Kerinduan Segala Zaman — 1
22 — PEMENJARAAN DAN KEMATIAN YOHANES
YOHANES PEMBAPTIS adalah seorang yang mula-mula mewartakan kerajaan Kristus, dan ia pula yang mula-mula mengalami penderitaan. Dari alam padang belantara yang terbuka sampai kepada khalayak ramai yang bergantung pada perkataannya, kini ia tertutup dalam lubang gua tahanan. Ia telah menjadi seorang tawanan dalam benteng Herodes Antipas. Di daerah timur Yordan yang termasuk dalam kekuasaan Antipas, tempat di mana ia banyak bekerja. Herodes sendiri telah mendengar khotbah Yohanes Pembaptis. Raja yang jahat ini gemetar bila mendengar panggilan untuk bertobat. “Herodes segan akan Yohanes kama ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” Yohanes dengan jujur menegur akan hubungannya yang jahat dengan Herodias istri saudaranya. Seketika lamanya Herodes berusaha memutuskan rantai hawa nafsu yang telah mengikat dia; tetapi Herodias telah mengikat dia lebih erat dalam pekerjaannya dan memperoleh jalan untuk membalas dendam kepada Yohanes Pembaptis dengan bujukan pada Herodes untuk memasukkan Yohanes Pembaptis ke dalam penjara. KSZ1 222.1
Kehidupan Yohanes, sebenarnya adalah suatu kehidupan yang sangat aktif, maka dengan meringkuk dalam penjara itu menjadi suatu beban yang berat baginya. Setelah beberapa pekan berlalu, dan tidak ada perubahan, maka kekecewaan dan kebimbangan pun merayap ke dalam hatinya. Murid-muridnya tidak meninggalkan dia. Mereka diizinkan keluar masuk dalam penjara dan mereka telah membawa kabar tentang pekerjaan Yesus dan bagaimana orang banyak mengikuti Dia. Tetapi mereka telah bertanya, jika guru yang baru ini adalah benar Mesias, mengapa Ia tidak berbuat apa-apa untuk melepaskan Yohanes. Bagaimana dapat mengizinkan perintisnya yang setia ini dirampas kebebasannya dan mungkin akan menemui maut? KSZ1 223.1
Pertanyaan ini bukannya tak berdampak. Kebimbangan yang sebenarnya tidak pernah akan timbul disarankan kepada Yohanes. Setan bersuka mendengar perkataan murid-murid ini, dan melihat bagaimana mereka menyiksa jiwa pesuruh Tuhan. Oh, betapa seringnya mereka yang memikirkan dirinya menjadi sahabat dari seorang yang baik dan rindu menunjukkan kejujuran mereka kepadanya, tetapi terbukti menjadi musuhnya yang sangat berbahaya! Gantinya mereka menguatkan imannya, perkataan mereka itu menekan dan mengecewakan jiwanya! KSZ1 223.2
Sepertinya juga murid-murid Juruselamat, Yohanes Pembaptis tidak memahami sifat kerajaan Kristus itu. Ia mengharap bahwa Yesus akan mengambil takhta Daud; dan bila waktu itu lalu dan Juruselamat tidak menunjukkan kekuasaan sebagai raja, Yohanes menjadi bimbang dan susah hatinya. Ia telah menyatakan kepada orang banyak bahwa supaya jalan disediakan di hadapan Tuhan, nubuatan Yesaya harus digenapi; gunung dan bukit harus diratakan, yang lekak-lekuk harus diluruskan dan tempat yang kasar dilicinkan. Ia telah mengharapkan tempat-tempat kebanggaan dan kekuasaan manusia yang tinggi yang patut dicampakkan ke bawah. Ia telah menunjuk pada Mesias sebagai Seorang dengan tampi di tangan-Nya, maka Ia akan membersihkan segenap tempat pengiriknya, lalu Ia mengumpulkan gandum masuk ke dalam lumbung, tetapi sekam akan habis dibakarnya dengan api yang tidak dapat dipadamkan. Laksana Nabi Elia, di dalam roh dan kuasanya ia telah datang kepada Israel, ia mengharapkan Tuhan untuk menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang menyahut dengan api. KSZ1 223.3
