Hidup yang Terbaik
Prinsip-prinsip Alkitab Tentang Obat
Bagi mereka yang mau memperoleh kembali kesehatan dan mem-pertahankannya, ada pelajaran dari Kitab Suci, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan roh.” 5 Bukan melalui rangsangan atau pun peluapan yang dihasilkan oleh bahan-bahan perangsang yang tidak alami atau tidak sehat; bukan pula dengan pemanjaan selera atau nafsu yang rendah dapat ditemukan penyembuhan atau kesegaran sejati bagi tubuh atau jiwa. Banyak di antara orang sakit yang hidup tanpa Allah dan tanpa pengharapan. Mereka menderita akibat keinginan-keinginan yang tidak terpuaskan, nafsu yang tak terkendali, dan hukuman dari hati nurani mereka sendiri; mereka kehilangan kendali atas hidup ini, dan mereka tidak mempunyai masa depan. Janganlah mereka yang mengurus orang sakit ini mengharapkan keberhasilan dengan memanjakan kesenangankesenangan mereka yang tidak karuan dan merangsang. Semua ini sudah menjadi kutuk bagi kehidupan mereka. Jiwa yang haus dan lapar akan terus merasa haus dan lapar selama mereka berusaha mencari kepuasan dalam hal ini. Mereka yang minum dari sumber kepelesiran yang bersifat mementingkan diri adalah orang yang tertipu. Mereka salah mengira bahwa rangsangan itu adalah kekuatan, dan bilamana rangsangan-rangsangan itu berhenti maka angan-angan pun berakhir, dan mereka dibiarkan dalam rasa tidak puas dan patah semangat. HT 231.1
Damai abadi dan ketenteraman hati yang sejati hanya mempunyai satu Sumber. Inilah yang dimaksudkan Kristus ketika Ia mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” 6 “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.” 7 Damai ini bukanlah sesuatu yang diberikan-Nya secara terpisah dari diri-Nya. Itu terdapat di dalam Kristus, dan kita dapat menerimanya hanya dengan menerima Dia. HT 231.2
Kristus adalah mata air kehidupan. Apa yang diperlukan banyak orang adalah pengetahuan yang lebih jelas tentang Dia; mereka perlu dengan sabar dan ramah, namun dengan sungguh-sungguh, mengajarkan bagaimana manusia seutuhnya bisa terbuka bagi sarana penyembuhan surgawi. Ketika cahaya kasih Allah menerangi kamar-kamar jiwa yang gelap, maka kegelisahan dan rasa tidak puas akan berhenti, dan kegembiraan yang memuaskan akan memberikan kekuatan kepada pikiran dan kesehatan serta tenaga bagi tubuh. HT 231.3
Kita berada di satu dunia yang penuh penderitaan. Kesulitan, cobaan dan kesusahan sedang menanti kita semua di sepanjang perjalanan menuju rumah semawi. Tetapi banyak orang yang melipatgandakan bebannya dengan terus-menerus memperkirakan kesusahan. Kalau mereka menghadapi kesulitan atau kekecewaan, mereka menganggap bahwa segalanya akan hancur, bahwa penderitaan mereka adalah yang paling berat dari semuanya, dan bahwa mereka pasti akan berkekurangan. Dengan demikian mereka menyusahkan diri sendiri dan menyelubungi diri dalam bayangan. Hidup itu sendiri menjadi suatu beban bagi mereka. Tetapi tidak perlu terjadi hal yang demikian. Diperlukan upaya yang teguh untuk mengubah arus pemikiran mereka. Tetapi perubahan dapat diadakan. Kebahagiaan mereka, baik itu terhadap kehidupan masa sekarang maupun yang akan datang, bergantung pada kemantapan pemikiran mereka atas perkara-perkara yang menggembirakan. Biarlah mereka memalingkan pandangan dari gambaran surat, yang semata-mata bersifat khayalan, kepada keuntungan-keuntungan yang telah ditaburkan Allah di sepanjang perjalanan hidup kita, dan di balik itu adalah hal yang tidak kelihatan dan kekal. HT 232.1
Untuk setiap pencobaan Allah telah menyediakan pertolongan. Sewaktu bangsa Israel di padang belantara tiba di sumber air yang pahit di Mara, Musa berseru kepada Tuhan. Tuhan tidak menyediakan jalan keluar yang baru; Ia menarik perhatian kepada apa yang sudah ada. Belukar yang telah diciptakan-Nya itulah yang dilemparkan ke dalam HT 232.2
“Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah.” 8 sumbernya dan air menjadi jernih dan enak. Setelah ini dilakukan, bangsa itu minum dari air dan mereka disegarkan. Dalam setiap pencobaan, jika kita mencari Dia, Kristus akan menolong kita. Mata kita akan terbuka untuk melihat janji-janji penyembuhan yang tersurat dalam firman-Nya. Roh kudus akan mengajarkan kita bagaimana memanfaatkan setiap berkat sebagai penangkal kesedihan hati. Untuk setiap teguk kepahitan yang ditaruh pada bibir kita, kita akan memperoleh suatu bagian penyem-buhan.
