Kerinduan Segala Zaman — 1
31 — KHOTBAH DI ATAS BUKIT
KRISTUS jarang mengumpulkan m urid-murid-Nya sendiri untuk menerima firman-Nya. Ia tidak memilih pendengar-Nya hanya mereka yang tahu cara hidup. Sudah merupakan tugas-Nya untuk menghampiri orang banyak, yang di dalam kebodohan dan kesalahan. Ia memberikan pelajaran kebenaran-Nya di mana pelajaran itu dapat menerobos Dengertian yang paling gelap sekalipun. Ia sendirilah kebenaran itur berdiri dengan gagah berani dengan tangan yang selalu siap memberi berkat, dan di dalam perkataan amaran, permohonan, dan penghiburan, untuk meninggikan mereka yang datang kepada-Nya. KSZ1 317.1
Khotbah di atas Bukit, sekalipun dikatakan khusus kepada muridmurid itu, telah diucapkan pada pendengaran orang banyak. Setelah pengurapan rasul-rasul itu, Yesus pergi bersama mereka ke tepi danau. Pagi-pagi sekali orang banyak sudah mulai berkumpul. Di samping pen-dengar yang biasa yang datang dari kota-kota Galilea, terdapat juga banyak orang dari Yudea, dari Yerusalem sendiri; dari Perea, dari Dekapolis, dari Idumea, jauh sebelah selatan Yudea; dan dari Tsur dan Sidon, orang dari kota-kota Fenisia dari pantai Laut Tengah. “Sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya,” mereka “datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka Karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.” Markus 3:8; Lukas 6:17-19. KSZ1 317.2
Pantai yang sempit itu tidak dapat menampung orang yang berdiri se-jauh suara-Nya dapat didengar oleh orang-orang yang rindu mendengar-kan Dia, oleh karena itu Yesus menuntun mereka balik ke lereng bukit. Setelah sampai pada tempat yang rata tempat orang banyak dapat ber-kumpul dengan baik, duduklah la di atas rumput, dan murid-murid dan orang banyak pun mengikuti teladan-Nya. KSZ1 318.1
Tempat bagi murid-murid itu selamanya dekat kepada Yesus. Orang banyak selamanya berjejal -jejal kepada-Nya, tetapi murid-murid itu me-ngerti bahwa mereka tidak disuruh pergi jauh dari hadapan-Nya. Mereka duduk dekat Yesus agar mereka jangan sampai kehilangan sepatah kata pun dari nasihat-Nya. Mereka itu pendengar yang sungguh-sungguh, sa-ngat ingin mengetahui kebenaran yang akan mereka masyhurkan kepada seluruh negeri dan segala zaman. KSZ1 318.2
Dengan satu perasaan akan sesuatu yang lebih daripada biasa yang da-pat diharapkan, mereka makin dekat kepada Kristus. Mereka yakin bah-wa kerajaan itu tidak lama lagi akan didirikan, dan mulai dari peristiwa pada pagi hari itu mereka merasa bahwa akan ada beberapa pengumuman yang berhubungan dengan itu yang akan dimaklumkan. Orang banyak itu juga berharap demikian, mereka sangat mengharapkan bukti kerinduan mereka itu. Ketika orang banyak duduk di rumput di kaki bukit itu, menunggu perkataan dari Guru Ilahi itu, hati mereka dipenuhi dengan pikiran akan kemuliaan yang akan datang. Di sana terdapat juga ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sangat mengharapkan saat di masa mendatang bila mereka menguasai bangsa Roma yang dibenci itu, serta menikmati kekayaan dan keindahan kerajaan duniawi. Petani-petani miskin dan penangkap ikan berharap mendengar jaminan bahwa pondok mereka yang buruk, makanan yang sedikit, hidup membanting tulang, dan takut akan kekurangan akan digantikan dengan kemewahan dan hidup yang senang. Gantinya pakaian yang kasar yang mereka pakai pada siang hari, dan selimut yang mereka pakai pada waktu malam, mereka mengharapkan bahwa Kristus akan memberikan pakaian yang indah-in-dah dari penakluk-penakluk mereka itu. Semua digerakkan oleh kebang-gaan bahwa tidak lama lagi orang Israel akan diagungkan di hadapan bangsa-bangsa sebagai umat pilihan Tuhan, dan Yerusalem akan dimu-liakan sebagai pusat dari segenap kerajaan. KSZ1 318.3
Kristus mengecewakan pengharapan kebesaran duniawi. Di dalam Khotbah di atas Bukit Ia berusaha mengubah haluan pekerjaan yang telah dilakukan pendidikan palsu, dan memberikan kepada pendengar-Nya pe-ngertian yang benar tentang kerajaan-Nya dan sifat-Nya yang benar. Na-mun demikian Ia tidak mengadakan serangan langsung kepada kesalahan orang banyak itu. Ia melihat kemelaratan dunia oleh sebab dosa, tetapi Ia tidak mengemukakan kepada mereka dengan terang-terangan tentang kekejian mereka. Diajar-Nya mereka tentang yang jauh lebih baik dari-pada apa yang mereka telah ketahui. Tanpa memperdebatkan pendapat mereka tentang kerajaan Allah, diceriterakan-Nya syarat-syarat masuk ke dalam kerajaan itu dan membiarkan mereka mengambil kesimpulannya. Kebenaran yang diajarkan-Nya tidak kurang pentingnya bagi kita daripada kepada orang banyak yang mengikuti Dia. Tidak boleh lebih sedikit dari mereka kita perlu mempelajari dasar-dasar prinsip kerajaan Allah. KSZ1 319.1
Perkataan yang pertama diucapkan Kristus di atas bukit itu adalah kata bahagia. Berbahagialah mereka, kata-Nya, yang merasa dirinya miskin rohani dan yang merasa perlu akan keselamatannya. Injil itu harus dikabarkan kepada orang miskin. Bukannya menyombongkan kerohanian, mereka yang mengaku dirinya kaya dan yang tidak memerlukan pertolongan, melainkan hanya bagi mereka yang rendah hati dan yang menyesal. Satu-satunya pancaran air yang dibuka bagi dosa yakni sebuah pancaran air bagi yang miskin rohani. KSZ1 319.2