Dalam pekerjaannya Yohanes Pembaptis telah berdiri sebagai seorang penegur kejahatan yang tidak mengenal takut, baik kepada orang besar maupun kepada yang rendah. Ia berani menghadap Raja Herodes dengan teguran mengenai dosanya yang berterus terang. Ia tidak menganggap hidupnya itu berharga dalam mengerjakan tugas yang telah ditentukan. Dan kini dari dalam gua ini ia menantikan akan Singa dari suku Yahuda untuk meruntuhkan penindas-penindasnya dan melepaskan orang-orang menderita dan dirinya sendiri yang berseru. Tetapi Yesus menyenangkan dirinya dengan murid-murid yang berkumpul mengelilingi Dia dan menyembuhkan dan mengajar orang banyak. Ia makan bersama pemungut cukai, sedangkan tiap hari beban orang Israel dari tentara Roma makin bertambah berat, ketika Raja Herodes bersama kekasihnya menuruti kemauan mereka, dan jeritan orang miskin dan yang menderita naik ke angkasa. KSZ1 224.1
Bagi nabi yang hidup di padang belantara ini, segala perkara ini merupakan suatu rahasia yang melampaui pengertiannya. Sering ia mendapat bisikan si jahat yang menyiksa jiwanya, dan bayangan ketakutan yang luar biasa menudungi jiwanya. Apakah mungkin Pelepas yang telah lama dinanti-nantikan itu belum juga tampak? Maka apakah artinya pekabaran yang telah mendorong dia untuk diwartakan? Yohanes mengalami kekecewaan yang sangat pahit arena hasil pekerjaannya. Ia telah mengharap bahwa pekabaran dari Allah akan mempunyai hasil yang sama seperti bila Taurat itu dibacakan pada zaman Yosia dan Esra (2 Taw 34; Neh. 8,9); dan akan diikuti oleh pertobatan yang sungguh-sungguh dan kembali kepada Tuhan. Bagi kemajuan pekerjaan ini ia telah korbankan seluruh hidupnya. Apakah ini sia-sia? KSZ1 224.2
Yohanes merasa sedih melihat bahwa karena mengasihi dia, maka murid-muridnya memelihara sikap tidak percaya pada Yesus. Apakah usahanya? Apakah karena ia tidak setia dalam pekerjaannya, sehingga diberhentikan dari pekerjaannya? Jika Pelepas yang telah dijanjikan itu benar telah datang, dan Yohanes didapati benar dalam panggilannya, mengapa Yesus tidak membinasakan penindas-penindasnya dan membebaskan dia? KSZ1 224.3
Tetapi Yohanes tetap percaya akan Kristus. Ingatan akan suara dari langit dan burung merpati yang turun, kesucian Yesus yang tidak bercacat, kuasa Roh Kudus yang menghinggapi Yohanes bila ia datang pada hadirat Juruselamat, dan kesaksian ayat-ayat Kitab Suci yang berupa nu-buatan—semuanya itu menyaksikan bahwa Yesus dari Nazaret itulah Yang Dijanjikan. KSZ1 224.4
Yohanes tidak mau merundingkan kebimbangannya dan kecemasannya dengan kawan-kawannya. Ia mengambil keputusan untuk mengirim suatu kabar berupa pertanyaan kepada Yesus. Hal ini dipercayakannya kepada kedua muridnya, mengharap bahwa wawancara dengan Juruselamat akan menguatkan iman mereka dan membawa kekuatan pada saudara-saudara mereka yang lain. Dan ia merindukan beberapa perkataan dari Kristus yang dikatakan khusus bagi dirinya sendiri. KSZ1 225.1
Murid-murid telah datang kepada Yesus dengan pekabaran mereka. “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” KSZ1 225.2
Alangkah pendeknya jangka waktu sejak Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus dan menyerukan, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” “Yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku.” Yohanes 1:29, 27. Maka pertanyaan sekarang “Engkaukah yang akan datang itu?” Suatu hal yang sangat pahit dan mengecewakan bagi seorang manusia. Jikalau Yohanes, perintis yang setia itu gagal memahami pekerjaan Kristus, maka apakah yang dapat diharapkan dari diri orang banyak yang hanya mementingkan diri sendiri? KSZ1 225.3
Juruselamat tidaklah segera menjawab pertanyaan murid-murid Yohanes. Sementara mereka berdiri memperhatikan ketenangan-Nya, orang sakit dan yang menderita datang pada-Nya untuk disembuhkan. Orang-orang yang buta meraba-raba berusaha menembusi orang banyak; orang sakit dari berbagai golongan manusia, ada yang berusaha sendiri, ada pula yang dibawa oleh kawan-kawannya, berusaha untuk menghampiri Yesus. Suara Tabib Besar ini menembusi telinga yang tuli. Sepatah kata, satu jamahan tangan-Nya, mencelikkan mata orang buta untuk melihat terang hari siang, pemandangan alam yang indah, wajah