Membina Anak yang Bertanggung Jawab
PASAL 9—Sebuah Panggilan untuk Memperbaiki Diri
Perlunya Kemajuan yang Terus-menerus. Pekerjaan ibu adalah demikian rupa sehingga memerlukan kemajuan yang terus-menerus di dalam kehidupannya sendiri, agar ia dapat menuntun anak-anaknya kepada cita-cita yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Tetapi Setan membuat renca-na untuk menguasai jiwa para orangtua dan juga anak-anak. Para ibu ditarik dari tugas-tugas rumah tangga dan dari pekerjaan mendidik anak-anak mereka yang masih kecil, kepada pelayanan akan diri dan dunia ini. 1 MABJ 67.1
Demi untuk anak-anak, jikalau bukan untuk alasan lainnya, para ibu harus mem- perkembangkan pikiran mereka, oleh karena mereka mempunyai tanggung jawab yang lebih besar di dalam pekerjaan mereka daripada seorang raja di atas takhtanya. Hanya sedikit ibu-ibu yang merasakan pentingnya pekerjaan yang telah diberikan kepada mereka, atau menyadari efisiensi yang akan mereka capai di dalam pekerjaan mereka yang khusus ini melalui usaha yang tekun dan sabar dalam memperkembangkan diri sendiri. MABJ 67.2
Dan pertama-tama, ibu harus mendi-siplin dengan ketat dan memperkembangkan segala kesanggupan dan perhatian pikiran serta hati, agar supaya ia tidak memiliki suatu tabiat yang rusak dan sepihak dan meninggalkan bekas kelemahan-kelemahan atau sifat-sifat yang keterlaluan atas diri keturunannya. Banyak ibu yang perlu dibangunkan untuk melihat perlunya satu perubahan di dalam maksud dan tabiat mereka agar dapat melaksanakan dengan baik tugas-tugas yang telah mereka terima dengan sukarela dengan memasuki jenjang rumah tangga. Saluran kegunaan kaum wanita dapat diperbesar dan pengaruh mereka diperluas ke suatu taraf yang hampir-hampir tidak terbatas jikalau saja ia mau memberikan perhatian yang selayaknya kepada perkara-perkara ini, yang akan mempengaruhi nasib umat manusia. 2 MABJ 68.1
Terus Bertambah-tambah di dalam Hikmat dan Efisiensi. Kaum ibu, lebih daripada yang lainnya, harus membiasakan diri mereka kepada pemikiran dan penyelidikan jikalau mereka mau bertambah-tambah di dalam hikmat dan efisiensi. Mereka yang tekun dalam usaha ini dengan segera akan melihat bahwa mereka sedang memperoleh kesanggupan di dalam hal mana mereka pikir mereka berkekurangan; mereka sedang mempelajari untuk membentuk tabiat anak-anak mereka dengan sebenarnya. Hasil usaha dan pemikiran yang diberikan kepada pekerjaan ini akan terlihat di dalam penurutan mereka, kesederhanaan mereka, kerendahan hati dan kesucian mereka. MABJ 68.2
Allah menginginkan agar kaum ibu berusaha terus-menerus memperbaiki baik pikiran dan juga hati mereka. Mereka harus merasa bahwa mereka mempunyai suatu pekerjaan yang harus dilakukan bagi Dia di dalam hal mendidik dan melatih anak-anak mereka, dan lebih sempurna mereka dapat memperbaiki kesanggupan-kesanggupan mereka sendiri, maka mereka akan lebih efisien di dalam pekerjaan mereka sebagai orangtua. 3 MABJ 68.3
Orangtua Harus Bertumbuh Secara Intelektual dan Moral. Tugas kaum ibulah untuk memperkembangkan pikiran mereka dan menjaga agar hati mereka tetap suci. Mereka harus memanfaatkan segala cara yang mereka dapat demi perbaikan intelektual dan moral mereka, agar mereka disanggupkan memperbaiki pikiran anak-anak mereka. 4 MABJ 69.1
Orangtua harus menjadi pelajar yang tekun di dalam sekolah Tuhan. Mereka membutuhkan kesegaran dan kuasa, agar dengan kesederhanaan Yesus mereka dapat mengajar anggota-anggota keluarga Allah yang lebih muda tentang pengetahuan akan kehendak-Nya. 5 MABJ 69.2
Kuasa yang Ajaib dari Kebudayaan Pengikut Tuhan. Para orangtua belum dibangunkan untuk memahami kuasa yang ajaib dari kebudayaan para pengikut Tuhan. Ada tambang-tambang kebenaran yang harus digali yang selama ini telah dilalaikan. Sikap acuh tak acuh seperti ini tidak berkenan di hadapan Allah. Para orangtua, Allah memanggil engkau supaya memandang perkara ini dengan mata yang diurapi. Engkau baru saja menjamah permukaannya. Kerjakan kembali tugas yang sudah lama diabaikan, dan Allah akan bekerja sama dengan engkau. Kerjakan tugasmu dengan segenap hati, dan Allah akan menolong engkau untuk mengadakan perbaikan. Mulailah dengan membawa kabar keselamatan ke dalam rumah tanggamu. 6 MABJ 69.3
