Sukses Memimpin
Kekuasaan
Majelis Orang-orang--Bukan Cuma Satu Orang--“Sudah waktunya untuk mengorganisir Uni Konferens, supaya Pimpinan Pusat tidak akan menggunakan perintah ke atas semua konferens yang terpisah-pisah. Kuasa yang diberikan pada Konferens tidak boleh dipusatkan pada satu orang, atau dua orang, atau enam orang; haruslah ada suatu majelis yang terdiri atas orang-orang dari divisi yang terpisahpisah. SM 55.1
Apa yang diperlihatkan oleh pimpinan konferens yang lalu tidak sesuai dengan perintah Allah. Ada suatu pekerjaan yang telah dilakukan dengan sifat yang tidak diperkenankan Allah. Akibatnya apa yang ada di hadapan kita adalah puing-puing di mana tadinya berdiri suatu bangunan percetakan besar, (Kantor Review and Herald di Battle Creek) dengan fasilitasnya yang mahal.... SM 55.2
Di dalam pekerjaan Allah tidak ada kekuasaan raja yang harus digunakan oleh seorang manusia, atau oleh dua atau tiga orang. Para wakil Konferens, sebagaimana itu telah dijalankan dengan kekuasaan selama dua puluh tahun berselang, tidak lagi akan dibenarkan dengan mengatakan, “Bait suci Tuhan, bait suci Tuhan adalah kita.” Orang-orang yang berada dalam jabatan kepercayaan belum menjalankan pekerjaan dengan bijaksana. SM 55.3
Tuhan memerlukan orang-orang yang bijaksana untuk memimpin pekerjaan-Nya dan menjadi gembala-gembala yang bijaksana untuk memimpin peker- jaan-Nya dan menjadi gembala-gembala yang setia ter-hadap kawanan domba-Nya.”-Manuscript 26, 1903 (3 April 1903 Perihal: Pekerjaan Pimpinan Pusat). SM 55.4
“Kunci Inggris “dalam Roda--Yesaya 6 mempunyai suatu pelajaran yang penting dan dalam untuk setiap orang selaku pekerja Allah. Pelajarilah itu dengan kerendahan hati dan doa yang sungguh-sungguh. Yehezkiel 1 dan 2 juga harus dipelajari dengan teliti. Keadaan rumit yang dinyatakan dalam lambang ini merupakan kekacauan bagi mata yang fana. Tetapi ta-ngan hikmat yang tak terbatas dinyatakan di tengahtengah roda-roda itu. Ketertiban sempurna keluar dari kekacauan itu. Setiap roda bekerja pada tempatnya yang tepat, serasi secara sempurna dengan setiap bagian lain pada mesin. SM 56.1
Kepada saya telah ditunjukkan bahwa manusia menginginkan terlampau banyak kuasa. Mereka ingin mengendalikan, dan Tuhan Allah, pekerja yang hebat tidak disertakan dalam pekerjaan mereka. Para pekerja itu merasa mampu memangku jabatan yang tertinggi. Biarlah tak ada orang yang berusaha mengatur pekerjaan tersebut yang seharusnya dibiarkan di tangan AKULAH (Allah) yang besar, dan yang dengan caraNya sendiri merencanakan bagaimana pekerjaan itu akan diselesaikan. Ketahuilah bahwa Allah adalah guru hamba-hamba-Nya, dan Ia akan bekerja melalui siapa yang dikehendaki-Nya.”--Manuscnpt 143, 1899. SM 56.2
Penggunaan Benar terhadap Kekuasaan--“Saya ingin berbicara kepada saudara-saudara saya yang menduduki jabatan kepercayaan. Selaku pengurus rumah tangga Allah, engkau dibekali dengan tanggung jawab bertindak sebagai pengganti-Nya, sebagai tangan-Nya yang menolong. Mereka yang ditempatkan pada jabatan kepercayaan harus memiliki kekuasaan bertindak, tetapi mereka tidak boleh menggunakan kekuasaan ini sebagai suatu kuasa untuk menolak pertolongan kepada orang-orang yang kekurangan dan tak berdaya. Itu tidak boleh digunakan untuk membuat jiwa yang bergumul menjadi putus asa atau tertekan. Biarlah mereka yang telah diberi jabatan berpengaruh selalu ingat bahwa Allah merindukan mereka untuk melaksanakan pikiran Kristus, yang, dengan penciptaan dan penebusan, adalah pemilik semua manusia. ”-Letter 7, 1901 (17 Januari 1901 kepada Saudara-saudara yang Menduduki Jabatan Kepercayaan). SM 56.3
