Para Nabi Dan Bapa, Vol. 1
Mengapa Dosa Dibiarkan?
“Allah itu kasih adanya.” 1 Yohanes 4:16. Sifat, dan hukumNya adalah kasih. Hal itu senantiasa demikian dan akan selalu demikian. “Yang Mahatinggi dan Mahamulia yang mendiami tempat yang kekal,” yang “jalannya kekal,” tidak berubah. PadaNya “tidak ada perubahan dan tiada berbayang perubahannya,” Yesaya 57:15; Habakuk 3:6; Yakub 1:17. PB1 21.1
Setiap pernyataan kuasaNya dalam hal menciptakan adalah suatu pernyataan kasih yang tidak terbatas Pemerintahan Allah mencakup kelimpahan berkat kepada semua mahluk ciptaanNya. Pemazmur berkata, PB1 21.2
“Padamu adalah lengan yang berkuasa, dan tanganmu itu kuatlah adanya; tangan kananmu itu tinggi. Bahwa adalat dan hukum itulah alas arasymu adanya, maka kemurahan dan kebenaran itu mendahului hadiratmu. Pada sepanjang hari mereka itu bersukacita kelak akan namamu dan mereka itu diangkat tinggi-tinggi oleh kebenaranmu. Karena engkau juga kemuliaan kuatnya dan oleh keridlaanmu tanduk kami akan ditinggikan. Karena dari pihak Tuhan adalah perisai kita, dan dari pihak kesucian orang Israel adalah Raja kita.” Mazmur 89:14-19. PB1 21.3
Sejarah pertarungan yang hebat antara yang baik dan yang jahat, dari sejak mula pertama di sorga sampai ke akhir pemberontakan dan dihapuskannya dosa adalah juga satu pernyataan kasih Allah yang tidak berubah. PB1 21.4
Penguasa alam semesta tidaklah’sendirian dalam mengerjakan kebajikanNya. Ia mempunyai seorang pembantu—seorang yang bekerja sama yang dapat menghargai akan maksud-maksudNya, dan dapat ikut menikmati kesukaanNya dalam memberikan kebahagiaan kepada mahluk ciptaan, “Maka pada awai pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama Allah, dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah.” Yohanes 1:1, 2. Kristus, Kalam itu, Anak Allah yang tunggal, adalah satu dengan Bapa yang kekal—satu dalam sifat, dalam tabiat, dalam tujuan -satu-satunya oknum yang dapatturut serta dalam musyawarah serta maksud-maksud Allah. “Maka kebesaran pemerintahannya dan selamatnya akan tiada berkesudahan; maka tahta Daud serta kerajaannya akan ditetapkannya dan diteguhkannya dengan kebenaran dan keadilan daripada sekarang sampai selama-lamanya! Maka gairah Tuhan serwa sekalian alam akan melakukan perkara itu.” Yesaya 9:6. “Asalnya daripada purbakala, daripada awal zaman.” Mikha 5:1. Dan Anak Allah itu menyatakan tentang diriNya: “Bahwa Tuhan telah’ menaruh aku akan permulaan jalannya, dahulu daripada segala perbuatannya yang mula-mula. Bahwa aku telah dilantik dari selama-lamanya, yaitu dahulu daripada bumi ini jadi. Tatkala ditentukannya segala bumi ini, tatkala itu adalah aku serta dengan Dia seperti anak pemeliharaannya, dan tiap-tiap hari aku menjadi kesukaannya dan bermainmain senantiasa di hadapan hadiratNya.” Amsal 8:22, 23, 29, 30. PB1 21.5
Allah Bapa bekerja melalui AnakNya di dalam menciptakan segenap mahluk sorga. “Karena di dalam Dia sudah dijadikan segala sesuatu yang di langit dan yang di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, baik perintah, baik penguasa, baik kuasa; maka segala sesuatu oleh Dia dan bagi Dia.” Kolose 1:16. Malaikat-malaikat adalah pelayanpelayan Allah yang bermandikan cahaya yang senantiasa terpancar dari hadiratNya dan dengan sayapnya terbang cepat untuk melaksanakan kehendakNya. Tetapi Anak Allah yang diurapi oleh Tuhan, “zat Allah yang kelihatan,” “cahaya kemuliaannya,” “Yang menanggung segala sesuatu dengan firman kuasanya,” memegang pemerintahan di atas semuanya. Ibrani 1:3. “Suatu tahta kemuliaan, suatu ketinggian daripada mulanya,” adalah tempat kaabahNya (Yermia 17:12); “Satu tongkat kebenaran,” tongkat kerajaanNya. Ibrani 1:8. “Hormat dan kemuliaan adalah di hadapan hadiratnya, keindahan dan perhiasan dalam tempatnya yang suci.” Mazmur 96:6. “Rahmat dan kebenaran berjalan di hadapannya.” Mazmur 89:14. PB1 22.1
