Membina Anak yang Bertanggung Jawab
PASAL 35—Bagaimana Orangtua dapat Membangun Tabiat yang Kuat
Gunakan Waktu dan Pemikiran yang Terbaik untuk Itu. Orangtua menerima anak itu sebagai satu tanggungan yang tidak berdaya di dalam tangan mereka; ia tidak mengetahui apa-apa, dan ia harus diajar mengasihi Allah, harus dibesarkan dalam pendidikan dan nasihat Tuhan. Ia harus bentuk sesuai dengan pola Ilahi. MABJ 195.1
Bilamana orangtua menyadari pentingnya pekerjaan mereka dalam mendidik anak-anak mereka, bilamana mereka menyadari bahwa hal itu mencakup perkara-perkara yang baka, maka mereka akan merasa bahwa mereka harus meng- gunakan waktu dan pemikiran mereka yang terbaik untuk pekerjaan ini. 1 MABJ 195.2
Miliki Satu Pengertian tentang Prinsip-prinsip yang Tercakup di Dalamnya. Pelajaran-pelajaran yang dipelajari, kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk, selama masa bayi dan masa kanak-kanak mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pembentukan tabiat dan arah tujuan hidup dibanding segala petunjuk dan pendidikan yang diberikan pada tahun-tahun berikutnya. MABJ 196.1
Orangtua harus mempertimbangkan hal ini. Mereka harus memahami prinsip-prinsip yang menjadi dasar pemeliharaan dan pendidikan anak-anak. Mereka harus sanggup membesarkan anak-anak di dalam kesehatan jasmani, pikiran, dan akhlak. 2 MABJ 196.2
Jauhkan Kedangkalan. Kita sedang hidup pada zaman di mana hampir segala sesuatu bersifat dangkal. Hanya sedikit saja keteguhan dan kestabilan tabiat, oleh karena latihan dan pendidikan anak-anak mulai sejak buaian adalah dangkal adanya. Tabiat mereka dibangun di atas pasir yang bergerak. Penyangkalan diri dan pengendalian diri tidak dijalinkan ke dalam tabiat mereka. Mereka telah dimanjakan sehingga mereka tidak sanggup menghadapi kehidupan yang praktis. Kesenangan akan kepelesiran mengendalikan pikiran, dan anak-anak disanjung dan dimanja menuju kehancuran mereka. 3 MABJ 196.3
Melindungi Anak-anak Melalui Doa dan Iman. Engkau telah menurunkan anak-anak ke dalam dunia ini padahal mereka tidak bisa bersuara sehubungan dengan lahirnya mereka itu. Engkau telah menjadikan dirimu bertanggung jawab besar bagi kebahagiaan masa depan mereka, kesejahteraan mereka selama masa kekekalan. Beban itu ada di atas pundakmu, apakah engkau merasakannya atau tidak, untuk mendidik anak-anak ini bagi Allah—untuk menjaga dengan penuh kewaspadaan terhadap datangnya musuh yang jahat itu untuk pertama kalinya, dan bersiap sedia mengadakan perlawanan terhadapnya. Dirikanlah sebuah benteng doa dan iman di sekeliling anak-anakmu, dan jagalah mereka dengan saksama. Sedetik pun engkau tidak terlepas dari serangan Setan. Engkau tidak mempunyai waktu untuk istirahat dari pekerjaan yang tekun dan penuh kewaspadaan. Engkau tidak boleh tidur sedetik pun di posmu itu. Ini merupakan suatu peperangan yang paling penting. Di dalamnya terlibat perkara-perkara yang abadi. Itu berarti kehidupan atau kematian bagi dirimu dan keluargamu. 4 MABJ 196.4
Ambil Satu Keputusan yang Tegas dan Teguh. Pada umumnya orangtua terlalu menaruh kepercayaan kepada anak-anak mereka; oleh karena sering pada waktu orangtua menaruh kepercayaan di dalam mereka, mereka itu berada dalam kejahatan yang tersembunyi. Orangtua, awasilah anak-anakmu dengan penuh kewaspadaan. Tegur, ma-rahi, nasihati mereka pada waktu engkau bangun dan pada waktu engkau duduk; pada waktu engkau pergi ke luar dan pada waktu engkau masuk, “hukum bertambah hukum, syarat bertambah syarat, di sini sedikit, di sana sedikit.” Taklukkan anak-anakmu pada waktu mereka masih muda. Hal ini amat dilalaikan oleh banyak orangtua. Mereka tidak mengambil keputusan setegas dan seteguh sebagaimana seharusnya mereka ambil yang berkaitan dengan anak-anak mereka. 5 MABJ 196.5
