Kisah Para Rasul
Bab 38— Paulus Seorang Tahanan
“Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan gembira. Pada keesokan harinya kami pergi bersama-sama Paulus mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ. ” KR 336.1
Pada kesempatan ini, Paulus dan kawan-kawannya menyerahkan bahkan kepada pemimpin-pemimpin pekerjaan di Yerusalem sumbangansumbangan yang dikirimkan oleh gereja-gereja kafir untuk menunjang orang-orang miskin di antara saudara-saudara Yahudi. Pengumpulan sumbangan-sumbangan ini telah meminta banyak waktu dari rasul dan teman-teman sekerjanya, pikiran yang cemas dan pekerjaan yang mele-lahkan. Jumlah, yang jauh melebihi harapan tua-tua di Yerusalem me-nunjukkan banyak pengorbanan dan malah kekurangan yang sangat di pihak orang-orang kafir yang percaya. KR 336.2
Pemberian sukarela menyatakan kesetiaan orang-orang Kafir yang bertobat kepada pekerjaan Allah yang diorganisasikan di seluruh dunia dan seharusnya diterima oleh semua orang dengan pernyataan terima kasih, namun nyatalah kepada Paulus dan kawan-kawannya bahwa di depan mereka sekarang sedang berdiri ada beberapa orang yang tidak sanggup menghargai roh kasih saudara-saudara yang mendorong pemberian-pemberian ini. KR 336.3
Dalam tahun-tahun permulaan dari pekerjaan Injil di antara orangorang kafir, beberapa dari saudara-saudara yang terkemuka di Yerusalem, berpaut kepada prasangka yang dulu dan kebiasaan berpikir, tidak bekerja sama dengan Paulus dan kawan-kawannya. Dalam kecemasan mereka untuk memelihara beberapa bentuk dan upacara yang tidak berarti, mereka tidak dapat melihat berkat yang akan datang kepada mereka dan pekerjaan yang mereka kasihi, melalui suatu usaha mempersatukan semua bagian dari pekerjaan Tuhan. Meskipun ingin melindungi minat yang terbaik dari gereja Kristen, mereka telah melangkah mengatur dengan kemajuan penjagaan Allah, dan dalam akal budi manusia berusaha melemparkan terhadap pekerja-pekerja banyak larangan yang tidak perlu. Dengan demikian akan timbul serombongan manusia yang tidak kenal keadaan yang berubah-ubah dan keperluan yang aneh yang ditemui oleh pekerja-pekerja di ladang-ladang yang jauh, namun mereka mendesak bahwa mereka mempunyai kekuasaan untuk memimpin saudara-saudara mereka di ladang-ladang ini untuk mengikuti metode pekerjaan tertentu. Mereka merasa seakan-akan pekerjaan mengkhotbahkan Injil harus dijalankan sesuai dengan pendapat mereka. KR 336.4
Beberapa tahun telah lewat sejak saudara-saudara di Yerusalem, dengan wakil dari gereja-gereja yang terkemuka lainnya, memberikan perhatian kepada pertanyaan-pertanyaan yang timbul yang membingungkan mengenai cara yang diikuti oleh mereka yang sedang bekerja untuk orang-orang kafir. Sebagai akibat dari rapat ini, saudara-saudara itu telah bersatu dalam membuat anjuran yang tepat kepada sidang-sidang mengenai suatu tatacara dan kebiasaan, termasuk penyunatan. Adalah pada rapat inilah saudara-saudara itu juga telah bersatu untuk menganjurkan kepada gereja-gereja Kristen Barnabas dan Paulus sebagai pekerja-pekerja yang layak untuk kepercayaan penuh dari tiap-tiap orang percaya. KR 337.1
Di antara mereka yang hadir dalam rapat ini, ada beberapa yang telah mengritik dengan keras cara-cara kerja yang diikuti oleh rasul-rasul kepada siapa terletak beban yang utama untuk membawa pekabaran Injil kepada dunia kafir. Tetapi selama rapat itu pandangan mereka tentang maksud Allah telah diperluas, dan mereka telah bersatu dengan saudarasaudara mereka dalam mengadakan keputusan yang bijaksana yang memungkinkan persatuan seluruh orang percaya. KR 337.2
Sesudah itu, bila ternyata bahwa orang-orang bertobat dari antara orang-orang kafir bertambah dengan cepatnya, ada beberapa dari saudara-saudara terkemuka di Yerusalem yang mulai menghargai prasangka-prasangka mereka yang dulu terhadap metode-metode Paulus dan kawan-kawannya. Prasangka-prasangka ini menjadi lebih kuat, bertahun-tahun kemudian, sampai beberapa pemimpin mengambil keputusan bahwa pekerjaan penginjilan harus dijalankan menurut pendapat mereka sendiri. Jika Paulus mau menyesuaikan metode-metodenya kepada peraturan-peraturan tertentu yang mereka anjurkan, mereka akan mengakui dan menunjang pekerjaannya; kalau tidak mereka tidak akan memandang kepadanya dengan kebaikan hati atau memberi dukungan mereka kepadanya. KR 337.3
