Iman dan Perbuatan
“Percaya, Hanya Percaya”
Dari mimbar hari ini, kata-kata ini diucapkan: “Percaya, hanya percaya. Berimanlah kepada Kristus” Bagaimanakah hal ini berbeda dengan apa yang dikatakan oleh rasul yang mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Ia berkata, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22). Kita harus memiliki iman yang bekerja karena kasih dan menyucikan jiwa. Banyak orang mencari pengganti dari iman palsu bagi kebenaran yang hidup dan berpikir untuk mendapatkan penebusan. IP 150.1
Tuhan membutuhkan kita seperti yang Ia butuhkan pada saat Adam di Taman Eden—penurutan yang sempurna terhadap hukum Allah. Kita harus memiliki kebenaran tanpa cacat, tanpa cela. Allah telah memberikan Anak-Nya untuk mati bagi dunia, tetapi Ia tidak mati untuk meniadakan hukum yang suci, adil dan baik. Pengorbanan Kristus di Kalvari adalah argumentasi yang tidak dapat dijawab yang menunjukkan hukum yang tidak akan pernah berubah. Hukuman dosa itu dirasakan oleh Anak Allah atas nama orang berdosa, agar melalui kemurahanNya orang berdosa dapat memiliki kebaikan dari sifat Ilahi dengan iman di dalam nama-Nya. IP 150.2
Orang berdosa diberikan kesempatan kedua untuk memelihara hukum Allah dalam kuasa Ilahi sang Penebus. Salib Kalvari selamanya akan menyatakan kesalahan Setan terhadap dunia Kekristenan, bahwa kematian Kristus bukan hanya menghapuskan sistem pengorbanan dan upacara tetapi juga mengubah hukum Allah yang tidak pernah berubah, sebagai dasar dari takhta-Nya, perwujudan dari sifatNya. IP 151.1
Melalui segala macam cara yang memungkinkan, Setan berusaha supaya pengorbanan Anak Allah tidak berfaedah, membuat pengorbanan-Nya tidak berarti dan misi-Nya gagal. Setan mengatakan bahwa kematian Kristus membuat penurutan kepada hukum tidak diperlukan lagi dan mengizinkan orang berdosa untuk mendapatkan pengampunan dari Allah tanpa meninggalkan dosanya. Setan berkata bahwa ukuran Perjanjian Lama telah diturunkan di dalam Injil dan bahwa manusia dapat datang kepada Kristus, dan bukannya diselamatkan dari dosa-dosa mereka, melainkan diselamatkan di dalam dosa mereka. IP 151.2
Tetapi pada saat Yohanes memandang kepada Yesus, maka ia mengatakan misi-Nya. Ia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Bagi semua jiwa yang bertobat, pesannya adalah, “Marilah, baiklah kita berperkara!—firman TUHAN—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 1:18). IP 152.1