Surga
Bab 7— Suasana Surgawi
Musim Panas Umat Kristen — Bumi ini adalah tempat persiapan untuk surga. Waktu yang dihabiskan di sini adalah musim dingin orang Kristen. Di sini angin badai penderitaan menghantam kita, dan gelombang masalah bergulung melawan kita. Namun dalam waktu dekat, ketika Kristus datang, dukacita dan keluhan akan berakhir selamanya. Kemudian akan menjadi musim panas orang Kristen. Semua godaan akan berakhir, dan tidak akan ada lagi penyakit atau kematian. “Tuhan akan menghapus semua air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, dukacita, atau tangisan ... karena hal-hal yang terdahulu sudah berlalu.” Ms, hlm. 28, 1886 dikutip dalam The SDA Bible Commentary, jld. 7, hlm. 988. Sg 71.1
Pencobaan Tidak dapat Dikenang—Kami mencoba untuk mengenang pencobaan terbesar kami, tetapi pencobaan itu tampak begitu kecil dibandingkan dengan besarnya kemuliaan kekal yang mengelilingi kami, sehingga kami tidak daPat mengucapkannya, dan kami semua berteriak, Haleluya! Surga cukup murah, dan kami memetik kecapi emas kami dan membuat lengkungan surga berdering. — Spiritual Gifts, jld. 2, hlm. 34, 35. Sg 71.2
Keluarga Bahagia — Bangsa-bangsa yang di-selamatkan tidak akan mengetahui hukum lain selain dari hukum surga. Semua akan menjadi suatu keluarga yang bersatu berbahagia, dibungkus dengan pakaian pujian dan ucapan syukur. Di atas pemandangan itu bintang-bintang fajar akan menyanyi beramai-ramai, anak-anak Allah akan bersorak karena sukacita, sementara Allah dan Kristus akan bersatu dalam memaklumkan, “Di sana tidak akan ada lagi dosa, bahkan kematian pun tidak akan ada di sana.”— Para Nabi dan Raja, hlm. 316. Sg 71.3
Kenyataan Lebih Besar daripada yang Diharapkan—Kristus mengenakan kemanusiaan, dan menghidupkan suatu kehidupan yang suci dan kudus di dunia ini. Untuk alasan ini Ia telah ditetapkan menjadi hakim. Dia yang memikul jabatan hakim adalah Allah dalam rupa manusia. Alangkah besarnya sukacita karena mengenal Dia sebagai Guru dan Juruselamat kita, yang tetap memiliki tanda penyaliban pada tangan-Nya, memancarkan terang kemuliaan, memberi nilai tambah pada mahkota yang diterima orangorang tebusan dari tangan-Nya, yang diulurkan untuk memberkati murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga. Satu-satunya ucapan yang mengatakan, “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman,” merupakan tawaran agar umat tebusan datang pada hadiratNya. Sg 72.1
Dia yang menyerahkan nyawa-Nya bagi mereka, yang oleh kasih karunia-Nya menggerakkan hati mereka kepada pertobatan, yang menyadarkan mereka atas perlunya pertobatan, kini menerima mereka dalam sukacita-Nya. Betapa seharusnya mereka mengasihi Dia! Kenyataan atas pengharapan mereka adalah lebih besar daripada yang diharapkan mereka. Sukacita mereka sempurna, dan mereka menanggalkan mahkota mereka yang bercahaya dan meletakkannya di kaki Yesus .... —The Review and Herald, 18 Juni 1901 dikutip dalam Counsels on Stewardship, hlm. 349. Sg 72.2
Tuhan Belum Mengungkap Semua —Tuhan telah membuat setiap ketentuan untuk kebahagiaan kita pada kehidupan masa depan, tetapi Dia tidak memberi wahyu mengenai rencana ini, dan kita pun janganlah berspekulasi mengenai hal itu. Juga kita tidak boleh mengukur keadaan hidup yang akan datang dengan keadaan hidup sekarang ini. Sg 73.1
Hal-hal penting sangat jelas terungkap dalam Firman Tuhan dan ini layak untuk kita pikirkan dalam-dalam. Tetapi kita tidak mencari halhal yang tidak diungkap Tuhan. Beberapa orang mengajukan spekulasi bahwa orang yang ditebus tidak akan memiliki uban. Anggapan bodoh lainnya telah dikemukakan, seolah-olah ini adalah masalah penting. Semoga Tuhan membantu umat-Nya berpikir rasional. Ketika pertanyaan muncul di mana kita tidak yakin, kita harus bertanya, “Apa yang dikatakan Kitab Suci?” Ms, hlm. 28, 1904 dikutip dalam Selected Messages, jld. 1, hlm. 173. Sg 73.2
