Tulisan2 Pertama
“Ketok-ketokan Jang Adjaib”
Pada tanggal 24 Agustus 1850 saja lihat bahwa “ketok2an jang adjaib itu” kuasa Setan adanja; sebahagian daripadanja adalah langsung datang dari dia, jang lain tidak langsung dengan perantaraan kaki-tangannja, tetapi semuanja datang dari Iblis. Pekerdjan itu diselenggarakannja dengan rupa2 djalan; begitupun banjaklah orang dalam geredja dan dalam dunia ini jang begitu diliputi kegelapan besar, sehingga mereka pikir dan adjarkan bahwa itulah kuasa Allah adanja. Kata malaekat itu, “Bukanlah harus suatu bangsa bertanjakan Allahnja sendiri? Patutkah ditanjakannja orang mati akan hal orang hidup?” Patutkah orang jang hidup pergi kepada orang jang mati buat pengetahuan? Orang jang mati itu tidak tahu apa2. Patutkah orang bertanjakan Allah jang hidup kepada orang mati? Mereka telah meninggalkan Allah jang hidup supaja berhubung dengan jang mati, jang tiada mengetahui apa2. (Lihat Jesaja 8:19, 20). TP 72.1
Saja lihat bahwa tiada beberapa lama lagi orang akan mengirakan itu hudjat, bila orang sangkal ketok2an itu dan ketok2an itupun akan meluas, serta kuasa Setan akan ber-tambah2, dan beberapa dari penurutnja jang setiawan itu akan memperoleh kuasa buat mengadakan mudjizat2, bahkan menurunkan api dari langit dihadapan orang banjak. Telah ditundjukkan kepada saja bahwa oleh ketok2an dan mesmerism orang hobatan modern ini masih akan memberi keterangan lagi dari hal mudjizat2 jang diadakan Jesus dulu, dan banjak orang akan pertjaja bahwa pekerdjaan2 besar jang dibuat oleh Anak Allah waktu Dia dalam dunia ini sudah dibuatNja oleh kuasa itu djuga adanja.*). Ditundjukkan kepada saja zaman Musa dan saja lihat tanda2 dan kebenaran2 jang dilakukan Allah oleh dia dihadapan Piraun. Banjak dari tanda2 dan ke-benaran itu di-tiru2 orang hobatan Masir itu; maka dekat pada kelepasan orang saleh itu Allah akan menundjukkan kuasaNja untuk umatNja, dan orang2 hobatan modern inipun dibolehkan me-niru2 perbuatan Allah. TP 72.2
Waktu itu akan lekas datang dan kita harus berpegang teguh kepada tangan Huwa jang kuat itu; karena adapun tanda2 dan kebenaran2 besar jang dibuat oleh iblis itu adalah dimaksudkan buat menipu dan menumbangkan umat Allah. Pikiran kita harus tetap kepada Allah, dan djanganlah kita takut seperti orang durdjana itu, jaitu, takut kepada jang ditakutinja dan hormati apa jang dihormatinja, melainkan hendaklah kita perwira dan perkasa untuk kebenaran. Kalau kiranja mata kita dapat ditjelekkan, kita akan melihat malaekat2 djahat keliling kita, berusaha hendak mendapat djalan jang baru untuk mengganggu dan menewaskan kita. Dan kita pun akan melihat malaekat Tuhan memelihara kita dari kuasa malaekat2 djahat itu; karena mata Allah jang senantiasa menilik itu adalah selalu atas Israel untuk kebaikan dan Ia akan pelihara dan selamatkan umatNja, bila mereka berharap padaNja. Bila musuh itu datang seperti air bah, maka Roh Allah akan mendirikan pandji2 melawan mereka. TP 73.1
Kata malaekat itu: “Ingat, engkau sekarang berdiri pada tanah jang berbahaja.” Saja lihat bahwa kita mesti ber-djaga2 dan memakai segala kelengkapan sendjata Allah dan pakai perisai pertjaja, dan barulah kita dapat berdiri dan anak panah api orang durdjana itupun tak dapat berbuat apa kepada kita. TP 74.1
——————