Hidup Yang Disucikan

64/74

Standar Kesucian

Rasul itu sendiri berusaha untuk mencapai standar kesucian yang sama yang disampaikannya di hadapan saudara-saudaranya. Ia menulis kepada jemaat di Filipi: “Tetapi apa yang dulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku:... Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan-Nya dalam pen-deritaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-ka- lau aku dapat menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Flp 3:7-14). Ada suatu perbedaan mencolok antara pembenaran diri yang sombong dari mereka yang mengaku tidak berdosa, dan bahasa yang paling sopan rasul ini. Namun itulah kesucian dan kesetiaan hidupnya sendiri yang memberi kuasa sedemikian rupa sebagai imbauan kepada saudara-saudaranya. HD 80.3