Pendidikan
Orang-orang yang Setia dan Jujur
Dengan hikmat dan keadilan, dengan kesucian dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, melalui pengabdian kepada kepentingan bangsadan mereka, penyembah berhala-Yusuf dan Daniel membuktikan dirinya setia kepada prinsip pendidikan yang diterimanya mula-mula, setia kepadaNya, yang mereka wakili. Orang-orang ini, baik di Mesir maupun di Babilon, seluruh kerajaan menghormati; dan di dalam mereka suatu bangsa kafir, dan semua bangsa yang berhubungan dengan mereka, menyaksikan suatu gambaran perihal keramahan dan kebajikan Allah, suatu gambaran mengenai kasih Kristus. Pd 42.3
Betapa agung pekerjaan hidup orang Ibrani itu! Ketika mereka melambaikan tangan selamat tinggal kepada tempat tinggal masa kanak-kanaknya, betapa sedikit yang diimpikan mengenai nasibnya yang cemerlang! Setia dan tetap teguh, mereka menyerahkan dirinya kepada tuntunan ilahi, agar melalui mereka Allah dapat menggenapi maksudNya. Pd 42.4
Kebenaran besar yang serupa yang dinyatakan melalui orang-orang itu, Allah ingin tunjukkan melalui orang muda dan anak-anak sekarang ini. Sejarah Yusuf dan Daniel merupakan suatu gambaran mengenai apa yang akan dilakukanNya bagi orang yang menyerahkan diri kepada Dia, dan dengan segenap hati berusaha melaksanakan maksudNya. Pd 43.1
Kebutuhan terbesar dunia ini adalah kebutuhan akan manusia-manusia yang tidak dapat diperjualbelikan, manusia yang dalam sanubarinya setia dan jujur, manusia yang tidak segan menyebut dosa sebagai dosa, manusia yang angan-angan hatinya setia kepada tugas seperti jarum menunjuk ke kutub, manusia yang mau berdiri demi kebenaran walau langit runtuh sekalipun. Pd 43.2
Tetapi tabiat yang sedemikian bukanlah hasil satu kebetulan; itu bukan lahir karena pilih kasih atau anugerah ilahi. Suatu tabiat yang agung adalah hasil disiplin diri, penaklukan sifat yang rendah kepada yang luhur—penyerahan diri kepada pelayanan kasih Allah dan manusia. Pd 43.3
Orang muda perlu dicamkan oleh kebenaran, bahwa karunianya bukanlah miliknya sendiri. Kekuatan, waktu, kecerdasan, hanyalah permata-permata yang dipinjamkan. Itu adalah milik Allah dan haruslah menjadi keputusan setiap orang muda untuk mengerahkan kepada penggunaan yang sebaik-baiknya. Ia adalah carang, dari mana Allah mengharapkan buah; seorang penatalayan, yang modalnya harus bertambah; sebuah terang untuk menerangi kegelapan dunia. Pd 43.4
Setiap orang muda, setiap anak mempunyai pekerjaan untuk dilaksanakan demi kehormatan Allah dan untuk mengangkat umat manusia. Pd 43.5