Orang-orang ini telah-melupakan kenyataan bahwa Allah adalah guru umat-Nya, bahwa tiap-tiap pekerja dalam pekerjaan-Nya harus mendapat pengalaman pribadi dalam mengikuti Pemimpin Ilahi, dan bukannya berharap kepada manusia untuk petunjuk langsung; bahwa pekerja-pekerja-Nya harus dibentuk dan diciptakan, bukannya menurut buah pikiran manusia, tetapi sesuai dengan contoh Ilahi. KR 338.1
Dalam pelayanannya Rasul Paulus telah mengajarkan kepada orang banyak “bukan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.” Kebenaran yang dikabarkannya telah dinyatakan kepadanya oleh Roh Kudus, “sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bukan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu apa yang terdapat dalam diri Allah selain Roh Allah.... Dan karena kami, Paulus menyatakan, “menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.” 1 Korintus 2:4, 10-13. KR 338.2
Sepanjang pelayanannya, Paulus telah memandang Allah untuk bimbingan langsung. Pada waktu yang sama, ia telah sangat teliti untuk bekerja sesuai dengan keputusan rapat umum di Yerusalem, dan sebagai akibatnya sidang-sidang sudah “diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.” Kisah 16:5. Dan sekarang, meskipun kurang simpati yang ditunjukkan kepadanya oleh beberapa orang, ia mendapat penghiburan dalam kesadaran bahwa ia telah melakukan ke wajibannya dalam menguatkan pengikut-pengikut-Nya di dalam roh kesetiaan, kedermawanan, dan kasih saudara bersaudara, seperti dinyatakan pada kesempatan ini dalam sumbangan sukarela yang ia sanggup tempatkan di hadapan tua-tua Yahudi. KR 338.3
Sesudah memberikan persembahan ini, Paulus “menceritakan terinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.” Pertunjukan fakta ini yang dibawa kepada hati semua orang, sedangkan mereka yang ragu-ragu, yakin bahwa berkat surga telah menyertai pekerjaannya. “Mendengar itu mereka memuliakan Allah.” Mereka merasa bahwa cara-cara bekerja yang diikuti oleh rasul itu membawa cap surga. Sumbangan-sumbangan sukarela yang terletak di hadapan mereka menambah keyakinan kepada kesaksian rasul itu mengenai kesetiaan sidang-sidang yang baru didirikan di antara orang-orang kafir. Sementara orang-orang yang terhitung di antara mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan di Yerusalem yang telah mendesak bahwa tindakan pengendalian yang sewenang-wenang disetujui, melihat pekerjaan Paulus dalam terang yang baru dan telah diyakinkan bahwa jalan mereka sendiri adalah salah, bahwa mereka sudah ditahan dalam perhambaan oleh kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi Yahudi, dan bahwa pekerjaan Injil telah sangat dihalangi oleh kegagalan mereka untuk mengenal bahwa dinding pemisah di antara orang Yahudi dan orang Kafir telah dirobohkan oleh kematian Kristus. KR 339.1
Inilah kesempatan emas bagi semua saudara yang terkemuka untuk mengakui dengan terus terang bahwa Allah telah berbuat melalui Paulus, dan bahwa berulangkali mereka telah bersalah dalam menyebarluaskan laporan musuh-musuhnya untuk membangkitkan kecemburuan dan prasangka mereka. Tetapi gantinya bersatu dalam suatu usaha untuk berbuat adil kepada seorang yang telah dilukai, mereka memberikan nasihat kepadanya yang menunjukkan bahwa mereka masih menghargai suatu perasaan bahwa Paulus harus bertanggung jawab penuh atas prasangka yang ada. Mereka tidak berdiri teguh untuk membelanya, mencoba menunjukkan kepada yang tidak senang di mana mereka telah bersalah, tetapi berusaha memberi suatu kompromi oleh menasihati dia untuk mengikuti jalan yang pada pemandangan mereka akan menghilangkan semua penyebab salah pengertian. KR 339.2
