Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

287/291

Relevansi Kontemporer

Roh Nubuat zaman ini sama relevannya dengan ketika ditulis. Itu akurat, meneguhkan, instruktif, dan berkuasa karena tertuju pada Kristus dan Alkitab yang suci. Itu benar-benar kesaksian Yesus, dan itulah sebabnya saya percaya pada pelayanan kenabian Ellen White. KN 508.4

Roh Nubuat digambarkan dalam Wahyu 12: 17 sebagai salah satu dari dua karakteristik gereja umat sisa milik Tuhan di zaman akhir. Ayat itu mengatakan, “Maka marahlah naga [Iblis] itu kepada perempuan [gereja Allah] itu, lalu pergi memerangi keturunannya [atau umat yang sisa] [atau benih—umat dan gereja Allah zaman akhir] yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” KN 508.5

Dua karakteristik yang berbeda umat Allah begitu jelas. Umat yang sisa milik Allah mematuhi perintah-perintah Allah, termasuk perintah keempat yang vital. Perintah itu mengidentifikasi siapa Allah itu dan menunjukkan kepatuhan kita kepada Pencipta kita, yang dalam enam hari berturut-turut menciptakan bumi dengan Firman-Nya dan kemudian beristirahat pada hari Sabat hari ketujuh. Kekudusannya adalah tanda otoritas Allah dan meterai umat-Nya untuk selamanya. KN 509.1

Panggilan malaikat pertama dalam Wahyu 14: 7 untuk menyembah Allah sebagai Pencipta secara otomatis menempatkan orang pada tanggung jawab untuk merayakan Sabat hari ketujuh sebagai peringatan yang menghormati aktivitas-Nya dalam penciptaan. Makhluk ciptaan tidak dapat menghormati Penciptanya sementara menentang perintah Pencipta untuk menguduskan Sabat hari ketujuh. Sabat akan menjadi titik fokus konflik antara yang baik dan yang jahat selama masa kesukaran akhir. Alfa dan Omega , jld. 8, halaman 637, mengatakan bahwa “Hari Sabat akan merupakan ujian terbesar kesetiaan, karena itulah pokok kebenaran yang terutama dipertentangkan. Bilamana ujian terakhir dilakukan ke atas manusia, maka garis pemisah akan ditarik antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak melayani-Nya.” Sabat adalah tanda hubungan kita dengan Allah dan ketergantungan kita pada-Nya untuk penciptaan dan keselamatan. Dia memberikan Sabat kepada umat manusia sebagai puncak dari pekan penciptaan sebagaimana dijelaskan dalam Kejadian 2, dan ditegaskan kembali di Gunung Sinai. KN 509.2

Pada bulan Juli 2014 adalah kesempatan istimewa untuk berdiri di puncak Gunung Sinai dan menyadari bahwa itulah tempat di mana Allah memberikan Sepuluh Perintah-Nya yang suci melalui nabi-Nya Musa. Kepercayaan kepada para nabi Allah membantu kita menyadari bahwa Sabat hari ketujuh adalah bagian integral dari iman kita dan bahkan bagi nama kita ketika kita menunjukkan kasih dan kesetiaan kepada Pencipta dan Penebus kita. KN 509.3