Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

46/291

Unsur Diskontinuitas

Salah satu perbedaan antara nubuatan dalam Perjanjian Lama dan nubuatan dalam Perjanjian Baru adalah bahwa dengan kedatangan Mesias juga satu eon yang baru tiba. Kerajaan Allah, seperti yang Yesus katakan, sekarang ada di tengah-tengah umat manusia (Luk. 17:21). Akhirnya, ini membawa perubahan signifikan pada masyarakat, umat Allah, dan golongan sesat. KN 69.1

Yesus adalah puncak dari barisan para nabi. “Dampak yang Dia buat, baik pada orang banyak (Mat. 21:11 ;Mrk. 6:15; 8:28;Luk. 7:16) maupun pada individu (Luk. 7:39; Mat. 26:68; Yoh. 4: 19; 9: 17), adalah membuat mereka merasa berada di hadapan salah satu tokoh klasik nubuatan.” 40 Fisichella menyarankan 5 poin yang mungkin telah mencirikan Yesus sebagai seorang nabi: “a. Yesus menafsirkan Kitab Suci ....b. Yesus mengucapkan nubuatan ....c. Yesus melakukan tindakan kenabian ....d. Prediksi penderitaan dan pemuliaan-Nya ....e. Yesus sebagai visioner....” 41 KN 69.2

Namun dia melampaui semua nabi. Sementara Yesus tidak selaras dengan para nabi Perjanjian Lama, Dia masih tidak dapat sepenuhnya dibandingkan dengan mereka. Yesus Kristus itu unik, dan pelayanan-Nya unik. “Yesus selalu dan hanya bertindak sebagai orang pertama, dan ini, bagi seorang nabi, tidak dapat dibayangkan.” 42 Ketika membahas nubuatan, kita harus bertanya bagaimana karunia nubuatan “didefinisikan ulang” oleh pekabaran dan kehidupan nabi. Ini perlu dieksplorasi lebih lanjut. Tetapi dalam artikel ini mungkin cukup untuk memberikan beberapa petunjuk : KN 69.3

• Karunia nubuatan mencapai puncaknya pada Yesus, manusia Roh, tidak ada pada siapa pun sebelum dan sesudah Dia. KN 69.4

• Panggilan-Nya untuk pertobatan mengambil urgensi dan radikalitas yang unik, seperti yang terlihat, misalnya, dalam Khotbah di Atas Bukit yang tak tertandingi. Hal yang sama berlaku bagi panggilan-Nya untuk mengasihi. KN 69.5

• Yesus tidak hanya mengomunikasikan pekabaran Ilahi—Dia adalah perwujudan dari pekabaran-Nya, perwakilan sempurna dari Bapa-Nya, dan anggota Ketuhanan. KN 69.6

• Dia ingin seluruh pendengar menjadi pengikut-Nya, murid-Nya. Ini akan mengubah hidup mereka sepenuhnya. KN 70.1

•Yesus tidak hanya mengumumkan kemungkinan keselamatan-Dia adalah Juruselamat. KN 70.2

• Dia tidak hanya berbicara tentang penghakiman-Dia adalah Hakim. KN 70.3

• Dalam kehidupan Yesus ada kesesuaian mutlak antara pekabaran dan kehidupan seperti yang tidak ada dalam diri para nabi, karena Yesus tanpa dosa. KN 70.4

Sebelum kedatangan Mesias, masyarakat Yahudi dan umat Allah saling terkait. Ini berubah dengan kehadiran Yesus. Orang-orang harus membuat keputusan untuk atau menentang-Nya. Mereka yang menerima Yesus sebagai Kristus menjadi eklesia-Nya, gereja-Nya (Mat. 16: 1 8) dan kawanan-Nya (Yoh. 10: 16). Kawanan ini tidak terbatas pada Yudaisme, tetapi memasukkan orang bukan Yahudi sedemikian rupa sehingga Paulus menyebutnya rahasia (Ef 3:4—6). “Israel” baru telah tercipta. Ini memengaruhi pelayanan para nabi Perjanjian Baru. KN 70.5

Kedatangan Mesias juga memengaruhi kultus dan menjadikan pelayanan Bait Suci menjadi kuno dengan upacara korban dan pelayanan imamatnya. Bentuk ibadah baru dikembangkan, bersama dengan bentuk baru pemerintahan gereja. Keimaman Perjanjian Lama menemukan penggenapannya dalam pelayanan Yesus dan berakhir. Komunitas orang percaya adalah imamat baru. “Demokratisasi” 43 Kecurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta, ketika Yesus mencurahkan Roh Kudus ke atas semua orang percaya. Beberapa dipanggil untuk melayani sebagai rasul, penatua, diaken, gembala dan pengajar. KN 70.6

Perubahan-perubahan ini memengaruhi juga pelayanan nubuatan di zaman Perjanjian Baru. Nabi Perjanjian Baru akan lebih fokus pada Yesus, kehidupan-Nya, perkataan-Nya, dan tindakan-Nya daripada nabi Perjanjian Lama yang berfokus pada Mesias. 44 Dalam pengertian ini kita dapat berbicara tentang beberapa jenis diskontinuitas atau perubahan yang terjadi dengan kedatangan dari eon baru, pergeseran dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru. KN 70.7