Berhadapan dengan Orang-orang Seperti Kita Sendiri--” Biarlah kita semua ingat bahwa kita tidak berhadapan dengan orang-orang ideal (yang menjadi teladan), tetapi dengan orang-orang yang sesungguhnya ditetapkan Allah, orang-orang yang benar-benar sama seperti kita sendiri, orang-orang yang jatuh dalam kesalahan-kesalahan sama seperti yang kita lakukan, orang-orang yang ambisi dan kekurangannya sama seperti kita. Tidak ada orang yang sudah dibuat jagoan, untuk memerintah pikiran dan kata hati sesamanya. Biarlah kita berhati-hati sekali bagaimana kita berhadapan dengan harta pusaka yang dibeli dengan darah Allah. SM 57.1
Tidak kepada seorang pun telah ditetapkan pekerjaan menjadi pemerintah atas sesamanya. Setiap orang harus memikul bebannya sendiri. Ia boleh mengucapkan kata-kata yang membakar semangat, iman, dan pengharapan kepada teman-teman sekerjanya; ia boleh menolong mereka memikul beban khusus mereka dengan menyodorkan kepada mereka metode-metode kerja yang lebih baik; tetapi bagaimanapun ia tidak boleh mengecilkan hati dan melemahkan mereka, jangan sampai musuh itu akan memperoleh keuntungan atas pikiran mereka,-keuntungan yang pada waktunya akan beraksi terhadap dirinya sendiri. ”-Manuscript 29, 1907, hlm. 9, 10 (Tanggung Jawab Pribadi & Kesatuan Kristen, Januari 1907). SM 57.2
Jangan Membatasi atau Mempersalahkan--“Engkau pun tidak boleh membiarkan dirimu sendiri berpikir tidak baik terhadap mereka, sedikit banyaknya naik ke atas kursi pengadilan lalu membatasi atau mempersalahkan saudara-saudaramu, sedangkan dalam banyak hal, engkau sendiri pun mungkin lebih pantas untuk dibatasi daripada mereka. Pekerjaanmu harus menunjukkan pemeriksaan Allah. ”-Letter 21, 1888 hlm. 10,11 (14 Oktober 1888 kepada Sdr. Butler). SM 58.1
Roh Kekuasaan--“Dalam beberapa panggilan kita ‘ haruslah ada saling ketergantungan berupa bantumembantu satu dengan yang lain. Roh kekuasaan tidak boleh digunakan, bahkan oleh ketua Konferens pun; karena jabatan tidak mengubah seorang manusia menjadi makhluk yang tidak bisa salah. Setiap pekerja yang dipercayai untuk menata suatu Konrerens harus bekerja seperti Kristus bekerja, memikul kuk-Nya dan belajar dari pada-Nya, kelemahlembutan dan kerendahan hati-Nya. SM 58.2
Roh dan sikap seorang ketua Konferens, dalam perkataan dan perbuatan, menunjukkan apakah ia menyadari akan kelemahannya dan menaruh keter-gantungannya atas Allah, atau apakah ia merasa bahwa jabatan berpengaruhnya telah memberinya hikmat yang unggul. Jika ia mengasihi dan takut akan Allah, jika ia menyadari akan harga jiwa-jiwa, jika ia menghargai setiap catatan tentang pertolongan yang telah Tuhan tetapkan untuk diberikan kepada seorang saudara pekerja, maka ia akan dapat mengikat hati demi hati dengan kasih yang Kristus nyatakan selama pelayanan-Nya. Ia akan mengucapkan kata-kata penghiburan kepada yang sakit dan susah. Jika ia tidak menumbuhkan suatu cara yang unggul, tetapi selalu ingat bahwa Satu adalah Gurunya, yaitu Kristus, maka ia dapat menasihati yang tidak berpengalaman, mendorong mereka menjadi tangan Allah yang menolong. ”-Letter 10, 1903 Hlm. 3, 4 (8 Januari 1903, kepada E. R. Palmer dan A. G. Daniells). SM 59.1
Kepribadian Manusia yang Dikaruniakan Allah--“Kuasa manusia yang memerintah yang telah masuk di kalangan kita tidak ada dukungan dalam firman itu. Setan telah mencuri kesempatan untuk memimpin manusia supaya bergantung atas manusia, dan untuk melumpuhkan senjata mereka. Saya disuruh, untuk mengatakan, Patahkan setiap kuk yang dibentuk oleh penemuan manusia, dan perhatikan suara Kristus, “Pakailah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” SM 59.2