sahabatsahabat dan wajah Pelepas. Yesus menyembuhkan penyakit dan membuangkan demam. Suara-Nya mencapai orang yang sedang menuju maut dan mereka pun bangkit dalam kesehatan dan kekuatan yang baru. Orang yang dirasuk Setan menurut perkataan-Nya, penyakit mereka meninggalkan mereka dan mereka pun menyembah Dia. Di saat Ia menyembuhkan penyakit-penyakit ini, Ia juga mengajar orang banyak itu. Para petani dan buruh yang miskin yang telah disingkirkan oleh rabi sebagai orang yang najis, datang berkumpul mendekati Dia dan Ia memberikan pada mereka itu perkataan hidup kekal. KSZ1 225.4
Maka sepanjang hari itu, murid-murid Yohanes hanya menyaksikan dan mendengar. Akhirnya Yesus memanggil mereka dan menyuruh mereka pergi dan mengatakan kepada Yohanes apa yang mereka telah saksikan, dan Ia tambahkan, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Lukas 1:23. Bukti Keilahian-Nya telah dilihat dalam penyesuaian-Nya dengan kebutuhan manusia yang menderita. Kemuliaan-Nya telah ditunjukkan dalam merendahkan diri-Nya kepada tingkatan hidup kita yang rendah ini. KSZ1 226.1
Murid-murid membawa berita itu dan ini telah cukup. Yohanes teringat akan nubuatan mengenai Mesias, “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” Yesaya 61:1, 2. Pekerjaan Kristus bukanlah hanya menyatakan bahwa Dia adalah Mesias, tetapi menunjukkan bagaimana caranya kerajaan-Nya harus dibangunkan. Kepada Yohanes telah dibuka kebenaran yang sama sebagaimana telah diberikan pada Elia di padang belantara, bila “angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu;” maka setelah dari api itu, Allah berfirman kepada nabi oleh “bunyi angin sepoi-sepoi basa.” I Raja-raja 19: 11, 12. Demikian pula Yesus melakukan pekerjaan-Nya, bukan dengan senjata atau dengan merebut takhta kerajaan, melainkan dengan kata hati manusia oleh suatu kehidupan penuh dengan kemurahan dan pengorbanan diri. KSZ1 226.2
Prinsip kehidupan Yohanes Pembaptis yang menyangkal dirinya itu adalah menjadi prinsip kerajaan Mesias. Yohanes mengetahui benar alangkah anehnya prinsip ini dibandingkan dengan prinsip dan harapan para pemimpin Israel. Hal yang baginya menjadi suatu bukti Keilahian Kristus, tetapi bagi mereka itu tidaklah demikian. Mereka sedang mencari seorang Mesias yang tidak dijanjikan. Yohanes melihat bahwa hasil pekerjaan Juruselamat bagi mereka itu hanyalah kebencian dan pehukuman. Ia sebagai perintis hanya minum dari piala yang Kristus sendiri harus mengeringkannya hingga pada dasarnya. KSZ1 226.3
Perkataan Juruselamat, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” adalah menjadi teguran yang manis kepada Yohanes. Ucapan ini bukanlah merugikan dia. Malahan kini ia lebih mengerti dengan jelas akan keadaan pekerjaan Kristus, ia menyerahkan dirinya kepada Allah, untuk hidup atau mati, untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya pekerjaan yang telah dicintainya. KSZ1 227.1
Setelah pesuruh ini pergi, Yesus berkata kepada orang banyak mengenai Yohanes. Hati Yesus merasa simpati kepada saksi yang setia ini yang kini sedang dimasukkan di dalam penjara Herodes. Ia tidak mau membiarkan orang banyak mengambil kesimpulan bahwa Allah telah meninggalkan Yohanes, atau percayanya telah lemah pada saat pencobaan. “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?” Kata Yesus, “melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?” KSZ1 227.2