“Saudara, lihatlah,” mereka berkata, sebagai jawab atas kesaksiannya, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antarbangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita. Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari. Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang bernazar. Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukan pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukurn Taurat. Tetapi mengenai orang Kafir yang sudah percaya, sudah kami tuliskan dan berkesimpulan bahwa mereka tidak perlu memelihara hal itu, tetapi harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.” KR 340.1
Saudara-saudara ini berharap bahwa Paulus, oleh mengikuti jalan yang dianjurkan, boleh memberikan bantahan yang pasti tentang laporan yang palsu mengenai dia. Mereka memastikan kepadanya bahwa keputusan rapat yang dulu tentang orang-orang Kafir yang bertobat dan hukum bayang-bayang, masih berlaku. Tetapi nasihat yang diberikan sekarang tidak sesuai dengan keputusan. Roh Allah tidak menganjurkan petunjuk ini; itu adalah buah-buah pengecut. Para pemimpin sidang di Yerusalem mengetahui bahwa oleh tidak patuh kepada hukum-hukum upacara, orang-orang Kristen akan membawa kepada diri mereka sendiri kebencian orang-orang Yahudi dan menyingkapkan mereka kepada aniaya. Sanhedrin berbuat seberapa dapat untuk menghalangi kemajuan Injil. Orang-orang dipilih oleh badan ini untuk mengikuti rasul-rasul, terutama Paulus, dalam setiap jalan yang mungkin menentang peker-jaannya. Sekiranya orang-orang percaya kepada Kristus dipersalahkan di hadapan Sanhedrin sebagai pelanggar hukum, mereka akan menderita hukuman yang hebat sebagai pelanggar-pelanggar agama Yahudi. KR 340.2
Banyak dari orang-orang Yahudi yang telah menerima Injil masih menginginkan penghargaan hukum upacara dan terlalu rela hanya untuk mengadakan kelonggaran-kelonggaran yang kurang bijaksana, meng-harapkan dengan demikian untuk mendapat kepercayaan dari orang senegerinya, untuk menghilangkan prasangka mereka, dan untuk me-menangkan mereka kepada iman dalam Kristus sebagai Penebus dunia. Paulus menyadari bahwa selama banyak dari anggota-anggota gereja yang terkemuka di Yerusalem terus-menerus menghargai prasangka terhadap dia, mereka akan tetap bekerja untuk meniadakan pengaruhnya. Ia merasakan bahwa kalau oleh suatu kelonggaran yang masuk akal ia dapat memenangkan mereka kepada kebenaran, ia akan menghilangkan halangan yang besar kepada kemajuan Injil di tempat-tempat yang lain. Tetapi ia tidak diberi kuasa oleh Allah untuk mengiakan sebanyak yang mereka minta. KR 341.1
Bila kita memikirkan kerinduan Paulus yang besar untuk menjadi sesuai dengan saudara-saudaranya, kelemahlembutannya terhadap yang lemah iman, kehormatannya bagi rasul-rasul yang sudah pernah bersama-sama dengan Kristus, dan untuk Yakobus, saudara Tuhan, dan maksudnya untuk menjadi segala perkara kepada semua orang selama ia peroleh tanpa mengorbankan prinsip—bila kita memikirkan segala perkara ini, tidaklah mengherankan bahwa ia dipaksa untuk menyimpang dari jalan yang teguh dan pasti yang telah diikutnya sampai kini. Tetapi gantinya melaksanakan tujuan yang diinginkannya, usahanya untuk: memperdamaikan hanyalah mempercepat krisis, mempercepat penderitaannya yang diramalkan, dan mengakibatkan dia dipisahkan dari saudara-saudaranya, mengambil dari sidang salah satu tiang yang terkuat, dan membawa kesusahan kepada hati orang Kristen di seluruh negeri. KR 341.2
Pada keesokan harinya Paulus mulai membawa nasihat dari tua-tua. Empat orang di bawah nazar khusus (Bilangan 6), istilah yang sudah hampir usang, dibawa oleh Paulus ke dalam bait suci, ‘’untuk memberitahukan, bila pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing.” Tentu saja pengorbanan yang mahal untuk penyucian harus dipersembahkan. KR 341.3