Hati yang sombong berusaha mendapat keselamatan; tetapi baik hak kita ke surga dan kelayakan kita untuk itu hanya boleh didapat di dalam kebenaran Kristus. Tuhan tidak dapat berbuat sesuatu untuk memulihkan manusia sampai manusia itu mengaku kelemahannya, dan mengikis segala kesombongan diri, dan menyerahkan dirinya ke bawah pengawasan Tuhan. Kemudian barulah ia dapat menerima pemberian Allah yang sudah siap untuk dicurahkan. Dari jiwa yang merasakan kebutuhannya, tidak ada yang ditahankan. Ia tidak dihalangi datang kepada Dia di dalam siapa berdiam segala kesempurnaan. “Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Yesaya 57:15. KSZ1 319.3
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” Dengan perkataan ini Kristus bukannya mengajarkan bahwa berdukacita itu mempunyai kuasa untuk membuangkan kesalahan dosa. Ia tidak me-nyetujui kerendahan hati yang pura-pura atau sekehendak hati. Dukacita yang dikatakan-Nya itu bukanlah hati yang diisi kemurungan dan ratap tangis. Sementara kita menyesal akan dosa, kita akan bersuka atas ke-sempatan menjadi anak-anak Allah. KSZ1 320.1
Kadang-kadang kita menyesali akibat dari perbuatan yang jahat yang menimpa kita; tetapi ini bukanlah pertobatan. Penyesalan yang sesung-guhnya akan dosa adalah akibat dari pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus menunjukkan hati yang tiada berterimakasih yang telah meremehkan dan mendukakan Juruselamat, dan membawa kita kepada penyesalan ke kaki salib. Oleh tiap-tiap dosa Yesus dilukai lagi; dan apabila kita memandang kepada-Nya yang telah kita tusuk, kita berdukacita karena dosa-dosa yang membawa kepedihan kepada-Nya. Dukacita yang demikian itu akan membawa kepada penolakan dosa. KSZ1 320.2
Dunia mungkin berpendapat bahwa penyesalan ini satu kelemahan; tetapi itulah kekuatan yang mengikat orang yang bertobat kepada yang tidak terbatas dengan mata rantai yang tidak dapat diputuskan. Dinyata-kannya bahwa malaikat-malaikat Allah membawa kembali kepada jiwa kemurahan yang telah hilang oleh kekerasan hati dan pelanggaran. Air mata orang-orang yang menyesal itu hanyalah tetesan hujan yang men-dahului cahaya terang kemuliaan. Dukacita ini memaklumkan satu ke-sukaan yang akan menjadi satu pancaran hidup di dalam jiwa. “Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap Tuhan. Aliahmu” “Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman Tuhan ” Yeremia 3:13, 12. “Kepada segala orang Sion yang berdukacita.” Ia telah berjanji memberikan “perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.” Yesaya 61:3. KSZ1 320.3
Dan bagi mereka yang berduka di dalam ujian dan kedukaan terdapatlah penghiburan. Pahitnya kesusahan dan penghinaan adalah lebih baik daripada bermanja-manja dalam dosa. Melalui kesengsaraan Allah menunjukkan kepada kita noda kotor di dalam tabiat kita, dan oleh ke-murahan Allah kita dapat menaklukkan kesalahan kita. Pasal-pasal yang tidak tampak mengenai diri kita sendiri dibukakan kepada kita, dan ujian datang, apakah kita akan menerima teguran dan nasihat Allah. Jika terbawa ke dalam ujian, kita tidak boleh gusar dan bersungut. Kita jangan melawan, atau menggelisahkan diri kita lepas dari pada tangan Kristus. Kita harus merendahkan jiwa di hadapan Allah. Cara-cara Tuhan itu ku-rang jelas bagi mereka yang ingin melihat sesuatu di dalam satu terang yang berkenan bagi dirinya sendiri. Cara-cara itu kelihatan suram dan tanpa kegembiraan kepada sifat kita manusia. Akan tetapi jalan Tuhan adalah jalan kemurahan dan akhirnya adalah keselamatan. Elia tidak me-ngetahui apa yang diperbuatnya apabila di padang belantara ia berkata bahwa ia sudah cukup lama hidup, dan ia berdoa agar ia mati saja. Allah dalam kemurahan-Nya tidak menuruti dia pada waktu itu. Masih ada pekerjaan yang besar yang akan dikerjakan Elia, dan sesudah pekerjaan-nya selesai, ia tidak akan binasa dalam kekecewaan dan kesepian di padang belantara. Bukannya masuk liang lahat, tetapi akan diangkat di dalam kemuliaan dengan pasukan kereta surga, menuju takhta yang mahatinggi. KSZ1 320.4
Firman Tuhan terhadap dukacita yang demikian ialah: “Aku telah me-lihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung.” “Aku mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.” Yesaya 57:18; Yeremia 31:13. KSZ1 321.1
“Berbahagialah orang yang lemah lembut.” Kesukaran yang akan kita hadapi boleh berkurang oleh kelemahlembutan yang tersembunyi di da-lam Kristus. Jika kita memiliki kerendahan hati Tuhan kita, kita akan le-pas dari sifat remeh, penolakan, sakit hati, yang ke dalamnya kita terje-rumus tiap hari, dan tabiat-tabiat itu akan berhenti mendatangkan kege-lapan atas jiwa. Bukti yang tertinggi dari ketinggian budi di dalam Kekristenan ialah pengendalian diri Orang yang ada di bawah kejahatan dan kebengisan gagal memiliki sifat tenang dan roh yang penuh kepercayaan serta merampok Tuhan dari hak-Nya untuk menyatakan di dalamnya kesempurnaan tabiat-Nya. Kerendahan hati itu adalah kekuatan yang memberi kemenangan kepada pengikut-pengikut Kristus; itu adalah tanda hubungan mereka dengan pengadilan surga. KSZ1 321.2
