Pendidikan

39/55

Mempelajari Tubuh dan Kesehatan Jasmani

“ Karena kejadianku dahsyat dan ajaib. ”

Karena pikiran dan jiwa dinyatakan melalui tubuh, kedua kekuatan mental dan rohani adalah sebagian besar tergantung kepada kekuatan kegiatan jasmani, apa saja yang membina kesehatan jasmani, berarti membina perkembangan pikiran dan tabiat yang kuat dan seimbang. Tanpa tubuh yang sehat tidak seorangpun dapat memahami serta menunaikan tugasnya dengan sempurna kepada dirinya sendiri, kepada sesamanya, atau kepada Khaliknya. Sebab itu kesehatan harus dipelihara dengan tekun, begitu pula tabiat. Ilmu pengetahuan tubuh kesehatan haruslah menjadi dasar segala usaha pendidikan. Pd 149.1

Walaupun fakta mengenai ilmu tubuh sekarang ini pada umumnya sudah dikenal dengan baik, toh masih ada amaran terhadap masa bodoh akan prinsip kesehatan ini. Bahkan mereka yang mempunyai pengetahuan akan prinsip-prinsip ini hanya sedikit yang melaksanakannya. Dorongan atau kecenderungan hati diikuti secara membabi-buta seolah-olah hidup ini sematamata diatur secara kebetulan saja bukan dengan hukum-hukum yang pasti serta tidak berubah-ubah. Pd 149.2

Orang muda, pada saat penuh kekuatan hidup, hanya menyadari sedikit nilai tenaga mereka yang berlimpah-limpah itu. Suatu harta yang lebih berharga daripada emas, lebih penting buat kemajuan daripada belajar mengejar pangkat atau kekayaan,—betapa dianggap remeh! digunakan dengan sembrono! Berapa banyak manusia mengorbankan kesehatan di dalam pergumulan merebut kekayaan atau kuasa, telah hampir meraih tujuan yang dirindukan itu, tetapi jatuh tak berdaya, sementara yang lain, memiliki ketahanan jasmani yang tinggi, meraih hadiah yang dirindukan! Dengan tubuh yang sakit-sakitan, akibat tidak mengabaikan hukum-hukum kesehatan, berapa banyak yang telah dituntun pada perbuatan yang jahat, mengorbankan setiap pengharapan untuk dunia ini dan dunia mendatang! Pd 149.3

Di dalam mempelajari ilmu ini, murid-murid harus dipimpin untuk melihat nilai kekuatan jasmani dan bagaimana memelihara dan mengembangkannya supaya dapat melaksanakan peranan yang semulia-mulianya menuju sukses di dalam perjuangan hidup yang besar. Pd 150.1

Anak-anak harus segera diajar secara sederhana sejak semula, tentang prinsip ilmu tubuh dan kesehatan. Pekerjaan itu harus dimulai ibu di rumah, dan harus dilanjutkan di dalam sekolah. Sementara pelajar semakin dewasa, petunjuk bagian ini harus dilanjutkan sampai mereka cakap mengurus rumah tempat tinggal mereka. Mereka harus mengerti perlunya menghindarkan penyakit dengan memelihara kekuatan setiap organ, dan juga harus diajar bagaimana mengobati penyakit biasa, dan korban kecelakaan. Setiap sekolah harus memberi pelajaran dalam bidang ini dan begitu pula dalam ilmu kesehatan, dan sedapat-dapatnya, harus dilengkapi dengan fasilitas untuk menggambarkan struktur, kegunaan dan pemeliharaan tubuh. Pd 150.2

Ada hal-hal yang tidak biasa dimasukkan di dalam pelajaran fisiologi yang harus diperhatikan-hal-hal yang jauh lebih berguna kepada pelajar daripada teknik yang banyak yang biasa diajarkan. Sebagai azas semua pendidikan dalam bidang ini, orang muda harus diajar bahwa hukum alam adalah hukum Allah—yang bersifat ilahi seperti Sepuluh Hukum. Hukum yang memerintah organisme tubuh kita, telah dituliskan Allah pada setiap saraf, otot, dan urat tubuh. Setiap kelalaian atau pelanggaran yang disengaja terhadap hukum-hukum ini adalah dosa terhadap Khalik kita. Pd 150.3

Betapa pentingnya pengetahuan yang sempurna tentang hukum-hukum ini harus diberitahukan! Azas ilmu kesehatan sebagaimana digunakan untuk diet, gerak-badan, merawat anak-anak, merawat orang sakit, dan banyak hal-hal yang sejenisnya, harus diberikan perhatian yang lebih banyak daripada yang biasa mereka terima. Pd 150.4

