Nasihat Bagi Sidang
PASAL 19. - DISIPLIN DAN PENDIDIKAN YANG BETUL
Pengaruh yang terdapat di mana-mana di dunia ini ialah membiarkan orang-orang muda mengikuti kecenderungan pikiran mereka sendiri. Dan kalau amat kasar pada masa muda, orang tua mengatakan bahwa orang-orang muda itu akan menjadi baik tidak lama kemudian, dan bila sudah berumur enam belas atau delapan belas tahun, mereka akan dapat mengadakan pertimbangan sendiri, dan meninggalkan kebiasaan mereka yang salah, dan akhirnya menjadi pria dan wanita yang berguna. Alangkah keliru anggapan itu! Bertahun-tahun lamanya mereka mengizinkan musuh menaburi bendang hati dengan benih yang tidak baik; mereka membiarkan prinsip-prinsip yang salah tumbuh, dan dalam banyak hal segala pekerjaan mengusahakan tanah itu kemudian akan sia-sia belaka. NBS 210.1
Setan adalah seorang pekerja yang cerdik dan tabah, seorang musuh yang dahsyat. Bila suatu perkataan diucapkan dengan kurang berhati-hati sehingga merugikan orang muda, baik dalam bentuk sanjungan maupun yang menyebabkan mereka memandang pada dosa sebagai sesuatu yang kurang menjijikkan, maka Setan akan mengambil kesempatan dari-padanya dan memelihara benih yang jahat itu supaya berakar dan berbuah lebat. Ada orang tua telah membiarkan anak- anak mereka membentuk kebiasaan yang salah, yang meninggalkan bekas-bekasnya sepanjang umur hidup anak-anak itu. Dosa ini ditanggungkan kepada orang tua. Anak-anak ini mungkin mengaku Kristen, tetapi tanpa pekerjaan anugerah dalam hati dan suatu pembaruan yang saksama dalam kehidupan, maka kebiasaan-kebiasaan mereka yang lampau akan kelihatan dalam segala pengalaman mereka, dan justru tabiat yang mereka bentuk setahu orang tua merekalah yang akan mereka tunjukkan.1 NBS 210.2
Orang tua harus memerintah anak-anak mereka, memperbaiki perasaan mereka, dan menaklukkan mereka, kalau tidak Allah sudah pasti akan membinasakan anak-anak pada hari murka-Nya, dan orang tua yang tidak mengendalikan anak-anak mereka tidak akan luput dari kesalahan. Terutama hendaklah hamba-hamba Allah mengatur keluarga mereka sendiri dan mempengaruhinya sebaik-baiknya. Saya melihat bahwa mereka tidak bersedia mengambil keputusan dalam persoalan gereja, kecuali mereka dapat mengatur rumah tangga mereka sen-diri dengan baik. Mula-mula mereka harus mempunyai tata tertib di rumah tangga, dan dengan demikian pertimbangan dan pengaruh mereka akan kelihatan.2 NBS 210.3
Setiap anak lelaki dan anak perempuan harus dimintakan penjelasannya kalau tidak ada di rumah pada malam hari. Orang tua wajib mengetahui siapa-siapa kawan sepergaulan anak-anak mereka dan di rumah siapa mereka bermalam.3 NBS 210.4
Filsafat manusia tidak menemukan sesuatu yang melebihi apa yang diketahui oleh Allah atau tidak merencanakan sesuatu yang lebih bijaksana tentang perlakuan terhadap anak-anak daripada yang diberikan oleh Tuhan kita. Siapakah yang dapat menyelami lebih baik segala keperluan anak-anak daripada Khalik mereka? Siapakah yang dapat merasakan minat yang lebih dalam bagi kesejahteraan mereka daripada Dia yang membeli mereka dengan darah-Nya sendiri? Kalau Sabda Allah dipelajari dengan saksama dan diturut dengan setia, akan kian berkuranglah derita jiwa karena kelakuan yang degil di pihak anak-anak yang jahat. NBS 210.5
Anak-anak mempunyai tuntutan yang harus diakui dan dihargai oleh orang tua. Mereka berhak mendapat suatu pendidikan dan latihan yang akan menjadikan mereka anggota-anggota masyarakat yang berguna, disegani, dan dikasihi di dunia ini, dan akan memberi mereka kelayakan akhlak untuk masyarakat orang-orang suci di dunia yang akan datang. Orang-orang muda harus diajar bahwa kesejahteraan mereka sekarang ini dan di masa yang akan datang bergantung banyak pada kebiasaan yang mereka bentuk pada masa kanak-kanak dan pada masa muda.4 NBS 210.6
Pria dan wanita yang mengaku menghormati Kitab Suci dan mengikuti ajaran-ajarannya gagal dalam banyak perkara untuk melaksanakan tuntutan-tuntutannya. Dalam melatih anak-anak, mereka mengikuti sifat mereka sendiri yang degil gantinya mengikuti kehendak Allah yang dinyatakan. Kelalaian terhadap kewajiban seperti ini menyangkut hilangnya beribu-ribu jiwa. Kitab Suci memberikan peraturan-peraturan untuk disiplin yang betul bagi anak-anak. Sekiranya segala tuntutan Allah ini diperhatikan oleh orang tua, sudah tentu kita akan melihat suatu perbedaan di kalangan orang muda yang mulai mengadakan kegiatan. Tetapi orang tua yang mengaku pembaca Kitab Suci dan pengikut Kitab Suci sedang berbuat perkara yang berlawanan dengan ajaran-ajarannya. Kita mendengar tangis kesedihan dan derita dari bapa-bapa dan ibu-ibu yang meratapi kelakuan anak-anak mereka, dan mereka kurang menyadari bahwa mereka mendatangkan kesusahan dan derita ini ke atas diri mereka sendiri, dan merusakkan anak-anak mereka oleh kasih-sayang mereka yang salah. Mereka tidak menyadari tanggung jawab yang dikaruniakan Allah kepada mereka untuk melatih anak-anak mereka pada kebiasaan-kebiasaan yang betul sejak masa kanak-kanak.5 NBS 211.1
Anak-anak Kristen sejati lebih menyukai cinta dan persetujuan orang tua mereka yang takut akan Allah melebihi setiap keuntungan duniawi. Mereka akan mengasihi dan menghormati orang tua mereka. Perkara yang harus menjadi salah satu pelajaran utama dalam kehidupan mereka ialah bagaimana membahagiakan orang tua mereka. Pada zaman pemberontakan ini, anak-anak yang belum menerima petunjuk dan disiplin yang benar kurang merasakan kewajiban mereka terhadap orang tua. Sering sekali demikianlah halnya sehingga kian banyak usaha diadakan orang tua bagi mereka, kian kurang terima kasih mereka, dan kian kurang pula mereka menghormati orang tua mereka. NBS 211.2
Dalam banyak hal, peranan orang tua menentukan kebahagiaan masa depan anak-anak mereka. Tugas penting membentuk tabiat anak-anak ini terletak di atas pundak mereka. Petunjuk-petunjuk yang diberikan pada masa kanak-kanak akan mengikuti mereka seumur hidup mereka. Orang tua menaburkan benih yang akan tumbuh dan berbuah bagi kebaikan atau kejahatan. Mereka dapat mengatur anak-anak mereka untuk kebahagiaan atau kesengsaraan.6 NBS 211.3