Pendidikan

7/55

Kehidupan Orang-orang Besar

“Buah orang benar itu seperti pohon hayat. ”

Buku Sejarah Kudus mempersembahkan banyak gambaran mengenai hasil-hasil pendidikan yang benar. Ia mempersembahkan banyak contohcontoh agung mengenai pria yang tabiatnya dibentuk di bawah tuntunan ilahi, orang yang hidupnya menjadi berkat kepada sesamanya dan yang berdiri di atas dunia sebagai wakil-wakil Allah. Di antaranya terdapatlah Yusuf dan Daniel, Musa, Elisa dan Paulus-negarawan yang terbesar, pembuat undang-undang yang paling bijaksana, dan salah seorang pembaharu yang paling setia, dan selain Dia yang berbicara yang belum pernah orang berbicara, guru yang paling mahir bercerita yang pernah dikenal dunia. Pd 38.1

Pada tahun-tahun awal, ketika mereka akan beranjak dari usia muda ke dewasa, Yusuf dan Daniel terpisah dari rumahnya dan dibawa sebagai tawanan ke negeri kafir. Terutama Yusuf yang menjadi sasaran godaan yang membawa perubahan besar demi keuntungannya. Dalam rumah ayahnya dia merupakan seorang anak yang dicintai dengan lemah-lembut; dalam rumah Potifar ia menjadi seorang budak, kemudian orang yang dapat dipercayai dan seorang sahabat; orang yang mengurus pelbagai masalah, pen-didikan dengan belajar sendiri, menyelidik, berhubungan dengan manusia, dalam penjara Firaun seorang tawanan negara, dihukum tak adil, tanpa peng harapan adanya tanda kelepasan; dipanggil pada masa gawat untuk memegang tampuk pemerintahan-apakah yang menyanggupkan dia untuk mempertahankan kejujurannya? Pd 38.2

Tidak seorang pun dapat berdiri di ketinggian yang mulia tanpa bahaya. Seperti angin ribut yang membiarkan sekuncup bunga di lembah tak kurang suatu apa, menumbangkan pohon di atas puncak gunung, demikianlah penggodaan yang kejam tanpa menyentuh orang yang rendah, menebas orang yang berdiri di tempat yang tinggi, yang sukses dan penuh kehormatan. Kesetiaan yang serupa ditunjukkan dalam istana Firaun seperti yang ditunjukkan dalam sel orang tahanan. Pd 39.1

Pada masa kanak-kanak, Yusuf telah diberi pelajaran tentang kasih dan takut akan Allah. Kerapkali dalam kemah ayahnya, di bawah bintangbintang Siria, ia telah diberitahu mengenai khayal pada waktu malam di Bethel, mengenai tangga dari sorga ke bumi, dan malaikat yang turun naik, dan mengenai Dia yang dari takhta di sorga menyatakan diriNya kepada Yakub. Kepadanya telah diceritakan mengenai kisah pergumulan di tepi sungai Yabok, tatkala meninggalkan dosa yang disenangi, Yakub berdiri sebagai pemenang, dan menerima gelar pangeran Allah. Pd 39.2

Seorang anak gembala, menggembalakan ternak ayahnya, kehidupan Yusuf yang murni dan sederhana telah memperkembangkan baik kuasa fisik maupun mental. Dengan berhubungan dengan Allah, melalui alam dan penyelidikan mengenai kebenaran besar yang diteruskan sebagai suatu kepercayaan kudus dari bapa kepada anak, ia telah memperoleh kekuatan pikiran dan keteguhan prinsip. Pd 39.3

Dalam krisis kehidupannya, tatkala mengadakan perjalanan yang dahsyat itu, dari rumah ketika ia masih kanak-kanak di Kanaan, ke tempat perhambaan yang menunggu dia di Mesir, memandang untuk terakhir kalinya bukit-bukit yang melindungi kemah-kemah sanak keluarganya, Yusuf mengingat Allah ayahnya. Ia mengingat pelajaran pada masa kanakkanaknya, dan jiwanya tergetar dengan keputusan untuk membuktikan dirinya benar— senantiasa bertindak sebagai anak buah Raja di sorga. Pd 39.4

Dalam kehidupan yang pahit dari seorang asing dan seorang budak, di tengah pemandangan dan suara kejahatan dan intaian penyembahan orang kafir, suatu penyembahan yang dikelilingi dengan segala penarikan kekayaan dan budaya, serta kemewahan kerajaan, Yusuf tetap teguh. Ia telah mempelajari pelajaran penurutan terhadap keajaiban. Setia dalam setiap tugas, mulai dari yang paling rendah kepada yang tertinggi, melatih setiap kuasa untuk pelayanan yang lebih tinggi. Pd 39.5

Pada saat ia dipanggil ke istana Firaun, Mesir adalah bangsa yang terbesar. Dalam kebudayaan, kesenian, ilmu, bangsa ini tidak ada tandingannya. Melalui suatu masa yang sangat sukar dan berbahaya, Yusuf mengatasi pelbagai masalah kerajaan itu, dan ini dilakukannya sedemikian rupa sehingga menarik keyakinan sang raja dan bangsa itu. Firaun mengangkat “dia tuan atas istananya dan kuasa atas segala harta kepunyaannya, untuk memberikan petunjuk kepada para pembesarnya sekehendak hatinya dan mengajarkan hikmat kepada para tua-tuanya.” Mzm 105:21, 22. Pd 39.6

Rahasia kehidupan Yusuf yang penuh ilham telah terbentang di hahadapan kita. Dalam kata-kata kuasa ilahi dan keindahan, Yakub, dalam berkat yang disampaikan kepada anak-anaknya, berbicara demikian mengenai putera yang dikasihinya: Pd 40.1

“Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda,
Pohon buah-buahan yang muda pada mata air.
Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya,
Memanahnya dan menyerbunya,
Namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat,
Oleh pertolongan yang Mahakuat pelindung Yakub,
Oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
Oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau,
Dan oleh yang Maha Kuasa yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas,
Dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah . . . ,
Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu,
Yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad;
Semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf,
Ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya. ”
Pd 40.2

Kej 49:22-26.

Setia kepada Allah, setia kepada Yang tak kelihatan, adalah jangkar
Yusuf. Di sinilah terletak rahasia kekuatannya.
“Lengan tangannya tinggal liat
Oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub.”
Pd 40.3