Para Nabi Dan Raja

2/67

Kebun Anggur Allah

BAHWA maksud Allah memanggil Abraham ke luar dari antara bangsanya yang menyembah berhala dan menyuruhnya berdiam di tanah Kanaan adalah untuk mendatangkan karunia-karunia surga yang paling baik bagi segala bangsa di bumi. Ia berfirman, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur, dan engkau akan menjadi berkat.” Kejadian 12:2. Panggilan kepada Abraham itu adalah suatu kehormatan yang tinggi--untuk menjadi leluhur bangsa yang akan menjadi penjaga-penjaga dan pemelihara kebenaran Allah selama berabad-abad bagi dunia, bangsa yang olehnya seluruh bangsa di bumi akan diberkati di dalam menunggu kedatangan Mesias yang dijanjikan itu. PR 6.1

Manusia sudah hampir kehilangan pengetahuan akan Allah yang benar. Pikiran-pikirannya telah digelapkan oleh penyembahan berhala. Hukum Taurat itu adalah “kudus, benar dan baik” (Roma 7:12) , manusia telah berusaha mengganti hukum-hukum yang serasi dengan maksud-maksud hatinya yang mementingkan diri sendiri dan kejam. Namun Allah dalam rahmat-Nya tidaklah menghapus manusia sampai lenyap. Ia bermaksud memberikan kesempatan kepada manusia untuk berkenalan dengan Dia melalui gereja-Nya. Bahwa asas-asas yang dirancang-Nya yang dinyatakan melalui umat-Nya haruslah berarti pemulihan peta normal Allah pada manusia. PR 6.2

Hukum Allah harus diagungkan, kekuasaan-Nya mesti ditegakkan dan pekerjaan besar dan mulia ini diserahkan ke atas isi rumah Israel. Allah memisahkan mereka dari dunia, agar Ia boleh menjadikan mereka suatu badan yang suci . Ia menjadikan mereka tempat menaruh hukum-Nya, dan ia bermaksud melalui mereka pengetahuan tentang Dia sendiri dipelihara di antara manusia. Dengan demikian terang dari surga dipancarkan ke suatu dunia yang diselubungi kegelapan dan suatu suara yang memanggil segala bangsa agar berpaling dari penyembahan berhala untuk melayani Allah yang hidup, hendaknya kedengaran. PR 6.3

“Dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat,” Allah membawa umat pilihan-Nya ke luar dari tanah Mesir. Keluaran 32:11. “Diutus-Nya Musa, hamba-Nya, dan Harun yang telah dipilih-Nya; keduanya mengadakan tanda-tanda-Nya di antara mereka, dan mukjizat-mukjizat di tanah Ham.” “Dihardik-Nya Laut Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya mereka berjalan melalui samudera raya.” Mazmur 105:26, 27; 106:9. Dilepaskan-Nya mereka dari negeri perhambaan, agar Ia boleh membawa mereka ke suatu tanah yang indah, suatu tanah yang Ia telah sediakan sebagai jaminan-Nya melepaskan mereka dari musuh-musuhnya. Ia akan menghantar mereka datang kepada-Nya sendiri dan memagari mereka dengan tangan-tangan-Nya yang kekal; dan sebagai imbalan atas kebaikan dan belas kasihan-Nya mereka akan meninggikan dan mempermuliakan nama-Nya di dalam dunia. “Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyang-bangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada Allah asing menyertai dia. ” Ulangan 32:9-12. Begitulah Ia membawa bangsa Israel kepada-Nya sendiri, agar mereka boleh berlindung di bawah naungan Yang Mahatinggi. Beroleh perlindungan dari mara bahaya dalam pengembaraan di padang belantara secara ajaib, akhirnya mereka bermukim di tanah Perjanjian sebagai suatu bangsa pilihan. PR 6.4

Dengan suatu kiasan, Yesaya telah mengisahkan dengan kesedihan yang mengharukan hikayat panggilan dan pendidikan bangsa Israel untuk berdiri di dunia sebagai wakil-wakil Allah, yang berbuah-buah dalam setiap kebajikan: PR 7.1

“Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik.” Yesaya 5:1, 2. PR 7.2

Melalui bangsa pilihan, Allah bermaksud mendatangkan berkat bagi segala bangsa manusia. Nabi itu menyatakan, “sebab kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya.” Yesaya 5:7. PR 7.3