Hukum kasih adalah dasar pemerintahan Allah. Kebahagiaan semua mahluk yang berpikir bergantung atas keselarasan yang sempurna terhadap prinsip-prinsip kebenaranNya yang agung itu. Tuhan menghendaki dari semua mahluk ciptaanNya pelayanan kasih—pelayanan yang timbul dari rasa penghargaan akan tabiatNya. Ia tidak menyukai suatu penurutan yang terpaksa; dan kepada semua Ia telah memberikan kebebasan untuk memilih, agar mereka dapat memberikan pelayanan yang bersifat sukarela. PB1 22.2
Selama semua mahluk ciptaan menyatakan kesetiaan yang penuh kasih, maka terdapatlah keselarasan yang sempurna di seluruh alam semesta. Segenap penduduk sorga bergembira memenuhi tujuan Khalik mereka. Mereka suka memantulkan kemuliaanNya dan menyatakan pujianNya. Dan sementara kasih kepada Allah adalah yang terutama, lalu kasih seorang dengan seorang bersifat tulus dan tidak mementingkan diri sendiri. Di sana tidak ada nada yang sumbang yang mengganggu keselarasan alam semesta. Tetapi suatu perubahan telah terjadi terhadap keadaan yang berbahagia ini. Ada seorang yang telah menyalah-gunakan kebebasan yang telah diberikan Tuhan kepada mahluk ciptaanNya. Dosa berasal dari dia, yang setingkat lebih rendah dari Kristus, dan yang paling dihormati oleh Tuhan dan yang tertinggi dalam kuasa dan kemuliaan di antara penduduk sorga. Lucifer, “bintang fajar,” adalah yang terutama dari antara kerubiun, suci tak bernoda. Ia berdiri di hadirat Khalik yang agung dan cahaya yang menyelubungi Allah yang kekal itu terpancar kepadanya. “Hai anak Adam! angkatlah olehmu akan sebiji ratap akan raja Tsur, katakanlah kepadanya: Demikianlah firman Tuhan Hua: Bahwa dahulu engkaulah meterai kesempurnaan, penuh dengan budi dan sempurnalah keelokanmu! Engkaupun adalah di dalam Eden, taman Allah itu, tudungmu dari pelbagai permata yang indah-indah seperti akik dan zabarjad dan intan, firuzah, unam dan yasyib, nilam, zamrud dan yakut emas; engkau selalu disertai bunyi rebana dan bangsi; pada hari engkau naik raja maka segala perkara itu ditentukan bagimu. Engkaulah seorang kerubiun yang berkembang sayapnya dan yang menaungi, dan telah kutaruh akan dikau di atas sebuah bukit yang suci; engkau laksana seorang dewa serta berjalan di antara permata gemerlapan. Tiada berkecelaan engkau dalam segala jalanmu, daripada hari engkau naik raja sampai kepada masa didapati akan perbuatan jahat di dalammu.” Yehezkiel 28:12-15. PB1 22.3
Sedikit demi sedikit Lucifer memanjakan keinginan untuk meninggikan diri. Alkitab berkata, “Bahwa hatimu sudah membesarkan dirinya sebab keelokanmu, maka budimu sudah kau permalukan dengan kebesaran kemuliaanmu, sekarang kucampak engkau ke bumi, dan kuserahkan dikau kepada raja-raja akan suatu tamasya kepadanya.” Yehezkiel 28:17. “Katamu di dalam hatimu demikian: Bahwa aku hendak naik ke langit, aku hendak meninggikan tahtaku di atas segala bintang Allah, dan duduk di atas bukit perhimpunan pada pihak utara. Bahwa aku hendak naik tinggi daripada awan-awan dan menyamakan diriku dengan Yang Mahatinggi.” Yesaya 14:13, 14. Sekalipun segenap kemuliaannya itu berasal dari Tuhan, malaikat yang berkuasa ini merasa bahwa itu datang dari dalam dirinya sendiri. Tidak puas dengan kedudukannya, sekalipun dihormati di atas segenap penduduk sorga, ia mencoba untuk merebut kehormatan yang hanya layak bagi Khalik saja. Gantinya berusaha agar menjadikan Allah terutama di dalam kasih dan kesetiaan seluruh mahluk kejadian, ia mencoba untuk mengalihkan pelayanan dan kesetiaan mereka kepada dirinya sendiri. Merasa ingin akan kemuliaan yang Allah Bapa telah tanamkan di dalam AnakNya, penghulu malaikat ini telah bercita-cita untuk memperoleh kuasa yang merupakan hak mutlak Kristus.- PB1 23.1