Pengaruh pikiran kepada tubuh, sama seperti pengaruh tubuh kepada pikiran harus ditekankan! Kuasa listrik otak, dilancarkan oleh aktifitas mental, menghidupkan seluruh susunan saraf, dan dengan demikianlah bantuan yang tak ternilai dapat melawan penyakit. Hal ini harus diterangkan dengan jelas. Kuasa kemauan dan perlunya penguasaan diri, keduanya di dalam pemeliharaan dan pemulihan kesehatan, tekanan akibat kemarahan, ketidakpuasan; mementingkan diri, atau ketidaksopanan dan sebaliknya, kuasa hidup memberi, akan terdapat di dalam kegembiraan, hal tidak mementingkan diri; berterima kasih, juga harus ditunjukkan. Pd 150.5

Ada kebenaran fisiologi—kebenaran yang perlu kita perhatikan—di dalam Kitab Suci, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur.” Amsal 17:22. Pd 151.1

“Biarlah hatimu memelihara perintahku,” firman Allah; “karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.” “Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” Amsal 3:1, 2; 4:22; 16:24. Pd 151.2

Orang muda perlu mengerti kebenaran yang mendalam, menggarisbawahi sebutan Alkitab, bahwa bersama Allah adalah mata air kehidupan. Mazmur 36:9. Bukan hanya sumber segala sesuatu, tetapi Dia adalah kehidupan segala yang hidup. HidupNyalah yang kita terima di dalam sinar matahari, di dalam udara yang bersih dan manis, di dalam makanan yang membangun tubuh kita, dan mempertahankan kekuatan kita. Karena hidupNyalah kita ada, jam demi jam, waktu demi waktu. Kecuali diputar-balikkan dosa, semua pemberianNya memelihara kehidupan, kesehatan dan kegembiraan. Pd 151.3

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Pengkhotbah 3:11); dan keindahan yang benar akan diselamatkan, bukan merusak pekerjaan Allah, tetapi menyelaraskannya dengan hukumNya yang menjadikan segala sesuatu, dan mendapat kesenangan di dalam keindahan dan kesempurnaannya. Pd 151.4

Sementara mekanisme tubuh dipelajari, perhatian harus ditujukan kepada alat-alat penyesuaian ajaib untuk mencapai tujuan keselarasan perbuatan dan ketergantungan organ yang bermacam-macam itu. Sesudah perhatian murid itu dibangunkan, dan dia dipimpin melihat pemeliharaan jasmani, banyak yang dilakukan guru untuk menyelamatkan perkembangan dan kebiasaan-kebiasaan yang benar. Pd 151.5

Di antara hal-hal yang utama yang harus dituju ialah sikap yang benar di dalam duduk dan berdiri. Allah membuat manusia tegak, dan Dia menginginkan bukan hanya jasmani tetapi juga mental dan moral, keagungan dan keluhuran serta penguasaan diri sendiri; keberanian dan kepercayaan atas diri sendiri, yang sangat perlu dikembangkan. Biarlah guru memberikan pengajaran dalam maksud ini dengan contoh dan peraturan. Tunjukkan apakah sikap yang benar dan nyatakan bahwa itu harus dipertahankan. Pd 151.6

Yang penting lagi diperhatikan ialah mengenai posisi yang benar yakni pernapasan dan pemeliharaan suara. Orang yang duduk tegak dan lurus berdiri lebih gampang bernapas dengan sebenarnya. Tetapi guru harus memberikan kesan kepada murid-muridnya betapa pentingnya menarik napas dalam-dalam. Tunjukkan bagaimana gerakan sehat dari alat-alat pernapasan membantu peredaran darah, memperkuat seluruh saraf, merangsang selera makan, memperlancar pencernaan, menyokong kesehatan, dan tidur yang enak, demikianlah bukan hanya menyegarkan tubuh, tetapi meredakan dan menenangkan pikiran. Seperti yang telah dinyatakan betapa pentingnya bernapas dalam-dalam, maka hal itu haruslah dipraktekkan. Biarlah latihan diberikan untuk memajukan hal ini, dan lihatlah kebiasaan itu akan menjadi satu kenyataan. Pd 151.7

