dipermoeliakan oleh orang jang menghampiri Akoe, soepaja Akoe dihormati dihadapan orang banjak sekalian.” Imamat 10: 1-3. Pendjoeal-pendjoeal boekoe hendaklah mengingat bahwa dia orang bekerdja bersamasama Toehan akan menjelamatkan djiwadjiwa, dan dia orang tidak wadjib membawa perkara-perkara doenia kepada pekerdjaan Toehan jang maha soetji. Biarlah pikirannja dipenoehi dengan pikiran-pikiran jang soetji dan jang bersih, dan segala perkataannja jang dipilih betoel-betoel. Djangan sandoengkan kemadjoean pekerdjaanmoe oleh mengatakan perkataan-perkataan jang tidak bergoena. HTPB 86.1