Bagi bangsa ini berlakulah sabda Allah. Mereka dipagari oleh perintah-perintah hukum-Nya, asas-asas kebenaran, keadilan, dan kesucian. Mentaati asas-asas ini adalah perlindungan mereka, karena itulah yang akan menyelamatkan mereka dari kebinasaan mereka sendiri oleh perbuatan-perbuatan yang penuh dosa. Dan sebagai menara di dalam kebun anggur, Allah menempatkan di tengah-tengah tanah itu bait suci-Nya. PR 7.4

Kristus adalah penasihat mereka. Ia tetap menjadi guru dan pemimpin mereka sebagaimana Ia telah menyertai mereka di padang belantara. Kemuliaan-Nya berdiam di dalam Shekinah kudus di atas tutup pendamaian dalam tempat kudus dan bait suci. Demi kepentingan mereka Ia senantiasa menyatakan kelimpahan kasih sayang-Nya. Maksud Allah telah dipaparkan di hadapan mereka dan syarat-syarat kemakmuran mereka dijelaskan melalui Musa. “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, engkaulah yang dipilih oleh Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.” “Engkau telah menerima janji daripada Tuhan pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya dan mendengarkan suara-Nya. Dan Tuhan telah menerima janji daripadamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya, dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.” Ulangan 7:6; 26:17-19. PR 7.5

Anak-anak Israel akan menduduki seluruh wilayah yang Allah tetapkan bagi mereka. Bangsa-bangsa yang menolak menyembah dan berbakti kepada Allah yang benar tidak akan memiliki apa-apa. Namun adalah maksud Allah bahwa oleh kenyataan tabiat-Nya melalui bangsa Israel manusia harus ditarik datang kepada-Nya. Undangan Injil hendaknya diberikan ke seluruh dunia. Melalui ajaran pelayanan dan pengorbanan, Kristus akan ditinggikan di hadapan bangsa-bangsa, dan semua yang memandang kepada-Nya akan hidup. Semua seperti Rahab orang Kanaan dan Rut orang Moab, yang berbalik dari penyembahan berhala untuk berbakti kepada Allah yang benar, mereka sendiri akan dipersatukan dengan umat pilihan-Nya. Apabila jumlah orang Israel makin bertambah banyak, mereka harus memperluas perbatasan tanahnya sampai kerajaan mereka merangkul dunia. PR 8.1

Akan tetapi bangsa Israel purba tidak memenuhi maksud Allah. Tuhan menyatakan: “Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar?” “Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah.” “Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggota yang baik, mengapa yang dihasilkannya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh putri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab . . . dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.” Yeremia 2:21; Hosea 10:1; Yesaya 5:3-7. PR 8.2

Melalui Musa, Tuhan telah memaparkan di hadapan umat-Nya akibat-akibat ketidaksetiaan. Oleh menolak memelihara perjanjian-Nya, mereka sendiri menghentikan kehidupan yang diberikan Allah, dan berkat-Nya tak bisa dicurahkan ke atas mereka. Ada sesekali amaran-amaran ini ditaati, sehingga berkat-berkat yang limpah tercurah kepada bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa sekelilingnya turut diberkati melalui mereka itu. Tetapi di dalam sejarah mereka lebih sering melupakan Allah dan kehilangan pandangan terhadap kedudukan mereka yang tinggi sebagai wakil-wakil-Nya. Dari pelayanan yang Ia tuntut dari mereka, mereka merampok-Nya, lalu mereka merampas pimpinan keagamaan dan teladan kesucian dari sesamanya manusia. Mereka ingin mengambil bagi mereka sendiri buah-buah kebun anggur yang telah dipercayakan kepada mereka untuk menjaganya. Keserakahan dan kerakusan mereka menyebabkan mereka dihina sampai oleh orang-orang kafir pun. Dengan demikian dunia kafir telah diberi kesan untuk salah menafsirkan sifat Allah dan undang-undang kerajaan-Nya. Dengan hati seorang ayah, Allah betah tinggal bersama umat-Nya. Ia membujuk mereka oleh rahmat yang diberikan dan rahmat yang ditarik kembali. Dengan sabarnya Ia membentangkan dosa-dosa mereka di hadapan mereka dan dengan tekunnya menunggu keinsafan mereka. Para nabi dan pesuruh telah diutus untuk menyatakan tuntutan-Nya kepada para penjaga kebun anggur, tetapi orang-orang yang mempunyai kuasa dan ketajaman kerohanian ini gantinya disambut malahan diperlakukan sebagai musuh. Mereka dianiaya dan dibunuh oleh para penjaga kebun anggur itu. Allah masih tetap mengutus pesuruh-pesuruh lain, tetapi mereka mendapat perlakuan yang sama seperti yang terdahulu, tetap saja para penjaga kebun itu lebih menunjukkan kebencian yang menjadi-jadi. PR 8.3