Sekarang keselarasan yang sempurna di dalam sorga telah dirusak. Kecenderungan Lucifer untuk melayani diri gantinya melayani Khaliknya telah menimbulkan perasaan cemas di antara mereka yang berpendirian bahwa kemuliaan Allah haruslah yang terutama. Di dalam persidangan sorga malaikat-malaikat mencoba untuk meyakinkan Lucifer. Anak Allah menyatakan kepadanya kebesaran, kebajikan dan keadilan Khalik itu, dan juga sifat dari hukumNya yang kekal dan suci. Allah sendiri telah menetapkan peraturan di sorga; dan dengan berpaling daripadanya, Lucifer tidak menghormati Pendptanya dan membawa kehancuran kepada dirinya sendiri. Tetapi amaran yang diberikan di dalam rahmat dan kasih yang tidak terbatas itu, hanyalah membangkitkan suatu roh perlawanan. Lucifer membiarkan rasa cemburunya terhadap Kristus merajalela dan ia menjadi lebih nekad lagi. Untuk menyanggah kekuasaan Anak Allah, yang juga berarti menantang kebijaksanaan serta kasih Khalik itu, telah menjadi tujuan penghulu malaikat ini. Untuk maksud inilah ia, yang setingkat saja lebih rendah daripada Kristus, tertinggi di antara mahluk ciptaan Tuhan, telah mencurahkan segenap daya pemikirannya. Tetapi Ia yang menghendaki kebebasan berpikir dari semua mahlukNya tidak membiarkan seorangpun tanpa amaran terhadap tipu daya yang menyesatkan oleh mana pemberontak berusaha membenarkan dirinya. Sebelum pertarungan besar itu terbuka, semua harus sudah memiliki pengertian yang jelas akan kehendak Dia yang hikmat dan kebajikanNya merupakan sumber segala kebahagiaan mereka. PB1 24.1
Raja alam semesta memanggil segenap penduduk sorga, agar di hadapan mereka Ia dapat menetapkan kedudukan yang sebenarnya daripada AnakNya dan menunjukkan hubungan yang ada antara Dia dengan semua mahluk ciptaan. Anak Allah ikut serta dalam pemerintahan Bapa, dan kemuliaan Allah yang kekal menyelubungi keduanya. Di sekeliling tahta Allah berhimpun malaikat-malaikat yang tiada terhitung banyaknya—”sepuluh ribu dan beribu-ribu” (Wahyu 5:11), malaikat-malaikat yang tertinggi, sebagai pelayan dan bawahan, bersukacita di dalam terang yang terpancar kepada mereka dari hadirat ilahi. Di hadapan perhimpunan penghuni sorga itu Raja mengumumkan bahwa tiada seorangpun kecuali Kristus, Anak Allah yang tunggal itu, dapat ikut serta dalam maksudmaksudNya, dan kepada Dia diberikan kuasa untuk melaksanakan kehendakNya. Anak Allah telah melaksanakan kehendak Bapa dalam penciptaan segenap penduduk sorga; dan kepada Dia, sebagaimana kepada Allah, hormat dan kesetiaan harus dinyatakan. Kristus tetap menggunakan kuasa ilahi dalam menciptakan bumi dan penghuninya. Tetapi di dalam semuanya itu Ia tidak berusaha mencari kuasa dan kemuliaan bagi diriNya sehingga bertentangan dengan rencana Tuhan dan Ia mengutamakan kemuliaan Bapa serta melaksanakan maksud-maksudNya yang penuh kasih dan kebajikan. PB1 24.2
Malaikat-malaikat dengan penuh kesukaan mengakui pemerintahan Kristus dan menyembah sujud di hadapanNya serta menyatakan hormat dan kasih mereka. Lucifer sujud bersama mereka, tetapi di dalam hatinya terdapat suatu pergumulan hebat yang aneh. Kebenaran, keadilan dan kesetiaan bergumul melawan iri hati dan cemburu. Pengaruh malaikatmalaikat suci untuk sementara waktu kelihatannya membawa dia kembali bersama mereka. Apabila lagu-lagu pujian dinyanyikan dengan alunan yang merdu, menggema oleh ribuan suara yang riang gembira, roh jahat itu kelihatannya hilang lenyap; kasih yang tak terkatakan mengharukan segenap hatinya; jiwanya terpaut kepada keselarasan dengan malaikat-malaikat yang tiada berdosa dan kasih kepada