Pendidikan

29/55

Urusan Dagang yang Jujur

“ Tuhan mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu Pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada harihari kelaparan.” Mzm 37:18, 19. Pd 105.1

“Dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya ... yang berpegang Pada sumpah walaupun rugi,” “yang menolak untuk hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya supaya jangan menerima suap, ... yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, ... rotinya disediakan, air minumnya terjamin. Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh.” Mzm 15:2-4; Yes 33:15-17. Pd 105.2

Dalam firmanNya Allah memberikan gambaran mengenai orang yang makmur-orang yang hidupnya berhasil dalam arti yang sesungguhnya, seseorang yang baik sorga maupun dunia senang untuk menghormatinya. Mengenai pengalamannya, Ayub sendiri mengatakan : Pd 105.3

“ Seperti aku mengalami masa remajaku,
Ketika Allah bergaul karib dengan aku di kemahku;
Ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku,
Dan anak-anakku ada di sekelilingku...
Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota,
Dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,
Maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda
Dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;
Para pembesar berhenti bicara,
Dan menutup mulut mereka dengan tangan;
Suara para pemuka membisu....
Apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia;
Dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.
Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong,
Juga anak piatu yang tidak ada penolongnya.”

“Aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa,
Dan hati seorang janda kubuat bersukaria;
Aku berpakaian kebenaran
Dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban;
Aku menjadi mata bagi orang buta, Dan kaki bagi orang lumpuh;
Aku menjadi bapa bagi orang miskin,
Dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.”

Malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar,
Pintu kubuka bagi musafir!”

“ Kepadakulah orang mendengar sambil menanti....
Dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.
Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin;
Aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat,
Seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung.”
Pd 105.4

Ayub 29:4-16; 31:32; 29:21-25.

“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” Ams 10:22. Pd 106.1

“ Kekayaan dan kehormatan ada padaku,” kata Hikmat, “juga harta yang tetap dan keadilan.” Ams 8:18. Pd 106.2

Alkitab juga menunjukkan akibat dari penyimpangan terhadap prinsip yang benar dalam perlakuan kita baik dengan Allah mau pun dengan sesama manusia. Kepada mereka yang dipercayakan dengan pemberianNya tetapi tidak mengacuhkan tuntutanNya, Allah mengatakan : Pd 106.3

“Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang. . . . Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya.” “Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.” “O1eh karena apa? demikianlah firman Tuhan semesta alam. Oleh karena rumahKu yang tetap menjadi reruntuhan.” “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.” “Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya.” Hag 1:5-9; 2:17; Mal 3:8; Hag 1:10. Pd 106.4

“Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah, . . . kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, kamu tidak akan minum anggurnya.” “Tuhan akan mendatangkan kutuk, huru-hara dan penghajaran ke antaramu dalam segala usaha yang kaukerjakan.” “Anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan akan diserahkan kepada bangsa lain, sedang engkau melihatnya dengan matamu sendiri dan sehari-harian engkau rindu kepada mereka, dengan tidak dapat berbuat apa-apa.” Amos 5:11 ;U1 28:20,32. Pd 106.5

“ Orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.” Yer 17:11. Pd 107.1

Perhitungan dari setiap usaha, seluk-beluk dari setiap transaksi, melewati ketelitian pemeriksa buku yang tidak kelihatan, alat-alatNya yang tidak pernah berkompromi dengan ketidakadilan, tidak pernah menutup mata terhadap kejahatan dan tidak pernah meringankan kesalahan. Pd 107.2

“Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabatpejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.” “Tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.” Pkh 5:7; Ayub 34:22. Pd 107.3

“ Mereka membuka mulut melawan langit. . . . Dan mereka berkata: Bagaimana Allah tahu hal itu, adalah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?” “Itulah yang engkau lakukan,” kata Allah, “tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.” Mzm 73:9-11; 50:21. Pd 107.4

“Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat; tampak sebuah gulungan kitab yang terbang. . . . Inilah sumpah serapah yang ke luar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman. Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman Tuhan semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi namaKu, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya.” Zakharia 5:1-4. Pd 107.5

Hukum Allah menuturkan pehukuman kepada setiap orang yang berbuat kejahatan. Ia boleh tidak mengabaikan suara itu, ia boleh mengingkari amarannya, tetapi dengan sia-sia. Itu akan mengikuti dia. Ia akan membuat dirinya terdengar. Itu akan merusakkan kesejahteraannya. Jika tidak dihiraukan, itu akan mengejar dia sampai ke kubur. Itu akan bersaksi melawan dia pada masa pehukuman. Suatu api yang tidak dapat dipadamkan, itu akhirnya akan membakar jiwa dan tubuh. Pd 107.6

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Mrk 8:36, 37. Pd 107.7

Ini adalah sebuah pertanyaan yang menuntut pertimbangan oleh setiap orang tua, setiap guru, setiap murid-oleh setiap umat manusia, muda atau tua. Tidak ada bagan usaha atau rencana kehidupan yang bisa menjadi sehat atau utuh jika ia hanya mencakup tahun-tahun yang singkat selama hidupnya saja, dan tidak mengadakan persiapan untuk masa depan yang tak berkesudahan. Biarlah orang muda itu diajar untuk membuat perhi-tungan mengenai kekekalan. Hendaklah mereka diajar untuk memilih prinsip yang tahan lama dan berusaha untuk memilikinya-untuk menghimpun bagi dirinya “harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat,” untuk mengikat persahabatan dengan “mempergunakan Mamon yang tidak jujur,” supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima “di dalam kemah abadi.” Luk 12:33; 16:9. Pd 108.1

Semua orang yang melakukan hal itu mengadakan persiapan yang terbaik untuk kehidupan di dunia ini. Tidak seorang pun dapat menghimpun harta di sorga tanpa mendapatkan hidup di dunia dan olehnya dilimpahi dan dimuliakan. Pd 108.2

“Ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” I Tim 4:8. Pd 108.3