Dengan Sabar Taburkan Benih yang Berharga Itu. “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Orangtua, pekerjaanmu adalah untuk memenangkan kepercayaan anak-anakmu, dan dalam kasih taburkanlah benih yang berharga itu dengan sabar. Lakukanlah pekerjaanmu dengan penuh kepuasan, jangan sekali-kali bersungut karena kesulitan, kecemasan dan kerja keras. Jikalau oleh usaha yang sabar, manis budi, engkau bisa menghadapkan satu jiwa sempurna di dalam Tuhan, maka hidupmu tidaklah sia-sia. Biarlah jiwamu selalu dipenuhi oleh pengharapan dan kesabaran. Janganlah keputus-asaan terlihat pada wajah dan sikapmu. Di dalam tanganmu engkau mempunyai tugas untuk membentuk satu tabiat, melalui pertolongan Allah, agar bisa bekerja di kebun anggur Tuhan dan memenangkan banyak jiwa kepada Tuhan. Tetap berikan dorongan kepada anak-anakmu untuk mencapai suatu ukuran yang tinggi di dalam segala kebiasaan dan kecenderungan mereka. Bersikap sabarlah terhadap ketidaksempurnaan mereka, sebagaimana Allah bersikap sabar terhadap ketidaksempurnaanmu, menopang dan menjagamu, agar engkau bisa menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya. Berikan dorongan kepada anak-anakmu untuk berusaha menambahkan sifat-sifat yang belum ada pada mereka kepada apa yang telah mereka capai. 6 MABJ 197.1
Ajarkan Ketaatan kepada Hukum. Para bapa dan ibu, jadilah berakal budi. Ajarkan kepada anak-anakmu bahwa mereka harus tunduk kepada hukum. 7 MABJ 197.2
Bukanlah rahmat ataupun kebajikan untuk membiarkan seorang anak mengikuti jalannya sendiri, untuk menyerah kepada peraturan ciptaannya sendiri dan lalai untuk memperbaikinya dengan dalih bahwa engkau begitu mengasihinya sehingga tidak mau menghukumnya. Kasih macam apakah yang membiarkan anakmu memperkembangkan tabiat yang akan menjadikan dirinya dan diri orang lain menderita? Buangkanlah kasih seperti itu! Kasih yang sejati akan berusaha demi kebaikan jiwa, baik untuk sekarang ini dan juga untuk masa kekekalan. 8 MABJ 197.3
Hak apakah yang dimiliki orangtua untuk menurunkan anak-anak ke dalam dunia ini kemudian membiarkan mereka bertumbuh tanpa kesopanan dan pendidikan yang benar? Orangtua harus bertanggung jawab. Ajarkan mereka tentang pengendalian; ajarkan mereka bahwa mereka harus diatur dan bukan mengatur. 9 MABJ 198.1
Kembangkan dengan Seimbang, Jasmani, Pikiran dan Rohani. Kesanggupan-kesanggupan jasmani, pikiran dan rohani harus diper-kembang agar dapat membentuk tabiat yang sepatutnya. Anak-anak harus dijaga, diawasi dan didisiplin agar dapat melaksanakan hal itu dengan berhasil. 10 MABJ 198.2
Keadaan tubuh Yesus, sebagaimana perkembangan kerohanian-Nya, ditampilkan di hadapan kita dengan kata-kata ini, “Anak itu bertambah besar,” dan “makin bertambah besarnya.” Pada masa kanak-kanak dan masa muda perhatian diberikan kepada pekerjaan untuk memperkembangkan jasmani. Orangtua harus mendidik anak-anak mereka di dalam kebiasaan makan dan minum, berpakaian dan gerak badan sedemikian rupa sehingga suatu landasan yang baik akan diletakkan untuk kesehatan yang sempurna buat tahun-tahun mendatang. Organisme tubuh harus dijaga dengan hati-hati, agar supaya kuasa jasmani jangan sampai dikerdilkan, tetapi dikembangkan dengan sepenuhnya. Hal ini menempatkan anak-anak dan orang muda di dalam satu keadaan yang baik, sehingga, dengan disertai pendidikan keagamaan yang sepatutnya, mereka dapat, seperti halnya Yesus, bertambah kuat dalam roh. 11 MABJ 198.3