Bapa dan Anak. Tetapi lagi-lagi ia dipenuhi oleh kesombongan akan kemuliaan dirinya. Keinginannya untuk memerintah timbul kembali, dan kecemburuan terhadap Kristus sekali lagi dimanjakan. Kehormatan yang tinggi yang sudah diberikan kepada Lucifer tidak dihargai sebagai pemberian Allah yang istir. ’ewa dan oleh sebab itu tidak ada rasa terima kasih kepada Khaliknya. Ia merasa angkuh dengan kemuliaan serta kehormatan yang ada padanya dan ingin menjadi setara dengan Allah. Ia dikasihi serta dihormati oleh penghuni sorga, malaikat-malaikat merasa senang untuk melaksanakan perintahnya, dan ia dipenuhi oleh hikmat dan kemuliaan yang melebihi semuanya. Tetapi Anak Allah itu ditinggikan lebih daripadanya, menjadi satu di dalam kuasa dan wewenang dengan Bapa. Ia mengambil bahagian di dalam permusyawaratan dengan Bapa, sedangkan Lucifer tidak turut serta dalam menetapkan maksudmaksud Allah. “Mengapa,” tanya malaikat yang berkuasa ini, “Kristus harus memegang pemerintahan? Mengapa Ia dihormati lebih daripada Lucifer?” PB1 25.1
Sambil meninggalkan tempatnya yang berada di hadirat Allah Bapa, Lucifer pergi menyebar-luaskan ketidak-puasan di kalangan malaikat-malaikat. Ia bekerja dengan tersembunyi dan untuk sementara waktu menutupi maksud yang sebenarnya dengan berpura-pura hormat kepada Allah. Ia mulai menanamkan kebimbangan akan hukum yang memerintah mahlukmahluk sorga, dengan mengatakan bahwa sekalipun hukum diperlukan oleh penduduk dunia, malaikat-malaikat yang lebih mulia tidak memerlukan peraturan-peraturan seperti itu, karena kebijaksanaan mereka sendiri sudah merupakan penuntun yang cukup. Mereka bukanlah mahlukmahluk yang dapat mendatangkan kehinaan kepada Tuhan; segenap pikiran mereka suci; sebagaimana Allah mustahil berbuat salah begitu juga mereka. Penghormatan terhadap Anak Allah sebagai yang setara dengan Allah Bapa dianggap sebagai suatu ketidak-adilan terhadap Lucifer, sebagaimana yang dinyatakannya, ia juga berhak untuk memperoleh kemuliaan dan kehormatan. Jikalau saja penghulu malaikat ini memperoleh kedudukan yang sebenarnya maka manfaat yang besar akan terasa kepada segenap penghuni sorga; karena tujuan yang ada padanya adalah untuk memberikan kebebasan untuk semua. Tetapi kini kebebasan yang pernah mereka nikmati sebelumnya itu telah berakhir; karena seorang Pemerintah yang berkuasa telah diangkat bagi mereka dan kepada kekuasaanNya semua harus tunduk. Demikianlah liciknya muslihat itu yang melalui tipu daya Lucifer telah merajalela di dalam istana sorga. PB1 25.2
Tidak pernah ada perubahan dalam kedudukan dan kekuasaan Kristus. Kecemburuan dan penampilan yang salah dari Lucifer serta pengakuannya bahwa ia setara dengan Kristus telah menyebabkan perlunya suatu pernyataan tentang kedudukan Anak Allah yang sebenarnya; tetapi hal ini sudah demikian sejak awai mulanya. Tetapi banyak dari antara malaikatmalaikat itu yang telah dibutakan oleh tipu daya Lucifer. PB1 26.1
Malaikat-malaikat suci yang ada di bawah perintahnya menaruh kepercayaan, kasih dan setiawan kepada Lucifer. Dan hal ini telah dimanfaatkan oleh Lucifer dengan liciknya untuk menanamkan ke dalam pikiran mereka rasa tidak percaya dan tidak puas sehingga perbuatannya ini tidak kentara. Lucifer telah membeberkan maksud-maksud Allah dengan penerangan yang keliru—sambil memutar-balikkannya untuk membangkitkan rasa tidak puas dan perlawanan. Dengan licik ia mengajak pendengar-pendengarnya untuk menyatakan perasaan mereka; kemudian bilamana pernyataan mereka itu sesuai dengan maksudnya, iapun mencetuskannya kembali untuk membuktikan bahwa malaikat-malaikat tidaklah berada dalam kesepakatan yang sepenuhnya dengan pemerintahan Allah. Sementara mengaku diri setia kepada