Membina Anak yang Bertanggung Jawab

13/84

PASAL 12— Penurutan Harus Menjadi Satu Kebiasaan

Adakan Usaha yang Lemah Lembut Tetapi Tekun. Kepada anak-anak harus diajarkan bahwa segala kesanggupan mereka telah diberikan kepada mereka demi kehormatan dan kemuliaan Allah. Untuk maksud inilah mereka harus belajar tentang pelajaran penurutan.... Oleh usaha yang lemah lembut dan tekun kebiasaan itu harus diteguhkan. Dengan demikian akan dapat dicegah sedapat-dapatnya pertentangan kemudian hari antara kemau-an dan wewenang yang sering menimbulkan di dalam pikiran orang muda permusuhan dan kebencian terhadap orangtua MABJ 83.1

dan guru, dan sering sikap menentang terhadap semua penguasa, baik manusia dan Ilahi. 1 MABJ 84.1

Hindarkan Perdebatan atau Mengelakkan Diri. Pekerjaan pertama dari orangtua haruslah meneguhkan satu pemerintahan yang baik di dalam keluarga. Kata-kata orangtua haruslah menjadi sebagai undang-undang, sambil menjauhkan diri dari segala perdebatan atau sikap mengelakkan diri. Semenjak bayi anak-anak harus diajar untuk menurut dengan saksama terhadap orangtua mereka. 2 MABJ 84.2

Disiplin yang ketat kadang-kadang menimbulkan rasa tidak puas, dan anak-anak ingin mengikuti jalan mereka sendiri; tetapi jikalau mereka telah belajar pelajaran tentang penurutan kepada orangtua mereka, maka mereka akan lebih bersedia untuk menyerah kepada segala tuntutan Allah. Dengan demikian pendidikan yang telah diterima pada masa kecil mempengaruhi pengalaman keagamaan dan membentuk tabiat orang itu. 3 MABJ 84.3

Jangan Adakan Pengecualian. Sebagai guru-guru di dalam keluarga mereka para orangtua harus memastikan bahwa peraturan-peraturan itu tidak dilanggar----Dengan membiarkan anak-anak mereka berjalan dalam pelanggaran, berarti mereka gagal untuk menjalankan disiplin. Anak-anak harus dibawa kepada keadaan di mana mereka menyerah dan menurut. Pelanggaran jangan dibiarkan. Dosa ada di depan pintu para orangtua yang membiarkan anak-anak mereka tidak menurut.... Anak-anak harus memahami bahwa mereka harus menurut. 4 MABJ 84.4

Tuntut Penurutan yang Segera dan Sepenuhnya. Bila para orangtua gagal menuntut penurutan yang segera dan sepenuhnya di dalam diri anak-anak mereka, maka mereka gagal untuk meletakkan dasar yang benar dari tabiat anak-anak mereka yang masih kecil itu. Mereka menyediakan anak-anak mereka untuk tidak menghormati mereka pada waktu anak-anak itu sudah dewasa, dan mendatangkan kesedihan hati mereka pada waktu mereka mendekati liang kubur. 5 MABJ 84.5

Segala Tuntutan itu Harus Masuk Akal. Segala tuntutan orang tua haruslah selalu masuk di akal, sikap manis budi harus dinyatakan, bukan dengan cara memanjakan yang sifatnya bodoh, melainkan dengan petunjuk yang bijaksana. Para orangtua harus mengajar anak-anak mereka dengan cara yang menyenangkan, tanpa menghardik atau mencari-cari kesalahan, sambil berusaha untuk mengikat hati anak-anak kecil itu kepada diri mereka dengan benang sutera kasih. Biarlah se-mua, bapa dan ibu, para guru dan saudara-saudara yang lebih tua, menjadi satu kuasa yang mendidik yang menguatkan setiap perhatian kepada hal-hal yang rohani, dan membawa ke dalam kehidupan rumah tangga dan sekolah satu suasana yang baik, yang akan menolong anak-anak yang lebih muda supaya bertumbuh di dalam pendidikan serta nasihat Tuhan. 6 MABJ 84.6

Di dalam mendidik anak-anak kita, dan di dalam mendidik anak-anak orang lain, kita telah membuktikan bahwa mereka tidak pernah jadi kurang mengasihi orangtua dan wali hanya oleh karena telah melarang mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. 7 MABJ 85.1

