Hamba Toehan Pendjoeal Boekoe

63/149

Kesempoernaan Kelakoean

Pegawai-pegawai jang betoel tjinta akan Toehan seolah-olah jang disimpannja dalam hatinja tidak akan pikirkan hendak menerima gadji jang paling besar. Dia tidak akan minta sama seperti beberapa dari orang-orang moeda kita, jang kalau dia tidak bagoes sekali roepanja dan mendapat tempat jang paling bagoes dihotel, dia tidak maoe menolong pekerdjaan itoe. Jang perloe bagi pendjoeal boekoe, boekannja roepa jang tidak berketjelaan, seperti orang-orang jang bersolek atau pelawak, tetapi ketoeloesan dan kesempoernaan kelakoean jang njata pada moekanja. Kemoerahan dan kebaikan hati akan njata dimoeka dan orang tidak akan melihat sebarang ketjongkakan dalam perangainja. HTPB 46.2

Banjak orang soedah masoek pekerdjaan mendjoeal boekoe dengan tidak memandang apa-apa jang terindah dari pada wang. Dia orang tidak patoet mendjadi pegawai-pegawai Toehan. Dia orang tidak ada pengetahoean jang boleh digoenakan dalam penghidoepan; dan dia orang beroleh kesalahan-kesalahan, perasaan dan kesoekaan-kesoekaan sama seperti sebeloem dia orang mendjadi orangorang Masehi. Dari hal dia orang boleh dibilang, bahwa Toehan boekan dalam pikirannja; dan Toehan tidak ada tempat tinggal dalam hatinja. Bahwa adalah kedoeniaan dan kedjahatan kelakoeannja bersaksi melawan dia orang, dan jang dia orang bekerdja menoeroet djalan hatinja dan menoeroet pemandangan matanja sendiri. Dia orang tidak tahoe menjangkal diri, akan tetapi soedah tetapkan menjoekakan hidoepnja. Harta soerga boekannja menantikan dia orang, dan segala perasaannja menoendjoek kebawah, boekan keatas. Sobat-sobat dan kaoem-kaoem tidak bisa meninggikan orang jang begitoe; sebab dia tidak empoenja pikiran lagi akan menghinakan jang djahat dan memilih jang baik. HTPB 47.1