Allah, ia mengatakan bahwa perubahan-perubahan dalam peraturan serta undang-undang sorga perlu diadakan demi keutuhan pemerintahan ilahi. Jadi sementara berusaha untuk membangkitkan perlawanan terhadap hukum Allah dan menanamkan perasaan tidak puasnya ke dalam pikiran malaikat-malaikat yang ada di bawah perintahnya, ia pura-pura berusaha untuk melenyapkan ketidak-puasan itu dan memperdamaikan malaikat-malaikat yang memberontak terhadap pemerintahan sorga. Sementara dengan diam-diam menimbulkan keonaran dan pemberontakan, dengan liciknya ia berbuat seolah-olah tujuan satu-satunya adalah memupuk kesetiaan serta memelihara keselarasan dan perdamaian. PB1 26.2
Roh ketidak-puasan yang dibangkitkan dengan cara demikian itu telah mendatangkan akibat yang buruk. Sekalipun tidak terjadi pemberontakan yang terbuka, perbedaan perasaan secara tidak terlihat telah timbul di antara malaikat-malaikat. Di antara mereka ada yang sependapat dengan hasutan Lucifer untuk menentang pemerintahan Allah. Sekalipun dulunya mereka berjalan selaras dengan peraturan yang telah ditetapkan Allah, mereka sekarang merasa tidak puas dan tidak senang oleh sebab mereka tidak mengerti rencana-rencana Allah yang tidak terduga itu; mereka merasa tidak puas dengan maksud Allah di dalam meninggikan Kristus. Mereka siap sedia untuk menguatkan tuntutan Lucifer meminta persamaan kekuasaan dengan Anak Allah. Tetapi malaikat-malaikat yang setia dan benar mempertahankan kebijaksanaan dan keadilan dari pernyataan ilahi serta berusaha untuk memperdamaikan pemberontak-pemberontak ini dengan kehendak Allah. Kristus adalah Anak Allah; Ia adalah satu dengan Allah sebelum malaikat-malaikat dijadikan. Ia selalu berdiri di sebelah kanan Bapa; kekuasaanNya yang mendatangkan berkat kepada semua yang tunduk kepada pemerintahanNya yang lemah-lembut itu, tidak pernah diragukan sampai saat itu. Keselarasan sorga tidak pernah terganggu; oleh sebab itu mengapa sekarang timbul keonaran? Malaikat-malaikat setia hanya dapat melihat adanya akibat-akibat yang mengerikan dari kekacauan ini dan dengan bujukan yang sungguh-sungguh mereka menasehati pemberontak-pemberontak itu supaya membatalkan tujuan mereka dan menyatakan diri mereka setia kepada Allah dan mentaati pemerintahanNya. PB1 26.3
Di dalam rahmatNya yang besar, sesuai dengan sifat keilahianNya, Allah bersikap sabar terhadap Lucifer. Roh ketidak-puasan dan kebencian tadinya tidak pernah dikenal di sorga. Itu merupakan suatu unsur yang baru, ganjil, bersifat rahasia dan tidak terpikirkan. Lucifer sendiri pada mulanya tidak mengerti keadaan yang sebenarnya akan perasaannya; dan untuk sementara waktu ia takut untuk mencetuskan bayangan-bayangan serta jalan pikirannya; tetapi ia tidak membuangkannya. Ia tidak tahu ke mana ia sedang hanyut. Tetapi usaha, yang hanya dapat diadakan oleh hikmat serta kasih yang tidak terbatas itu telah diadakan untuk meyakinkan dia akan kesalahannya. Kebenciannya itu terbukti tanpa sebab dan kepadanya diberitahukan apa akibatnya bila ia tetap memberontak. Lucifer telah diyakinkan bahwa ia berada di pihak yang salah. Ia mengetahui bahwa “Allah itu benar di dalam segala jalanNya dan suci di dalam segala perbuatanNya” (Mazmur 145:17); bahwa undang-undang ilahi itu adil dan ia harus mengakuinya demikian di hadapan segenap sorga. Kalau saja ia sudah berbuat demikian maka ia telah menyelamatkan dirinya dan juga banyak malaikat lain. Waktu itu ia belum sama sekali memutuskan kesetiaannya kepada Allah. Walaupun ia sudah meninggalkan kedudukannya sebagai kerubiun yang menutupi, tetapi kalau saja ia mau kembali kepada Tuhan, mengakui kebijaksanaan Khaliknya dan merasa puas dengan kedudukan yang telah ditentukan baginya di dalam rencana