Nasihat Penatalayanan

60/279

Tuntutan Allah atas Kita

Allah pemberi berkat menuntut bagianNya atas segala sesuatu yang kita miliki. BagianNya terpenting daripada bagian yang lain. Menegaskan persetujuannya akan tuntutan ini, Ia meminta kita menyerahkan kepadaNya satu bagian tertentu dari segala sesuatu yang Ia berikan kepada kita. Perpuluhan adalah bagian yang tertentu itu. Oleh petunjuk Tuhan perpuluhan itu telah diserahkan kepadaNya pada zaman dulu. . . . NP 47.1

Ketika Allah melepaskan bani Israel dari Mesir untuk menjadi suatu harta yang istimewa bagi diriNya, Ia mengajar mereka untuk mengabdikan sepersepuluh dari harta inilik mereka bagi pelayanan kaabah. Ini adalah suatu persembahan yang istimewa bagi suatu pekerjaan yang istimewa pula. Dan bagian mereka yang tinggal adalah milik Allah dan harus digunakan untuk kemuliaanNya. Tetapi perpuluhan itu telah diasingkan untuk membantu pekerja-pekerja yang melayani dalam kaabah. Itu harus diambil dari hasil pertama penghasilan mereka dan dengan pemberianpemberian dan persembahan menambah biaya yang cukup besar untuk membantu pekerjaan injil pada zaman itu. NP 47.2

Allah tidak akan menuntut dari kita kurang dari apa yang telah dituntutnya dari umatNya dulukala. PemberianNya kepada kita tidaklah berkurang, melainkan lebih besar daripada apa yang diberikan kepada orang Israel dahulu. PelayananNya menuntut dan selamanya akan menuntut biaya. Pekerjaan pengabaran Injil yang besar bagi keselamatan jiwa-jiwa harus disebarluaskan. Dalam perpuluhan, pemberian-pemberian dan persembahan-persembahan, Allah telah mengadakan persediaan yang limpah bagi pekerjaan ini. Ia merencanakan agar pekerjaan pekabaran injil akan mendapat sokongan sepenuhnya. Ia menuntut perpuluhan sebagai milikNya dan itu harus selalu dianggap sebagai satu bagian yang suci, diletakkan dalam perbendaharaanNya untuk kepentingan pekerjaanNya, demi kemajuan pekerjaanNya, untuk mengutus pesuruh-pesuruhNya ke luar negeri sampai ke bagian dunia yang terpencilpun. NP 47.3

Allah telah meletakkan tanganNya atas segala sesuatu, baik atas manusia atau milikNya, karena seluruhnya adalah milikNya. Dia berkata, Aku adalah pemilik dunia ini; alam semesta adalah milikKu dan Aku menuntut kamu menyerahkan pada pekerjaanKu hasil pertama dari segala sesuatu yang oleh berkatKu engkau telah memilikinya. . . . Pemberian ini Ia tuntut sebagai satu tanda kesetiaan kita kepadaNya. NP 47.4

Allah hanya menuntut milikNya. Bagian yang terutama adalah milik Tuhan, dan harus digunakan sebagai hartaNya yang dipercayakan pada kita. Hati yang telah disucikan dari cinta-diri akan menyadari kebaikan hati dan kasih Allah dan digerakkan untuk melakukan tuntutan-tuntutanNya yang suci itu. R & H, 8 Desember 1896 NP 48.1