“Tuhan itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina.” Mazmur 138:6 Mereka yang menunjukkan kelemahlembutan dan kerendahan hati Krisv tus itulah yang berkenan pada pandangan Allah. Boleh jadi dunia meng^ anggap mereka hina, tetapi pada pemandangan-Nya mereka tinggi nilau nya. Bukan hanya yang bijaksana, yang besar, dermawan, akan menu peroleh paspor ke halaman surga; bukan hanya pekerja yang sibuk yan^ penuh semangat dan tidak kenal berhenti. Bukan; yang miskin rohanj^ yang merindukan kehadiran Kristus, yang lemah lembut, yang mempi^ nyai cita-cita tertinggi melakukan kehendak Allah—mereka ini aka^ memperoleh hak masuk yang berkelimpahan. Mereka akan berada di antara orang yang membasuh jubah mereka dan membuat mereka putih di dalam darah Anak Domba. “Karena itu mereka berdiri di hadapan takht^ Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang dij” duk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.” Wahyu 7:15. KSZ1 322.1
“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran. Perasaan tidak layak akan menuntun hati yang lapar dan dahaga akan kebenaran, dan kerinduan yang semacam ini tidak akan dikecewakan. Mereka yang menyediakan tempat di hati mereka bagi Yesus akan memahami kasihNya. Semua yang rindu memakai tabiat Allah akan dipuaskan. Roh Kudus tidak pernah membiarkan tanpa penolong jiwa yang rindu kepada Yesus. Roh Kudus membawa perkara-perkara tentang Kristus dan menunjukkannya kepadanya. Jika mata tetap ditujukan kepada Kristus, pekerjaan Roh tidak akan berhenti sampai jiwa itu serupa dengan peta-Nya. Unsur kasih sejati akan mengembangkan jiwa, memberi kesanggupan yang lebih tinggi, untuk meluaskan pengetahuan tentang perkara-perkara surga, supaya tidak berhenti sampai penuh. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” KSZ1 322.2
Yang menaruh kasihan akan beroleh kasihan, dan yang suci hatinya akan melihat Allah. Setiap pikiran yang kotor menajiskan jiwa, merusak-kan perasaan, akhlak dan membuangkan pengaruh Roh Kudus. Hal itu menudungi pandangan kerohanian, agar manusia tidak dapat memandang Allah. Tuhan mengampuni orang berdosa yang bertobat; tetapi walaupun telah diampuni jiwa itu telah berbekas. Semua percakapan dan pikiran yang tidak pantas harus dihindarkan oleh orang yang mau memperhatikan dengan jelas kebenaran rohani. KSZ1 322.3
Tetapi perkataan Kristus menutupi lebih luas daripada kebebasan ke-senangan yang tidak suci, lebih daripada kecemaran upacara yang dihin-darkan orang Yahudi. Cinta akan diri sendiri menghalangi kita memandang Allah. Roh orang yang memikirkan diri sendiri menganggap Allah adalah sama seperti dirinya sendiri, mementingkan diri. Sebelum kita membuang sifat itu, kita tidak akan dapat mengerti Dia yang mempunyai kasih. Hanya hati yang tidak mementingkan diri, yang lemah lembut dan mempunyai roh yang tulus, akan melihat Tuhan sebagai “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya.” Keluaran 34:6. KSZ1 323.1
“Berbahagialah orang yang membawa damai.” Damai Kristus lahir dari kebenaran. Damai itu selaras dengan Allah. Dunia ini berseteru dengan hukum Allah; orang berdosa berseteru dengan Khaliknya; dan sebagai akibatnya mereka saling bermusuhan satu dengan yang lain. Tetapi penulis Mazmur berkata, “Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.” Mazmur 119:165 Manusia tidak dapat membuat damai. Rencana manusia untuk penyucian dan pengangkatan perseorangan atau masyarakat akan gagal menghasilkan damai, sebab mereka tidak mencapai hati nuraninya. Satusatunya kuasa yang dapat menciptakan atau mengekalkan damai ialah anugerah Kristus. Bilamana ini ditanamkan di dalam hati, itu akan men-campakkan bujukan-bujukan jahat yang menjadi sebab perselisihan dan percekcokan. “Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad” dan “padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar.” Yesaya 55:13; 35:1 KSZ1 323.2
Orang banyak itu heran akan pengajaran ini, yang amat berlainan de-ngan ajaran dan teladan orang-orang Farisi. Orang banyak telah berang-gapan bahwa kebahagiaan itu terdiri dari harta benda duniawi, dan bahwa nama dan kehormatan manusia sangat diidam-idamkan. Sangatlah menyenangkan jika dipanggil “Rabi” dan dianggap seperti orang cendekiawan dan beragama, dan jasa-jasa mereka dipaparkan di hadapan umum. Ini dianggap sebagai mahkota kebahagiaan. Tetapi di hadapan orang banyak Kristus menjelaskan bahwa harta dan kehormatan duniawi adalah pahala yang akan diterima oleh orang seperti itu. Ia berkata dengan kepastian dan kuasa yang meyakinkan terdapat dalam perkataan-Nya. Orang banyak itu diam, dengan perasaan takut menudungi mereka. Mereka memandang satu dengan yang lain dengan penuh keragu-raguan. Siapakah dari antara mereka yang akan diselamatkan jika ajaran Orang ini benar? Banyak orang telah yakin bahwa Guru yang ajaib ini digerakkan oleh Roh Allah, dan perasaan yang diutarakan-Nya adalah Ilahi. KSZ1 323.3