Mereka yang menasihati Paulus untuk mengambil langkah ini tidaklah menganggap dengan sepenuhnya bahaya yang besar bahwa dari mana ia tidak akan luput. Pada masa ini, Yerusalem dipenuhi dengan orang-orang yang berbakti dari segala negeri. Sebagai kegenapan dalam perintah yang diberikan kepadanya oleh Allah, Paulus telah membawa kabar Injil kepada orang-orang Kafir, ia telah mengunjungi banyak kota-kota dunia yang terbesar, dan ia telah dikenal baik oleh beribu-ribu orang dari negeri asing yang telah datang ke Yerusalem untuk mengunjungi pesta itu. Di antara orang-orang ini adalah orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan kebencian yang pahit terhadap Paulus, dan baginya memasuki bait suci pada suatu kesempatan umum adalah membahayakan jiwanya. Beberapa hari lamanya ia mondar-mandir di tengah orang-orang yang beribadah, rupanya tidak diketahui; tetapi sebelum berakhirnya masa yang ditentukan, sementara ia bercakap-cakap dengan seorang imam mengenai korban-korban yang akan dipersembahkan, ia dikenal oleh beberapa orang Yahudi dari Asia. KR 341.4
Dengan kesetanan mereka berlari kepadanya, sambil berseru, “Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat, dan tempat ini!” Sementara orang-orang menyambut panggilan untuk pertolongan, tuduhan yang lain ditambahkan—”dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam bait Allah dan menajiskan tempat suci ini.” KR 342.1
Oleh undang-undang Yahudi adalah suatu kejahatan yang patut dihukum dengan kematian untuk orang yang tidak bersunat memasuki bagian dalam bait suci dari bangunan yang suci itu. Paulus telah kelihatan dalam kota bersama Trofimus, seorang Efesus, dan menurut dugaan ia telah membawa dia ke dalam bait suci. Ini tidak dilakukannya; dan sebab ia seorang Yahudi, tindakannya memasuki bait suci bukanlah pelanggaran hukum. Tetapi meskipun tuduhan itu palsu semata-mata, hal itu telah membangkitkan prasangka umum. Sementara teriakan didengungkan dan terdengar ke seluruh ruangan bait suci, orang banyak yang berkumpul di sana dipengaruhi oleh kegemparan besar. Kabar dengan cepat tersiar di seluruh Yerusalem, ‘’Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun.” KR 342.2
Bahwa seorang murtad dari Israel mencoba menajiskan bait suci saat beribu-ribu orang datang di sana dari segala penjuru dunia untuk berbakti, membangkitkan amarah orang banyak. “Lalu menangkap Paulus dan menyeret dia ke luar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup.” KR 342.3
“Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar.” Klaudius Lisias mengetahui benar unsur yang sedang bergolak, yang harus dihadapi, dan ia “segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwiraperwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus.” Tidak mengetahui sebab keributan itu, tetapi melihat kemarahan orang banyak ditujukan kepada Paulus, kapten Roma mengambil kesimpulan bahwa ia adalah seorang pemberontak Mesir tentang siapa ia sudah dengar, yang selama ini luput dari penangkapan. Sebab itu ia “menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.” Dengan segera orang berseru dalam tuduhan yang nyaring dan marah-marah. “Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena keributan itu, ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas. Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak, yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: Enyahkan dia.” KR 343.1
Di tengah keributan rasul itu mengetahui bahwa malaikat-malaikat surga ada dengan dia. Ia merasa tidak rela meninggalkan bait suci tanpa berusaha mengabarkan kebenaran di depan orang senegerinya. Ketika ia hampir dibawa ke dalam markas itu ia berkata kepada kepala pasukan itu: “Bolehkah aku menga-takan sesuatu kepadamu?” Lisias menjawab, “Tahukah engkau bahasa Yunani? Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?” Sebagai jawaban Paulus berkata, “Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu.” KR 343.2
Permohonannya dikabulkan dan “pergilah ia berdiri di tangga dan memberi isyarat dengan tangannya kepada rakyat itu.” Isyarat itu menarik perhatian mereka, sementara sikapnya menunjukkan rasa hormat. “Ketika suasana sudah tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani, katanya: Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.” Pada bunyi perkataan Ibrani yang terkenal, “makin tenanglah mereka,” dalam ketenangan yang umum ia meneruskan: KR 343.3
“Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan sungguh-sungguh di bawah pimpinan Gamaliel, dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.” Tidak ada yang dapat menyangkal pernyataan rasul itu, sebagai kenyataan bahwa apa yang dikatakannya cukup dikenal oleh semua orang yang masih tinggal di Yerusalem. Ia kemudian berbicara mengenai semangatnya yang dulu dalam menganiaya murid-murid Kristus sampai mati; dan ia menceritakan keadaan pertobatannya, menceritakan kepada pendengar-pendengarnya bagaimana hatinya yang sombong telah dipimpin untuk tunduk kepada orang Nazaret yang disalibkan itu. Sekiranya ia telah mencoba untuk memasuki perdebatan dengan penentang-penentangnya, mereka dengan keras kepala akan menolak untuk mendengar perkataannya; tetapi hubungan pengalamannya yang disertai dengan suatu kuasa yang meyakinkan sehingga untuk sementara waktu nampaknya melunakkan dan menaklukkan hati mereka. KR 344.1
Ia kemudian mencoba untuk menunjukkan bahwa pekerjaannya di antara orang-orang kafir tidak dimasuki oleh pilihan. Ia telah menginginkan untuk bekerja lagi bagi bangsanya sendiri; tetapi dalam bait suci itu juga suara Allah telah berbicara kepadanya dalam penglihatan yang suci, memimpin jalannya “jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” KR 344.2
Sampai sekarang orang-orang telah mendengarkan dengan penuh perhatian, tetapi bila Paulus tiba pada titik dalam sejarahnya di mana ia ditentukan sebagai duta Kristus kepada orang-orang kafir, kemarahan mereka bernyala-nyala. Kebiasaan memandang kepada diri sendiri sebagai satu-satunya umat yang disukai oleh Allah, mereka tidak rela mengizinkan orang-orang kafir untuk turut menikmati kesempatan yang sampai waktu ini dianggap sebagai milik mereka. Menyaringkan suara mereka melebihi suara pembicara, mereka berseru, “Enyahlah orang ini ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup.” KR 344.3
“Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara. Karena itu kepala pasukan memberi pe-rintah untuk membawa Paulus ke markas dan menyuruh periksa dan menyesah dia, supaya dapat diketahui apa sebabnya orang banyak itu berteriak-teriak sedemikian rupa terhadap dia. KR 345.1
“Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: Bolehkah kamu menyesah seorang warga negara Roma, apa lagi tanpa diadili? Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala-kepala pasukan, katanya: Apakah yang hendak engkau buat? Orang itu ‘warga negara Roma. Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: Katakanlah, benarkah engkau warga negara Roma? Jawab Paulus: Benar. Lalu kata kepala pasukan itu: Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga mahal. Jawab Paulus: Tetapi aku mempunyai hak itu atas kelahiranku. Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Roma. KR 345.2
“Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan apa yang di-tuduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh memanggil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka.” KR 345.3
Rasul itu sekarang diadili oleh pengadilan yang sama tentang mana ia sendiri menjadi seorang anggota sebelum pertobatannya. Sementara ia berdiri di hadapan penghulu-penghulu Yahudi, pembawaannya tenang, dan wajahnya menyatakan damai Kristus. “Sambil menatap anggotaanggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang mumi di hadapan Allah.” Mendengar perkataan ini, kebencian mereka menyalanyala kembali. “Tetapi imam besar Ananias menyuruh orang-orang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus. “Pada perintah yang melampaui batas kemanusiaan ini, Paulus berseru, “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku. Dan orangorang yang hadir di situ berkata: Engkau mengejek Imam Besar Allah.” Dengan sopannya yang luar biasa Paulus menjawab, “Hai, saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa kamu adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Jangan engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu! KR 345.4
