Sukses Memimpin

30/33

Keuangan

Penatalayan Setia - Lalai adakah Perampokan--” Biarlah semua yang takut akan Allah datang untuk menolong Tuhan, dan menunjukkan bahwa mereka sendiri adalah penatalayan yang setia. Kebenaran harus sampai ke seluruh pelosok dunia. Kepada saya telah ditunjukkan bahwa banyak orang di gereja kita sedang merampok Allah dalam hal persepuluhan dan persembahan. Allah akan memberlakukan keadilan yang telah dimaklumkan-Nya. Kepada yang taat, Ia akan mengaruniakan banyak berkat; kepada yang melanggar, mendapat kutuk. Setiap orang yang membawa pekabaran kebenaran ke gereja kita, harus melakukan kewajibannya dengan memberi amaran, mendidik, menegur. Suatu kelalaian terhadap kewajiban yang merupakan perampokan terhadap Allah, berarti kutuk terhadap orang yang lalai.”--Testimonies to Ministers, hlm. 306, 307. SM 133.1

Setia dalam Membayar Persepuluhan--“Ini bukanlah permohonan manusia; itu merupakan salah satu ketetapan Allah, yang olehnya pekerjaan-Nya dapat dibiayai dan dilaksanakan di dunia. Allah menolong kita supaya bertobat. ‘Kembalilah kepadaKu,’ firman-Nya, ‘maka Aku akan kembali kepadamu.’ Orang-orang yang memiliki kerinduan untuk melakukan kewajiban mereka, diterangkan dengan jelas dalam pasal ini. Tidak ada orang yang dapat mengecualikan dirinya sendiri dari membayar perse puluhan dan persembahannya kepada Tuhan. ”-Testimonies to Ministers, hlm. 307. SM 133.2

Keuangan supaya Dikelola oleh Orang-orang Bisnis--“Adalah suatu kesalahan besar membiarkan seorang pendeta yang dikaruniai dengan kuasa untuk mengabar Injil, padahal bekerja dalam bidang bisnis. Barang siapa membicarakan Firman kehidupan, tidak boleh dibiarkan terlampau banyak beban yang dipikulkan kepadanya. Ia harus mengambil waktu untuk mempelajari Firman itu dan memeriksa diri. Jika ia menyelidiki hatinya sendiri dengan ketat, dan menyerahkan dirinya sendiri kepada Tuhan, ia akan mengerti dengan lebih baik bagaimana menggenggam perkara-perkara Allah yang tersembunyi.... SM 134.1

Keuangan pekerjaan harus dikelola dengan baik oleh orang-orang bisnis yang sanggup; tetapi para pendeta dan evangelis dipisahkan untuk bidang pekerjaan yang lain. Biarlah pengelolaan perkara keuangan diserahkan pada orang lain daripada mereka yang dipisahkan untuk pekerjaan mengabarkan Injil.... SM 134.2

Mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan kadang-kadang melakukan kesalahan dalam mengizinkan pengangkatan orang-orang yang tidak mempunyai kepandaian dan kesanggupan bisnis untuk mengelola kepentingan keuangan yang penting. Kelayakan seseorang untuk satu jabatan tidak selamanya melayakkan dia untuk mengisi jabatan lain. Pengalaman besar nilainya. Tuhan menginginkan adanya orang-orang pintar sehubungan dengan pekerjaan-Nya,-orang-orang yang berkemampuan untuk pelbagai jabatan kepercayaan di konferens-konferens dan lembaga-lembaga kita. Teristimewa diperlukan orang-orang bisnis yang berpenyerahan,-orang-orang yang akan memasukkan prinsip-prinsip kebenaran ke dalam setiap transaksi bisnis. Mereka yang ditempatkan dalam tanggung jawab perkara keuangan tidak boleh menerima beban-beban lain,-beban yang tidak sanggup mereka pikul; supaya manajemen bisnis tidak dipercayakan kepada orang-orang yang kurang cakap untuk itu.”-Review and Herald, 5 Oktober 1905. SM 134.3

Dana supaya Ditanam dengan Bijaksana--“ Orang-orang dalamm jabatan kepercayaan harus menganggap uang yang mereka tangani sebagai penda-patan Allah, dan menggunakannya dengan cara yang hemat. Bila ada kelimpahan dalam perbendaharaan, mereka tidak boleh menanamnya dalam menambah bangunan demi bangunan di tempat-tempat yang sudah dilengkapi dengan kenang-kenangan untuk Allah. Beratus-ratus tempat lain yang memerlukan uang ini, sehingga mereka juga, dapat memiliki sesuatu yang didirikan untuk menyatakan kebenaran. Semua bagian kebun anggur Tuhan harus dikerjakan. Kuasa untuk menggunakan atau mengeluarkan uang Tuhan tidak bolehdibiarkan pada pertimbangan satu orang saja....”-Medical Ministry, hlm. 164, 165. SM 135.1