Setelah menerangkan apakah kebahagiaan yang sebenarnya dan ba-gaimana cara memperolehnya, Yesus lebih jelas menyatakan tugas murid-murid-Nya, sebagai guru-guru yang dipilih oleh Allah untuk memimpin orang-orang kepada jalan kebenaran dan hidup kekal. Ia tahu bahwa mereka sering mengalami kekecewaan dan putus asa, bahwa mereka akan mendapat perlawanan yang hebat, bahwa mereka akan dihinakan, dan kesaksian mereka ditolak. Ia mengetahui dengan jelas bahwa di dalam menjalankan pekabaran mereka, orang-orang yang rendah hati yang mendengarkan dengan teliti akan perkataan-Nya akan menanggung fitnah, aniaya, penjara, dan kematian, dan kemudian dilanjutkan-Nya: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Dunia mengasihi dosa, dan membenci kebenaran, dan inilah yang menyebabkan permusuhan kepada Yesus. Semua yang menolak kasih-Nya yang tiada taranya itu akan merasa bahwa Kekristenan itu merupakan unsur yang menyulitkan. Terang dari Kristus menjauhkan kegelapan yang menudungi dosa-dosa mereka, dan perlunya pembaruan dinyatakan. Sementara orang-orang yang berserah kepada pengaruh Roh Kudus memulai peperangan di dalam diri mereka sendiri, barangsiapa yang berpaut kepada dosa berperang melawan kebenaran dan utusan-utusannya. KSZ1 324.1
Dengan demikian pertengkaran sudah terjadi dan pengikut-pengikut Kristus dituduh sebagai pengacau orang banyak. Tetapi perhubungan dengan Allah itulah yang menjadikan mereka musuh dunia ini. Mereka itu menanggung hinaan karena Kristus. Mereka mengikuti jejak jalan yang telah dijejaki oleh yang termulia di dunia ini. Bukannya dengan dukacita melainkan dengan sukaria, walaupun menghadapi aniaya. Setiap api ujian adalah jalan Tuhan untuk memurnikan mereka. Masing-masing melayakkan mereka bagi pekerjaan mereka sebagai orang yang bekerjasama dengan Allah. Setiap kesukaran mempunyai tempatnya dalam kebenaran yang besar itu dan masing-masing akan menambahkan ke-sukaan kemenangan mereka yang terakhir. Memandang hal ini, ujian iman dan kesabaran mereka akan diterima dengan tulus ketimbang ditakuti dan disingkirkan. Ingin memenuhi kewajiban mereka kepada dunia ini, menetapkan keinginan mereka pada persetujuan Allah, hamba-hamba-Nya harus memenuhi setiap kewajiban, dengan tidak menghiraukan ketakutan atau persetujuan sesama manusia. KSZ1 325.1
“Kamu adalah garam dunia,” kata Kristus. Janganlah menarik diri dari dunia ini dengan maksud untuk meluputkan diridari aniaya. Kamu harus tinggal di antara manusia, agar kesenangan kasih Ilahi menjadi seperti garam untuk mencegah dunia ini dari kemerosotan. KSZ1 325.2
Hati yang menyambut pengaruh Roh Kudus adalah saluran melalui mana berkat Tuhan mengalir. Jika mereka yang melayani Allah dikeluar-kan dari dunia dan Roh-Nya ditarik dari antara manusia, maka dunia ini akan tinggal sunyi senyap dan rusak, sebagai hasil dari kekuasaan Setan. Walaupun orang jahat tidak mengetahuinya, mereka berutang budi atas berkat-berkat dalam kehidupan yang ada sampai saat ini, di dalam dunia ini, karena adanya umat Tuhan yang mereka hinakan dan tindas. Tetapi jika orang Kristen hanya di dalam nama saja, mereka itu hanyalah bagaikan garam yang sudah tawar. Mereka tidak mempunyai pengaruh untuk kebaikan dalam dunia ini. Oleh gambaran buruk yang ditunjukkan tentang Allah, maka mereka itu lebih jahat daripada orang-orang yang tidak percaya. KSZ1 325.3
“Kamu adalah terang dunia.” Orang Yahudi berpikir untuk membatasi keselamatan itu kepada bangsa mereka sendiri; tetapi Kristus menunjuk-kan kepada mereka bahwa keselamatan itu adalah seperti cahaya matahari. Ia milik dunia. Agama Alkitab itu bukanlah terbatas di antara sebuah sampul buku, dan bukan pula sampai di dinding sebuah gereja. Bukan pula dikeluarkan sekali-sekali untuk keperluan kita sendiri, dan ke-mudian dengan hati-hati dikesampingkan lagi. Itulah yang menyucikan kehidupan sehari-hari, untuk menyatakan dirinya sendiri di dalam setiap urusan transaksi dan di dalam segala urusan sosial kita. ... KSZ1 325.4
Tabiat yang benar tidak dibentuk dari luar, dan diletakkan; ia bersinar dari dalam. Jika kita ingin menuntun orang-orang lain di dalam jalan ke-benaran, asas-asas kebenaran haruslah disimpan dalam hati kita sendiri. Pengakuan iman kita boleh jadi menyatakan teori agama, tetapi perbuatan kita yang mengkhotbahkan firman kebenaran. Kehidupan yang tetap, percakapan yang suci, kejujuran yang tidak menyimpang, Roh yang giat dan murah hati, teladan yang baik,--inilah pengantara yang olehnya terang itu disampaikan kepada dunia. KSZ1 326.1
