Hidup yang Terbaik
Tidak Ada Waktu Terbuang
Kita tidak punya waktu terbuang. Kita tidak tahu berapa lama lagi pintu kasihan akan ditutup. Paling lama kita hanya mempunyai masa kehidupan yang singkat sekarang ini, kita tidak tahu berapa lama lagi anak panah kematian akan menusuk jantung kita. Kita tidak tahu berapa lama lagi dipanggil untuk meninggalkan dunia dengan segala keinginannya. Kekekalan terbentang di hadapan kita. Tirai akan segera disingkapkan. Tetapi hanya beberapa tahun lagi, maka kepada setiap orang yang sekarang terbilang bersama orang yang hidup, perintah itu akan diumumkan: HT 438.2
“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat,... barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya.” 4 HT 438.3
Apakah kita sudah bersedia? Apakah kita sudah berkenalan dengan Allah, Penguasa Surga, Pembuat hukum, dan dengan Yesus Kristus yang Ia utus ke dunia ini sebagai wakil-Nya? Setelah selesai tugas kita, kita dapat mengatakan bersama Kristus teladan kita: HT 438.4
“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.... Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang.” 5 HT 438.5
Malaikat Allah berusaha menarik perhatian kita dari diri dan dari perkara-perkara duniawi. Kiranya mereka tidak berusaha dengan sia-sia. HT 438.6
Pikiran yang telah diserahkan untuk kehilangan wawasan perlu diubah. “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” 6 HT 438.7
Pikiran harus dipusatkan pada Allah. Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh mengalahkan kecenderungan-kecenderungan jahat dari hati alamiah kita. Usaha kita, penyangkalan diri dan ketabahan kita, haruslah sebanding dengan nilai tak terbatas yang harus kita kejar. Hanya dengan mengalahkan sebagaimana Kristus telah kalahkan maka kita akan memenangkan mahkota kehidupan. HT 439.1