Pohon buluh yang tinggi yang telah bertumbuh di tepi sungai Yordan, yang tunduk bila ditiup angin, adalah tepat mewakili rabi-rabi yang berdiri sebagai pengeritik dan hakim terhadap pekerjaan Yohanes Pembaptis. Mereka digoyangkan kian kemari oleh angin pikiran populer. Mereka tidak mau menerima pekabaran penyelidikan hati dari Yohanes Pembaptis, tetapi karena takut kepada orang banyak mereka tidak berani menentang pekerjaan itu secara terang-terangan. Tetapi pesuruh Tuhan tidak mempunyai roh penakut yang semacam itu. Orang banyak yang berkumpul mengelilingi Kristus telah menjadi saksi pekerjaan Yohanes Pembaptis. Mereka telah mendengar akan kebenarannya dalam menegur dosa. Baik kepada orang Farisi yang merasa diri suci, imam-imam, Saduki, Raja Herodes dan anggota majelis, putra dan tentara, pemungut cukai dan petani, Yohanes berkata dengan cara ketegasan yang sama. Ia bukan bambu yang bergerak-gerak, yang digoyangkan oleh angin pujian dan prasangka manusia. Selama ia meringkuk dalam penjara, kesetiaannya kepada Allah dan kegiatannya untuk mencapai kebenaran adalah sama dengan apabila ia berkhotbah di padang belantara. Oleh kesetiaannya pada prinsip, maka ia teguh sebagai sebuah batu. KSZ1 227.3
Yesus berkata selanjutnya, “Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.” Yohanes telah dipanggil untuk menegur dosa dan kejahatan pada zamannya, dan pakaiannya yang sangat sederhana dan hidup yang penuh penyangkalan diri itu adalah sesuai dengan sifat pekerjaannya. Pakaian yang halus dan kemewahan kehidupan ini bukanlah bagian hamba-hamba Allah, melainkan mereka yang hidup di dalam istana raja, penghulu dunia ini, di mana terdapat kekuasaan dan kekayaan itu. Yesus ingin membawa perhatian mereka kepada perbedaan pakaian Yohanes Pembaptis dan pakaian yang dipakai oleh imam-imam dan penghulu-penghulu. Orang terkemuka ini menunjukkan diri mereka dengan jubah yang mewah dan perhiasan yang sangat berharga. Mereka suka memperlihatkan diri mereka, dan mengharap akan dapat menyilaukan mata orang banyak. Mereka ingin mendapat pujian manusia, daripada mendapat kesucian hati yang berkenan kepada Allah. Dengan demikian mereka menunjukkan bahwa kesetiaan mereka bukanlah diberikan kepada Allah, tetapi kepada kerajaan dunia ini. KSZ1 228.1
Tetapi kata Yesus, “Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: KSZ1 228.2
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau,
ia akan mempersiapkan jalan-Mu di
hadapan-Ku.”
KSZ1 228.3
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.” Dalam pengumuman kepada Zakharia sebelum kelahiran Yohanes, malaikat berkata, “Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan.” Lukas 1:15. Pada pemandangan surga, apakah yang menjadikan kebesaran itu? Bukannya kebesaran seperti anggapan dunia ini; bukan kekayaan, atau jabatan, atau keturunan yang mulia atau pemberian kecerdasan menurut anggapan mereka itu. Jikalau kebesaran intelek, terpisah dari pertimbangan lain yang lebih tinggi, akan dianggap sebagai penghormatan yang layak, maka penghormatan kita itu patut diberikan kepada Setan, yang kesanggupan inteleknya tidak ada seorang manusia yang dapat menyamainya. Tetapi bila disalahgunakan kepada pelayanan akan diri sendiri, makin besar anugerah itu makin besarlah kutuk yang diperoleh. Adalah nilai akhlak yang dinilai oleh Allah. Kasih dan kesuci an adalah sifat-sifat yang sangat dihargakan oleh Tuhan. Yohanes adalah besar pada pemandangan Tuhan, karena bila ia berada di hadapan pesuruh Sanhedrin, di hadapan orang banyak, di hadapan murid-muridnya sendiri, ia menjauhkan dirinya dari mencari penghormatan dirinya, melainkan menunjukkan seluruhnya kepada Yesus sebagai seorang yang dijanjikan. Kegembiraannya yang tidak mementingkan diri dalam pelayanan kepada Kristus, menunjukkan contoh keagungan yang belum pernah dinyatakan pada seorang manusia. KSZ1 228.4