Kristus tidak membahas tentang hukum secara terperinci, tetapi Ia tidak membiarkan pendengar-pendengar-Nya mengambil kesimpulan bahwa Ia datang untuk mengesampingkan segala tuntutan hukum itu. Ia mengetahui bahwa mata-mata selalu siap sedia untuk menangkap tiaptiap perkataan-Nya yang mungkin dapat diputarbalikkan untuk melayani tujuan mereka. Ia mengetahui prasangka yang ada di dalam pikiran kebanyakan para pendengar-Nya, dan Ia tidak mengatakan apa-apa untuk mengacaukan iman mereka di dalam agama dan lembaga-lembaga yang telah diberikan kepada mereka melalui Musa. Kristus bend irilah yang telah memberikan kedua-duanya baik hukum moral maupun hukum upacara. Ia bukannya datang hendak merusakkan keyakinan yang ada di dalam petunjuk-Nya sendiri. Oleh karena penghormatan-Nya yang besar terhadap hukum dan nabi-nabi sehingga Ia berusaha memecahkan dinding tradisi yang telah mengelilingi orang-orang Yahudi. Meskipun Ia mengesampingkan tafsiran mereka yang palsu tentang hukum, dengan hati-hati Ia mengawasi murid-murid-Nya supaya jangan mendiamkan kebenaran yang diamanatkan kepada orang Ibrani. KSZ1 326.2
Orang Farisi menyombongkan diri mereka sendiri atas penurutan kepada hukum; tetapi mereka hanya mengetahui sedikit tentang asasasasnya melalui perbuatan setiap hari sehingga perkataan Kristus kede-ngaran bertentangan dengan yang asli. Meskipun Ia mengikis omong kosong yang telah menutupi kebenaran, mereka pikir Ia membuang kebe-naran itu sendiri. Mereka berbisik satu sama lain bahwa Ia meremehkan hukum itu. Ia membaca pikiran mereka dan menjawab kepada mereka, sambil berkata: KSZ1 326.3
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakan-nya, melainkan untuk menggenapinya.” Di sini Ia membantah tuduhan orang-orang Farisi itu. Tugas-Nya ke dunia ini ialah membenarkan tun-tutan yang suci dari hukum itu yang mereka tuduh Dia sedang merom-baknya. Jika sekiranya hukum Allah boleh diubahkan atau dihilangkan, maka Kristus tidak perlu menanggung kesengsaraan akibat pendurhakaan kita. Ia datang untuk menerangkan hubungan antara hukum kepada manusia, dan untuk menerangkan ajaran-Nya melalui hidup penurutanNya. KSZ1 327.1
Allah telah memberikan kepada kita ajaran-ajaran-Nya yang kudus, sebab Ia mengasihi umat manusia. Untuk melindungi kita dari akibat pe-langgaran, Ia menunjukkan prinsip-prinsip kebenaran. Hukum itu adalah satu pernyataan pikiran Allah; apabila diterima di dalam Kristus, maka itu menjadi pikiran kita. Ajaran itu mengangkat kita di atas keinginan alami dan kecenderungannya, di atas pencobaan yang menuntun kepada dosa. Allah rindu agar kita berbahagia, dan Ia memberikan syarat hukum itu agar dengan menurutnya kita beroleh kesenangan. Waktu kelahiranNya malaikat-malaikat menyanyi: KSZ1 327.2
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya,” (Lukas 2:14), telah dinyatakan-Nya prinsip-prinsip hukum sehingga Ia datang untuk mengagungkan dan memuliakannya. KSZ1 327.3
Waktu hukum itu diumumkan dari Gunung Sinai. Allah memberitahu-kan kepada manusia kesucian tabiat-Nya agar oleh membandingkannya mereka dapat melihat dosa mereka sendiri. Hukum itu telah diberikan untuk meyakinkan mereka dari dosa, dan menyatakan perlunya Jurusela-mat bagi mereka. Ini terlaksana apabila asas-asas itu telah ditetapkan ke dalam hati oleh Roh Kudus. Pekerjaan ini masih tetap berlaku. Di dalam kehidupan Kristus prinsip-prinsip hukum itu telah nyata dengan jelas; dan sementara Roh Kudus menjamah hati, sementara terang Kristus menyatakan kepada manusia perlunya mereka akan darah-Nya yang menyucikan dan pembenaran oleh kebenaran-Nya, hukum itu masih tetap merupakan alat yang membawa kita kepada Kristus, sehingga kita dapat dibenarkan oleh iman. “Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa.” Mazmur 19:8. KSZ1 327.4
“Selama belum lenyap langit dan bumi ini,” kata Yesus, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Matahari bercahaya di langit, dunia yang teguh yang engkau diami, adalah saksi-saksi Allah bahwa hukum-Nya tidak berubah, dan kekal. Walaupun mereka itu lenyap, perintah Ilahi itu akan tetap berdiri. “Lebih mudah langit dan bumi lenyap daripada satu titik dari hukum Taurat batal.” Lukas 16:17. Upacara-upacara yang menunjuk kepada Ye-sus sebagai Anak Domba Allah dihapuskan ketika kematian-Nya; tetapi ajaran Sepuluh Hukum adalah kekal sebagaimana takhta Allah kekal adanya. KSZ1 328.1
Karena “hukum Allah itu sempurna adanya,” setiap perubahan dari padanya adalah jahat, orang-orang yang tidak menurut hukum M’ah. dan mengajar orang berbuat yang sama, dihukum oleh Kristus. Kenidupan penurutan Juruselamat memenuhi tuntutan hukum; hal ini membuktikan bahwa hukum itu dapat dilakukan di dalam kehidupan manusia dan menunjukkan keluhuran tabiat sehingga penurutan dipertumbuhkan. Barangsiapa yang menurut sama seperti penurutan-Nya menyatakan bahwa hukum itu “kudus, benar dan baik.” Roma 7:12. Sebaliknya, barangsiapa yang melanggar hukum Allah berarti membantu pernyataan Setan bahwa hukum itu tidak adil, dan tidak dapat diturut. Dengan demikian mereka menguatkan penipuan pembohong besar itu dan melemparkan hinaan atas Allah. Mereka itu adalah anak-anak si jahat, yang pertama-tama melawan hukum Allah. Memperkenankan mereka masuk surga berarti membawa masuk kembali unsur perpecahan dan pemberontakan, dan membahayakan kesejahteraan semesta alam. Tidak seorang pun yang akan masuk kerajaan itu yang sengaja melanggar salah satu asas hukum Allah. KSZ1 328.2
