Membina Keluarga Sehat

171/180

Ketabahan Menghadapi Kesalahan

Kita tidak boleh membiarkan semangat kita kendur karena perlakuan yang salah terhadap diri kita, baik itu benar-benar dilakukan atau sangkaan saja. Diri kitalah musuh yang paling perlu ditakuti. Tidak ada bentuk kejahatan yang lebih berpengaruh terhadap tabiat daripada nafsu manusia yang tidak dikendalikan oleh Roh Allah. Tidak ada kemenangan yang lebih gemilang yang dapat kita peroleh daripada kemenangan atas diri sendiri. MKS 449.1

Kita tidak boleh membiarkan perasaan kita mudah terluka. Kita hidup bukan untuk menjaga perasaan kita atau reputasi kita, tetapi untuk menyelamatkan jiwa. Barulah setelah kita menaruh minat dalam keselamatan jiwa-jiwa, kita berhenti memperhatikan pertentangan kecil yang sering timbul dalam pergaulan kita dengan orang lain. Apa pun yang dipikirkan orang lain mengenai kita atau lakukan kepada kita, tidak perlu hal itu mengganggu kesatuan kita dengan Tuhan, atau persekutuan dengan-Nya. “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia kepada Allah.” 3 MKS 449.2

Jangan membalas dendam. Sejauh yang engkau dapat lakukan, buanglah segala penyebab salah pengertian. Hindarkan penampilan jahat. Lakukanlah semua dalam batas kemampuanmu tanpa mengorbankan prinsip, untuk melaksanakan perdamaian dengan orang lain. MKS 450.1

“Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah dahulu berdamai dengan saudaramu itu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” 4 MKS 450.2

Kalau engkau diserang dengan kata-kata kasar, janganlah membalasnya dengan roh yang sama. Ingatlah bahwa “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman.” 5 Kuasa ajaib terdapat dalam sikap berdiam diri. Jawaban kepada seseorang yang sedang marah kadang-kadang hanya menjengkelkan. Tetapi kegeraman yang dihadapi dengan berdiam diri, dalam roh lemah lembut dan tabah, akan lenyap dengan cepat. MKS 450.3

Dalam suasana tegang karena kata-kata menyengat yang mencari-cari kesalahan, tetaplah arahkan pikiranmu kepada firman Allah. Biarlah hati dan pikiranmu dipenuhi dengan janji-janji Allah. Jika engkau diperlakukan dengan tidak baik atau dituduh bersalah, gantinya membalas dengan memarahinya, katakanlah kepada dirimu sekali lagi janji-janji yang indah ini: MKS 450.4

Orang-orang yang suka pamer dan yang bekerja seakan-akan se-mua tugas dikhusus-kan untuk mereka, bukanlah orang-orang yang akan disebut sebagai hamba yang baik dan setia.

“Janganlah kamu kalah dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan itu dengan kebaikan.” 6 MKS 450.5

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.” 7 MKS 450.6

“Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.” 8 MKS 450.7

“Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh air dan api, tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.” 9 MKS 451.1

Kita cenderung mengharapkan rasa simpati dan dukungan dari sesama manusia gantinya berharap pada Tuhan. Dalam belas kasihan dan kesetiaan, Allah sering membiarkan orang-orang yang kita percayai untuk menjatuhkan kita, agar kita dapat mempelajari kebodohan dalam mempercayai manusia dan menjadikan daging sebagai senjata kita. Marilah kita percaya pada Allah dengan sepenuhnya, rendah hati dan dengan tidak mementingkan diri sendiri. Ia mengetahui kesedihan yang kita rasakan sampai ke kedalaman jiwa kita yang tidak dapat kita ungkapkan. Bila segala sesuatu tampak gelap dan sulit dimengerti, ingatlah perkataan Yesus, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi nanti engkau akan mengerti.” 10 MKS 451.2

Pelajarilah sejarah kehidupan Yusuf dan Daniel. Tuhan tidak mencegah rencana busuk manusia yang berusaha mencelakakan mereka; tetapi Ia membuat semua rencana ini bekerja demi kebaikan hamba-hamba-Nya yang memelihara iman dan kesetiaan mereka pada saat pencobaan dan pergumulan. MKS 451.3

Penyelesaian tugas dengan set ia sekarang ini adalah persiapan terbaik bagi penghakiman nanti.