Kesaksian dari hal dia, setelah wafatnya, yang dibawa oleh mereka yang mendengar kesaksiannya mengenai Yesus adalah “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Yohanes 10:41. Pada Yohanes tidaklah diberikan kuasa untuk menurunkan api dari langit, atau membangkitkan orang mati, sebagaimana Elia atau memegang tongkat Musa yang berkuasa dalam nama Allah. Ia telah diutus untuk menyediakan jalan bagi kedatangan Juruselamat dan mengamarkan orang banyak untuk bersedia bagi kedatangan-Nya. Dengan setia ia telah memenuhi tugasnya, sehingga bila orang banyak mengingat apa yang telah diajarkannya pada mereka dari hal Yesus, mereka sanggup berkata, “Semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Kesaksian tentang Kristus yang semacam itulah yang diminta agar dibawa oleh tiap-tiap murid Tuhan. KSZ1 229.1
Sebagai Jurukabar Mesias, Yohanes adalah “lebih daripada nabi.” Karena jika nabi-nabi telah melihat kedatangan Tuhan yang pertama itu dari jauh, bagi Yohanes telah diberikan kesempatan untuk melihat Dia, mendengar kesaksian dari surga tentang Mesias itu dan mengemukakan Dia kepada bani Israel sebagai Utusan Allah. Namun Yesus berkata, “Yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.” KSZ1 229.2
Nabi Yohanes menjadi suatu rantai penghubung di antara kedua dispensasi. Sebagai wakil Allah ia berdiri untuk menunjukkan hubungan Taurat dan nabi-nabi kepada dispensasi Kristen. Ia adalah terang yang sangat kecil, yang patut diikuti oleh suatu terang yang lebih besar. Pikiran Yohanes disinari oleh Roh Kudus, agar ia dapat memancarkan terang kepada bangsanya; tetapi tidak pernah ada terang lain yang pernah bersinar atau akan selamanya bersinar atas manusia yang telah jatuh sebagaimana yang terpancar dari ajaran dan teladan Yesus. Kristus dan pekerjaan-Nya hanya dipahami dengan jelas sebagaimana yang dilambangkan dalam korban-korban bayangan. Sedangkan Yohanes pun tidak mengerti benar akan hidup kekal di masa depan melalui Juruselamat. KSZ1 229.3
Di samping kesenangan yang diperoleh Yohanes dalam pekerjaannya, sebenarnya hidupnya adalah suatu kehidupan yang penuh derita. Suaranya jarang didengar, kecuali di padang belantara. Hidupnya terpencil, kesepian. Ia tidak diizinkan untuk melihat hasil pekerjaannya sendiri. Bukanlah kesempatannya untuk bersama dengan Kristus dan menyaksikan kenyataan kuasa Ilahi yang menyertai terang yang lebih besar itu. Bukanlah bagi dia untuk memandang orang buta dicelikkan, yang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan. Ia tidak melihat terang yang bercahaya keluar dari tiap-tiap perkataan Kristus, yang memberi kemuliaan pada perjanjian nubuatan itu. Seorang murid yang paling sedikit kesempatannya melihat akan kuasa pekerjaan dan mendengar perkataan-Nya adalah lebih besar kesempatannya dari Yohanes Pembaptis, dan itulah sebabnya telah dikatakan bahwa orang itu adalah lebih besar daripadanya. KSZ1 230.1
Melalui orang banyak yang telah mendengar pengajaran Yohanes, kemashurannya tersebar ke seluruh pelosok. Minat yang mendalam terasa sebagai akibat ia dipenjarakan. Tetapi hidupnya yang tidak bersalah itu dan dukungan orang banyak padanya, membawa pada suatu kepercayaan bahwa tidak ada sesuatu yang berbahaya akan dilakukan kepadanya. KSZ1 230.2
Herodes percaya bahwa Yohanes adalah seorang nabi Allah, dan ia benar-benar bermaksud untuk membebaskan dia. Tetapi ia menangguhkan maksudnya ini karena takut pada Herodias. KSZ1 230.3
Herodias mengetahui bahwa oleh hukuman yang langsung ia tidak pernah akan mendapat persetujuan Herodes untuk membunuh Yohanes, maka ia bermaksud untuk mencapai niatnya itu dengan tipu muslihat. Pada hari ulang tahun raja suatu jamuan akan diadakan bagi para pegawai negara dan orang bangsawan di istana. Akan ada pesta dan mabukmabuk. Dengan jalan ini Raja Herodes akan kehilangan pikiran dan mungkin akan dapat dipengaruhi sesuai dengan niat hatinya. KSZ1 230.4
Apabila hari besar ini tiba dan raja bersama pembantu-pembantunya sedang berpesta-pesta dan mabuk-mabuk, Herodias mengirim putrinya ke dalam pesta itu untuk menari, menghibur para tamu. Salomo yang masih berwajah seorang dara suci, dan kecantikannya yang menggairahkan itu telah merangsang perasaan para tamu dalam pesta itu. Sebenarnya bukanlah kebiasaan bagi anak-anak perawan di istana muncul pada pesta-pesta semacam ini, dan suatu pujian telah diberikan pada Herodes bila putri dan permaisuri ini menari untuk menghibur para tamu. KSZ1 231.1
