Seruan Khidmat

Pasal 3 - Ketaatan Terhadap Hukum Tuhan

Kemurahan dan kebenaran dijanjikan kepada orang-orang yang rendah hati dan bertobat, sementara penghakiman disiapkan untuk orang berdosa dan memberontak. “Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.” Mazmur 89:15. Orang fasik dan pezinah tidak dapat lari dari murka Tuhan, dari hukuman yang layak mereka terima. Manusia telah jatuh. Adalah pekerjaannya seumur hidup, baik itu lebih lama atau singkat, untuk bangkit dari kejatuhan itu untuk pulih kembali melalui Kristus, gambaran Ilahi, yang hilang darinya oleh karena dosa dan pelanggaran terus menerus. Tuhan mengharuskan perubahan menyeluruh bagi jiwa, tubuh, dan roh yang telah hilang karena Adam. Tuhan dengan murah hati mengirimkan terang untuk menunjukkan manusia kondisi dirinya yang sebenarnya. Jika ia tidak berjalan menurut terang itu, ia menunjukkan kesenangannya pada kegelapan. Ia tidak akan datang pada terang itu agar perbuatannya tidak dicela. SK 82.1

Saat ini, gereja-gereja yang hanya tercatat sebagai nama tetapi tidak dalam perbuatan dipenuhi oleh percabulan dan perzinahan sebagai akibat dari gairah nafsu yang rendah, tetapi hal ini, sebagian besar, ditutupi. Para pemimpin yang memiliki posisi tinggi bersalah, namun jubah kesalehan menutupi perbuatan gelap mereka dan kemunafikan ini terus berlanjut dari tahun ke tahun. Dosa-dosa mereka sudah mencapai langit. SK 82.2

Orang-orang yang mengaku Kristen menganggap percabulan dan perzinahan sebagai dosa yang dipandang sebelah mata oleh Tuhan. Dosa-dosa ini dilakukan dengan bebasnya. Mereka tidak mengakui tuntutan hukum Tuhan atas diri mereka. Mereka sudah melanggar perintah Yehova yang agung dan dengan bersemangat mengajarkan pendengar mereka untuk melakukan hal yang sama, mengumumkan bahwa hukum Tuhan sudah ditiadakan, dan tidak memiliki tuntutan atas mereka. Dengan pernyataan ini, dosa tidak tampak lagi keberdosaannya karena melalui hukumlah kita mengenal dosa. Kita bisa mendapati beberapa dari antara mereka yang mengajar nantinya akan menipu dan berbohong serta membiarkan hawa nafsu mereka terlepas. Akan tetapi, manusia yang mengakui sepuluh hukum itu mengikat harus menjalankan prinsip-prinsip dari sepuluh hukum yang diberikan Tuhan dalam kemuliaan yang dahsyat dari gunung Sinai itu dalam kehidupan mereka. SK 83.1

Tuhan telah membuat perjanjian khusus dengan Israel kuno: “Jadi sekarang, jika kamu sungguh- sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” Keluaran 19:5-6. Ia juga kini berkata kepada umat-Nya yang memegang perintah-Nya di zaman ini, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” 1 Petrus 2:9,11. SK 83.2

Akan tetapi, semua yang mengaku memelihara hukum Tuhan tidak menjaga tubuh mereka dalam kekudusan dan kehormatan. Mereka dapat saja memiliki pengaruh yang kuat jika mereka dikuduskan oleh kebenaran yang mereka akui. Mereka mengaku berdiri di atas dasar kebenaran kekal yang ditinggikan dan memelihara seluruh perintah Tuhan sehingga ketika mereka memanjakan dosa, jika mereka melakukan percabulan dan perzinahan, kejahatan mereka memiliki dampak sepuluh kali lebih besar daripada orang-orang yang saya sebutkan pertama yang tidak mengakui bahwa hukum Tuhan mengikat Dengan kata lain, orang-orang yang mengaku memelihara sepuluh hukum telah menghina Tuhan dan menghina kebenaran dengan melanggar hukum. SK 84.1

Dosa yang sama, yaitu perzinahan, telah menyebar di antara bangsa Israel kuno dan mendatangkan tanda ketidaksenangan dari Tuhan. Penghakiman Tuhan datang sebagai akibat dari dosa mereka yang menjijikkan itu. Ribuan orang tewas dan jenazah mereka yang cemar tertinggal di padang gurun. ‘Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.” Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh!” 1 Korintus 10:5-12. SK 85.1

Umat Tuhan, di antara semua orang di muka bumi ini, haruslah menjadi teladan dalam kesalehan, kudus di dalam hati dan dalam percakapan. Orang- orang yang dipilih Tuhan sebagai harta kepunyaan-Nya haruslah ditinggikan, dimurnikan, dan dikuduskan— mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dan melepaskan diri dari kejahatan hawa nafsu dunia. Jika umat Tuhan memanjakan dosa mereka, maka mereka sangat amat bersalah sebab mereka memiliki terang yang besar dan telah mengambil bagian menjadi umat Tuhan yang khusus dan terpilih, yang mana hukum Tuhan tertulis di hati mereka. Mereka menunjukkan kesetiaan mereka pada Tuhan di Surga dengan cara menaati hukum pemerintahan-Nya. Mereka adalah perwakilan Tuhan di bumi. Dosa atau pelanggaran apapun akan memisahkan mereka dari Tuhan dan secara khusus mencemarkan nama Tuhan dengan memberikan kesempatan kepada musuh hukum Tuhan yang kudus untuk mencela pekerjaan Tuhan dan umat-Nya yang Ia sebut “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,” agar mereka memuji Ia yang telah memanggil mereka dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. SK 86.1