Selama kita masih di dunia ini, kita akan menghadapi pengaruh yang berlawanan. Akan ada hasutan untuk menguji temperamen kita; dengan menghadapi hal ini dalam roh yang benar maka keagungan tabiat kita sebagai pengikut Tuhan akan dikembangkan. Jika Tuhan tinggal di dalam kita, kita akan menjadi sabar, baik hati dan tabah menghadapi gangguan dan keresahan. Dari hari ke hari, dari tahun ke tahun, kita tetap mengalahkan diri dan bertumbuh ke dalam kepahlawanan yang mulia. Inilah tugas kita yang sudah ditentukan; tetapi itu tidak dapat dilaksanakan tanpa pertolongan Tuhan, keputusan yang pasti, tujuan yang tidak goyah, kewaspadaan yang terus-menerus dan doa yang tidak berkeputusan. Setiap orang menghadapi peperangan untuk dimenangkan. Allah sendiri pun tidak dapat menjadikan hidup kita mulia atau bermanfaat kecuali kita menjadi mitra kerja bagi-Nya. Mereka yang kalah dalam pergumulan akan kehilangan kekuatan dan kebahagiaan kemenangan. Kita tidak perlu mencatat pencobaan, kesulitan, kesusahan dan penderitaan MKS 451.4

Karakter dan penga-laman kitalah yang me-nentukan pengaruh kita pada orang lain.

kita sendiri. Segala perkara ini tertulis di dalam buku surga, dan surga akan mengaturnya. Sementara kita menghitung hal-hal yang tidak menyenangkan, banyak hal yang menyenangkan akan berlalu dari ingatan, seperti kebaikan Allah yang penuh belas kasihan meliputi kita setiap saat, dan kasih yang dikagumi oleh malaikat, bahwa Allah memberikan Yesus untuk mati bagi kita. Jika sebagai pekerja Tuhan engkau merasa mempunyai beban dan ujian yang lebih besar daripada yang menimpa banyak orang lain, ingatlah bahwa bagimu ada kedamaian yang tidak dikenal oleh mereka yang mengelak dari beban-beban itu. Ada penghiburan dan kebahagiaan dalam pekerjaan Tuhan. Biarlah dunia melihat bahwa kehidupan bersama Dia tidak ada kegagalan. Jika engkau tidak merasa senang dan gembira, janganlah bicarakan tentang perasaanmu. Janganlah melemparkan kemurungan pada kehidupan orang lain. Agama yang dingin tanpa sinar matahari tak dapat menarik jiwa kepada Tuhan. Jiwa-jiwa itu akan diusir jauh dari Dia dan masuk ke dalam jerat yang telah ditebarkan oleh Setan untuk kaki orang yang sesat. Gantinya memikirkan kekecewaanmu, pikirkanlah kuasa yang engkau dapat tuntut dalam nama Tuhan. Biarkanlah khayalanmu berpegang pada perkara-perkara yang tidak kelihatan. Arahkanlah pikiranmu kepada kenyataan kasih Allah yang besar bagimu. Iman dapat menghadapi pencobaan, menolak penggodaan, menanggung kekecewaan. Yesus hidup sebagai pembela kita.Semua hasil meditasi-Nya adalah milik kita. MKS 452.1

Tidakkah engkau pikirkan bahwa Tuhan menghargai mereka yang hidup sepenuhnya bagi-Nya? Tidakkah engkau pikirkan bahwa Ia melawat mereka yang, seperti Yohanes di dalam penjara, berada di tempat yang sulit dan susah? Allah tidak akan membiarkan seorang pun dari pekerja-pekerja-Nya yang sepenuh hati ditinggal sendirian bergumul di bawah beban yang berat dan dikalahkan. Ia memelihara seperti batu permata yang berharga setiap orang yang hidupnya terlindung bersama Tuhan di dalam Allah. Mengenai orang seperti itu Ia mengatakan: “Aku . . . akan menjadikan engkau seperti cincin meterai, sebab engkaulah yang Kupilih.” 11 MKS 452.2

Karena itu bicarakanlah mengenai janji-janji; bicarakanlah tentang kerelaan Yesus untuk memberkati. Ia tidak melupakan kita satu saat pun. Walaupun dalam keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan kita menaruh percaya pada kasih-Nya dan menyembunyikan diri kita dalam Dia, maka perasaan hadirat-Nya akan mengilhamkan suatu kegembiraan yang mendalam dan menenangkan. Yesus menyaksikan tentang diri-Nya, “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” 12 MKS 453.1

Argumentasi yang paling kuat untuk mem-bela firman Allah ialah kehidupan umat Allah yang saling mengasihi.

