Nasihat Penatalayanan

3/279

Kemuliaan Injil

Agar manusia tidak akan kehilangan berkat-berkat yang dihasilkan kebajikan, Penebus kita telah membentuk rencana mendaftarkan dia sebagai teman sekerjaNya. Allah sebenarnya dapat mencapai tujuanNya dalam menyelamatkan orang-orang berdosa tanpa bantuan manusia; tetapi ia mengetahui bahwa manusia itu tidak akan merasa bahagia tanpa mengambil bahagian dalam pekerjaan yang besar itu. Dengan rangkaian peristiwa yang akan menuntut kedermawanan hatinya, Allah mencurahkan kepada manusia alat yang paling baik untuk menumbuhkan sifat suka memberi, dan membuat dia biasa memberi untuk menolong orang miskin dan untuk memajukan pekerjaanNya. Oleh kebutuhannya suatu dunia yang telah rusak sedang menarik dari kita talenta-talenta harta dan pengaruh, untuk memberikan kebenaran yang sangat mereka butuhkan. Dan disaat kita memperhatikan panggilan-panggilan ini oleh pekerjaan kebajikan dan oleh sikap memberi, kita dibentuk menurut peta Dia yang telah menjadi miskin karena kita. Dalam memberi kita menolong orang lain, dan dengan jalan demikian kita menimbun kekayaan yang sejati. NP 13.5

Adalah suatu kenyataan mulianya Injil bahwa rencana keselamatan dialaskan atas azas pemulihan bagi bangsa yang telah jatuh itu peta ilahi oleh sikap suka memberi secara tetap. Pekerjaan ini telah mulai di istana sorga. NP 14.1

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16. DikaruniakanNya Kristus kepada manusia menyatakan isi hati Allah. Itu membuktikan bahwa setelah Ia menebus kita, Ia tidak akan menahan sesuatu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan betapa mahalpun harganya. NP 14.2

Roh dermawan adalah roh sorga. Kasih Kristus yang suka berkorban itu dinyatakan di atas kayu salib. Agar manusia dapat diselamatkan, Ia telah memberikan segala sesuatu yang Ia miliki, dan kemudian Ia memberikan diriNya sendiri. Kristus merangsang sifat memberi dari setiap pengikut Juruselamat. Prinsip yang ditonjolkan di sini adalah memberi, memberi. Bila prinsip ini diwujudkan dalam sifat suka memberi maka pekerjaan kebajikan merupakan buah kehidupan orang Kristen yang benar. Prinsip dunia adalah menerima, menerima, dan dengan jalan itu mereka mengharap akan mendapat kebahagiaan; tetapi kenyataannya adalah malapetaka dan maut. NP 14.3

Terang injil memancar dari salib Kristus menegur sifat cinta diri, dan mendorong sifat dermawan dan suka memberi. Janganlah dianggap suatu hal yang memberatkan karena semakin bertambahnya ajakan (panggilan) untuk memberi. Allah dengan akal budiNya sedang memanggil umatNya ke luar dari ruang gerak mereka yang terbatas, untuk memasuki pengalaman yang lebih besar. Usaha yang tak terbatas dituntut dewasa ini sementara kegelapan moral sedang menutupi dunia. Banyak umat Allah berada dalam bahaya terjerat oleh keduniawian dan sifat tamak. Mereka harus mengerti bahwa anugerahNyalah yang memperbanyak harta benda mereka. Hal-hal yang menuntut pernyataan kebajikan harus ditempatkan di hadapan mereka, kalau tidak maka mereka tak dapat mengikuti tabiat Teladan yang besar itu. NP 14.4