“Dan ketika ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agung itu, katanya: Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati.” KR 346.1
’’Ketika ia berkata demikian, timbullah perpecahan antara orangorang Farisi dan orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.” Dua golongan itu mulai membantah satu sama lain, dan dengan demikian kekuatan pertentangan mereka terhadap Paulus dipecahkan. ‘’Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya, ” Janganlah kita melawan Allah.’” KR 346.2
Dalam kekacauan yang terjadi orang-orang Saduki ingin mendapat menangkap rasul, supaya mereka boleh membunuh dia; dan orang-orang Farisi ingin melindungi dia. “Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.” KR 346.3
Kemudian, sementara membayangkan pengalaman-pengalamannya yang sukar pada hari itu, Paulus khawatir bahwa jalannya boleh jadi tidak diperkenankan Allah. Bukankah ia sudah melakukan suatu kesalahan dalam mengunjungi Yerusalem. Apakah keinginannya yang besar untuk bersatu dengan saudara-saudaranya menuntun kepada akibat yang menyedihkan ini? KR 346.4
Kedudukan yang ditempati oleh orang-orang Yahudi sebagai umat Allah sekadar rupa di hadapan dunia yang tidak percaya, menyebabkan rasul itu bersedih dalam roh yang mendalam. Bagaimanakah pegawaipegawai kafir itu memandang ke atas mereka? Menuntut sebagai penyembah Allah, dan memikul jabatan yang suci, namun menyerahkan diri mereka sendiri kepada pengendalian kemarahan yang buta dan tidak pantas, berusaha membinasakan saudara-saudara mereka sekalipun yang berani berbeda dengan mereka dalam kepercayaan agama, dan mengalihkan rapat perundingan yang paling bermakna kepada suatu suasana perselisihan dan kekacauan yang jahat. Paulus merasa bahwa nama Allah telah menderita fitnah di hadapan orang kafir. KR 346.5
Dan sekarang ia berada dalam penjara, dan ia mengetahui bahwa musuh-musuhnya, dalam kebencian mereka yang menyedihkan, akan me-ngambil jalan apa saja untuk membunuh dia. Mungkinkah bahwa peker-jaannya untuk sidang sudah berakhir dan serigala lapar sudah hampir masuk sekarang? Pekerjaan Kristus amat dekat ke hati Paulus dan dengan kecemasan yang mendalam ia memikirkan bahaya-bahaya dari gerejagereja yang tersebar, terbuka kepada aniaya orang-orang benar itu sebagaimana ia telah jumpai dalam rapat Sanhedrin. Dalam dukacita dan putus asa ia menangis dan berdoa. KR 347.1
Dalam jam yang gelap seperti itu bukan Tuhan tidak menghiraukan umat-Nya. Ia telah mengawali dia dari gerombolan pembunuh dalam halaman bait suci; Ia telah beserta dengan dia sebelum rapat Sanhedrin; Ia beserta dengan dia di dalam benteng; dan Ia menyatakan diri-Nya Sendiri kepada saksi-Nya yang setia sebagai jawaban kepada doa yang sungguh-sungguh untuk bimbingan bagi rasul itu. “Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau bersaksi di Roma.” KR 347.2
Paulus sudah lama mengharapkan untuk mengunjungi Roma; ia sangat merindukan untuk bersaksi bagi Kristus di sana, tetapi ia merasa bahwa maksud-maksudnya sudah digagalkan oleh musuh-musuh orang Yahudi. Ia berpikir sedikit, bahkan sekarang, bahwa ia akan menjadi sebagai orang tahanan kalau ia pergi. KR 347.3
Sementara Tuhan memberikan keberanian kepada hamba-Nya, musuh-musuh Paulus berhasrat untuk merencanakan kebinasaannya. “Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah untuk mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum sebelum mereka membunuh Paulus. Jumlah mereka yang mengadakan komplot-an itu lebih dari empat puluh orang.” Di sini suatu puasa seperti Tuhan melalui Yesaya telah mempersalahkan suatu puasa untuk “berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.” Yesaya 58:4. KR 347.4