Hadirat Allah mengelilingi Yesus, tak akan ada yang mengganggu Dia kecuali yang diizinkan oleh kasih yang tak terbatas itu demi berkat bagi dunia. Di sinilah sumber penghiburan bagi-Nya, dan itu pula sumber bagi kita. Orang yang dikaruniai Roh Tuhan akan tinggal dalam Tuhan. Apa pun yang menimpa dia itu datangnya dari Juruselamat, yang mengelilinginya dengan hadirat-Nya. Tak ada yang dapat menjamahnya kecuali seizin Tuhan. Semua penderitaan dan kemelaratan kita, semua kesedihan dan dukacita kita, semua penganiayaan dan pengucilan, pendek kata segala perkara itu bekerja bersama-sama demi kebaikan kita. Semua pengalaman dan keadaan adalah alat Allah yang membawa kebaikan kepada kita. MKS 453.2

Jika kita merasakan panjang sabar Allah terhadap kita, maka kita tidak akan kedapatan menghakimi atau mempersalahkan orang lain. Ketika Yesus hidup di dunia ini, betapa terkejut tentunya kaum kerabatNya jika setelah mengenal-Nya mereka mendengar Ia mengucapkan satu kata tuduhan, mencari kesalahan, atau kata yang bernada kurang sabar. Janganlah kita lupa bahwa mereka yang mengasihi-Nya seharusnya memperkenalkan-Nya dalam tabiat. MKS 453.3

“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului memberi hormat.” “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 13 MKS 454.1

Tuhan menuntut pengakuan kita atas hak asasi setiap orang. Hak manusia sebagai anggota masyarakat sosial, sebagai pengikut Tuhan, seharusnya diperhatikan. Semua orang diperlakukan dengan kehalusan dan kelembutan, sebagai putra-putri Allah. MKS 454.2

Agama akan menjadikan seseorang berperangai halus. Yesus berlaku sopan, sekalipun kepada orang yang menganiaya-Nya; dan para pengikut-Nya yang sejati akan menunjukkan roh yang sama. Lihatlah Paulus ketika dibawa ke hadapan para pejabat. Pidatonya di hadapan Agripa adalah gambaran sopan-santun yang sesungguhnya dan sekaligus juga kefasihan yang memikat. Kitab Suci tidak menganjurkan kesopanan formal seperti yang dilakukan dunia ini, tetapi kesopanan yang terbit dari dalam hati yang tulus dan lemah lembut. MKS 454.3

Pertumbuhan kesopanan lahiriah yang paling saksama dari kehidupan tidak cukup untuk menangkis segala omelan, tuduhan yang kasar, dan kata-kata yang tak pantas. Kehalusan tabiat yang sejati tidak akan kelihatan selama diri dijadikan tujuan utama. Kasih harus bersemayam di dalam hati. Para pengikut Tuhan mendapatkan dorongan terhadap tindakannya dari dalam hati yang penuh kasih demi Tuhannya. Dari akar kasih sayangnya bagi Tuhan memancarlah perhatian yang tidak mementingkan diri terhadap saudara-saudaranya. Bagi pemiliknya, kasih itu memberikan keagungan, kesopanan dan keelokan perangai. Kasih itu menyinari wajah dan menurunkan nada suara; kasih itu menghaluskan dan meningkatkan manusia seutuhnya. MKS 454.4

Hidup itu terutama dibangun dari perkara-perkara kecil, bukan dari pengorbanan yang besar atau prestasi yang menakjubkan. Paling sering melalui hal-hal yang kecil yang nampaknya tidak pantas diperhatikan, kebaikan atau kejahatan dimasukkan ke dalam kehidupan kita. Melalui kegagalan kita dalam ujian yang datang pada kita melalui halhal kecil maka kebiasaan-kebiasaan itu dibentuk, dan tabiat menjadi tidak serasi; dan ketika ujian yang paling besar tiba, kita didapati tidak siap. Hanya dengan melakukan prinsip dalam ujian sehari-hari kita dapat memperoleh kuasa supaya berdiri teguh dan setia dalam posisi yang paling sulit dan paling berbahaya. MKS 454.5

