Hidup yang Terbaik

73/187

Pengendalian Pikiran Atas Pikiran

Namun ada semacam pengobatan pikiran yang menjadi salah sarana kejahatan yang paling efektif. Melalui apa yang dinamakan ilmu pengetahuan ini, pikiran seseorang dikuasai oleh pikiran orang lain sehingga pribadi yang lebih lemah tenggelam dalam pikiran orang yang lebih kuat. Seseorang melakonkan kemauan orang lain. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa gaya pikiran dapat berubah, bahkan dorongandorongan yang menyehatkan dapat diberikan, dan pasien mungkin disanggupkan untuk menolak dan mengatasi penyakit. HT 226.1

Cara pengobatan seperti ini telah digunakan oleh orang-orang yang tidak tahu keadaan dan kecenderungan yang sebenarnya, dan yang mempercayainya sebagai suatu cara yang menguntungkan bagi si sakit. Tetapi apa yang disebut ilmu pengetahuan itu didasarkan atas prinsip-prinsip yang palsu. Hal itu asing bagi sifat dan Roh Kristus. Hal ini tidak menuntun orang kepada-Nya yang adalah hidup dan keselamatan. Orang yang menarik pikiran orang lain kepada dirinya memisahkan mereka dari Sumber kekuatan mereka yang sejati. HT 226.2

Bukanlah rencana Allah agar manusia menyerahkan pikiran dan kemauannya kepada pengendalian orang lain, menjadi alat yang pasif di tangannya. Tidak ada orang yang harus menggabungkan kepribadiannya dengan orang lain. Dia seharusnya tidak memandang manusia mana pun sebagai sumber penyembuhan. Ketergantungannya harus pada Allah. Dalam martabat kemanusiaan yang diberikan Allah, dia harus dikendalikan oleh Allah sendiri, bukan oleh sesuatu kecerdasan manusia. HT 226.3

Allah ingin membawa manusia ke dalam satu hubungan lansung dengan diri-Nya. Dalam segala urusan-Nya dengan manusia, Ia mengakui prinsip tanggung jawab perorangan. Ia berusaha mendorong suatu rasa ketergantungan perorangan dan menekankan pentingnya tuntunan perorangan. Ia ingin membawa manusia ke dalam pergaulan dengan Ilahi, agar manusia dapat diubah ke dalam keserupaan Keilahian-Nya. Setan berusaha memutarbalikkan maksud ini. Dia berusaha mendorong ketergantungan pada manusia. Bilamana pikiran berpaling dari Allah, si peng-goda itu dapat menarik mereka ke bawah kuasanya. Dia dapat me-ngendalikan umat manusia. HT 226.4

Teori tentang pengendalian pikiran atas pikiran itu berasal dari Setan, untuk memperkenalkan dirinya sebagai pekerja utama, untuk menggantikan filsafat Allah dengan filsafat manusia. Dari semua kesalahan yang diterima dikalangan umat yang menamakan dirinya Kristen, tidak ada penipuan yang lebih berbahaya dan tidak ada hal yang lebih pasti untuk menceraikan manusia dari Allah, daripada masalah ini. Meskipun nampaknya hal ini tidak mengandung kesalahan, jika dipraktikkan kepada para pasien maka itu akan cenderung mengakibatkan kebinasaan mereka, bukannya pemulihan. Itu akan membuka pintu bagi Setan melalui mana ia akan masuk, baik untuk menguasai pikiran yang diserahkan untuk kuasai oleh pikiran yang lain maupun pikiran yang mengendalikannya. HT 227.1

Kuasa yang diserahkan kepada laki-laki dan perempuan yang berpikiran jahat adalah menakutkan. Alangkah banyak kesempatan yang dimungkinkannya bagi mereka yang hidup dari keuntungan karena kelelahan dan kebodohan orang lain! Berapa banyak orang akan mendapatkan suatu cara pemuasan nafsu jahat atau ketamakan dengan menguasai pikiran yang lemah atau sakit! Ada sesuatu yang lebih baik untuk kita lakukan daripada pengendalian manusia atas manusia. Dokter harus mendidik masyarakat agar memalinggkan pandangan dari manusia kepada Ilahi. Gantinya mendidik orang sakit supaya bergantung kepada manusia untuk pengobatan jiwa dan raga, dia harus mengarahkan pandangan mereka kepada Seorang yang dapat menyelamatkan semua orang yang datang kepada-Nya. Ia HT 227.2

“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku dan dengan nyanyian aku bersyukur kepada-Nya. “ 2 yang telah membuat pikiran manusia mengenal apa yang dibutuhkan oleh pikiran. Allah sajalah yang dapat menyembuhkan. Mereka yang pikiran tubuhnya sakit harus memandang kepada Kristus sebagai penyembuh. “Karena Aku hidup,” Ia berkata, “kamu juga akan hidup.” 3 Inilah kehidupan yang harus kita perkenalkan kepada orang sakit, katakan pada me-reka bahwa jika mereka menaruh iman dalam Kristus sebagai penyembuh, kalau mereka bekerja sama dengan Dia, menuruti hukum Tuhan dan berusaha menyempurnakan kesalehan dalam takut akan Dia, maka Ia akan memberikan hidup-Nya kepada mereka. Apabila kita memperkenalkan Kristus kepada mereka dengan cara demikian, maka ia membagikan suatu kuasa, suatu kekuatan yang bernilai; karena itu datangnya dari atas. Inilah ilmu penyembuhan sejati bagi jiwa dan raga.