Rabi-rabi menganggap kebenaran mereka sebagai surat izin masuk ke surga; tetapi Yesus mengatakan bahwa itu tidak cukup dan tidak ada arti-nya. Upacara secara lahir dan pengetahuan teoritis akan kebenaran adalah undang-undang kebenaran orang Farisi. Rabi-rabi mengaku suci oleh usaha mereka menurut hukum; tetapi perbuatan mereka telah menceraikan kebenaran dari agama. Sedang mereka amat cermat di dalam mengadakan upacara-upacara kehidupan mereka tidak senonoh dan hina. Apa yang disebut kebenaran mereka tidak dapat membawa masuk ke dalam kerajaan surga. KSZ1 328.3
Penipuan yang terbesar dari pada pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai ke-benaran. Di dalam semua pengalaman umat manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa. Itu tidak mengeluar-kan buah-buah kebenaran. Satu perhatian yang disertai perasaan cemburu terhadap apa yang disebut kebenaran agama sering menyertai kebencian atas kebenaran yang sejati seperti yang dinyatakan di dalam kehidupan. Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan-perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang bera-gama yang sangat fanatik. Orang Farisi mengaku bahwa mereka adalah anak-anak Abraham, dan membanggakan petunjuk-petunjuk Allah yang ada pada mereka: meski pun demikian keuntungan ini tidak melindungi mereka daripada mementingkan diri sendiri, permusuhan, loba, dan kemunafikan yang hina. Mereka menganggap bahwa merekalah yang paling beragama di dunia, tetapi apa yang mereka sebut berpegang pada agama membawa mereka menyalibkan Tuhan yang mulia itu. KSZ1 329.1
Bahaya yang sama masih tetap ada. Banyak orang yang hanya meng-ambil nama Kristen saja, hanya karena mereka setuju kepada rukun agama tertentu saja. Tetapi mereka tidak mempraktikkan kebenaran itu di dalam kehidupan. Mereka belum percaya dan mencintainya, oleh karena itu mereka belum menerima kuasa dan kemurahan yang datang melalui penyucian oleh kebenaran. Manusia dapat saja mengaku percaya akan kebenaran; tetapi jika hal itu tidak menjadikan mereka tulus, manis budi, sabar, menahan nafsu, memikirkan hal semawi, itu akan menjadi kutuk bagi yang mengaku memilikinya, dan melalui pengaruh mereka itulah mendatangkan kutuk kepada dunia ini. KSZ1 329.2
Kebenaran yang diajarkan oleh Kristus adalah kecocokan hati dan ke-hidupan untuk menyatakan kehendak Allah. Orang berdosa dapat menjadi benar hanya oleh percaya kepada Allah dan memelihara hubungan yang amat penting dengan Dia. Maka kesalehan yang sejati akan meng-angkat pikiran dan meninggikan taraf hidup. Jadi bentuk agama secara lahiriah sepadan dengan kesucian hidup Kekristenan. Dengan demikian upacara-upacara yang dituntut dalam melayani Allah bukanlah upacara yang tidak berfaedah, seperti yang dibuat oleh orang-orang Farisi. KSZ1 329.3
Yesus mengambil hukum itu secara terpisah, dan menerangkan dalam dan lebar tuntutannya. Gantinya menghapuskan satu iota dari kekua-saannya, Ia menunjukkan betapa luas daya cakup prinsip-prinsip itu. dan menunjukkan kesalahan orang Yahudi dalam penurutan mereka secara lahir. Dikatakan-Nya bahwa oleh pikiran jahat atau pandangan hawa naf-su, hukum Allah telah dilanggar. Barangsiapa yang menggabungkan diri kepada perbuatan yang tidak adil yang kecil berarti melanggar hukum dan merendahkan akhlaknya sendiri. Pembunuhan yang mula-mula terjadi dalam pikiran. Barangsiapa yang memberikan tempat kebencian di dalam hatinya ialah meletakkan kakinya pada jalan pembunuhan, dan persembahannya ialah kebencian kepada Allah. KSZ1 330.1
Orang-orang Yahudi menanamkan roh dendam. Di dalam kebencian mereka kepada orang Roma mereka mengeluarkan ucapan yang mencela, dan berkenan kepada si jahat dengan jalan menyatakan yang bertalian dengan sifatnya itu. Jadi mereka telah mendidik diri mereka sendiri mela-kukan perbuatan yang mengerikan yang menuntun mereka ke arah itu. Di dalam hidup keagamaan orang-orang Farisi tidak ada satu pun pujian kesalehan kepada orang kafir. Yesus minta supaya mereka jangan menipu diri sendiri dengan pikiran bahwa mereka dapat membangkitkan di dalam hati perlawanan terhadap penindas mereka, menghasratkan saat membalas dendam atas kesalahan mereka itu. KSZ1 330.2
Memang betul bahwa ada kemarahan yang boleh dikatakan benar, sekalipun pada pengikut-pengikut Kristus. Apabila mereka melihat bahwa Allah dihina, dan pelayanan-Nya diperbantahkan, apabila mereka melihat orang yang tidak bersalah ditindas, amarah yang patut timbul dalam jiwa. Amarah yang demikian, terbit dari moral yang halus, bukanlah dosa. Tetapi mereka yang menimbulkan perasaan yang membangkitbangkitkan amarah atau dendam ialah membukakan hati kepaaa Setan. Kepahitan dan kebencian haruslah dibuang dari jiwa jika kiia mau selaras dengan surga. KSZ1 330.3
Lebih jauh Yesus mengatakan hal seperti ini. Kata-Nya: “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Banyak orang yang sungguh-sungguh di dalam perbaktian agama, sementara di antara mereka dan saudara-saudara mereka banyak perselisihan yang perlu diperdamaikan. Allah menuntut agar mereka melakukan dengan segenap kuasa untuk memulihkan persesuaian. Kecuali mereka berbuat perkara ini, Ia tidak dapat menerima pelayanan mereka itu. Tugas-tugas orang Kristen di dalam hal ini telah ditunjukkan dengan jelas. KSZ1 331.1