Uluran tangan kemurahan hati Ilahi selama jangka waktu Pembuangan membuat banyak yang bertobat, namun setelah mereka kembali ke Tanah Perjanjian, bangsa Yahudi mengulangi kesalahan-kesalahan generasi-generasi sebelumnya dan menyeret mereka sendiri ke dalam pertikaian politik dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Nabi-nabi yang dikirim Allah untuk memperbaiki kejahatan-kejahatan yang sedang diperbuat, telah diterima dengan kecurigaan dan cemoohan sesuai dengan apa yang terjadi pada pesuruh-pesuruh sebelumnya, maka dengan demikian dari abad ke abad para penjaga kebun anggur menimbun kesalahan mereka. PR 9.1

Anggur yang baik telah ditanam oleh Petani Ilahi di atas bukit-bukit Palestina tetapi telah diremehkan oleh orang-orang Israel dan yang akhirnya menghancurkan pagar tembok kebun anggur itu; mereka merusak dan menginjak-injaknya di bawah kaki mereka dan berharap bahwa mereka telah membinasakannya untuk selama-lamanya. Pemilik kebun itu memindahkan anggurnya dan menyembunyikannya dari penglihatan mereka. Ia menanamkannya kembali, tetapi di dalam cara yang sedemikian rupa dan di bagian lain dari tembok itu sehingga rumpunnya tidak lama sudah kelihatan. Cabang-cabangnya bergantungan di atas tembok, dan cangkokan dapat dilakukan ke dalamnya, tetapi batangnya sendiri telah ditanam di luar batas bahaya atau jangkauan kuasa manusia. PR 9.2

Sebagai penilaian istimewa bagi Gereja Allah di atas dunia sekarang--yang menjadi penjaga-penjaga kebun anggur-Nya--ialah pekabaran-pekabaran nasihat dan teguran yang diberikan melalui para nabi yang telah menerangkan sejelas-jelasnya akan maksud-Nya yang kekal demi keselamatan bangsa manusia. Kasih-Nya bagi bangsa yang telah hilang dan rencana-Nya untuk keselamatan mereka dengan jelas telah dinyatakan di dalam ajaran-ajaran para nabi. Hikayat panggilan Israel, akan sukses dan kegagalan mereka, akan pemilihan mereka kepada kebaikan Ilahi, akan penolakan mereka terhadap Tuan kebun anggur, dan akan hal membawa rencana zaman berzaman oleh suatu umat sisa yang terpilih di mana pada merekalah segala perjanjian yang dijanjikan akan digenapi--inilah tema utusan-utusan Allah kepada gereja-Nya selama berabad-abad yang telah berlalu. Kini pekabaran Allah bagi gereja-Nya--ialah mereka yang menjadi para penggarap kebun anggur-Nya sebagai penjaga-penjaga kebun yang setia--tidak lain daripada yang telah disabdakan melalui nabi dahulu: PR 9.3

“Pada waktu itu akan dikatakan: Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok! Aku, Tuhan, penjaganya; setiap saat aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya.” Yesaya 27:2, 3. PR 10.1

Biarlah Israel berharap pada Allah. Sekarang Tuan kebun anggur itu sedang mengumpulkan dari antara segala bangsa manusia buah-buah yang tak ternilai harganya yang telah lama ditunggu-tunggu-Nya. Segera Ia akan datang kepada milik-Nya; dan pada hari yang berbahagia itu akhirnya maksud-Nya yang kekal digenapi bagi isi rumah Israel. “Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya. ” Ayat PR 10.2

Dari Kuat Menjadi Lemah PR 11.1

“Beginilah Firman Tuhan: ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku.’” Yeremia 9:23, 24. PR 11.2