Kita sekarang ini sedang berada di dalam tempat kerja Allah. Banyak dari antara kita adalah batu-batu yang kasar yang berasal dari gunung batu. Tetapi apabila kebenaran Allah dikenakan kepada diri kita, maka setiap kekurangan dihilangkan dan kita bersedia untuk ber-sinar-sinar bagaikan batu-batu yang hidup di dalam bait suci surga, di mana kita akan bergaul, bukan saja dengan malaikat-malaikat suci, tetapi juga dengan Raja surga sendiri. 7 MABJ 69.4
Tujuan-Kesempurnaan. Kaum ibu, maukah engkau meninggalkan pekerjaan yang tidak penting dan tidak berguna yang akan binasa itu? Maukah engkau berusaha datang dekat kepada Allah, agar hikmat-Nya dapat menuntun dan anugerah-Nya menolong kamu, di dalam satu tugas yang sifatnya kekal untuk selama-lamanya? Bertujuanlah untuk menjadikan anak-anakmu sempurna di dalam tabiat. Ingat hanya orang-orang yang seperti itu yang akan melihat Allah.... MABJ 69.5
Banyak orangtua yang sedang melalaikan pekerjaan yang telah diberikan Allah kepada mereka. Mereka sendiri jauh dari kesucian, dan mereka tidak dapat melihat kekurangan-kekurangan di dalam diri anak-anak mereka sebagaimana mestinya sekiranya mata mereka sendiri melihat dan mengagumi kesempurnaan tabiat Tuhan. 8 MABJ 69.6
Bagaimana Caranya Menjadi Ibu yang Ideal. Gantinya terbenam ke dalam pekerjaan rumah tangga yang biasa saja, biarlah para istri dan ibu mengambil waktu untuk membaca, untuk memelihara diri mereka tetap berpengetahuan, untuk menjadi seorang sahabat kepada suami-nya, dan untuk selalu berhubungan dengan pikiran anak-anaknya yang sedang berkembang. Biarlah dia dengan bijaksana menggunakan kesempatan-kesempatan yang sekarang dimilikinya untuk mempengaruhi anak-anak yang dikasihinya itu bagi suatu kehidupan yang lebih tinggi. Biarlah dia menjadikan Tuhan itu sebagai sahabat dan teman-nya setiap hari. Biarlah ia mengambil waktu untuk mempelajari sabda-Nya, mengambil waktu untuk pergi bersama dengan anak-anak ke alam terbuka dan mempelajari tentang Allah melalui keindahan hasil ciptaan-Nya itu. MABJ 70.1
Biarlah ia selalu menjaga dirinya riang gembira. Gantinya menggunakan setiap waktu untuk menjahit dengan tidak putus-putusnya, jadikanlah waktu malam itu sebagai suatu waktu untuk berkumpul bersama-sama dalam suasana gembira, satu pertemuan di antara keluarga setelah bekerja sepanjang hari. Banyak pria yang dengan cara demikian akan memilih pergaulan di dalam rumah tangganya daripada pergi ke tempat-tempat hiburan atau salon. Banyak anak lelaki akan tinggal di rumah gantinya pergi ke pinggir-pinggir jalan atau ke warung-warung. Banyak anak-anak perempuan akan dicegah dari pergaulan yang tidak baik dan menyesatkan. Pengaruh rumah tangga seperti yang direncanakan Allah bagi orangtua dan anak-anak harus menjadi suatu berkat seumur hidup. 9 MABJ 70.2
Jadikan Kehidupan Rumah Tangga Suatu Keberhasilan-Nasihat kepada Seorang Ibu. Engkau tidak boleh mengikuti kecenderungan-kecenderungan hatimu. Engkau harus berusaha memberikan suatu te-ladan yang baik di dalam segala perkara. Jangan menjadi malas. Gunakan tenagamu yang terpendam itu. Jadikan dirimu sebagai seseorang yang diperlukan oleh suamimu dengan cara suka memberi perhatian dan suka menolong. Jadilah sebagai satu berkat kepadanya di dalam segala perkara Lakukanlah tugas-tugas penting yang harus dikerjakan. Belajarlah bagaimana caranya untuk melaksanakan dengan senang hati akan tugas-tugas yang sederhana, tidak menarik, tetapi yang paling perlu yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga.... MABJ 70.3
