Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah
Kehidupan seorang Nabi
Panggilan Ilahi menjadikan seseorang nabi. Itu memperdalam dan mem-perluas hubungan yang dia sudah miliki dengan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan membawa hubungan khusus dengan nabi. Hidupnya sedang diubah (1 Sam. 10: 6; Gal. 2: 20). Itu tidak berarti bahwa Allah memaksa seseorang melawan kehendaknya untuk menjadi seorang nabi. Yunus masih bisa berusaha untuk melarikan diri dari tugas kenabian, dan Bileam dapat menentang pesan Tuhan dan menjadi penyebab kemurtadan di Israel. KN 75.2
Pelayanan kenabian bisa menjadi beban dan sukacita sekaligus. Nabi harus bertahan menghadapi konflik dan tantangan, seperti yang dicatat A. Heschel: KN 75.3
Menjadi seorang nabi adalah suatu perbedaan dan penderitaan. Misi yang dia lakukan tidak menyenangkan baginya dan menjijikkan bagi orang lain; tidak ada penghargaan yang dijanjikan kepadanya dan tidak ada hadiah yang bisa menghilangkan kepahitannya. Nabi menanggung ejekan dan celaan (Yer. 15: 15) . Dia dicap sebagai orang gila oleh orang-orang sezamannya, dan, oleh beberapa cendekiawan modern, sebagai tidak normal. 68 KN 75.4
Tetapi itu bukan hanya penolakan terhadap pekabaran kenabian oleh sebagian besar komunitas iman yang menyebabkan kesusahan bagi nabi, itu juga merupakan konflik dengan nabi-nabi palsu di mana nabi yang benar ditarik (mis., Yer. 23; 28; 29). “Seperti dalam PL, konflik adalah tema utama nubuat dalam Perjanjian Baru. Yesus memperingatkan bahwa nabi-nabi palsu akan muncul (Mat. 7:15; Mrk.13:22) . Dan Paulus terlibat dalam konflik kenabian setidaknya sekali dalam perjalanannya (Kis. 13:6).” 69 1 dan 2 Yohanes adalah saksi dari pergulatan ekstrem yang harus dihadapi Yohanes dengan para nabi palsu, yang disebut “antikristus ” Perjuangan dengan ajaran-ajaran palsu dan nubuatan palsu itu dapat dilihat di banyak buku Perjanjian Baru (misalnya, 2 Ptr. 2, Yud., 1 Tim. 1:3, 4; 4; 6:3—5, 20). Dalam Wahyu 2: 20 bahkan ada Izebel nabi palsu simbolis. KN 75.5
Namun, terlepas dari pertentangan, nabi yang benar itu juga dapat menyanyi, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya Tuhan, Allah semesta alam” (Yer. 15: 16, NASB) dan dia dapat berseru: “Amin, datanglah, Tuhan Yesus” (Why. 22:20, NIV) ! KN 76.1