Iman dan Perbuatan

39/79

Iman dari Orang Lumpuh

Yang saya maksudkan dengan orang yang lumpuh adalah mereka yang tidak dapat menggunakan anggota tubuhnya untuk bertahun-tahun. Inilah mereka. Para pendeta, para pemimpin, para penulis yang memeriksa kondisinya dan dinyatakan kehilangan pengharapan. Mereka mengatakan bahwa dengan dosanya sendiri, membawa dirinya kepada kondisi, di mana tidak ada lagi pengharapan. Tetapi firman telah dibawakan kepadanya, dan bahwa ada seseorang bernama Yesus yang melakukan hal-hal yang besar. Ia menyembuhkan orang sakit, dan bahkan Ia membangkitkan orang mati. “Tetapi bagaimana saya dapat datang kepada-Nya?” Kata mereka. IP 110.2

“Kita akan membawa Yesus kepadamu” temannya menjawab, “tepat di hadapan-Nya; kita mendengar bahwa Ia datang ke suatu tempat.” IP 111.1

Lalu mereka membawa orang yang tak berpeng-harapan ini dan membawanya ke tempat di mana mereka tahu Yesus berada. Tetapi kerumunan orang memadati tempat itu, sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mendekati pintu masuk bangunan itu. Apakah yang akan mereka lakukan? Orang lumpuh itu menyarankan untuk membuka atap rumah itu dan menurunkan dia melalui atap rumah itu. IP 111.2

Dan ia mewujudkan imannya yang teguh. Mereka melakukannya dan ia dibawa tepat di hadapan Yesus, di mana Ia dapat melihatnya secara langsung. Sementara Ia melihatnya, Ia mengasihaninya, dan berkata, “Anak-Ku, dosamu telah diampuni” (Markus 2:5). Betapa suatu kebahagiaan saat itu! Yesus tahu apa yang dibutuhkan jiwa yang berdosa. Ia tahu bahwa ia selama ini telah disiksa oleh batinnya sendiri, jadi Ia berkata, “Dosamu telah diampuni.” Betapa suatu hal yang melegakan hati! Betapa suatu pengharapan memenuhi hatinya! IP 111.3

Lalu perasaan itu timbul di hati orang Farisi, “Sia-pakah yang mempunyai kuasa mengampuni dosa? Hanya Allah saja yang mempunyai kuasa ini” IP 111.4

Lalu kata Yesus kepada mereka, “‘Supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa—berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu—: ‘Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah-mu!”‘ (Lukas 5:24). Apakah Ia mengangkat tilamnya dengan tangannya yang lumpuh! Apakah berdiri pada kakinya yang lumpuh! Apakah yang ia lakukan? Ia hanya melakukan apa yang ditawarkan kepadanya. Ia melakukan apa yang Tuhan katakan kepadanya untuk dilakukan. Kuasa dari keinginannya yang menggerakkan anggota tubuh dan tangannya, dan semuanya bereaksi, sementara semua anggota tubuh itu tidak bereaksi sejak waktu yang sangat lama. Kenyataan ini menunjukkan kepada orang banyak bahwa ada Seseorang di antara mereka yang tidak hanya dapat menghapus dosa tetapi juga me-nyembuhkan orang yang sakit. IP 112.1

Tetapi bukti yang besar ini tidak membuat orang Farisi bertobat. Manusia dapat sangat menutup dirinya dalam ketidakpercayaan, keraguan, ketidaksetiaan sehingga mukjizat membangkitkan orang mati pun tidak dapat membuat mereka menghapus ketidakpercayaan mereka. Karena ketidakpercayaan mereka berada pada posisi yang sama dari orang yang tidak bertobat. Tetapi bagi semua yang memiliki hati untuk menerima kebenaran dan telinga untuk mendengar, mereka akan memuji Allah. Mereka berseru, “Kami tidak pernah melihatnya dalam cara seperti ini sebelumnya!” IP 112.2