Alasan-alasan untuk Menurut Harus Diberikan. Anak-anak harus diajar menurut di dalam pemerintahan keluarga. Mereka harus membentuk suatu tabiat yang sepadan yang berkenan di hadapan Allah, sambil mempertahankan hukum di dalam kehidupan rumah tangga. Para orangtua yang beribadah harus mendidik anak-anak mereka menurut hukum Allah.... Alasan-alasan untuk penurutan ini serta sikap hormat terhadap hukum Allah harus ditanamkan di dalam ingatan anak-anak itu segera setelah mereka mengerti tentang sifat-sifat hukum itu sehingga dengan demikian mereka akan mengetahui apa yang harus mereka lakukan, dan apa yang harus mereka hindarkan. 8 MABJ 85.2

Kata-kata Orangtua Harus Menjadi Undang-undang. Buatlah agar anak-anakmu yang ada di bawah pengendalianmu, harus memperhatikan engkau. Kata-katamu harus menjadi undang-undang bagi mereka. 9 Banyak orangtua yang gagal memerintah anak-anak mereka supaya menurut mereka, dan kemudian bertanya-tanya mengapa anak-anak mereka itu menjadi rusak, tidak mau menurut, tidak tahu berterima kasih, dan tidak suci. Orangtua seperti itu berada di bawah kemarahan Allah. Mereka telah mengabaikan pekerjaan untuk membesarkan anak-anak mereka di dalam pendidikan dan nasihat Tuhan. Mereka telah gagal untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka pelajaran yang pertama sebagai umat Tuhan: “Bahwa takut akan Tuhan itu adalah permulaan hikmat.” “Kebodohan,” kata orang bijaksana itu, “melekat pada hati orang muda.” Kesenangan untuk perkara-perkara yang bodoh, keinginan untuk berbuat yang jahat, kebencian terhadap perkara-perkara yang suci, adalah beberapa kesulitan yang orangtua harus hadapi di dalam bidang pekerjaan rumah tangga.... Di dalam kekuatan Allah, orangtua harus bangkit dan memerintahkan seluruh anggota keluarga mereka supaya patuh kepada mereka. Mereka harus belajar untuk menekan yang salah dengan tangan yang kuat, tetapi tanpa disertai hawa nafsu atau sikap tidak sabar. Janganlah mereka membiarkan anak-anak mereka menerka-nerka apa yang benar itu, tetapi harus menunjukkan jalan itu dengan cara yang jelas dan mengajar mereka untuk berjalan di jalan itu. 10 MABJ 85.3

Pengaruh Seorang Anak yang Tidak Menurut. Seorang anak yang tidak menurut akan memberikan pengaruh yang amat merusak kepada anak-anak lain temannya bergaul, oleh karena ia akan membentuk tabiat anak-anak lain sesuai dengan teladan hidupnya. 11 MABJ 86.1

Membiarkan Dosa. Ajarlah anak-anakmu untuk menghormati engkau, oleh karena hukum Allah menuntut tanggung jawab ini dari anak-anakmu. Jikalau engkau membiarkan anak-anakmu meremehkan kehendakmu dan tidak mempedulikan peraturan-peraturan rumah tangga, maka engkau sedang membiarkan dosa; engkau sedang membiarkan iblis bekerja sesuai dengan kemauannya; dan sikap tidak mau menyerah, kurangnya sikap hormat dan cinta diri yang serupa ini akan terbawa-bawa bersama dengan mereka sampai kepada kehidupan keagamaan dan ke dalam jemaat. Dan awal daripada segala perkara yang jahat ini dicatat di dalam buku surga sebagai satu kelalaian orangtua. 12 MABJ 86.2

Kebiasaan Menurut Diteguhkan dengan Jalan Mengulang-ulangi-nya. Pelajaran tentang penurutan; tentang sikap hormat terhadap penguasa, harus diulang-ulangi. Pekerjaan seperti ini yang dilaksanakan di dalam rumah tangga akan menjadi satu kuasa bagi kebaikan, dan bukan saja anak-anak itu akan dicegah dari hal-hal yang jahat dan dipaksa untuk mengasihi kebenaran dan yang benar; tetapi orangtua juga akan menerima keuntungan yang sama. Pekerjaan seperti ini yang dituntut oleh Tuhan tidak dapat dilaksanakan tanpa disertai pemikiran yang sungguh-sungguh di pihak mereka, dan banyak mempelajari fir-man-Nya, agar supaya mereka dapat memerintah anak-anak mereka sesuai dengan petunjuk Allah. 13 MABJ 86.3