Nasihat Bagi Sidang

98/279

Doa khalayak ramai hendaknya jangan panjang-panjang.

Kristus memberi kesan kepada murid-murid-Nya bahwa doa mereka harus singkat, mengungkapkan hanya apa yang mereka perlukan, dan tidak lebih. Ia memberikan panjangnya dan bahan doa mereka, mengungkapkan kerinduan mereka untuk berkat-berkat jasmani dan rohani, serta terima kasih mereka untuk hal itu. Doa teladan ini sungguh luas artinya! Doa itu meliputi keperluan semua orang. Satu atau dua menit sudah cukup panjang untuk sesuatu doa yang biasa. Mungkin ada kesempatan di mana doa disusun dalam cara yang istimewa oleh Roh Allah, di mana permohonan diadakan dalam Roh. Jiwa yang penuh kerinduan meregang nyawa dan mengerang untuk mencari Allah. Roh bergumul seperti halnya dengan Yakub dan tidak berhenti tanpa pertunjukan khusus dari kuasa Allah. Inilah yang dikehendaki Allah. NBS 135.3

Tetapi banyak orang mempersembahkan doa dalam cara yang kering dan seperti berkhotbah. Orang-orang ini berdoa kepada manusia, bukannya kepada Allah. Kalau mereka sedang berdoa kepada Allah, dan sesungguhnya mengerti apa yang sedang mereka lakukan, mereka akan terkejut melihat kelancangan mereka; karena mereka berpidato kepada Tuhan dalam cara berdoa, seakan-akan Khalik semesta alam memerlukan informasi khusus tentang persoalan umum yang ada sangkut pautnya dengan perkara-perkara yang sedang terjadi di dunia. Segala doa seperti itu adalah bagaikan gong yang berbunyi atau genta yang gemerincing. Doa seperti itu tidak ada artinya di surga. Malaikat-malaikat Allah jemu dengan itu, serta manusia fana yang terpaksa mendengarkannya. NBS 135.4

Yesus sering didapati sedang berdoa. Ia mengasingkan diri di bawah pohon-pohon yang rindang daunnya atau di gunung-gunung untuk menyampaikan permohonan-Nya kepada Bapa-- Nya. Ketika pekerjaan dan kesulitan sehari suntuk sudah berakhir, dan orang-orang yang sudah letih sedang beristirahat, Yesus menggunakan waktu berdoa. Kita tidak dikecewakan untuk berdoa dengan Roh dan dengan pengertian. Doa yang sungguh-sungguh dan tekun selamanya pada tempatnya, dan tidak pernah akan menjemukan. Doa seperti itu menarik perhatian dan menyegarkan semua orang ingin berbakti. NBS 135.5

Doa sendirian dilalaikan, dan inilah sebabnya banyak orang mempersembahkan doa yang panjang dan menjemukan pada waktu mereka berhimpun untuk berbakti kepada Allah. Mereka mengulangi dalam doa mereka kewajiban yang sudah dilalaikan seminggu lamanya, dan berdoa berbelit-belit, dengan mengharapkan dapat menebus kelalaian mereka dan menenangkan angan- angan hati mereka yang dipersalahkan, yang sedang menyiksa mereka. Mereka mengharapkan untuk berdoa agar berkenan pada Tuhan. Tetapi sering doa seperti ini membawa pikiran orang- orang lain kepada derajat mereka sendiri yang rendah dalam kegelapan rohani. Kalau orang- orang Kristen mau mengamalkan ajaran Kristus tentang berjaga dan berdoa, mereka akan lebih cerdas dalam perbaktian kepada Allah.2 NBS 135.6