Kesehatan Berhubungan dengan Pikiran dan Moral. Agar dapat membangkitkan kepekaan moral anak-anakmu terhadap tuntutan-tuntutan yang dihadapkan Allah kepada mereka, engkau harus menanamkan di dalam pikiran mereka bagaimana caranya menaati hu-kum Allah di dalam bangun tubuh mereka; oleh karena kesehatan mempunyai hubungan yang erat dengan pikiran dan moral mereka. Jikalau mereka mempunyai kesehatan dan kesucian hati, maka mereka akan lebih siap menghadapi hidup dan menjadi suatu berkat bagi du-nia. Untuk menyelaraskan pikiran mereka dalam arah yang benar dan pada waktu yang tepat adalah suatu pekerjaan yang paling penting- oleh karena amat banyak hal yang bergantung kepada keputusan yang diambil pada saat yang genting ini. Kalau demikian, betapa penting agar pikiran orangtua itu benar-benar bebas dari kecemasan-kecemasan dan pemikiran-pemikiran terhadap perkara-perkara yang tidak perlu, agar mereka dapat berpikir dan bertindak dengan pertimbangan yang tenang, dengan bijaksana dan dengan kasih, sambil menjadikan kesehatan jasmani dan moral anak-anak mereka itu sebagai bahan pertimbangan yang terutama dan yang tertinggi. 12 MABJ 198.4
Orangtua merasa heran bahwa anak-anak mereka itu lebih sulit untuk dikendalikan daripada seharusnya, padahal di dalam banyak kasus, pengaturan mereka yang buruk itulah yang telah menjadi anak-anak itu demikian. Mutu makanan yang disediakan mereka di atas meja dan yang mereka anjurkan supaya dimakan oleh anak-anak mereka selalu membangkitkan nafsu hewani mereka dan melemahkan kesanggupan moral dan pikiran mereka. 13 MABJ 199.1
Makanan yang Bersih untuk Pikiran adalah Perlu. Didiklah segala kuasa dan cita rasa anak-anakmu itu; berusahalah memenuhi pikiran mereka sehingga tidak akan ada tempat untuk pikiran-pikiran yang rendah mutunya dan dapat merusak. Anugerah Tuhan adalah satu-satunya penawar pencegah kejahatan. Jikalau engkau mau, engkau bisa memilih, apakah pikiran anak-anakmu itu akan dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang suci dan tidak dinajiskan ataukah oleh kejahatan yang ada di mana-mana—kesombongan dan melupakan Penebus itu. Pikiran, seperti halnya tubuh, harus menerima makanan yang bersih agar supaya memiliki kesehatan dan kekuatan. Berikan kepada anak-anakmu sesuatu untuk dipikirkan yang ada di luar dan di atas diri mereka. Pikiran yang hidup di dalam suasana yang bersih dan suci tidak akan menjadi acuh tak acuh, tidak sungguh-sungguh, sia-sia dan mementingkan diri. 14 MABJ 199.2
Kita sedang hidup di dalam satu waktu di mana segala sesuatu yang salah dan dangkal ditinggikan lebih daripada yang benar, yang bersifat alamiah dan awet. Pikiran harus dijaga agar bebas dari segala sesuatu yang akan menuntunnya kepada jurusan yang salah. Pikiran tidak boleh dibebani dengan cerita-cerita yang tidak berguna, yang tidak akan menambahkan kekuatan kuasa pikiran. Bahan-bahan pemikiran itu adalah sama halnya seperti makanan yang kita sediakan untuk pikiran kita. 15 MABJ 199.3
