Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

126/291

Keluaran 20: Sepuluh Perintah Allah

Contoh lain dari wawasan Ellen White yang konsisten dengan bahasa Ibrani asli ditemukan sehubungan dengan Sepuluh Perintah, dicatat dalam Keluaran 20. Ellen White membuat komentar yang mengejutkan tentang Dekalog ini: “Sepuluh Perintah ... adalah sepuluh janji.... Tidak ada yang negatif dalam hukum itu, mes-kipun itu kelihatannya demikian.” 34 Ketika seseorang membaca Sepuluh Perintah, mereka tampaknya penuh dengan yang negatif. Delapan dari sepuluh perintah dimulai dengan kata-kata: “Janganlah kamu ...” Bagaimana mungkin Ellen White mengatakan tidak ada hal negatif dalam Dekalog? Saya selalu memahami hal ini dalam arti “Semua peerintah-Nya memungkinkan,“ 35 tetapi saya sekarang percaya ada penjelasan yang lebih langsung dan memuaskan, ya, penjelasan yang lebih alkitabiah/eksegesis. KN 196.2

Sehubungan dengan pernyataan Ellen White, saya melihat dengan jelas pada naskah Ibrani dari Dekalog, memeriksa bentuk-bentuk tata bahasa yang digunakan dalam masing-masing dari Sepuluh Perintah. Yang mengejutkan saya, saya menemukan bahwa delapan perintah yang dimulai dengan “Janganlah engkau” dapat, menurut tata bahasa Ibrani, diterjemahkan baik sebagai perintah negatif (larangan) atau sebagai janji yang tegas. Selaras dengan struktur kalimat gramatikal seseorang dapat menerjemahkan perintah-perintah ini sebagai berikut: “[Aku berjanji kepadamu], engkau tidak akan memiliki allah lain di hadapan-Ku! ... Engkau tidak akan membuat bagimu patung .... Engkau tidak akan menyebut nama Tuhan, Aliahmu dengan sembarangan ....” “[Aku berjanji kepadamu bahwa] engkau tidak akan membunuh, berbuat zina, mencuri, memberi kesaksian palsu, mengingini.” Bahkan perintah keempat dan kelima, yang tidak dibingkai dalam negatif—“Ingat hari Sabat...” “Hormatilah ayah dan ibumu.... “—tidak mengguna-kan kalimat imperatif, yang merupakan cara normal memberikan perintah positif dalam Alkitab bahasa Ibrani. Sebaliknya, mereka menggunakan infinitif mutlak, yang dalam bahasa Ibrani sering menunjukkan janji yang intensif. Sebenarnya, Tuhan sedang berkata. “[Aku berjanji kepadamu], engkau akan mengingat hari Sabat. Engkau akan menghormati ayah dan ibumu!” Dan dengan demikian ma-sing-masing perintah dapat diterjemahkan sebagai perintah atau sebagai janji. 36 KN 196.3

Saya menyarankan agar wawasan Ellen White semakin diperkuat dengan mengakui pentingnya prolog ke Sepuluh Perintah. Pengalaman seseorang (dan terjemahan selanjutnya) dari “Sepuluh Firman” semua tergantung pada di mana seseorang memulai Sepuluh Perintah. Sebagai seorang anak saya diajari Dekalog dimulai dengan ayat 3, “Engkau tidak akan memiliki allah lain di hadapanku.” Tetapi di situlah di mana Sepuluh Perintah dimulai. Itu bukanlah tempat Tuhan mulai berbicara. Dekalog dimulai pada ayat 2, di mana Yahwe berkata, “Akulah Tuhan, Aliahmu, yang membawa engkau keluar dari tempat perbudakan.” Selanjutnya, Tuhan berkata, “Aku telah menebus engkau dengan darah Anak Domba. Engkau sudah diselamatkan dan sekarang aku menjanjikan kepadamu kuasa untuk menaati hukum-Ku.” Jika seseorang memulai dalam ayat 2, perintah-perintah yang berikut menjadi janji: “Aku berjanji kepadamu, bahwa engkau tidak akan memiliki allah lain di hadapan-Ku. Engkau tidak akan menyebut nama-Ku dengan sembarangan. Engkau akan mengingat akan hari Sabat. Engkau akan menghormati ayah dan ibumu ....” KN 197.1

“Tidak ada yang negatif dalam hukum itu.” Ellen White tidak mengetahui tata bahasa Ibrani, tetapi di bawah ilham nubuat dia memberikan wawasan yang berpusat pada Injil ke dalam Firman yang didukung oleh bahasa asli dari bagian Alkitab. KN 197.2