Allah yang besar itu, ia akan dikembalikan ke jabatannya yang semula. Saatnya telah tiba untuk satu keputusan yang terakhir; ia harus dengan sepenuhnya taat kepada pemerintahan ilahi atau menempatkan dirinya di dalam pemberontakan yang terbuka. Ia nyaris mengambil keputusan untuk kembali, tetapi kesombongan telah menegahkannya. Ia merasa adalah suatu pengorbanan yang terlalu besar bagi seorang, yang pernah mendapat kehormatan yang tinggi, untuk mengakui bahwa ia bersalah, bahwa pendapatnya keliru, dan tunduk kepada kekuasaan yang sedang dicobanya untuk membuktikan ketidak-adilannya. PB1 27.1
Seorang Khalik yang penuh cinta, dengan belas kasihan yang dalam terhadap Lucifer dan pengikut-pengikutnya, sedang berusaha menarik mereka dari jurang kebinasaan ke tempat mana mereka hampir terjerumus. Tetapi rahmatNya telah disalah-tafsirkan. Lucifer menyatakan bahwa kesabaran -Allah itu adalah satu bukti keunggulannya, suatu bukti bahwa Raja alam semesta akan memenuhi tuntutannya. Andaikata malaikatmalaikat mau berdiri teguh di pihaknya, katanya, mereka akan memperoleh segala yang mereka ingini. Dengan sungguh-sungguh ia mem-pertahankan rencananya, dan benar-benar nekad untuk berperang melawan Khaliknya. Demikianlah Lucifer, “pembawa terang itu,” yang ikut menikmati kemuliaan Allah, pengawal tahtaNya, oleh pelanggaran telah menjadi setan, “musuh” Tuhan dan mahluk-mahluk suci serta pembunuh mereka yang oleh sorga telah diserahkan kepada pengawasan dan penjagaannya. PB1 28.1
Sambil menolak dan mengejek bujukan-bujukan dan penjelasan-penjelasan malaikat-malaikat yang setia, ia menuduh mereka sebagai budak-budak yang tertipu. Ia menyatakan bahwa penghormatan yang diberikan kepada Kristus adalah suatu tindakan yang tidak adil terhadap dirinya juga terhadap semua penghuni sorga, dan ia mengumumkan bahwa ia tidak mau lagi menyerah kepada serangan terhadap hak-haknya dan hak-hak mereka itu. Ia tidak mau lagi mengakui pemerintahan Kristus. Ia telah bertekad untuk menuntut kehormatan yang seharusnya diberikan kepadanya dan untuk memegang perintah terhadap semua yang mau menjadi pengikutnya; dan ia menjanjikan kepada mereka yang memihak kepadanya satu pemerintahan yang lebih baik di mana semua akan menikmati kebebasan. Sejumlah besar malaikat-malaikat telah menyatakan niat mereka untuk menerima dia sebagai pemimpin mereka. Dengan perasaan senang, oleh karena gagasannya diterima, ia berharap akan memenangkan semua malaikat untuk berpihak padanya, ia berharap akan menjadi setara dengan Allah sendiri dan akan ditaati oleh segenap penduduk sorga. PB1 28.2
Malaikat-malaikat yang setia tetap menganjurkan agar ia dan juga para pengikutnya menyerah kepada Tuhan; dan mereka menyatakan akan akibat yang tidak akan dapat dielakkan jikalau mereka menolak: Ia yang telah menjadikan mereka dapat menghancurkan kekuasaan mereka dan akhirnya menghukum pemberontakan mereka itu. Tidak ada seorang malaikatpun yang akan berhasil menentang hukum Allah yang suci seperti diriNya sendiri. Mereka mengamarkan semua malaikat-malaikat supaya menutup telinga terhadap tipu daya Lucifer dan menganjurkan agar dia serta pengikut pengikutnya menghadap hadirat Allah dengan tanpa bertangguh dan mengaku bersalah karena telah meragukan kebijaksanaan dan kekuasaanNya. PB1 29.1