Satu Pikiran yang Cerdas Tidaklah Cukup. Engkau boleh jadi merasa senang dengan pikiran anakmu yang cerdas, tetapi kecuali itu berada di bawah pengendalian satu hati yang sudah disucikan, maka itu akan bertentangan dengan maksud Allah. Tidak ada sesuatu kecuali kepekaan yang dalam terhadap tuntutan-tuntutan Allah pada kita dapat memberikan kepada keutuhan tabiat yang sepatutnya, daya pikir, dan pengertian yang perlu untuk memperoleh sukses, baik di dunia ini dan di dunia yang akan datang. 16 MABJ 199.4
Tujuan yang Tinggi dalam Perkembangan Tabiat. Jikalau kita mengajar anak-anak kita agar rajin, maka setengah dari bahaya itu telah berlalu dari kita, oleh karena kemalasan akan menuntun kepada segala macam penggodaan untuk berbuat dosa. Marilah kita mendidik anak-anak upaya menjadi sederhana dalam pembawaannya tanpa menjadi garang, supaya menjadi dermawan dan suka berkorban tanpa menjadi berlebih-lebihan, supaya hemat tanpa menjadi kikir. Dan di atas segala sesuatunya, marilah kita ajar mereka tentang tuntutan-tuntutan Allah terhadap diri mereka, bahwa tugas mereka ialah membawa agama kepada segala bidang kehidupan, agar mereka mengasihi Allah sebagai yang terutama dan mengasihi sesama mereka, dengan tidak mengabaikan kesopansantunan dalam hal-hal yang kecil yang perlu untuk memperoleh kebahagiaan. 17 MABJ 200.1
Berdoalah untuk Hikmat Surga. Orangtua harus merenung-renungkan dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk meminta hikmat pertolongan Ilahi, supaya dapat mendidik anak-anak mereka dengan sepatutnya, agar supaya mereka dapat memperkembangkan tabiat yang berkenan kepada Allah. Kecemasan mereka janganlah tentang soal bagaimana mereka dapat mendidik anak-anak mereka agar bisa dihormati dan dipuji oleh dunia. melainkan bagaimana mendidik anak-anak mereka agar dapat membentuk tabiat yang baik yang berkenan kepada Allah. Banyak doa dan pelajaran diperlukan untuk hikmat surga untuk mengetahui bagaimana caranya memperlakukan pikiran anak-anak muda, oleh karena amat banyak hal bergantung kepada pengarahan yang diberikan orangtua kepada pikiran dan kemauan anak-anak mereka. 18 MABJ 200.2
Bimbingan Moral dan Kerohanian Harus Diberikan. Orangtua harus diyakinkan tentang kewajiban mereka untuk memberikan kepada dunia ini anak-anak yang mempunyai tabiat yang diperkembangkan dengan baik—anak-anak yang mempunyai kuasa moral untuk melawan penggodaan dan yang kehidupannya menjadi hormat kepada Allah dan berkat kepada sesama manusia. Mereka yang menerjunkan diri ke dalam hidup yang aktif dengan disertai prinsip-prinsip yang kokoh akan bersedia berdiri teguh di tengah-tengah kecemaran akhlak dunia yang jahat ini. 19 MABJ 200.3
Anak-anak untuk Memilih bagi Diri Mereka Sendiri. Biarlah orang muda dan anak-anak kecil diajar memilih bagi diri sendiri jubah kerajaan yang ditenun di dalam surga, “kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih,“ 20 yang akan dipakai oleh semua orang suci yang ada di dunia ini. Jubah ini, yaitu tabiat Tuhan yang tidak bernoda dengan cuma-cuma ditawarkan kepada setiap manusia. Tetapi semua orang yang menerimanya, akan menerima dan memakainya di sini. MABJ 201.1
Biarlah anak-anak diajar bahwa apabila mereka membuka pikiran mereka, kepada pemikiran-pemikiran yang baik dan suci dan melakukan hal-hal yang baik dan menolong, mereka sedang memakaikan kepada diri mereka jubah tabiat-Nya yang indah itu. Pakaian ini akan menjadikan mereka indah dan dikasihi di dunia ini, dan kelak itu akan menjadi hak n.ereka untuk memasuki istana Raja itu. 20 MABJ 201.2