Nasihat Bagi Sidang
Setan Tidak Dapat Masuk ke Dalam Pikiran Tanpa Persetujuan Kita
Tuhan telah mengatur agar kita tidak digoda melebihi kesanggupan kita menanggungnya, melainkan dengan setiap penggodaan Ia akan mengadakan suatu jalan kelepasan. Kalau kita hidup sepenuhnya bagi Allah, kita tidak akan membiarkan pikiran menuruti angan-angan yang mementingkan diri. NBS 192.4
Kalau ada suatu jalan yang olehnya Setan dapat memasuki pikiran, ia akan menaburkan benih lalang dan menyebabkannya tumbuh sampai tanaman itu berbuah lebat. Setan sekali-kali tidak dapat menguasai pikiran, perkataan, dan perbuatan kecuali kita membuka pintu dengan sukarela dan mengundang dia masuk. Dengan demikian ia akan masuk, dan dengan mengeluarkan benih yang baik yang tertabur dalam hati, menjadikan kebenaran itu tidak ada pengaruhnya lagi. NBS 192.5
Tidaklah aman bagi kita berlengah-lengah merenungkan keuntungan yang akan dituai oleh menyerah pada anjuran Setan. Dosa berarti kecelakaan dan bencana bagi setiap jiwa yang memanjakan diri dalamnya; tetapi dosa itu bersifat membutakan dan memperdayakan, dan akan membujuk kita dengan pertunjukan yang muluk-muluk. Kalau kita berani memasuki tempat Setan, kita tidak mempunyai jaminan untuk dilindungi dari kuasanya. Sedapat-dapatnya kita harus menutup setiap jalan masuk yang olehnya sipenggoda dapat memperoleh jalan masuk ke dalam kehidupan kita. NBS 192.6
Setiap orang Kristen harus selamanya berjaga-jaga, mengawasi setiap jalan masuk ke dalam jiwa di mana Setan berusaha masuk. Ia harus memohonkan pertolongan Ilahi dan pada saat yang sama bertekad melawan setiap kecenderungan kepada dosa. Oleh keberanian, oleh iman, oleh usaha yang tabah, ia dapat menang. Tetapi biarlah ia ingat bahwa untuk mendapat kemenangan, Kristus harus tinggal dalam dia dan ia dalam Kristus. NBS 192.7
Segala sesuatu yang dapat dilakukan harus dilakukan untuk menempatkan diri kita dan anak- anak kita dalam keadaan di mana kita tidak akan melihat kejahatan yang dilakukan di dunia ini. Kita harus mengawasi pandangan mata kita dan pendengaran telinga kita dengan saksama agar perkara-perkara yang mengerikan ini tidak masuk ke dalam pikiran kita. Jangan melihat berapa dekatnya engkau dapat berjalan di tepi suatu jurang dengan selamat. Hindarilah pendekatan mula-mula kepada bahaya. Kepentingan jiwa tidak dapat dipandang remeh saja. Modalmu ialah tabiatmu. Simpanlah modal itu sebagaimana engkau menyimpan emas. Kesucian akhlak, kesadaran akan harga diri, kekuatan melawan penggodaan, harus selamanya dipelihara baik-baik. Jangan hendaknya ada penyimpangan dari syarat tertentu; suatu perbuatan yang terlalu bebas, suatu tindakan yang kurang bijaksana, mungkin membahayakan jiwa dalam membuka pintu terhadap penggodaan, dan daya tahan pun dilemahkan. 1 NBS 192.8