Raja ini telah silau karena minuman anggur. Nafsu bergelora dan pikirannya pun telah hilang. Ia hanya melihat ruangan pesta ini dengan tamu-tamumya, meja jamuan dan air anggur yang berkilau-kilauan dan cahaya lampu yang terang dan seorang dara sedang menari di hadapannya. Dalam saat-saat ini, ia ingin memberikan beberapa pertunjukan yang akan meninggikan dirinya di hadapan orang-orang besar dalam kerajaannya. Dengan sumpah ia telah berjanji untuk memberikan kepada putri Herodias apa yang dimintanya, walaupun setengah dari kerajaannya. KSZ1 231.2
Salome dengan cepat berlari kepada ibunya, untuk mengetahui apakah yang harus dimintanya. Jawabnya telah sedia—kepala Yohanes Pembaptis. Salome tidak mengetahui akan kehausan dendam yang mengganas dalam jantung ibunya, tetapi ia takut untuk memajukan permohonan ini, walau demikian tujuan Herodias tercapai juga. Anak wanita ini kembali dengan permohonan yang ngeri itu, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” Markus 6:25. KSZ1 231.3
Herodes heran dan bingung. Pesta yang gaduh itu pun berhentilah, dan ketegangan meliputi segenap hadirin. Raja merasa takut dan gemetar untuk mengambil hidup Yohanes. Tetapi ia telah berjanji dan ia tidak mau dianggap seorang yang berpendirian goncang atau berubah-ubah. Ia telah bersumpah untuk menghormati para tamunya dan seandainya salah seorang dari mereka itu telah melemparkan suatu perkataan untuk menentang atau membatalkan janjinya, maka dengan gembira ia akan menyelamatkan nabi itu. Ia telah memberikan kesempatan pada mereka itu untuk bersuara bagi kepentingan Yohanes. Mereka inilah yang pernah berjalan jauh untuk mendengar khotbah Yohanes, malahan telah mengenal dia sebagai seorang yang tidak ada kejahatannya, dan seorang hamba Allah. Tetapi walaupun terkejut dengan tuntutan anak dara ini, karena mereka begitu mabuk sehingga tidak sanggup untuk membantah. Tidak ada suara yang dikeluarkan untuk menyelamatkan hidup pesuruh surga ini. Orangorang ini memegang jabatan tinggi dalam bangsanya, dan di atas pundak mereka terletak tanggung jawab yang berat; tetapi karena telah diracuni oleh air anggur dan kesenangan berpesta, sehingga perasaan mereka pun telah beku. Kepala mereka pusing karena bunyi musik dan dansa, dan angan-angan hati tidak memberikan suara. Oleh berdiam diri mereka mengucapkan vonis maut bagi nabi Allah untuk memuaskan dendam wanita yang telah ditinggalkan itu. KSZ1 231.4
Sia-sia Herodes menunggu untuk dilepaskan dan sumpahnya itu, maka dengan terpaksa ia memerintahkan untuk memancung kepala nabi ini. Tidak lama kemudian kepala Yohanes itu telah dibawa di hadapan raja dan para tamunya. Bibir Yohanes yang dengan setia mengamarkan agar Herodes bertobat dari dosanya, kini terkatup untuk selama-lamanya. Suaranya tidak pernah lagi akan didengar mengajak orang lain untuk bertobat. Pesta keji yang hanya semalam itu telah mengakibatkan hi-langnya hidup seorang nabi yang terbesar. KSZ1 232.1
Oh betapa seringnya kehidupan orang yang tidak bersalah itu menjadi korban tidak bertaraknya mereka yang menjadi penegak keadilan! Ia yang menaruh piala yang memabukkan pada bibirna, bertanggung jawab atas segala ketidakadilan yang mungkin dapat dilakukannya dengan kuasa yang telah diracuni oleh alkohol. Karena oleh meracuni dirinya dengan minuman keras, maka tidak mungkin baginya untuk berpikir tenang lagi atau mendapat pengertian yang jelas mengenai yang benar dan yang salah. Ia membuka jalan bagi Setan untuk bekerja melalui dia dalam cara yang menindas dan membinasakan. “Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyunghuyung karenanya.” Amsal 20:1. Oleh sebab itu “hukum telah terdesak ke belakang,. . . dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan.” Yesaya 59:14, 15. Mereka yang mempunyai kuasa atas kehidupan sesama manusia harus dianggap bersalah dalam berbuat suatu kejahatan bila mereka menyerah dalam hal tidak bertarak itu. Mereka yang mengeluarkan peraturan haruslah menjadi orang yang memelihara peraturan. Mereka haruslah menjadi orang yang dapat mengendalikan diri. Mereka harus dapat sepenuhnya menguasai kuasa tubuh, pikiran dan batin agar mereka boleh memiliki kuasa intelek, dan suatu peri keadilan yang tinggi. KSZ1 232.2
Kepala Yohanes Pembaptis dibawa kepada Herodias yang telah mene-rimanya dengan hati yang sangat puas. Ia berhasil dalam pembalasannya, dan membanggakan dirinya karena hati nurani Herodes tidak lagi diganggu. Tetapi tidak ada kebahagiaan yang diperolehnya dari dosanya ini. Namanya menjadi buruk dan dibenci, dan jiwa Herodes lebih tersiksa oleh hati nuraninya daripada ketika ia mendapat amaran dari nabi itu. Pengaruh ajaran Yohanes tidak tinggal diam; harus meluas sampai ke tiap-tiap’generasi hingga akhir zaman. KSZ1 233.1
Dosa Herodes selamanya tampak di hadapan matanya. Ia senantiasa berusaha mencari kelepasan dari tuduhan hati nurani yang bersalah itu. Kepercayaannya kepada Yohanes tidak dapat digoncangkan. Pada saat ia mengingat akan kehidupan Yohanes yang penuh penyangkalan diri itu, wajahnya yang tenang, panggilannya yang bersungguh-sungguh, nasihatnya yang baik dan kemudian tentang kematiannya, hati Herodes pun menjadi gelisah. Sementara ia melaksanakan tugas negara, menerima penghormatan dari rakyatnya, ia menyambut dengan wajah yang senyum, pada saat itu pula hatinya ditindas oleh ketakutan yang telah menjadi suatu kutuk baginya. KSZ1 233.2
Herodes begitu tertarik oleh perkataan Yohanes sehingga tidak ada sesuatu yang dapat disembunyikan dari pemandangan Allah. Ia yakin bahwa Allah hadir di tiap-tiap tempat, Ia telah menyaksikan kenajisan ruangan pesta itu, Ia telah mendengar perintah untuk memancung kepala Yohanes, dan telah melihat akan kesenangan hati Herodias, dan dengan menghina ia menyerahkan kepala seorang yang menegur dia. Dan banyak perkara lagi yang Herodes telah dengar dari bibir nabi itu, kini berbisik pada hati nurani lebih jelas lagi daripada didengarnya dalam khotbahnya di padang belantara. KSZ1 233.3
Bila Herodes mendengar tentang pekerjaan Kristus, hatinya takut. Ia menyangka bahwa Allah telah membangkitkan Yohanes dan mengutus dia dengan suatu kuasa yang lebih besar lagi untuk mengutuk dosa. Ia senantiasa takut karena Yohanes akan membalas dendam padanya dengan membawa kutuk padanya dan seisi rumahnya. Herodes sedang menyabit apa yang Allah telah katakan tentang akibat suatu perbuatan dosa “Tuhan akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan khawatir akan hidupmu. Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu. Ulangan 28:65-67. Bagi seorang yang berdosa, pikirannya sendiri adalah penuduhnya; dan tidak ada suatu siksaan yang lebih tajam lagi daripada sengatan hati nuraninya yang bersalah itu, yang tidak dapat memberikan padanya perhentian jiwa baik siang atau malam. KSZ1 233.4
Bagi pikiran orang banyak nasib Yohanes Pembaptis itu masih berupa suatu rahasia. Timbul pertanyaan dalam hati mereka itu, mengapa ia harus dibiarkan menderita dan mati dalam penjara. Rahasia penjagaan yang gelap ini, tidak dapat ditembus oleh penglihatan manusia, tetapi hal itu tidak pernah akan menggoncangkan kepercayaan kita kepada Allah, jika kita mengingat bahwa Yohanes hanya seorang yang mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Segala orang yang mengikut Kristus akan memakai mahkota pengorbanan. Mereka akan disalahmengerti oleh orang-orang yang cinta akan dirinya, dan akan menjadi suatu sasaran serangan Setan yang kejam. Untuk membinasakan prinsip pengorbanan diri inilah maka ia telah mendirikan kerajaannya dan di mana saja muncul prinsip itu, di sana ia berperang untuk melawannya. KSZ1 234.1