Orang-orang yang berkomplot itu “pergi kepada imam-imam dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus. Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agung menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kamu sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu.” KR 348.1
Gantinya memarahi rencana itu, imam-imam dan penghulu-penghulu sangat menyetujuinya. Paulus telah mengucapkan kebenaran bila ia membandingkan Ananias kepada kubur yang putih. KR 348.2
Tetapi campur tangan Allah menyelamatkan hamba-Nya. Kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang “penghadangan” pembunuh-pembunuh itu, “datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukan kepada Paulus. Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: Bawalah anak ini kepada kepala pasukan karena ada sesuatu yang perlu disampaikan kepadanya. Perwira itu membawa kepada kepala pasukan dan berkata: Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukan kepadamu.” KR 348.3
Klaudius Lisias menerima orang muda ini dengan ramah, dan setelah membawanya ke samping, ia bertanya, “Apakah yang perlu kau beritahukan kepadaku.” Orang muda itu menjawab: “Orang-orang Yahudi bersepakat untuk meminta kepadamu supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agung, seolah-olah Mahkamah mau memperoleh keterangan yang lebih teliti daripadanya. Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari empat puluh orang dari mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu. ” KR 348.4
“Lalu kepala pasukan itu menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan kepadanya: Jangan katakan kepada siapa pun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku.” KR 348.5
Lisias dengan segera mengambil keputusan untuk memindahkan Paulus dari batas kekuasaannya kepada Feliks sebagai penuntutnya. Sebagai suatu umat, orang-orang Yahudi berada dalam kegemparan dan kejengkelan, dan keributan yang sering terjadi. Kehadiran yang terus-menerus dari rasul itu di Yerusalem boleh memimpin kepada akibat-akibat yang berbahaya kepada kota itu sendiri. Sebab itu ia “memanggil dua perwira dan berkata: Siapkan dua ratus orang prajurit untuk berangkat ke Kaisarea beserta tujuh puluh orang berkuda dan dua ratus orang bersenjata lembing, kira-kira jam sembilan malam ini. Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeri Feliks.” KR 349.1
Tidak ada waktu yang hilang untuk menyuruh Paulus pergi. “Lalu prajurit-prajurit itu mengambil Paulus sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka dan membawanya pada malam hari ke Antipatris.” Dari tempat itu orang-orang berkuda pergi dengan orang penjara itu ke Kaisarea, sementara empat ratus serdadu kembali ke Yerusalem. KR 349.2
Pegawai yang ditugaskan untuk pengawalan itu menyampaikan taha-nannya kepada Feliks, juga memberikan sepucuk surat dengan mana ia dipercayakan oleh kepala pasukan itu: KR 349.3
“Salam dari Klaudius Lisias kepada wali negeri Feliks yang mulia. Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan mele-paskannya, karena aku dengar bahwa dia adalah warga negara Roma. Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, akan menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. Ternyatalah bagiku, bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan, atas mana ia patut dihukum mati atau dipenjarakan. Kepadaku telah diberitahukan bahwa mereka hanya mengajukan perkara itu kepadamu.” KR 349.4
Setelah mendengar kabar itu, Feliks bertanya dari provinsi manakah orang penjara ini berasal, dan setelah diberitahu bahwa ia berasal dari Kilikia, ia pun berkata: “Aku akan memeriksa perkaramu, bila para pendakwamu juga telah tiba di sini. Lalu ia menyuruh menahan Paulus di istana Herodes.” KR 349.5
Kasus Paulus bukanlah yang pertama kali yang olehnya seorang hamba Allah memperoleh suaka di antara orang-orang kafir karena kebencian orang-orang yang mengaku umat Allah. Dalam kemarahan mereka kepada Paulus orang-orang Yahudi telah menambahkan dalam daftar hitam kejahatan-kejahatan yang menandai sejarah bangsa itu. Lebih jauh mereka telah mengeraskan hati mereka terhadap kebenaran dan lebih menentukan nasib mereka yang sebenarnya. KR 350.1