Kita tidak pernah ditinggalkan sendirian. Apakah kita memilih Dia atau tidak, kita mempunyai teman. Ingatlah bahwa di mana engkau berada, apa saja yang engkau lakukan, Allah ada di sana. Tidak ada yang kita katakan atau lakukan yang lolos dari perhatian-Nya. Bagi setiap kata dan perbuatanmu, engkau mempunyai saksi, yaitu Allah yang kudus dan yang membenci dosa. Sebelum engkau berbicara atau bertindak, pikirkanlah ini selalu. Sebagai pengikut Tuhan, engkau adalah anggota keluarga kerajaan, putra Raja surgawi. Jangan ucapkan sepatah kata pun, jangan lakukan satu tindakan yang memalukan terhadap “Nama yang mulia yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah.” 14 MKS 455.1

Pelajarilah dengan saksama tabiat manusia Ilahi, dan bertanyalah selalu, “Apakah yang Yesus lakukan sekiranya Ia berada di tempat saya?” Inilah seharusnya tolok ukur tugas kita. Janganlah menempatkan dirimu di tengah masyarakat yang dengan usaha kelihaian mereka akan melemahkan tujuanmu untuk melakukan yang benar atau mencemarkan hati nuranimu. Janganlah lakukan apa-apa di antara orang asing, di jalan raya, di dalam mobil, di dalam rumah, yang walaupun kelihatannya sangat sedikit kejahatannya. Lakukanlah sesuatu setiap hari, yang mengagungkan, memperindah dan memperbaiki kehidupan yang telah dibeli Yesus dengan darah-Nya sendiri. MKS 455.2

Bertindaklah berdasarkan prinsip, bukan berdasarkan gerak hati. Lembutkanlah keadaan alam ketidaksabaranmu dengan kerendahan hati dan kelemahlembutan. Janganlah membiasakan diri menganggap sepele atau menganggap enteng akan sesuatu. Janganlah biarkan kejenakaan yang rendah mutunya meluncur dari bibirmu. Pikiran itu harus dikekang, ditawan menjadi penurut Tuhan. Biarlah pikiran itu tertanam pada hal-hal yang kudus. Kemudian, dengan rahmat Tuhan, pikiran itu menjadi mumi dan benar. MKS 455.3

Kita memerlukan perasaan yang tetap akan kuasa yang memuliakan dari pikiran yang murni. Satu-satunya pengamanan bagi jiwa ialah berpikir lurus. Sebab seperti orang “yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” 15 Kuasa pengendalian diri dikuatkan dengan latihan. Apa yang pada mulanya tampak sulit, kalau sering diulangi itu akan bertambah lancar, sampai pikiran dan tindakan yang benar menjadi kebiasaan. Kalau kita mau, kita dapat beralih dari semua yang rendah dan murahan dan naik ke tingkat yang tinggi; dengan de mikian kita dapat dihormati manusia dan dikasihi Allah. MKS 455.4

Latihlah kebiasaan berbicara dengan baik kepada orang lain. Pikirkanlah kualitas baik dari orang dengan siapa engkau bergaul, dan lihatlah sekecil mungkin kesalahan dan kekhilafan mereka. Apabila tergoda memprotes atas perkataan dan tindakan orang lain, pujilah sesuatu yang ada dalam kehidupan dan tabiat orang itu. MKS 456.1

Biasakanlah satu sifat suka berterima kasih. Pujilah Allah karena kasih-Nya yang ajaib itu dalam mengaruniakan Yesus yang mati ganti kita. Tidak baik memikirkan kesusahan kita. Allah mengajak kita untuk memikirkan kemurahan-Nya dan kasih-Nya yang tiada taranya itu, agar kita mendapat ilham untuk memuji. MKS 456.2

Pekerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai waktu untuk memikirkan kesalahan orang lain. Kita tidak bisa bertahan hidup dengan kulit ari kesalahan dan kegagalan orang lain. Berbicara jahat adalah satu kutuk ganda, menimpa pembicara lebih berat daripada pendengarnya. Dia yang menaburkan benih perpecahan dan perselisihan akan menuai dalam jiwanya buah-buah beracun. Tindakan mencari kejahatan dalam diri orang lain itu akan mengembangkan kejahatan dalam diri orang yang melihat itu. Dengan memikirkan kesalahan orang lain, kita berubah menjadi gambaran yang sama. Tetapi dengan meman-dang kepada Yesus, membicarakan kasih-Nya dan kesempurnaan tabiat, kita menjadi serupa dengan gambar-Nya. Dengan merenungkan tujuan tinggi yang ditempatkan di hadapan kita, kita akan diangkat ke dalam suasana mumi yang kudus, yaitu hadirat Allah. Jika kita tinggal di hadirat Allah, maka dari dalam diri kita memancarlah sinar terang bagi mereka yang berhubungan dengan kita. MKS 456.3