Allah mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada semua orang. “Ia menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” “Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” Lukas 6:35. Ia mengundang kita supaya serupa dengan Dia. “Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu,” kata Yesus; “berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu,... karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.” Inilah prinsip-prinsip dari hukum, dan mereka itulah mata air hidup. KSZ1 331.2
Cita-cita Allah bagi anak-anak-Nya ialah lebih tinggi daripada apa yang dapat dicapai oleh pikiran manusia. “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.” Perintah ini adalah suatu perjanjian. Rencana keselamatan bermaksud untuk melepaskan kita sepenuhnya dari kuasa Setan. Kristus selalu memisahkan jiwa yang bertobat dari dosa. Ia datang untuk memusnahkan pekerjaan si jahat, dan Ia telah mengadakan ikhtiar agar Roh Kudus dicurahkan kepada tiap-tiap jiwa yang bertobat, untuk memelihara dia dari dosa. KSZ1 331.3
Agen-agen Setan janganlah dianggap sebagai maaf untuk suatu per-buatan yang salah. Setan sangat gembira apabila didengarnya orangorang yang mengaku pengikut Kristus mengadakan maaf untuk tabiat mereka yang bercela. Maaf inilah yang membawa ke dalam dosa. Tidak ada maaf untuk berdosa. Perangai yang suci, hidup seperti Kristus, dapat dicapai oleh setiap anak Allah yang bertobat dan percaya. KSZ1 331.4
Bercita-cita menjadi seperti Kristus adalah patut menjadi sifat orang Kristen. Sebagaimana Anak manusia sempurna di dalam hidup-Nya, de-mikian pula pengikut-pengikut-Nya sempurna di dalam hidup mereka. Yesus di dalam segala sesuatu dijadikan sama dengan saudara-saudara-Nya. Ia menjadi daging, sama seperti kita. Ia iapar, haus dan letih. Ia dito-pang oleh makanan dan tidur yang segar. Ia turut merasai perasaan ma-nusia; walaupun demikian Dia adalah Anak Allah yang tiada bercacat cela. Ia adalah Allah di dalam daging. Tabiat-Nya harus menjadi milik kita. Tuhan berkata kepada mereka yang percaya kepada-Nya. “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu.” 2 Korintus 6:16. KSZ1 332.1
Kristus adalah anak tangga yang dilihat oleh Yakub, alasnya di bumi ini, dan ujungnya sampai di pintu surga, di ambang pintu kemuliaan. Jikalau tangga itu telah gagal oleh satu langkah mencapai bumi ini, sudah pasti kita hilang. Tetapi Kristus telah mendapatkan kita di mana kita berada. Ia telah mengambil sifat kita dan telah menang, agar kita oleh mengambil sifat-Nya dapat menang; Terbuat “serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa” (Roma 8:3), Ia hidup tanpa dosa. Sekarang oleh Keilahian-Nya Ia berpegang pada takhta surga, sedangkan dengan kemanusiaan-Nya Ia datang kepada kita. Ia mengundang kita melalui iman di dalam Dia untuk memperoleh kemuliaan sifat Allah. Dengan demikian kita harus sempurna, sebagaimana “Bapamu yang di surga adalah sempurna.” KSZ1 332.2
Yesus telah menunjukkan apa kebenaran itu, dan menunjuk kepada Allah sebagai sumbernya. Sekarang Ia berpaling kepada pelaksanaan tanggung jawab itu. Di dalam memberi sedekah, di dalam doa. di dalam puasa, Ia berkata: janganlah dilakukan semata-mata untuk menarik per-hatian atau untuk memuliakan diri sendiri. Berilah dengan tulus hati, un-tuk memenuhi penderitaan orang yang miskin. Di dalam doa, biarlah jiwa itu berhubungan dengan Allah. Di dalam berpuasa, jangan lakukan dengan kepala tertunduk, dan hati dipenuhi dengan pikiran akan diri sendiri. Hati orang Farisi tandus dan merupakan tanah yang kering, tempat bibit-bibit Ilahi itu tidak dapat bertumbuh. Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan tidak terbatas akan memberikan pelayanan yang layak kepada-Nya. Karena melalui persahabatan dengan Allah manusia menjadi teman sekerja dengan Dia di dalam menyatakan sifat-Nya di dalam kemanusiaan. KSZ1 332.3
Pelayanan yang dibaktikan dengan sungguh sungguh hati besar upah-nya. “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya ke-padamu.” Oleh hidup yang kita terima dengan kemurahan Kristus, tabiat dibentuk. Keindahan yang sejati itu mulai dipulihkan ke dalam jiwa. Sifat-sifat tabiat Kristus diberikan, dan peta Allah mulai bersinar. Wajah pria dan wanita yang berjalan dan bekerja sama dengan Allah menyatakan damai surga. Mereka dikelilingi oleh suasana surga. Bagi jiwa-jiwa ini kerajaan Allah telah dimulai. Mereka telah memiliki kegembiraan Kristus, kegembiraan yang menjadi berkat bagi sesama manusia. Mereka memiliki* kehormatan karena menerima Kristus dalam pekerjaan-Nya; mereka dipercaya melakukan pekerjaan-Nya di dalam nama-Nya. KSZ1 333.1
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.” Kita tidak dapat melayani Allah dengan hati yang terbagi-bagi. Agama Alkitab itu bukanlah satu di antara banyak pengaruh yang lain; pengaruhnya itulah yang tertinggi, memenuhi dan menguasai sekaliannya. Bukanlah pula seperti percikan cat di sana-sini di atas kain, tetapi ia memenuhi segenap hidup, seakan-akan kain layar itu dicelupkan ke dalam cat, sampai setiap benang telah tercelup baik, menjadi warna yang indah. KSZ1 333.2
“Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.” Kesucian dan keteguhan hati adalah syaratsyarat menerima terang dari Allah. Orang yang ingin mengetahui kebe-naran harus mau menerima segala sesuatu yang dinyatakan di dalamnya. Ia tidak dapat berkompromi dengan kesalahan. Jika tidak tetap dan hanya setengah-setengah hati di dalam kepatuhan kepada kebenaran berarti me-milih kegelapan dosa dan penipuan Setan. KSZ1 333.3
Peraturan dunia dan prinsip kebenaran yang tidak tergoyahkan jangan-lah dipadukan dengan yang lain, sebagaimana warna-warna dari pelangi. Di antara keduanya, garis yang lebar dan jelas ditarik oleh Allah yang kekal. Keserupaan Kristus berbeda daripada Setan, seperti siang yang te-rang berbeda dengan gelap gulita. Dan hanyalah mereka yang menghi-dupkan kehidupan Kristus yang akan bekerjasama dengan Dia. Jikalau satu dosa ditaruh dalam jiwa atau satu kebiasaan yang salah masih ada dalam kehidupan, maka seluruh tubuh itu ternoda. Manusia menjadi alat kejahatan. KSZ1 333.4
Semua yang memilih melayani Tuhan tinggal di dalam penjagaanNya. Kristus menunjuk pada burung-burung yang terbang di udara, kepada bunga-bunga di ladang, dan meminta pendengar-pendengar mem-perhatikan benda-benda kejadian Tuhan. “Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” kata-Nya. Matius 6:26. Ukuran perhatian Ilahi yang dicurahkan kepada sesuatu benda sesuai dengan tingkatannya di dalam neraca makhluk. Burung pipit yang kecil dijaga oleh Allah. Bunga-bunga di ladang, rumput-rumput yang menutupi bumi turut dalam perhatian dan penjagaan Bapa yang di surga. Guru Besar itu memperhatikan bunga ba-kung, menjadikan mereka begitu indah sehingga mereka melebihi ke-muliaan Salomo. Betapa besar lagi penjagaan-Nya kepada manusia, yang dijadikan menurut peta dan kemuliaan Allah. Ia ingin agar anakanak-Nya menyatakan tabiat yang serupa dengan Dia di hadapan orang banyak itu. Sebagaimana sinar matahari membuat bunga-bunga itu berwama-wami, demikian juga Allah memberikan kepada jiwa keindahan tabiat-Nya. KSZ1 334.1
Semua yang memilih kerajaan kasih, kebenaran dan damai Kristus, menjadikan perhatiannya lebih penting dari yang lain, dihubungkan de-ngan dunia yang di atas, dan tiap-tiap berkat yang diperlukan untuk kehi-dupan ini menjadi milik mereka. Di dalam buku Tuhan, masing-masing kita diberi suatu halaman. Halaman itu berisi sejarah hidup kita; sekali pun rambut kepala dihitung. Anak-anak Allah tidak pernah dilupakanNya. KSZ1 334.2
“Janganlah kamu khawatir akan hari besok.” Mat. 6:34. Kita mengikut Kristus hari demi hari. Tuhan tidak menganugerahkan bantuan untuk be-sok. Ia tidak memberikan kepada anak-anak-Nya semua petunjuk untuk perjalanan hidup mereka sekaligus, supaya jangan mereka itu menjadi bingung. Ia mengatakan kepada mereka seberapa banyak yang dapat mereka ingat dan perbuat. Kekuatan dan akal budi yang diberikan adalah untuk keadaan darurat sekarang ini. “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat,”-untuk hari ini,--“hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Yakobus 1:5. KSZ1 334.3
“Janganlah kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi.” Janganlah kamu berpikir bahwa kamu lebih baik dari orang lain, dan jangan angkat dirimu sebagai hakim mereka. Sedang kamu tidak dapat melihat motif, engkau tidak sanggup menghukumkan orang lain. Di dalam mengritik dia, kamu mengundang hukuman atasmu; karena nyatalah kamu turut campur dengan Setan, penuduh saudara-saudaramu itu. Allah berkata: “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu!” Inilah tugas kita. “Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.” 2 Kor. 13:5; 1 Kor. 11:31. KSZ1 335.1
Pohon yang baik itu akan menghasilkan buah yang baik. Jikalau buah-nya tidak enak dan tidak berharga, pohon itu tidak baik. Demikian pula buah yang dihasilkan di dalam kehidupan menjadi saksi keadaan hati dan kesempurnaan tabiat. Perbuatan yang baik tidak dapat membeli kesela-matan, tetapi perbuatan itu ialah bukti iman yang bekerja oleh kasih dan yang membersihkan jiwa. Dan walaupun upah yang kekal itu tidak di-berikan sebab jasa kita, tetapi itu akan sepadan dengan pekerjaan yang telah dikerjakan melalui anugerah Kristus. KSZ1 335.2
Jadi Kristus menyatakan asas-asas kerajaan-Nya, dan menunjukkan kepada mereka menjadi peraturan hidup yang besar, supaya pelajaran itu lebih berkesan Ia menambahkan sebuah perumpamaan. Tidaklah cukup, kataNya, bagimu hanya mendengar perkataan-Ku. Oleh penurutan eng-kau harus menjadikannya dasar tabiatmu. Diri sendiri itu adalah seperti pasir yang berpindah. Jikalau engkau mengalaskannya di atas teori dan penemuan manusia, rumahmu akan rubuh. Oleh angin pencobaan, ujian yang hebat, ia akan dihanyutkan. Tetapi dengan prinsip yang telah Aku berikan itu akan tetap berdiri. Terimalah Aku, atas firman-Ku. KSZ1 335.3
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” Mat. 7:24, 25. KSZ1 335.4