Membina Anak yang Bertanggung Jawab
PASAL 19—Kesucian
Berikan Petunjuk dalam Prinsip Kesucian. Ibu-ibu, dengarlah ajakan seorang ibu untuk menyadari tanggung jawab yang terletak di atas pundakmu. Ajar anak-anakmu mulai dari buaian untuk mem-praktikkan penyangkalan diri dan pengendalian diri. Bimbing mereka agar dapat memiliki tubuh yang sehat dan moral yang baik. Tanamkan di dalam pikiran mereka yang masih lembut itu kebenaran bahwa Allah tidak merencanakan agar kita hidup hanya sekadar untuk memuaskan apa yang ada sekarang ini, melainkan untuk kebajikan bagi kita pada akhirnya. Pelajaran ini akan merupakan benih yang ditaburkan di atas tanah yang subur, dan mereka akan menghasilkan buah-buah yang akan menjadikan hatimu senang. 1 MABJ 115.1
Untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh-pengaruh yang mencemarkan, orang tua harus mengajar mereka dalam prinsip kesucian. Anak-anak yang di dalam rumah tangga membentuk kebiasaan untuk menurut dan mengendalikan diri akan menghadapi sedikit saja kesulitan di dalam kehidupan sekolah mereka dan akan terlepas dari banyak penggodaan yang menyerang orang muda. Orangtua harus mendidik anak-anak mereka supaya setia kepada Allah di dalam keadaan apa pun dan di tempat mana pun mereka berada. Mereka harus mengelilingi anak-anak itu dengan pengaruh-pengaruh yang cen-derung menguatkan tabiat. Dengan satu pendidikan seperti itu, anak-anak, bilamana disekolahkan, tidak akan menjadi penyebab kekacauan dan kesusahan. Mereka akan menjadi seorang penolong kepada guru-guru dan suatu teladan dan dorongan kepada teman murid lainnya. 2 MABJ 116.1
Adakan Kewaspadaan yang Terus-menerus. Para orangtua dan wali itu sendiri harus mempertahankan kesucian hati dan hidup jikalau mereka mau agar anak-anak mereka suci. Mereka harus memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan, dan sebagai tambahan kepada hal ini mereka harus menunjukkan kewaspadaan yang terus-menerus. Setiap hari pemikiran-pemikiran yang baru timbul di dalam pikiran anak-anak muda, kesan-kesan yang baru ditanamkan di dalam hati mereka. Pergaulan yang mereka adakan, buku-buku yang mereka baca, kebiasaan-kebiasaan yang mereka manjakan semuanya harus dia-wasi. 3 MABJ 116.2
Jaga Agar Rumah Tangga Suci dan Menarik. Rumah tangga harus dijaga agar tetap suci dari bersih. Sudut-sudut rumah yang diabaikan dan tidak dibersihkan cenderung menjadikan sudut-sudut yang kotor dan terbengkalai di dalam jiwa. Para ibu, engkau adalah pendidik anak-anakmu, dan engkau akan dapat berbuat banyak hal jikalau engkau memulainya dengan segera untuk menanamkan pemikiran-pemikiran yang suci, dengan cara merapikan kamar-kamar mereka dalam keadaan yang bersih, menyenangkan dan menarik. 4 MABJ 116.3
Awasi Pergaulan. Jikalau orang tua menghendaki agar anak-anak mereka suci, mereka harus mengelilingi anak-anak itu dengan pergaulan yang suci yang berkenan di hadapan Allah. 5 MABJ 116.4
Betapa ketatnya para orangtua harus mengawasi anak-anak mereka dari kebiasaan-kebiasaan yang sembarangan, longgar dan merusak! Para bapa dan ibu, apakah engkau menyadari pentingnya tang- gung jawab yang ada di atas pundakmu? Apakah engkau membiarkan anak-anakmu bergaul dengan anak-anak lain tanpa memeriksa pendidikan macam apakah yang mereka sedang terima? Jangan biarkan mereka sendirian dengan anak-anak lain. Berikan kepada mereka perhatian yang istimewa. Setiap malam ketahuilah di mana mereka berada dan apa yang sedang mereka lakukan. Apakah mereka suci dalam kebiasaan mereka? Sudahkah engkau mengajarkan kepada mereka tentang prinsip kesucian akhlak? Jikalau engkau telah lalai untuk mengajar mereka tahap demi tahap, peraturan demi peraturan maka janganlah biarkan satu hari berlalu tanpa mengakui kepada mereka bahwa engkau telah melalaikan hal ini. Kemudian katakan kepada mereka bahwa sekarang engkau bermaksud mengerjakan tugas yang telah diberikan Allah kepadamu. Ajak mereka bersama-sama engkau berpegang teguh kepada pembaruan itu. 6 MABJ 116.5