Banyak dari antara mereka itu cenderung untuk mengikuti nasehat ini, menyesali penyelewengan mereka dan berusaha agar diterima kembali oleh Bapa dan Anak. Tetapi Lucifer telah mempersiapkan muslihatnya yang lain. Pemberontak yang gagah perkasa ini mengumumkan sekarang bahwa malaikat-malaikat yang bergabung dengan dia telah terlalu jauh untuk kembali; dan ia mengetahui dengan baik hukum ilahi serta mengetahui bahwa Tuhan tidak akan mengampuni. Ia mengumumkan bahwa semua yang menyerah kepada kekuasaan sorga akan dicabut dari kedudukan mereka yang terhormat. Bagi dirinya ia telah bertekad tidak akan lagi mengakui kekuasaan Kristus. Satu-satunya jalan yang akan ditempuh olehnya dan pengikut-pengikutnya, katanya, adalah menuntut kebebasan mereka dan merebut dengan kekerasan akan hak-hak yang tidak diberikan kepada mereka secara sukarela. PB1 29.2
Sejauh yang menyangkut dengan setan sendiri, memang benar ia telah pergi terlalu jauh untuk kembali. Tetapi tidaklah demikian halnya dengan mereka yang telah dibutakan oleh tipu muslihatnya. Bagi mereka nasehat dan bujukan malaikat-malaikat yang setia telah membukakan satu pintu pengharapan; dan kalau saja mereka memperhatikan amaran itu, mereka bisa terlepas dari perangkap setan. Tetapi kesombongan, cinta kepada pemimpin mereka, dan keinginan akan kebebasan tanpa batas dibiarkan merajalela dan bujukan rahmat serta kasih ilahipun akhirnya ditolak. PB1 29.3
Tuhan membiarkan setan melaksanakan pekerjaannya sehingga roh perlawanan itu berbuah menjadi pemberontakan yang terbuka. Perlulah bagi rencana-rencananya itu dikembangkan sepenuhnya supaya keadaan dan kecenderungan yang sebenarnya bisa dilihat oleh semuanya. Lucifer, sebagai kerubiun yang diurapi, telah mendapat kehormatan yang tinggi; ia dikasihi oleh mahluk-mahluk sorga dan pengaruhnya sangat besar terhadap mereka. Pemerintahan Allah bukan hanya mencakup penduduk sorga saja, tetapi juga semua dunia-dunia yang telah dijadikanNya dan Lucifer berkesimpulan bahwa apabila ia dapat mengajak malaikat-malaikat sorga mengadakan pemberontakan bersama dengan dia, ia juga dapat mengajak semua dunia-dunia itu. Dengan liciknya ia telah menghadapkan alasan-alasan di pihaknya, dengan menggunakan tipu dayanya ia telah menguasai mangsanya. Daya tipunya sangat besar. Dengan bersembunyi di dalam jubah kepalsuan ia telah beroleh suatu keuntungan. Segala usahanya sangat tersembunyi sehingga sukarlah untuk menjelaskan kepada malaikat-malaika t tentang keadaan yang sebenarnya daripada pekerjaannya itu. Sebelum berkembang dengan sepenuhnya, sifat kejahatannya itu tidak akan terlihat; perlawanannya tidak akan kelihatan seperti pemberontakan. Malaikatmalaikat yang setia sekalipun tidak dapat mengerti dengan sepenuhnya akan tabiatnya ataupun melihat ke mana arah tujuan pekerjaannya itu. Pada mulanya Lucifer telah menghadapkan pencobaannya itu sedemikian rupa sehingga ia sendiri seolah-olah tidak terlibat. Malaikat-malaikat yang tidak dapat dipengaruhinya untuk berpihak kepadanya dituduh tidak acuh terhadap kepentingan mahluk sorga. Ia menuduh malaikat-malaikat yang suci telah melakukan pekerjaan yang sebenarnya telah dilakukannya. Usahanya ialah untuk mengacaukan maksud-maksud Allah dengan penjelasanpenjelasan yang palsu. Segala sesuatu yang sebenarnya sederhana telah ia sembunyikan sebagai suatu rahasia dan dengan tipu daya ia menjadikan malaikat-malaikat lain ragu-ragu terhadap ucapan Tuhan yang paling jelas sekalipun. Dan kedudukannya yang tinggi, yang erat sekali hubungannya dengan pemerintahan ilahi, telah memperkuat segala apa yang dikatakannya. PB1 29.4
Tuhan hanya dapat menggunakan cara-cara yang sesuai dengan kebenaran. Setan dapat menggunakan apa yang Tuhan tidak dapat gunakan, yaitu puji-pujian palsu dan tipu muslihat. Ia telah berusaha memalsukan firman Tuhan dan memutar balikkan rencana pemerintahanNya, sambil mengatakan Allah tidak adil dalam tindakanNya menetapkan hukum ke atas diri malaikat-malaikat; bahwa dengan menuntut penyerahan serta penurutan dari mahluk-mahlukNya, Ia sendiri berusaha semata-mata untuk meninggikan diriNya sendiri. Itulah sebabnya perlu untuk menunjukkan kepada penduduk sorga dan semua penduduk dunia bahwa pemerintahan Allah itu adil, dan hukumNya sempurna. Setan telah berbuat seolah-olah ia sendiri sedang berusaha meningkatkan kebaikan di dalam alam semesta. Tabiat serta tujuan yang sebenarnya dari pemberontak ini harus dipahami oleh semua. Ia harus diberi waktu untuk menunjukkan dirinya melalui perbuatanperbuatan jahatnya. PB1 30.1