Masa kanak-kanak, masa muda, masa dewasa Yohanes telah dijiwai ketegasan dan kuasa batin. Apabila suaranya didengar di padang belantara yang berkata, “Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Matius 3:3. Setan merasa takut karena mengingat akan keselamatan kerajaannya. Kecemaran dosa dinyatakan dengan jalan yang sedemikian rupa sehingga orang-orang pun gemetar. Kuasa Setan yang mengikat mereka yang berada di bawah jajahannya pun putuslah. Ia telah berusaha dengan tidak mengenal letih untuk menyeret Yohanes dari suatu kehidupan yang penuh penyerahan kepada Allah; tetapi ia telah gagal. Dan ia juga gagal mengalahkan Yesus. Dalam pencobaan di padang belantara, Setan telah dikalahkan, dan besarlah amarahnya. Kini ia bertekad untuk menyusahkan hati Kristus dengan memukul Yohanes. Seorang yang tidak dapat dipengaruhinya untuk berdosa, akan dipaksakannya untuk menderita. KSZ1 234.2
Yesus tidak turun tangan untuk melepaskan hamba-Nya. Yesus telah mengetahui bahwa Yohanes akan dapat mengatasi ujian itu. Sebenarnya Juruselamat sangat senang untuk datang menghibur Yohanes dalam gua itu dengan kemuliaan-Nya. Tetapi Ia tidak mau menempatkan diri-Nya dalam tangan musuh-musuh-Nya dan membahayakan pekerjaan-Nya sendiri. Yesus sangat senang untuk melepaskan hamba-Nya yang setia. Tetapi untuk kepentingan beribu-ribu orang pada tahun-tahun yang akan datang yang harus melalui penjara dan maut, Yohanes harus minum piala itu yakni mati syahid. Sebagai pengikut Yesus kita harus meringkuk dalam gua yang gelap, atau mati oleh pedang, kursi listrik, tiang gantungan, atau seakan-akan ditinggalkan Allah dan manusia, dengan kesadaran bahwa Kristus sendiri yang telah dengan setia disaksikan oleh Yohanes, juga telah melalui pengalaman yang sama. KSZ1 235.1
Setan telah diizinkan untuk memendekkan kehidupan pesuruh Allah dalam dunia ini; tetapi hidup yang “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.” (Kolose 3:3). tidak dapat dicapai oleh pembinasa itu. Setan bergembira karena ia telah membawa kesusahan pada Kristus, tetapi ia gagal mengalahkan Yohanes. Kematian itu sebenarnya hanyalah meluputkan dia selamanya dari kuasa pencobaan. Dalam peperangan inilah Setan sedang menyatakan tabiatnya sendiri. Di hadapan semesta alam yang sedang menyaksikan, ia menyatakan permusuhannya dengan Allah dan manusia. KSZ1 235.2
Walaupun tidak ada kelepasan secara ajaib diberikan pada Yohanes, namun ia tidak ditinggalkan. Ia senantiasa ditemani oleh malaikat-malaikat surga, yang telah membuka kepadanya nubuatan-nubuatan mengenai Kristus, dan janji-janji yang indah dalam Kitab Suci. Inilah yang menjadi pegangannya dan menjadi pegangan umat Allah sepanjang abad. Kepada Yohanes Pembaptis, dan juga kepada mereka yang mengikuti dia, telah diberikan jaminan: “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:20. KSZ1 235.3
Allah tidak pernah memimpin umat-Nya kecuali mereka itu sendiri memilih untuk dipimpin, jika mereka dapat melihat kesudahan dari permulaan, dan memandang kemuliaan dari maksud yang sedang mereka genapi sebagai teman sekerja dengan Dia. Bukannya Henokh, yang telah diubahkan dan naik ke surga, bukannya Elia yang naik ke surga dengan kereta berapi, yang lebih besar atau lebih dihormati daripada Yohanes Pembaptis, yang telah binasa sendiri dalam gua. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.” Filipi 1:29. Dan dari segala pemberian yang dapat diberikan oleh surga kepada manusia, persekutuan dengan Dia dalam penderitaan-Nya adalah suatu kepercayaan yang paling penting dan kehormatan yang paling tinggi. KSZ1 236.1