Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

176/291

Ringkasan

Ellen White memiliki gairah inti seumur hidup untuk Yesus dan kasih Allah. Penting untuk membatasi contoh dan ilustrasinya, tetapi mungkin seseorang dapat mulai menangkap denyut nadi dari pengalaman Kristennya. Orang Advent hari ini, baik muda maupun tua, perlu melihat Ellen White sebagai orang yang sangat mengasihi Yesus. Mungkin cara terbaik untuk menyimpulkan adalah dengan satu ilustrasi lebih lanjut. Ini adalah kenangan dari cucu tertua Ellen White, Ella M. Robinson. Ella berusia 30-an ketika Ellen White meninggal pada 1915. Dia memiliki perspektif dewasa muda. Ketika ditanya ingatan favoritnya tentang neneknya, dia berkata: Kulihat Nenek berdiri di mimbar, mengenakan setelan hitam yang longgar, manset putih, kerah putih sempit yang aman di tenggorokan dengan bros kecil. Dia menceritakan tentang kasih Kristus yang tiada taranya dalam penderitaan aib dan kematian dan bahkan risiko pemisahan kekal dari Bapa-Nya di surga dengan menanggung bagi diri-Nya dosa-dosa dunia. Dia berhenti, mendongak, dan dengan satu tangan di atas meja dan yang lain terangkat mengarah ke surga sambil berseru dengan suara nyaring, “Oh, Yesus, betapa aku mengasihimu, betapa aku mengasihimu, betapa aku mengasihimu.” Ada keheningan yang dalam. Surga sangat dekat. 32 KN 336.3

Diskusi tentang wahyu kenabian Ellen White bukan hanya pertimbangan akademis. Hakikat dari pesannya menarik seseorang kepada Bapa yang pengasih yang telah menyatakan diri-Nya dalam karunia Yesus. KN 337.1