Gantinya mengecam dan menuduh orang lain, katakanlah begini: “Aku harus mengerjakan keselamatanku sendiri. Jikalau aku bekerja sama dengan Dia yang ingin menyelamatkan jiwaku, aku harus memperhatikan diriku dengan rajin. Aku harus membuang semua kejahatan dari dalam hidupku. Aku harus mengatasi setiap kesalahan. Aku harus menjadi kejadian yang baru dalam Tuhan. Lalu, gantinya melemahkan mereka yang berusaha melawan kejahatan, aku dapat menguatkan mereka dengan kata-kata yang membangkitkan semangat.” Kita terlalu acuh tak acuh terhadap satu dengan yang lain. Terlalu sering kita lupa bahwa semua teman sekerja kita memerlukan kekuatan dan kegembiraan. Ber-usahalah meyakinkan mereka bahwa engkau menaruh minat dan rasa simpati dalam diri mereka. Tolonglah mereka dengan doamu, dan biarlah mereka mengetahuinya. MKS 456.4

Tidak semua yang mengaku pekerja Tuhan adalah murid-murid sejati. Di antara mereka yang menyandang nama-Nya, bahkan yang terhitung menjadi pekerja-Nya, ada sebagian yang tidak menggambarkan tabiat-Nya. Mereka tidak diperintah oleh prinsip-Nya. Seringkali orangorang ini menjadi penyebab kebingungan dan patah semangat bagi rekan pekerja yang masih muda dalam pengalaman keagamaan; tetapi tidak ada orang yang perlu sesat. Yesus telah memberikan kepada kita satu contoh yang sempurna. Ia mengajak kita supaya mengikuti-Nya. MKS 457.1

Sampai akhir zaman akan terdapat lalang di antara gandum. Ketika para hamba tuan tanah itu, dalam semangat menghormati tuannya, meminta izin untuk mencabut lalang itu, tuannya menjawab, “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya bertumbuh bersama sampai waktu menuai.” 16 MKS 457.2

Dalam belas kasihan dan kesabaran-Nya, Allah tabah menghadapi orang yang suka melawan dan berhati palsu. Di antara rasul Tuhan yang terpilih terdapatlah Yudas si pengkhianat. Apakah itu menjadi penyebab keheranan dan kekecewaan bahwa ada yang berhati palsu di antara para pekerja-Nya sekarang ini? Kalau Dia yang dapat membaca hati bersabar menghadapi orang yang sudah diketahui-Nya akan menjadi pengkhianat bagi-Nya, dengan kesabaran yang bagaimanakah seharusnya kita menghadapi mereka yang bersalah? MKS 457.3

Orang yang nampaknya paling bersalah tidak semua sama seperti Yudas. Petrus yang tidak sabar, serba terburu-buru dan percaya pada diri sendiri, sering kelihatan jauh lebih merugikan dibanding Yudas. Kesalahannya lebih sering ditegur Juruselamat. Tetapi betapa indah hidupnya penuh dengan pelayanan dan pengorbanan! Sejauh mungkin, kita harus sanggup bertindak terhadap orang lain sebagaimana Yesus kepada murid-murid-Nya ketika Ia berjalan dan berbicara dengan mereka di dunia ini. MKS 457.4

Hormatilah dirimu sebagai utusan Tuhan, pertama-tama di antara rekan sekerjamu. Sering diperlukan cukup banyak waktu dan usaha untuk memenangkan satu jiwa bagi Tuhan. Apabila satu jiwa berbalik dari dosa ke dalam kebenaran, maka terdapatlah kegembiraan di hadapan para malaikat. Pikirkanlah roh-roh pelayan yang menjaga jiwa- jiwa ini apakah mereka bergembira melihat mereka diperlakukan dengan acuh tak acuh oleh mereka yang menamakan dirinya pengikut Tuhan? Sekiranya Yesus memperlakukan kita sebagaimana kita memperlakukan orang lain, siapakah di antara kita yang diselamatkan? MKS 457.5