Orang-orang yang berperang dengan hukum Yehova yang agung, yang merasa memiliki keistimewaan untuk berbicara, menulis, dan melakukan hal-hal yang pahit dan penuh kebencian, untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka kepada hukum, mungkin saja membuat pengakuan yang tinggi tentang kasih mereka kepada Tuhan dan tampaknya memiliki kesungguhan keagamaan, sama seperti Imam besar Yahudi dan para tua-tua; namun pada hari Tuhan mereka akan dinyatakan “terlalu ringan” oleh Surga. Oleh hukum, kita mendapat pengetahuan tentang dosa. Mereka marah terhadap cermin yang menunjukkan cacat dalam karakter mereka karena menunjukkan dosa-dosa mereka. Para pendeta yang menolak terang ini telah dipenuhi oleh kegilaan melawan hukum Tuhan yang suci sama seperti imam-imam Yahudi yang menentang Anak Tuhan. Mereka sedang dalam penipuan yang besar yang menipu jiwa dan menipu diri sendiri. Mereka tidak akan datang kepada terang agar perbuatan mereka tidak ditegur. Orang-orang seperti ini tidak bisa diajar. Akan tetapi orang-orang yang mengaku memelihara hukum Tuhan, ditegur dan diperbaiki-Nya. Ia akan menunjukkan dosa-dosa mereka dan membentangkan kesalahan mereka karena Tuhan rindu memisahkan semua dosa dan kefasikan dari umat-Nya, agar mereka memiliki kekudusan sempurna dalam takut akan Tuhan dan siap untuk meninggal dalam Tuhan atau diangkat ke Surga. Tuhan akan menegur, menghajar, dan memperbaiki mereka agar mereka bisa dimurnikan, disucikan, ditinggikan, dan akhirnya dimuliakan di takhta-Nya. SK 86.2

Mereka yang mengaku umat Tuhan tidak semuanya kudus. Sebagian mereka adalah jahat. Tuhan ingin meninggikan mereka, tetapi mereka menolak untuk turut dalam rencana tinggi itu. Nafsu binatang berkuasa melebihi moral dan kecerdasan orang yang menjadi hamba dari nafsu tersebut. Mereka yang tidak mengontrol hasrat mereka tidak dapat menghargai pendamaian yang diberikan lewat Kristus atau menempatkan harga yang benar terhadap jiwa. Mereka tidak mengalami atau memahami keselamatan. Pemanjaan terhadap nafsu binatang mereka adalah ambisi tertinggi dalam kehidupan. Akan tetapi, Tuhan hanya menerima kemurnian dan kesucian. Satu noda, satu kerut, dan satu cacat dalam karakter akan menjauhkan mereka dari Surga dengan segala kemuliaan dan hartanya selamanya. SK 88.1

Persediaan melimpah telah diberikan kepada semua yang dengan tulus, sungguh-sungguh, dan bijaksana mulai mengerjakan kekudusan sempurna dalam takut akan Tuhan. Kuasa dan kekuatan, kasih karunia dan kemuliaan telah disediakan melalui Kristus, siap dibawa oleh malaikat yang melayani pewaris keselamatan. Tidak ada seorang pun yang terlalu rendah, jahat, dan hina yang tidak bisa menemukan kekuatan, kemurnian, dan kebenaran dalam Yesus yang telah mati bagi mereka jika saja mereka mau membuang dosa mereka, berhenti melakukan pelanggaran, dan berbalik dengan sepenuh hati kepada Tuhan yang hidup. Ia menunggu untuk menanggalkan pakaian mereka yang bernoda dan cemar oleh dosa, mengenakan jubah kebenaran yang murni, dan meminta mereka untuk hidup dan jangan mati. Di dalam Tuhan mereka dapat bertumbuh. Cabang- cabang mereka tidak akan ada yang layu ataupun tidak berbuah. Jika mereka mau tinggal dalam Dia, mereka dapat mengambil minuman dan makanan dari Dia dan diilhami oleh Roh-Nya. Mereka akan hidup sama seperti Yesus telah hidup, menang sama seperti Ia menang, dan dimuliakan di sebelah kanan-Nya. SK 88.2

“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata- senjata kebenaran.” Roma 6:12-13. Hai para penganut agama Kristen, terang yang diberikan oleh ayat ini cukup dan tidak ada alasan bagi kita untuk membiarkan diri dikendalikan oleh nafsu yang rendah. Firman Tuhan cukup untuk menerangi pikiran yang paling berkabut sekalipun. Firman itu bisa dimengerti oleh mereka yang memiliki keinginan untuk memahaminya. Namun demikian, ada sebagian orang yang mengaku membuat firman Tuhan sebagai pelajaran mereka ditemukan hidup berlawanan dengan ajarannya yang paling sederhana. Akan tetapi agar manusia tidak memiliki alasan lagi untuk berdosa, Tuhan telah memberikan kesaksian yang jelas dan tajam untuk membawa mereka kepada firman yang mereka tolak untuk ikuti. Namun, semua terang dialihkan dari mereka yang tetap melayani nafsu mereka dan tidak mau berhenti berdosa, tetapi tetap bersenang-senang dalam ketidakbenaran di hadapan ancaman dan pembalasan Tuhan bagi mereka yang melakukan hal-hal tersebut. SK 89.1

—E.G.W.