Hanya sedikit yang menyadari arti yang luas dari perkataan yang diucapkan Kristus, ketika di dalam rumah sembahyang di Nazaret, Ia mengumumkan diri-Nya Sendiri sebagai Yang Diurapi. Ia mengumumkan pekerjaan-Nya untuk menghiburkan, memberkati, dan menyelamatkan orang-orang yang berdukacita dan yang berdosa; dan kemudian melihat kesombongan dan kurang percaya yang mengendalikan hati para pendengar-Nya, Ia mengingatkan mereka bahwa pada waktu yang lampau Allah memalingkan wajah-Nya dari umat pilihan sebab kurang percaya dan pemberontakan mereka, dan telah menyatakan diri-Nya Sendiri kepada mereka di negeri-negeri Kafir yang tidak menolak terang surga. Janda dari Sarfat dan Naaman dari Siria telah hidup menurut terang yang ada pada mereka; sebab itu mereka dihitung lebih benar dari umat pilihan Allah yang telah undur dari Dia dan telah mengorbankan prinsip kepada kesenangan dan kemuliaan dunia. KR 350.2
Kristus memberitahukan kepada orang-orang Yahudi di Nazaret suatu kebenaran yang menakutkan ketika Ia menyatakan bahwa dengan orangorang Israel yang murtad tidak ada keamanan bagi pesuruh-pesuruh Allah yang setia. Mereka tidak mengetahui harga diri mereka atau menghargai pekerjaannya. Sementara pemimpin-pemimpin Yahudi mengaku mempunyai semangat yang besar untuk kemuliaan Allah dan kebaikan orang Israel, mereka adalah musuh bagi kedua-duanya. Oleh ajaran dan teladan, mereka sedang memimpin orang banyak lebih jauh dan semakin jauh dari penurutan kepada Allah memimpin mereka ke mana Ia tidak dapat menjadi pertahanan mereka pada hari kesusahan. KR 350.3
Dalam perkara Paulus, perkataan teguran Juruselamat kepada orangorang di Nazaret pun berlaku, bukan saja kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya, tetapi kepada saudara-saudaranya sendiri yang seiman. Sekiranya pemimpin-pemimpin dalam sidang menyerahkan sepenuhnya perasaan kepahitan mereka kepada rasul itu, dan menerima dia sebagai seorang yang khusus dipanggil oleh Allah untuk membawa kabar Injil kepada orang-orang kafir, Tuhan akan menyelamatkan dia untuk mereka. Allah tidak mengerjakan suatu mukjizat untuk meniadakan rentetan keadaan dalam mana kelakuan dari pemimpin-pemimpin sidang di Yerusalem yang menyebabkannya. KR 350.4
Roh yang sama masih sedang memimpin kepada akibat yang sama. Kelalaian untuk menghargai dan memperbaiki rahmat Ilahi telah menghilangkan banyak sekali berkat bagi sidang. Betapa sering Tuhan ingin memperpanjang pekerjaan dari beberapa pendeta yang setia, sekiranya pekerjaan-Nya dihargai! Tetapi sidang Tuhan mengizinkan musuh jiwa-jiwa untuk memutarbalikkan pengertian, sehingga mereka salah mengemukakan dan salah menafsirkan perkataan dan perbuatan hamba Kristus; jika mereka mengizinkan diri sendiri berdiri pada jalannya dan menghalangi kegunaannya, Tuhan kadang-kadang menyingkirkan dari mereka berkat yang hendak diberikan-Nya. KR 351.1
Setan selamanya bekerja melalui agen-agennya untuk menawarkan hati dan membinasakan mereka yang telah dipilih Allah untuk melaksanakan pekerjaan yang besar dan baik. Mereka bersedia untuk mengorbankan kehidupan itu sendiri sekalipun untuk kemajuan pekerjaan Kristus, namun penipu besar itu akan menganjurkan kepada saudara-saudaranya keragu-raguan mengenai mereka, jikalau dijamu, akan merusak kepercayaan dalam ketulusan tabiat mereka, dan dengan demikian akan melumpuhkan kegunaan mereka. Terlalu sering ia berhasil dalam membawa ke atas mereka, oleh saudara-saudara mereka sendiri, dukacita yang sedemikian itu sehingga Allah dengan sangat ramah mengantarai mereka untuk memberikan perhentian kepada hamba-hamba-Nya yang teraniaya. Setelah tangan dilipat di dada yang tidak berdenyut, bila suara amaran dan keberanian didiamkan, maka yang keras kepala boleh dibangkitkan untuk melihat dan menghargai berkat-berkat yang mereka sendiri telah alihkan dari mereka. Kematian mereka boleh menyaksikan secara lengkap yang olehnya kehidupan mereka telah gagal melaksanakannya. KR 351.2