Ingatlah bahwa engkau tidak dapat membaca hati. Engkau tidak mengetahui motif yang mendasari tindakan yang engkau anggap salah. Ada banyak orang yang belum memperoleh pendidikan yang benar; tabiatnya tertutup, mereka kaku dan tak berpendirian, dan tampak tidak jujur dalam segala hal. Tetapi keagungan Tuhan dapat mengubah mereka. Janganlah mereka ini disingkirkan, janganlah mendesak mereka ke dalam kekecewaan dan kegelisahan dengan mengatakan, ‘’Kamu sudah mengecewakan saya, dan saya tidak mau menolongmu lagi.” Beberapa kata yang diucapkan secara terburu-buru untuk menghasut, yang kita anggap layak bagi mereka, itu akan memutuskan tali pengaruh yang seharusnya mengikat hati mereka kepada hati kita. MKS 458.1

Kehidupan yang konsisten, ketabahan, roh yang tidak goyah dengan hasutan, selamanya merupakan argumen yang paling mantap dan imbauan yang paling khidmat. Seandainya engkau mendapat kesempatan dan keuntungan yang tidak diberikan kepada orang lain, perhatikanlah ini, jadilah seorang guru yang lemah lembut, berhati-hati dan selalu bijaksana. MKS 458.2

Agar lilin itu melekatkan meterai dengan kuat, janganlah merekat meteraikan itu dengan terburu-buru dan serampangan; letakkanlah meterai itu sampai perekatnya mengeras di dalam tuangan. Begitulah caranya memperlakukan jiwa-jiwa. Pengaruh pengikut Tuhan yang terus-menerus adalah rahasia kekuasaannya, dan ini tergantung pada keteguhanmu di dalam menyatakan tabiat Tuhan. Tolonglah mereka yang bersalah dengan menceritakan pengalamanmu kepada mereka. Tunjukkanlah bagaimana kesabaran, kelemahlembutan dan pertolongan dari pihak rekan-rekan sekerjamu memberikan semangat dan pengharapan kepadamu, sekalipun engkau telah melakukan kesalahan yang fatal. MKS 458.3

Sampai masa penghakiman engkau tidak akan pernah mengetahui pengaruh perbuatan baik dan berbudi kepada orang yang tidak konsisten, tidak wajar, dan tidak layak. Jika kita menghadapi orang yang tidak tahu berterima kasih dan yang mengkhianati kepercayaan yang suci, kita tergugah untuk menunjukkan rasa jijik dan amarah. Inilah yang di perkirakan oleh orang yang bersalah itu; mereka sudah siap menghadapinya. Tetapi panjang sabar kita akan mengherankan mereka, dan sering menggugah saru keinginan untuk satu kehidupan yang lebih mulia. MKS 458.4

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan satu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh yang lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Tuhan.” 17 MKS 459.1

Semua yang mengaku anak-anak Allah harus mengingat bahwa sebagai utusan Tuhan mereka akan berhubungan dengan semua tingkat pemikiran. Ada yang halus dan yang kasar, yang rendah hati dan yang sombong, yang saleh dan yang ragu-ragu, yang terdidik dan yang bodoh, yang kaya dan yang miskin. Pemikiran yang beraneka ragam ini tak dapat diperlakukan sama; namun semua mereka membutuhkan kebaikan hati dan rasa simpati. Melalui hubungan yang saling menguntungkan pikiran kita harus mendapat polesan dan penghalusan. Kita saling bergantung satu sama lain, terikat erat dengan tali persaudaraan manusia. MKS 459.2

“Surga membentuk setiap orang bergantung pada yang lain,
Tuan, hamba atau sahabat,
Saling memohon pertolongan,
Sampai kelemahan seseorang tumbuh menjadi kekuatan bagi
semua.”
MKS 459.3

Adalah melalui hubungan sosial para pengikut Tuhan berhubungan dengan dunia ini. Setiap pria dan wanita yang menerima terang Ilahi seharusnya menerangi jalan yang gelap dari mereka yang tidak mengenal jalan yang lebih baik. Kekuatan sosial yang disucikan oleh Roh Tuhan harus ditingkatkan untuk membawa jiwa-jiwa kepada Juruselamat. Tuhan tidak boleh disembunyikan di dalam hati sebagai harta yang didambakan, yang kudus dan manis, yang hanya dinikmati oleh pemiliknya. Kita harus memiliki Tuhan dalam diri kita sebagai suatu sumber air, yang memancar ke dalam kehidupan yang kekal, menyegar-kan setiap orang yang berhubungan dengan kita MKS 459.4