Yesus akan Menjelaskan — Sudah lama kita menunggu kedatangan Juruselamat kita. Tetapi janji-Nya itu pasti. Segera kita akan berada di rumah kita yang dijanjikan. Di sana Yesus akan memimpin kita di tepi sungai hayat yang mengalir dari takhta Allah, dan akan menjelaskan kepada kita pemeliharaan di masa yang kelam yang mana Dia memimpin kita untuk menyempurnakan karakter kita. Di sana kita akan melihat di setiap tempat pohon-pohon Firdaus yang indah, dan ditengah-tengahnya terdapat pohon kehidupan. Di sana kita akan memandang dengan penglihatan yang jelas keindahan Eden yang dipulihkan. Di sana kita akan meletakkan mahkota di kaki Penebus yang Dia telah letakkan di kepala kita, dan, memainkan kecapi emas kita, kita akan memberikan pujian dan syukur kepada-Nya yang duduk di takhta. — The Review and Herald, September 3, 1903 dikutip dalam Counsels on Stewardship , hlm. 349, 350. Sg 73.3
Penuh dengan Sukacita — Surga penuh de-ngan sukacita. Itu bergema dengan puji-pujianNya yang membuat pengorbanan begitu indah bagi penebusan umat manusia. Bukankah seharusnya gereja di bumi penuh dengan pujian? Bukankah seharusnya orang Kristen mengumumkan ke seluruh dunia sukacita melayani Kristus? Mereka yang di surga bergabung dengan paduan suara malaikat dalam lagu pujian harus belajar di bumi nyanyian surga, inti sari dari nyanyian tersebut adalah ucapan syukur. — Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 244. Sg 74.1
Yesus akan menerima Anda, secemarnya apa pun Anda, dan akan membasuh Anda di dalam darah-Nya, dan menyucikan Anda dari segala pencemaran, dan membuat Anda sesuai bagi per-himpunan malaikat-malaikat surgawi, dalam surga yang murni dan harmonis. Tidak ada perselisihan, tidak ada pertentangan di sana. Semuanya sehat, bahagia, dan sukacita. — Testimonies for the Church , jld. 2, hlm. 81. Sg 74.2
Tidak ada Rasa Sakit di Sana —Rasa sakit ti-dak akan ada di dalam suasana surga. Tidak akan ada lagi air mata, tidak ada lagi iring-iringan ke pekuburan, dan tidak ada lagi tanda-tanda kedu-kaan. “Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” “Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata: ‘Aku sakit,’ dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya” Wahyu 21:4; Yesaya 33: 24.— Alfa dan Omega , jld. 8, hlm. 714. Sg 74.3
Kekudusan Kekuasaan Tertinggi - Allah adalah di atas segala sesuatu di surga. Di sana kekudusan memerintah, tiada sesuatu pun yang merusak keharmonisan bersama Allah. Jika kita sungguh-sungguh pergi ke sana, maka roh surga akan tinggal di dalam hati kita di sini. Tetapi jika kita tidak menemukan sukacita di dalam merenungkan perkara-perkara surgawi, jika kita tidak menaruh perhatian untuk mencari pengetahuan akan Allah, dan tidak gemar memandang tabiat Kristus; jika kekudusan itu tidak menarik bagi kita, jelaslah bahwa sia-sialah kita mengharapkan surga. Keselarasan yang sempurna terhadap kehendak Allah adalah tujuan yang tinggi yang selalu berada di hadapan orang Kristen. Dia akan senang membicarakan tentang Allah, mengenai Yesus, dan dari hal rumah yang bahagia yang sudah disediakan oleh Kristus bagi mereka yang mengasihi Dia. Renungankan perkara ini, bila jiwanya berpesta dengan janji Allah yang pasti, rasul itu mengibaratkan seperti merasai “karunia-karunia dunia yang akan datang.”— The Bible Echo, September 1, 1889 dikutip dalam My Life Today, hlm. 293. Sg 74.4