Orang yang karena ia adalah ketua sebuah Konferens berani memikul tanggung jawab mengatakan kepada teman-teman sekerjanya apa kewajiban mereka, sedang mengerjakan suatu pengalaman yang salah. Pengaruh itu akan membinasakan kepribadian manusia yang dikaruniakan Allah, dan menempatkan mereka di bawah hak hukum manusia. Penataan seperti itu meletakkan dasar untuk ketidakpercayaan. Orang-orang yang menyuruh sesamanya untuk mencari bimbingan pada manusia, sesungguhnya sedang mengajar mereka bahwa bila mereka meminta nasihat pada Tuhan dan bimbingan Roh-Nya sehubungan dengan kewajiban mereka, maka mereka tidak boleh mengikuti nasihat tersebut tanpa lebih dulu pergi kepada orang-orang tertentu untuk mengetahui apakah inilah yang harus mereka lakukan. Jadi sejenis perbudakan dikembangkan yang hanya akan men-datangkan kelemahan dan kelumpuhan bagi gereja Allah. SM 60.1
Mereka yang memasukkan pasal yang tidak meng-gembirakan ini ke dalam pengalaman pekerjaan kita, dan dengan rela menerima gagasan bahwa penguasaan terhadap hati nurani orang lain telah dikaruniakan kepada mereka, perlu mengerti bahwa mereka telah membuat suatu kesalahan berat. Jabatan mereka tidak pernah dimaksudkan untuk memberi mereka tanggung jawab yang telah menyebabkan mereka berpikir hal itu dikaruniakan. Sinyal bahaya kini diangkat melawan kejahatan ini. Jangan, jangan pernah membiarkan dan mengizinkan manusia berdiri pada kedudukan yang Allah sendiri saja yang boleh men-dudukinya. ”-Letter 344,1907, hlm. 3 (1 Oktober 1907 kepada A. G. Daniells, G. H. Irwin, dan W. W. Prescott. SM 60.2
Corak Penataan Ini Harus Berubah--“Adakah Tuhan menyuruh engkau untuk merencanakan pelbagai sarana untuk bekerja dan mengendalikan pikiran manusia? Tidak, kukatakan, tidak. Kasus Pendeta Little John secara aneh telah salah diurus. Ia pernah mengimbau saya untuk meluruskan hal-hal yang bengkok, tetapi saya tidak melakukan sesuatu terhadap hal itu; karena belum waktunya. Caramu memperlakukannya semuanya salah. Itu menyandang tanda tangan musuh jiwa-jiwa. Perlakuanmu terhadap Frank Belden dalam pekerjaannya tidaklah benar; itu adalah api asing, bukan api yang dinyalakan Allah. Penataan semacam ini harus dihentikan, jika tidak Allah akan bekerja dengan suatu cara yang tidak akan menyenangkan mereka yang telah melakukan pekerjaan ini. Orang-orang ini belum benar, mereka memerlukan penataan yang bijaksana, tetapi mereka yang berusaha untuk menata mereka, diri mereka sendiri perlu ditata. SM 61.1
Adakah perencanaanmu sehubungan dengan Injil Utama beroleh persetujuan Allah? Tidak; prinsip yang atasnya engkau bertindak adalah salah. Pelayanan pribadi harus diserahkan pada Allah, bukan untuk dikendalikan oleh manusia atau oleh sekelompok manusia. Gerakan-gerakan telah dibuat yang banyak artinya dalam pekerjaan mereka di luar. Sebuah contoh telah diberikan oleh orang-orang yang melayani di tempat yang seharusnya mereka tidak berada, yang meninggalkan Konferensmu. Para ketua Konferens sedang diresapi dengan roh memerintah, menuntut manusia tunduk pada pertimbangan mereka; jika ada yang menolak, maka jalan yang mereka tempuh adalah sedemikian rupa sehingga mengisi Surga dengan protes. SM 61.2
