Khotbah Di Atas Bukit

18/54

“Berdamai dulu dengan saudaramu.” Matius 5:24.

Kasih Allah adalah sesuatu yang lebih daripada penolakan semata-mata; itu adalah suatu prinsip positif dan aktif, suatu mata air hidup, yang senantiasa memberkati orang-orang lain. Jika kasih Kristus tinggal dalam kita, kita bukan hanya tidak boleh memendam kebencian terhadap teman-teman kita, tetapi dalam segala cara kita akan berupaya untuk menyatakan kasih terhadap mereka. KAB 68.3

Yesus berkata, “Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Persembahan-persembahan korban menyatakan iman bahwa melalui Kristus orang yang mempersembahkan itu telah menjadi seorang yang ikut ambil bagian dalam kemurahan hati dan kasih Allah. Tetapi orang yang akan menyatakan iman dalam kasih Allah yang mengampuni, sementara ia sendiri memanjakan roh yang tidak mengasihi, akan menjadi sandiwara lelucon semata-mata. KAB 68.4

Apabila seseorang yang mengaku melayani Allah bersalah atau menyakiti perasaan seorang saudara, ia salah memperkenalkan tabiat Allah kepada saudara itu, dan kesalahan itu harus diakui, ia harus mengakui itu menjadi dosa, supaya serasi dengan Allah. Saudara kita mungkin telah melakukan kesalahan yang lebih besar kepada kita daripada kesalahan kita kepadanya, tetapi ini tidak mengurangi tanggung jawab kita. Jika pada waktu kita datang ke hadapan Allah lalu mengingat orang lain yang bercekcok dengan kita, kita harus meninggalkan persembahan doa kita, ucapan terima kasih, persembahan sukarela kita dan pergi kepada saudara dengan siapa kita bertengkar, dan dengan kerendahan hati mengakui dosa kita sendiri lalu meminta supaya dimaafkan. KAB 69.1

Jika dengan suatu sikap kita telah menipu atau menyakiti hati saudara, kita harus membuat penggantian rugi. Jika kita dengan tidak sadar telah memberikan saksi palsu, jika kita salah mengutarakan kata-katanya, jika kita telah merusak pengaruhnya dengan cara apa pun, kita harus pergi kepada orang-orang dengan siapa kita bercakap-cakap tentang dia, dan menarik kembali pernyataan-pernyataan kita yang salah itu. KAB 69.2

Jika masalah-masalah yang sukar di antara saudara-saudara tidak dipaparkan di hadapan orang-orang lain, tetapi terus terang dibicarakan di antara mereka dengan roh kasih Kristen, betapa banyak kejahatan yang dapat dicegah! Betapa banyak akar-akar kebencian yang olehnya banyak orang tercemar akan dibinasakan, dan betapa akrabnya dan lemah-lembutnya para pengikut Kristus disatukan dalam kasih-Nya! KAB 69.3