Latihan suara mengambil tempat yang utama di dalam pemeliharaan jasmani, mengembangkan dan menyehatkan paru-paru, dan mencegah penyakit. Untuk menjamin penyampaian yang benar di dalam bacaan dan pembicaraan lihatlah bahwa otot-otot perut bekerja penuh untuk bernapas, sehingga alat-alat pernapasan tidak dibatasi. Biarlah ketegangan itu terjadi pada otot-otot perut daripada di kerongkongan. Kelelahan dan penyakit kerongkongan yang berat, dan paru-paru dapat dicegah dengan cara demikian. Perhatian yang cermat harus diberikan untuk menyelamatkan ucapan yang nyata, licin, suara yang diatur baik, dan penyampaian yang tidak begitu cepat. Ini bukan hanya membina kesehatan, tetapi akan menambah kesenangan dan efisiensi pekerjaan murid. Pd 152.1

Mengajarkan hal ini adalah satu kesempatan yang sangat berharga untuk menunjukkan kebodohan dan jeleknya pakaian yang ketat dan setiap perbuatan lain yang membatasi pergerakan tubuh dengan bebas. Pendidikan tentang penyakit yang disebabkan mode pakaian yang tidak sehat harus diberikan. Tekankan kepada murid-murid bahaya membiarkan celana atau pakaian yang terlalu ketat menekan organ-organ tubuh. Pakaian harus dibuat supaya dapat bebas bernapas dan lengan dapat digerakkan ke atas dengan leluasa. Pengekangan paru-paru tidak hanya mencegah perkembangannya, tetapi menghalangi proses pencernaan dan peredaran darah, sehingga melemahkan tubuh. Praktek yang demikian memperkecil kedua kuasa jasmani dan mental, dan menghalangi kemajuan murid dan sering mencegah kesuksesannya. Pd 152.2

Di dalam mempelajari ilmu kesehatan guru yang sungguh-sungguh akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan kebersihan yang sempurna di dalam kebiasaan pribadi dan di dalam semua lingkungan. Manfaat mandi setiap hari ialah untuk membina kesehatan dan mendorong pekerjaan mental, dan harus ditekankan. Perhatian harus diberikan juga terhadap cahaya matahari dan ventilasi, kesehatan kamar tidur dan dapur. Ajarlah murid-murid, bahwa kamar tidur yang sehat, dapur yang bersih, dan diatur dengan rapi, hidangan yang menyegarkan, jauh lebih berguna mendatangkan kebahagiaan keluarga itu, dan penghargaan setiap tamu daripada sejumlah perlengkapan yang mahal di dalam kamar tamu. “Sebab hidup itu lebih penting daripada pakaian” (Lukas 12:23), adalah pelajaran yang lebih penting sekarang daripada waktu Guru ilahi memberikannya seribu delapan ratus tahun yang lalu. Pd 152.3

Murid dalam ilmu ini harus diajar bahwa tujuan pelajarannya tidak semata-mata untuk mendapat pengetahuan fakta-fakta dan azas-azas. Kalau dengan ini saja hanya dapat mendatangkan faedah yang kecil saja. Dia dapat memahami pentingnya ventilasi, kamarnya akan dilengkapi dengan udara yang bersih; tetapi kecuali dia penuhi paru-parunya dengan udara dia akan menderita akibat pernapasan yang tidak sempurna. Keharusan kebersihan patut dipahami, dan fasilitas yang dibutuhkan dapat dilengkapi; tetapi semuanya akan tidak berguna kecuali dimanfaatkan. Kebutuhan besar di dalam mengajarkan azas-azas ini ialah dengan memberikan kesan kepada murid betapa pentingnya azas-azas ini supaya dilaksanakan. Pd 153.1

Dengan gambaran yang sangat indah dan berkesan, firman Allah menunjukkan hormat yang Dia tempatkan pada organisme jasmani kita, dan tanggung jawab yang diletakkan ke atas kita untuk memeliharanya di dalam keadaan yang paling baik, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” “Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.”I Kor 6:19; 3:17. Pd 153.2

Biarlah murid-murid diberikan kesan dengan pikiran bahwa tubuh itu’ adalah bait Allah di mana Allah ingin tinggal, supaya tetap dipelihara dengan bersih, tempat tinggal pikiran yang luhur dan mulia. Sebagaimana mereka pelajari di dalam ilmu fisiologi, mereka tahu bahwa benar-benar “kejadiannya dahsyat dan ajaib” (Mzm l39:14), mereka akan diilhami dengan perasaan hormat. Ganti merusak perbuatan tangan Allah, mereka akan memiliki satu cita-cita membuat semua kemampuan mereka untuk menggenapi rencana Allah yang mulia itu. Dengan demikian mereka akan datang menghormati penurutan kepada hukum-hukum kesehatan, bukan sebagai pengorbanan atau penyangkalan diri, tetapi seperti yang sebenarnya, yaitu hak istimewa dan berkat yang tidak terhitung. Pd 153.3