Usahakan untuk menjadikan kehidupan rumah tanggamu suatu keberhasilan. Memenuhi tanggung jawab seorang istri dan ibu mempunyai makna yang lebih besar daripada yang engkau pikirkan... Engkau memerlukan pendidikan dan pengalaman dalam kehidupan rumah tangga. Engkau memerlukan beragam usaha, yang gigih dan sung-guh-sungguh, dan perkembangan kuasa kemauan, yang diberikan oleh hidup ini. 10 MABJ 71.1
Para Orangtua yang Terlalu Sibuk. Banyak orangtua mengeluh bahwa mereka mempunyai banyak perkara yang harus dilakukan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk memperkembangkan pikiran mereka, untuk mendidik anak-anak mereka bagi kehidupan yang praktis, atau mengajar mereka bagaimana caranya mereka bisa menjadi anak-anak domba di kandang Tuhan. 11 MABJ 71.2
Orangtua tidak boleh melalaikan pekerjaan untuk mempersenjatai pikiran mereka untuk menentang dosa, untuk berjaga-jaga dari apa yang bukan saja akan membinasakan diri mereka sendiri, tetapi juga mendatangkan kesakitan, dan berbagai jenis penderitaan dan kejahatan kepada keturunan mereka. Oleh mendidik diri sendiri dengan cara yang benar, orangtua harus mengajar anak-anak mereka bahwa surga itu be-nar-benar memerintah. 12 MABJ 71.3
Orangtua Harus Mau Menerima Nasihat. Sementara mereka tertidur dalam sikap acuh tidak acuh, Setan menaburkan di dalam hati anak-anak mereka benih-benih yang akan bersemi dan kemudian menghasilkan panen kematian. Namun demikian sering orangtua seperti itu tidak mau menerima nasihat sehubungan dengan segala kesalahan mereka itu. Mereka berlaku seakan-akan mereka ingin bertanya kepada orang-orang yang memberi nasihat itu, apa hakmu turut campur dengan anak-anakku? Tetapi bukankah anak-anak mereka itu adalah juga anak-anak Allah? Bagaimanakah Ia menanggapi kelalaian mereka terhadap tugas itu? Dalih apakah yang akan mereka kemukakan bilamana Ia bertanya kepada mereka mengapa mereka telah menurunkan anak-anak mereka ke dunia ini, dan kemudian membiarkan anak-anak itu menjadi korban penggodaan Setan? 13 MABJ 71.4
Bersedialah untuk mendengar nasihat dari orang lain. Janganlah merasa bahwa bukan urusan dari saudara-saudaramu tentang caranya engkau memperlakukan anak-anakmu, atau bagaimana anakmu membawa diri mereka. 14 MABJ 71.5
Keuntungan-keuntungan dari Pertemuan-pertemuan untuk Saling Nasihat-menasihati. Allah telah menyerahkan ke tangan kita satu pekerjaan yang paling suci, dan kita perlu bertemu bersama-sama untuk menerima petunjuk, agar kita disanggupkan melaksanakan tugas ini.... Kita perlu berkumpul bersama-sama dan menerima jamahan Ilahi agar kita bisa mengerti pekerjaan kita di dalam rumah tangga. Orangtua perlu mengerti bagaimana agar dapat mengirimkan anak-anak mereka keluar dari bait suci rumah tangga dengan pendidikan serta latihan yang demikian rupa sehingga mereka sanggup bersinar-sinar seperti terang di dalam dunia ini. 15 MABJ 72.1
Dari perkemahan ini kita bisa membawa bersama-sama dengan kita suatu pengertian yang lebih baik tentang tugas-tugas rumah tangga. Ada juga pelajaran-pelajaran yang harus dipelajari di sini sehubungan dengan pekerjaan yang dikehendaki Allah agar dilaksanakan oleh saudari-saudari kita di dalam rumah tangga mereka. Mereka harus belajar memupuk kesopansantunan dalam kata-kata pada waktu berbicara kepada suami dan anak-anak. Mereka harus belajar bagaimana mereka dapat menolong membawa semua anggota keluarga di bawah disiplin Allah. Biarlah para bapa dan ibu menyadari bahwa mereka berada di bawah tanggung jawab untuk menjadikan rumah tangga mereka menyenangkan dan menarik, dan bahwa penurutan tidak harus di-dapatkan dengan cara hardikan dan ancaman. Banyak orangtua belum mempelajari bahwa tidak ada kebaikan yang akan diperoleh dari ledakan kemarahan. Banyak orang tidak mempertimbangkan perlunya berbicara dengan lembut kepada anak-anak. Mereka lupa bahwa anak-anak kecil ini telah dibeli dengan suatu harga dan mereka adalah harta milik Tuhan. 16 MABJ 72.2