Atas kekacauan yang ditimbulkannya di dalam sorga, setan telah menuduh pemerintah Allah sebagai penyebabnya. Ia mengumumkan bahwa segala kejahatan itu adalah merupakan akibat daripada pemerintahan ilahi. Ia mengatakan bahwa adalah tujuannya untuk memperbaiki undang-undang Allah. Oleh sebab itu Allah membiarkan dia untuk menunjukkan keadaan yang sebenarnya dari pernyataannya itu, untuk menunjukkan akibatakibat daripada perubahan undang-undang ilahi seperti yang direncanakannya. Pekerjaannya sendirilah yang harus menghukumkan dia. Dari mulanya setan telah mengatakan bahwa ia tidaklah memberontak. Segenap alam semesta harus melihat kedok si penipu itu dibuka. PB1 30.2
Walaupun ia sudah dibuang dari sorga, Hikmat Yang Tidak Terbatas itu tidak membinasakan setan. Oleh karena hanya pelayanan kasih yang berkenan kepada Tuhan, kesetiaan mahluk-mahlukNya haruslah didasarkan atas suatu keyakinan akan keadilan dan kemurahanNya. Penduduk sorga dan penduduk dunia yang pada saat itu belum mengerti akan keadaan serta akibat-akibat dosa, tidak akan dapat melihat keadilan Tuhan di dalam membinasakan setan. Apabila ia dengan segera dibinasakan, banyak dari antara mereka akan melayani Tuhan oleh sebab takut, gantinya karena kasih. Pengaruh daripada si penipu itu tidak akan dapat dihilangkan seluruhnya, demikian juga dengan pemberontakan itu. Untuk kebaikan seluruh alam semesta sepanjang masa, ia harus dibiarkan untuk memperkembangkan prinsip-prinsipnya dengan sepenuhnya agar supaya segala tuduhan-tuduhannya terhadap pemerintahan ilahi dapat dilihat dalam terang yang sebenarnya oleh semua mahluk ciptaan, dan agar keadilan dan rahmat Tuhan dan undangundangNya yang kekal itu dapat diteguhkan lagi tanpa keragu-raguan sampai selama-lamanya. PB1 31.1
Pemberontakan setan haruslah menjadi suatu pelajaran kepada alam semesta sepanjang zaman yang mendatang—suatu kesaksian yang tetap akan keadaan dosa dan akibat-akibatnya yang mengerikan. Hasil pemerintahan setan, pengaruhnya terhadap manusia dan malaikat, akan menunjukkan apakah akibatnya bilamana kekuasaan ilahi dikesampingkan. Hal itu akan menyatakan pula bahwa dengan adanya pemerintahan Tuhan terdapatlah kesejahteraan segala mahluk yang telah dijadikanNya. Dengan demikian sejarah pengalaman pemberontakan yang mengerikan ini akan menjadi suatu pelindung yang tetap kepada semua mahluk yang suci, untuk mencegah mereka agar tidak tertipu lagi sehubungan dengan sifat daripada pelanggaran, dan untuk menghindarkan mereka dari berbuat dosa dan menderita hukumannya. PB1 31.2
Ia yang memerintah di dalam sorga adalah seorang yang dapat melihat akhir dari awainya—yang di hadapannya terpampang rahasia-rahasia masa silam dan yang akan datang, dan yang jauh di balik segala laknat, kegelapan dan kehancuran yang telah diakibatkan oleh dosa dapat melihat wujud daripada maksud-maksudNya yang penuh kasih dan berkat itu. Meskipun “awan dan kegelapan menyelubunginya; kebenaran dan keadilan adalah dasar daripada tahtaNya” (Mazmur 19:2). Dan akan hal ini segenap penduduk alam semesta baik yang setia ataupun yang tidak setia, satu waktu akan mengerti. “Bahwa Ialah bagaikan gunung batu dan perbuatannya tiada berkecelaan, karena benarlah segala jalannya. Bahwa Ialah Allah kebenaran, tiadalah lalim dalamnya; adil dan benarlah adanya.” Ulangan 32:4. PB1 31.3