Hidup yang Terbaik
Perhatian Terhadap Orang Miskin
Namun pengaturan ini tidak menghapus masalah kemiskinan secara tuntas. Bukanlah maksud Allah supaya kemiskinan ini dihapuskan sama sekali. Itu adalah salah satu sarana-Nya untuk perkembangan tabiat. “Sebab orang-orang miskin,” kata-Nya, “tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberikan perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.” 3 “Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa yang ia perlukan.” 4 HT 165.3
“Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.” 5 HT 165.4
“Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kau sabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.” “Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; .... Apabila engkau memetik hasil pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahandahannya sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.” 6 HT 165.5
Tidak ada yang perlu takut bahwa kedermawanan mereka akan membuat mereka kekurangan. “Sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu” Firman Allah. “Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau.” 7 HT 166.1