Kita tidak boleh membiarkan masa depan, dengan masalah-masalahnya yang sulit dan prospeknya yang tidak memuaskan itu, untuk membuat hati kita lemah, lutut kita gemetar dan tangan kita lunglai. “Kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, yang mencari damai dengan Aku,“ 9 demikianlah firman Yang Mahakuasa. Mereka yang menyerahkan hidupnya ke dalam pimpinan-Nya dan kepada pekerjaan-Nya tidak akan pernah berada di tempat di mana Ia belum mengadakan persediaan. Bagaimanapun keadaan kita, jika kita adalah pelaku-pelaku firman-Nya, maka ada seorang Pemandu untuk mengarahkan perjalanan kita; apa pun kebingungan kita, kita memiliki seorang Penasihat yang pasti; bagaimanapun kesusahan, kemalangan atau rasa kesepian kita, ada seorang Sahabat yang menaruh simpati. HT 233.1
Jika dalam kebodohan kita salah melangkah, Juruselamat tidak meninggalkan kita. Kita tidak perlu merasa sendirian. Malaikat-malaikatlah pendamping kita. Penghibur yang dijanjikan Kristus dan diutus atas nama-Nya itulah yang tinggal di dalam kita. Dalam perjalanan menuju ke Kota Allah, tidak ada kesulitan-kesulitan yang tak dapat diatasi oleh mereka yang percaya kepada-Nya. Tidak ada bahaya yang tidak dapat dihindari.Tidak ada satu kesusahan, atau kemalangan, atau kelemahan manusia, terhadap mana Ia tidak menyediakan suatu penawar. HT 233.2
Tidak ada yang perlu, membiarkan dirinya kecewa atau putus asa.Setan bisa saja datang menghampirimu dengan pendapat yang kejam, “Kasus kamu tidak ada harapan. Engkau tak dapat ditebus.” Tetapi ada pengharapan bagimu dalam Kristus. Allah tidak menyuruh kita untuk mengatasinya dengan kekuatan kita sendiri. Ia meminta kita supaya datang dekat ke sisi-Nya. Kesulitan apapun yang kita alami, yang menekan jiwa dan raga, Ia menanti untuk membebaskan kita. HT 233.3
Ia yang sudah menjelma menjadi manusia dapat merasakan penderi-taan umat manusia. Kristus tidak hanya mengenal setiap jiwa, dan peliknya keperluan-keperluan serta ujian jiwa, tetapi Ia juga tahu semua keadaan yang melukai dan membingungkan jiwa itu. Tangan-Nya terentang dengan kelembutan yang penuh haru bagi setiap anak yang men-derita. Mereka yang paling menderita akan menerima belas kasihan dan simpatiNya yang paling banyak. Hati-Nya terjamah dengan rasa kekurangan kita, dan Ia ingin agar kita meletakkan kebingungan dan kesusahan kita di kaki-Nya dan meninggalkannya di situ. HT 234.1
Tidaklah bijaksana memperhatikan diri kita dan mengamati emosi kita. Kalau kita melakukannya, musuh itu akan menghadapkan kesulitankesulitan dan penggodaan-penggodaan yang melemahkan iman dan melumpuhkan semangat. Terpaku dengan emosi dan menuruti perasaan kita itu berarti menyenangkan keragu-raguan dan menjerat diri dalam kebingungan. Kita harus mengalihkan pandangan dari diri kita kepada Yesus. Apabila penggodaan menyerang engkau, bilamana kesusahan, kebingungan dan kegelapan menyelubungi jiwamu, lihatlah ke tempat di mana engkau terakhir kalinya melihat terang. Tinggallah di dalam kasih Kristus dan di bawah perlindungan-Nya. Apabila dosa berusaha me-nguasai hatimu, bilamana kesalahan menekan jiwamu dan membebani hati nuranimu, bilamana ketidakpercayaan menudungi pikiran, ingatlah bahwa anugerah Kristus cukup untuk mengatasi dosa dan mengusir kegelapan. HT 234.2
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Krsitus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain... Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus..” 10