Tetangga-tetangga mungkin mengizinkan anak-anak mereka datang ke rumahmu dan bermalam bersama dengan anak-anakmu. Di sini ada suatu ujian dan satu pilihan bagimu, untuk mengambil risiko bahwa tetanggamu itu akan tersinggung oleh karena engkau mengirimkan anak-anak mereka itu kembali ke rumah mereka, atau membiarkan mereka, dan mengizinkan mereka bermalam bersama anak-anakmu, dan dengan cara demikian membiarkan mereka untuk diajar di dalam pengetahuan yang akan menjadi kutuk selama hidup mereka. Untuk menyelamatkan anak-anakku agar jangan ternoda, saya tidak mengizinkan mereka tidur di atas tempat tidur yang sama, atau di dalam kamar yang sama, dengan anak-anak lain, dan bilamana keadaan mendesak, pada waktu dalam perjalanan, saya harus membuat satu tempat tidur yang kecil di atas lantai bagi mereka, daripada membiarkan mereka tidur bersama-sama dengan anak-anak lainnya. Saya telah berusaha menghindarkan mereka dari pergaulan dengan anak-anak yang kasar dan nakal dan telah membujuk mereka untuk bekerja di dalam rumah dengan hati yang riang gembira. Dengan membiarkan tangan dan pikiran mereka sibuk, maka mereka hanya mempunyai sedikit saja waktu, atau kecenderungan, untuk bermain-main di jalan dengan anak-anak lain dan memperoleh pendidikan dari pinggir jalan. 7 MABJ 117.1
Dirikan Pagar Pelindung Terhadap Hawa Nafsu Berahi. Mereka yang mempunyai tugas untuk menjaga hak milik Allah di dalam jiwa dan tubuh anak-anak kita yang telah dijadikan dalam peta-Nya harus mendirikan pagar pelindung terhadap pemanjaan nafsu berahi yang merajalela dewasa ini, yang sedang merusak kesehatan jasmani dan akhlak ribuan orang. Jikalau kita mencari sebab yang sebenarnya dari banyak kejahatan yang ada sekarang ini, maka akan tampak bahwa itu disebabkan oleh karena kelalaian para bapa dan ibu yang bersikap acuh tak acuh terhadap hal ini. Kesehatan dan hidup itu sendiri dikorbankan kepada kelalaian yang menyedihkan ini. MABJ 117.2
Para orangtua, jikalau engkau gagal memberikan kepada anak-anakmu pendidikan untuk mana Allah telah menjadikannya sebagai tugasmu, maka engkau harus mempertanggungjawabkan kepada-Nya segala akibat-akibatnya. Akibat-akibat ini tidaklah terbatas hanya kepada anak-anakmu saja. Sebagaimana satu duri yang dibiarkan untuk bertumbuh di kebun menghasilkan satu panen yang sama jenisnya demikian pula dosa-dosa yang diakibatkan oleh kelalaianmu akan mengadakan kebinasaan kepada semua orang yang berada di dalam pe-ngaruh mereka. 8 MABJ 118.1
Penuhi Pikiran dengan Hal-hal yang Suci. Kehidupan sebagai pengikut Tuhan adalah satu kehidupan yang dipe-nuhi oleh penyangkalan diri dan pengendalian diri yang terus-menerus. Semuanya ini adalah pelajaran yang harus diajarkan kepada anak-anak mulai dari masa bayi mereka. Ajarkan kepada mereka bahwa mereka harus mempraktikkan pertarakan, kesucian dalam pikiran, hati dan per-buatan, bahwa mereka adalah milik Allah yang sudah dibeli dengan satu harga, yakni oleh darah tebusan yang amat mahal itu. 9 MABJ 118.2
Jika pada masa kecil mereka, pikiran anak-anak dipenuhi oleh hal-hal kebenaran yang menyenangkan, oleh kesucian dan kebaikan, maka satu cita rasa akan dibentuk terhadap perkara yang suci dan agung, dan imajinasi mereka tidak mudah dinodai atau dinajiskan. Tetapi jikalau hal yang sebaliknya telah diadakan, jikalau pikiran orang tua terus-menerus dipenuhi oleh perkara-perkara yang keji; jikalau pembicaraan mereka berkisar pada orang-orang yang sifatnya tidak senonoh; jikalau mereka membentuk satu kebiasaan untuk bersungut-sungut tentang apa yang diperbuat oleh orang lain, maka anak-anak kecil itu akan mengambil pelajaran dari kata-kata serta ucapan-ucapan yang penuh dengan persungutan itu dan akan meniru teladan yang merusak itu. Kesan yang jahat itu, seperti noda kusta, akan melekat kepada mereka di dalam hidup mereka pada masa yang akan datang. MABJ 118.3
Benih yang telah ditaburkan pada masa bayi oleh ibu yang berhati-hati dan takut akan Allah itu akan bertumbuh menjadi pohon-pohon kebenaran, yang akan menguncup dan mengeluarkan buah-buah; dan pelajaran yang diberikan oleh seorang bapa yang takut akan Allah melalui pengajaran dan teladan hidup, akan menghasilkan satu panen yang berkelimpahan kelak dikemudian hari, sebagaimana halnya Yusuf. 10 MABJ 119.1