Hidup yang Terbaik
Ujian Tabiat
“Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,” Kristus berkata, “dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya.” “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” 4 HT 185.2
Dengan menempatkan orang-orang miskin dan yang tidak berdaya di antara mereka, untuk menjadi tanggung jawab mereka, Kristus menguji orang-orang yang mengaku sebagai pengikut-Nya. Dengan kasih sayang dan pelayanan kita terhadap anak-anak-Nya yang berkekurangan, kita membuktikan ketulusan kasih kita kepada-Nya. Mengabaikan mereka berarti menyatakan diri kita sebagai murid-murid yang palsu, orang asing bagi Kristus dan bagi kasih-Nya. HT 185.3
Kalau segala sesuatu yang dapat dilakukan sudah dilaksanakan dalam menampung anak-anak yatim piatu di rumah-rumah, masih sangat banyak yang menuntut perhatian. Banyak di antara mereka itu menerima warisan kejahatan. Mereka tidak meyakinkan, tidak menarik, suka melawan, tetapi mereka sudah dibayar dengan darah Kristus, dan pada pemandangan-Nya mereka itu sama berharga seperti anak-anak kita sendiri. Kecuali ada tangan menolong diulurkan kepada mereka, maka mereka akan bertumbuh dalam kebodohan dan terseret ke dalam kekejian dan kejahatan. Banyak di antara anak-anak ini dapat diselamatkan melalui pekerjaan panti asuhan. HT 186.1
Agar lebih efektif panti-panti asuhan seperti itu harus semirip mungkin menuruti rencana sebuah rumah tangga Kristen. Gantinya mendirikan yang berukuran besar untuk menampung banyak orang, hendaklah didirikan panti-panti kecil di pelbagai tempat. Gantinya didirikan di kotakota besar, bangunlah panti itu di pedesaan di mana ada sebidang tanah untuk diolah dan anak-anak diperkenalkan langsung dengan alam dan dapat beroleh manfaat dari latihan industri. HT 186.2
Mereka yang bertanggung jawab atas lembaga seperti itu haruslah pria dan wanita yang berjiwa besar, berbudaya, dan suka berkorban; yaitu pria dan wanita yang melakukan pekerjaan itu berdasarkan kasih kepada Kristus dan yang melatih anak-anak bagi Dia. Di bawah pengawasan demikian banyak tunawisma dan mereka yang terabaikan dapat disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan mereka sendiri menghormati Kristus, dan giliran mereka nanti akan menolong orang lain. HT 186.3
Banyak orang menyepelekan penghematan dan menyamakannya dengan kekikiran dan kepicikan. Tetapi penghematan itu sejalan dengan kedermawanan yang paling luas. Sebenarnya tanpa penghematan tidak mungkin ada kedermawanan yang sejati. Kita harus menabung agar dapat memberi. HT 186.4
Tidak ada yang dapat melakukan kebajikan yang sesungguhnya tanpa penyangkalan diri. Hanya dengan kehidupan yang sederhana, pe-nyangkalan diri, dan penghematan yang ketat memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan yang telah ditentukan kepada kita sebagai wakilwakil Kristus. Kesombongan dan ambisi duniawi harus disingkirkan dari hati kita. Dalam segala pekerjaan kita prinsip tidak mementingkan diri yang dinyatakan dalam hidup Kristus harus dijalankan. Pada dinding rumah kita, pada lukisan-lukisan, pada perabotan rumahtangga, kita harus membaca, “Membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah.” Pada lemari pakaian kita haruslah terbaca tulisan, seakan ditulis oleh tangan Allah, “Apabila engkau melihat orang telanjang supaya engkau memberi dia pakaian.” Di ruang makan, di atas meja makan yang penuh dengan makanan, kita harus melihat goresan, “Supaya engkau memecahmecah rotimu bagi orang yang lapar.” 5 HT 186.5
Seribu pintu kegunaan terbuka di hadapan kita. Sering kita menangisi sedikitnya sumber yang tersedia, tetapi sekiranya orang-orang Kristen semuanya bersungguh-sungguh, niscaya mereka dapat melipatgandakan sumber itu seribu kali. Adalah kekikiran dan pemanjaan diri yang menghalangi jalan kepada kegunaan itu. HT 187.1
Berapa banyak uang telah dibelanjakan untuk hal-hal yang sekadar berhala, perkara-perkara yang menyita pikiran, waktu dan tenaga yang seharusnya dimanfaatkan untuk kegunaan yang lebih tinggi! Berapa banyak uang yang sudah disia-siakan untuk rumah dan perabot mewah, untuk kesenangan-kesenangan diri, makanan mewah yang tidak menyehatkan, dan pemanjaan yang merugikan! Berapa banyak yang telah diboroskan untuk hadiah-hadiah yang tidak membawa keuntungan bagi siapapun! Orang-orang yang mengaku dirinya Kristen sekarang ini memboroskan lebih banyak uang dan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang tidak perlu, dan sering menyusahkan, lebih banyak dibanding dengan yang mereka gunakan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari tangan si penggoda. HT 187.2
Banyak orang yang mengaku Kristen membelanjakan uang begitu banyak untuk membeli pakaian sehingga tidak ada lagi yang dapat disisihkan untuk kebutuhan orang lain. Perhiasan dan pakaian mahal-mahal yang mereka pikir harus dimiliki, tanpa peduli akan kebutuhan orangorang yang dengan susah payah menyediakan pakaian yang paling sederhana untuk diri mereka. HT 187.3
Saudari-saudariku, kalau engkau mau menyesuaikan caramu ber-pakaian dengan peraturan yang diberikan dalam Alkitab, niscaya engkau akan mempunyai kelimpahan untuk membantu saudari-saudarimu yang lebih miskin. Engkau bukan hanya memiliki uang, tetapi juga waktu. Seringkali inilah yang paling dibutuhkan. Ada banyak orang yang dapat engkau tolong dengan saran-saranmu dan dengan kebijaksanaan serta ke-cakapanmu. Tunjukkanlah bagaimana caranya berpakaian dengan se-derhana tetapi menarik. Banyak wanita yang tetap menjauh dari rumah Allah karena merasa malu mengenakan pakaian yang sudah lusuh dan memudar warnanya yang sangat berbeda dari pakaian orang lain. Banyak jiwa yang peka merasakan kehinaan dan ketidakadilan yang pahit oleh sebab perbedaan ini. Dan karenanya banyak yang terbawa untuk meragukan realitas agama dan mengeraskan hati terhadap Injil itu. HT 188.1
Kristus menyuruh kita, “Kumpulkanlah remah-remah supaya tidak ada yang terbuang.” Sementara ribuan orang setiap hari binasa oleh kelaparan, pertumpahan darah, kebakaran dan malapetaka, itu membuat setiap orang seperti ini berusaha supaya tidak ada yang terbuang, agar tidak ada yang dibelanjakan untuk yang tidak perlu, agar dengan itu dia bisa menguntungkan seorang manusia. HT 188.2
Adalah salah membuang-buang waktu kita, salah jika menyia-nyiakan pikiran kita. Kita kehilangan setiap detik yang kita gunakan untuk memikirkan keperluan diri sendiri. Kalau setiap detik dinilai dan dimanfaatkan dengan benar, maka kita pasti mempunyai waktu untuk segala yang kita perlu lakukan bagi diri atau bagi dunia ini. Dalam membelanjakan uang, dalam pemakaian waktu, tenaga dan kesempatan, hendaklah setiap orang Kristen meminta kepada Allah bimbingan. “ Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit,—maka hal itu akan diberikan kepadanya.” 6 HT 188.3