Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

225/291

Bab 19—Tangan Ellen G. White yang Berdedikasi1

James K Nix

Suatu hari ketika saya datang menemui Nenek, dia baru saja meninggalkan kamarnya untuk pergi ke balkon. Dan dia telah menulis di kamarnya untuk sebuah perubahan. Dia tidak selalu menulis di tempat yang sama. Dan ... saya berbicara dengannya, melangkah mendekatinya, berjalan bersamanya ke balkon, dan dia berkata, “Grace, selama tahun-tahun ini, Tuhan telah memantapkan tangan kanan yang setia ini. “

Sekarang ketika dia pertama kali diminta untuk menulis, dia merasa dia tidak bisa menulis begitu banyak. Tangannya gemetar. Sejak kecelakaan itu, tangannya gemetar. Dan dia berpikir, ‘Bagaimana saya bisa menuliskan apayang telah saya lihat-semua ini. ” Tetapi ketika dia memutuskan untuk melakukan apayang Tuhan minta untuk dia lakukan, dan mencobanya, maka Tuhan memegang tangannya.

—Grace White-Jacques2

Tangan. Tangan Ellen White. Sepanjang 87 tahun hidupnya, tangan Ellen White terus mengikuti nasihat Raja Salomo, “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenagamu” (Pkh. 9: 10, NKJV) . KN 433.1

Menyebutkan tangan Ellen White kepada kebanyakan orang Advent, dan mungkin hal pertama yang muncul di pikiran adalah menulis yang dia lakukan selama hidupnya. Menulis, menulis, menulis. Selalu menulis. Tetapi tangannya melakukan lebih dari sekadar menulis. Sebagai seorang anak, Ellen menggunakan tangan kecilnya untuk membantu saudara kembarnya, Elizabeth, memanjat batang-batang kayu3 dan membantu membujuk sapi perah keluarga untuk membebaskan diri setelah terjebak di lumpur. 4 KN 433.2

Tangan-ya, bahkan sebagai seorang gadis, Elia, begitu ia dipanggil oleh saudara kembarnya, sudah sibuk menggunakan tangannya untuk membantu orang lain. Selama bertahun-tahun tangannya benar-benar membantu ribuan orang. Apakah itu menjahit sepotong pakaian untuk seseorang dengan tangan, merajut kaos kaki untuk seseorang, mengobati orang sakit-baik tua maupun muda-atau sekadar mengundang orang ke rumahnya yang membutuhkan tempat tinggal sementara, tangan dan hati Ellen terus sibuk membantu orang lain. KN 433.3

Ketika Ellen berusia 9 tahun, wajahnya dilempar batu oleh teman sekolahnya yang marah. 5 Kecelakaan itu mengakhiri sekolahnya karena tangannya bergetar hebat ketika dia mencoba menulis, dan huruf-huruf itu seolah bergerak-gerak di halaman bukunya ketika dia mencoba membaca. 6 Memahami seperti apa rasanya dijauhi karena cacat wajah akibat cedera, menyebabkan empati dan kepedulian Ellen terhadap orang miskin dan kurang beruntung seumur hidupnya. KN 434.1