Bagaimanakah Allah dapat bergerak di atas gerejagereja untuk memberikan uang mereka yang dicari dengan susah payah untuk ditangani oleh orang-orang yang mementingkan diri, memuaskan diri, dan begitu sombong dan angkuh sehingga kejengkelan Allah menimpa mereka? Lembaga-lembaga kita perlu dibersihkan sebagaimana bait suci ketika Kristus berada di bumi. Manusia menguasai hati nurani manusia lain, manusia memerintah sesamanya sebagaimana Allah. Di mana-mana di seluruh ladang roh yang sama ini sedang meninggalkan hati dengan maksud yang sempit dan mementingkan diri yang sama. Kilas balik harus datang, lalu siapakah yang akan mengatur sehingga perkara-perkara jadi beres? Yesus mengatakan, “Setiap orang yang ftiau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”-Letter 65, 1895, hlm. 7, 8 (19 Juni 1895). SM 62.1
Ketua Memberi Teladan--“Engkau menyinggung tentang jabatanmu selaku Ketua Pimpinan Pusat, seakan-akan ini membenarkan arah tindakanmu, di mana engkau menganggap benar sama sekali, tetapi dari terang yang Tuhan berkenan berikan pada saya, saya anggap salah dalam beberapa hal. Kenyataan utama bahwa engkau sedang berdiri pada suatu jabatan bertanggung jawab saya mendesakmu sebagai alasan mengapa engkau harus menunjukkan roh yang tahan sabar, sopan-santun, yang serupa dengan Kristus pada segala waktu dan di bawah semua keadaan lingkungan. Saudara-saudaramu dalam pelayanan yang menghormati engkau dan jabatanmu, akan sangat rapi mengikuti teladanmu dalam perlakuan terhadap kasus-kasus tersebut. Engkau harus menjadi teladan bagi saudarasaudaramu, layak untuk ditiru. Kata-katamu, rohmu, kelakuanmu, bahkan cara yang olehnya engkau memperlakukan saudara-saudaramu adalah menaburkan benih untuk kebaikan atau kejahatan. Keduanya adalah kesempatan dan kewajibanmu, teristimewa dalam jabatan kepercayaanmu, supaya berpikiran sama dengan Allah; maka engkau akan menjadi kuat dengan kekuatan-Nya dan lemah lembut serta rendah hati sama seperti seorang anak kecil. SM 62.2
Bergantunglah erat-erat pada Alkitabmu, karena kebenaran-kebenarannya yang suci dapat menyucikan, memuliakan, dan menguduskan jiwa. Engkau harus merangkul kebenaran itu lalu mengajarkannya sebagaimana itu pada Yesus, jika tidak itu tidak ada artinya bagimu. Di hadapan terang kebenaran Allah biarlah pendapat dan gagasan manusia serta hikmat manusia muncul sebagaimana adanya pada pemandangan Allah--sebagai kebodohan. Biarlah tak ada orang merasa bahwa jabatannya sebagai ketua apakah Ketua Pimpinan Pusat atau pun Daerah menyelimutinya dengan suatu kuasa atas hati nurani orang lain yang taraf penindasannya terkecil sekalipun, karena Allah tidak akan berkenan dengan apa saja yang semacam ini. Ia harus menghormati hak semua orang, dan semua yang lebih banyak oleh sebab ia berada dalam jabatan di mana orang lain menjadikan dia sebagai pola - mereka. SM 63.1
Jabatanmu mengikat engkau di bawah kewajiban yang paling suci supaya berhati-hati sekali dengan jenis roh apa yang engkau suguhkan kepada saudarasaudaramu. Mereka sedang mengerjakan sebagian dalam pekerjaan Allah sebagaimana engkau sendiri juga. Tidakkah Allah akan mengajar dan membimbing mereka sebagaimana engkau sendiri juga?. Bahkan engkau pun tidak boleh membiarkan dirimu sendiri berpikir tidak baik terhadap mereka, sedikit banyaknya naik ke atas kursi pengadilan dan membatasi serta mempersalahkan saudara-saudaramu, sedangkan dalam banyak hal, engkau sendiri pun mungkin lebih pantas untuk dibatasi daripada mereka. Pekerjaanmu harus menunjukkan pemeriksaan Allah.-Bulletin 21, 1888, hlm. 10, 11 (14 Oktober 1888 kepada Saudara Butler). SM 64.1