Aturan yang Sempurna —Allah adalah Allah yang teratur. Segala sesuatu yang berhubungan dengar surga adalah dalam tata tertib yang sempurna; ketaatan serta disiplin yang ketat menandai pergerakan dari bala tentara malaikat. Sukses hanya akan terjadi bila ada pekerjaan yang teratur dan serasi. Allah menuntut adanya tata tertib serta sistem yang teratur di dalam pekerjaanNya sekarang ini sama seperti pada zaman Israel. Semua orang yang bekerja bagi Dia haruslah be-kerja dengan penuh pertimbangan, jangan dengan cara yang kurang hati-hati atau membahayakan. Ia mau agar pekerjaan-Nya dilaksanakan dengan iman dan ketelitian agar Ia dapat memberikan meterai persetujuan-Nya ke atas pekerjaan itu. — Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 447, 448. Sg 75.1
Persamaan Penuh — Prinsip-prinsip egois yang dilaksanakan di bumi bukanlah prinsip yang akan berlaku di surga. Semua manusia berdiri pada persamaan di surga. — The Review and Herald, 31 Maret 1896 dikutip dalam Counsels on Stewardship, hlm. 133. Sg 76.1
Istirahat Dijanjikan — Tuhan merancang bahwa semua akan menjadi pekerja. Pekerja keras menjawab tujuan dari penciptaannya lebih baik daripada manusia pemalas. Tuhan adalah pekerja yang konstan. Para malaikat adalah pekerja, mereka adalah pelayan Tuhan bagi anakanak manusia. Mereka yang menantikan surga namun tidak aktif akan kecewa karena ekonomi surga tidak menyediakan tempat bagi yang senang dengan kelambanan. Tetapi Tuhan menjanjikan tempat peristirahatan bagi orang yang letih dan berbeban berat. Hamba yang setialah yang akan disambut dari jerih lelahnya kepada sukacita Tuhannya. Dia akan melepaskan perlengkapan senjatanya dengan gembira, dan akan melupakan suara pertempuran di tempat istirahat yang mulia yang dipersiapkan bagi mereka yang menaklukkan melalui salib Golgota.— Counsels to Parents, Teachers, and Students, hlm. 280. Sg 76.2
Semangat Kasih yang Tidak Mementingkan Diri Berkuasa — Dalam keadaan manusia tanpa dosa, manusia dapat mengadakan hubungan yang menyenangkan dengan Allah yang “di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan” Kolose 2: 3. Tetapi sejak jatuh ke dalam dosa, manusia tidak lagi dapat menikmati kesenangan hubungan yang kudus itu, bahkan dia mencoba menyembunyikan dirinya dari hadapan hadirat Allah. Begitulah keadaan hati yang masih belum diperbaharui. Ia tidak sesuai dengan Allah dan tidak akan mendapat kesenangan dalam hubungan dengan Dia. Sg 76.3
Orang berdosa tidak senang di hadapan Allah, dia akan takut dan menarik diri dari pergaulan dengan makhluk-makhluk yang suci. Sekiranya dia diperkenankan memasuki surga, hal itu tidak akan menggembirakannya. Kasih yang tidak mementingkan diri yang bertakhta di surga—setiap hati menyambut hati dari Kasih Tak Terbatas— tidak akan mendapat sambutan di dalam jiwanya. Pikiran-pikirannya, yang memikat hatinya, motif-motif yang terdapat padanya, berlawanan dengan orang-orang tanpa dosa yang tinggal di sana. Dia akan menjadi satu bunyi sumbang dalam irama surga. Baginya surga adalah tempat penuh siksa; dia lebih suka lenyap dari Tuhan yang menjadi terang dan pusat dari segala kegembiraan. Sg 77.1
Bukan Tuhan yang sewenang-wenang me-merintahkan supaya orang jahat itu enyah dari surga, tapi mereka sendirilah yang telah menutupnya dengan ketidaklayakan menghadapi pergaulan yang ada di sana. Bagi mereka kemuliaan Allah akan menjadi bara api yang menyala-nyala. Mereka menyambut kebinasaan supaya mereka dapat terlindung dari wajah Kristus yang telah mati untuk menebus mereka. — Kebahagiaan Sejati, hlm. 17, 18. Sg 77.2
Kehidupan Sosial — Di sana kita akan mengenal sebagaimana kita juga dikenal. Di sana, kasih dan simpati yang telah ditanamkan Allah di dalam jiwa akan terlaksana dengan benar-benar dan memuaskan. Persekutuan suci dengan makhlukmakhluk kudus, kehidupan sosial yang harmonis dengan para malaikat yang diberkati dan bersama orang-orang yang setia dari sepanjang zaman, persahabatan suci yang mengikat bersama “seluruh keluarga di surga dan di bumi,“—semuanya itu ada di antara pengalaman-pengalaman sesudah ini. — Membina Pendidikan Sejati , 284 dikutip dalam The Adventist Home, hlm. 548, 549. Sg 77.3